Anda di halaman 1dari 50

Tinjauan Pustaka dan

Penulisan Daftar Pustaka


By
Ani Riyani
Tinjauan Pustaka
 Tinjauan teoritis yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
 Peneliti mempunyai wawasan sebagai dasar untuk mengembangkan
atau mengidentifikasi varoabel-variabel yang akan diteliti.
 Tinjauan dari hasil-hasil penelitian yang lain yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti
 Sebagai pembanding dengan masalah atau variabel-variabel yang
akab diteliti
Format penulisan daftar pustaka
 Dimana penulisan daftar pustaka ternyata ada beberapa metode
(style), diantaranya:
(a) Turabian Style,
(b) Harvard Style;
(c) Vancouver Style;
(d) American Psychological Association (APA) Style;
(e) Chicago Style; atau
(f) Kombinasi dari berbagai style.
 Masing-masing style penulisan sumber kutipan tersebut memiliki
keunggulan dan kelemahan, tetapi suatu style yang dipilih dan
dianut harus diterapkan secara konsisten. 
 Salah satu style yang sering dipakai oleh para penulis, peneliti,
dan berbagai institusi pendidikan serta berbagai publikasi ilmiah
adalah penulisan daftar pustaka Harvard -APA Style. Gaya
penulisan daftar pustaka menurut APA (American Psychological
Association) adalah gaya yang mengikuti format Harvard.
Beberapa aturan dasar penulisan daftar pustaka dengan Harvard-
APA Style yaitu:

 Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada


dalam Daftar Pustaka, dan sebaliknya.

 Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan


jenis pustaka, misalnya buku, jurnal, internet dan sebagainya.
 Ditulis satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor berdasarkan nama
akhir pengarang atau organisasi yang bertanggung jawab.

 Jika suatu referensi tidak memiliki nama pengarang maka judul referensi
digunakan untuk mengurutkan referensi tersebut diantara referensi lain yang
tetap diurutkan berdasarkan nama belakang pengarang.

 Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya
lebih dulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah,
dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain dari literatur/pustaka yang
dirujuk.
Beberapa aturan dasar penulisan daftar pustaka
dengan Harvard-APA Style yaitu:

 Apabila ada beberapa karya yang ditulis oleh pengarang yang sama,
urutkan berdasarkan tanggal terbitnya (dimulai dari yang paling lama
ke yang paling baru).

 Jika seorang pengarang mengeluarkan beberapa karya dalam tahun


publikasi yang sama, maka diurutkan berdasarkan huruf kecil yang
menyertai tanggal publikasi (contoh: 1988a, 1988b, 1988c, dst.).
Beberapa aturan dasar penulisan daftar pustaka
dengan Harvard-APA Style yaitu:

 Tanggal publikasi dituliskan setelah nama(-nama) pengarang.


 Judul referensi dituliskan secara italic, jika daftar pustaka ditulis
tangan maka judul digarisbawahi.
 Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung
pada jenis literatur/ pustaka yang menjadi referensi.
Referensi dari buku :
 Nama Belakang Pengarang, Inisial tahun terbit, Judul buku
(Edisi jika edisinya lebih dari satu), Tempat diterbitkan,
Penerbit.
 Hal yang perlu diperhatikan adalah judul buku yang dituliskan
secara italic dengan penggunaan huruf kapital mengikuti standar
penulisan kalimat. Jumlah pengarang yang boleh didaftarkan di satu
referensi maksimal berjumlah enam. Jika pengarang berjumlah lebih
dari enam maka pengarang ketujuh dan selanjutnya dituliskan
sebagai et al.
Contoh :

Conley, D 2002, The daily miracle: an


Satu pengarang introduction to journalism, Oxford University
Press,New York.
Anna, N & Santoso, CL 1997, Pendidikan anak,
Dua pengarang
edk 5, Family Press, Jakarta.
Kotler, P, Adam, S, Brown, L & Armstrong, G
Lebih dari dua
2003, Principles of marketing, 2nd edn, Pearson 
pengarang
Education Australia, Melbourne.
Tidak ada nama Computer Graphics Inter-Facing 1996, 3rd edn,
pengarang Modern technology Corporation, Minnepolis.
Penulisan untuk artikel jurnal :

 Nama belakang pengarang, inisial Tahun Publikasi,


Judul artikel menggunakan tanda kutip tunggal,
Nama jurnal menggunakan format italic, Nomor
volume (ditulis vol.), Nomor halaman.
Contoh :
Hall, M 1999, ‘Breaking the silence: marginalisation of
Pengarang tunggal registered nurses employed in nursing
homes’, Contemporary Nurse, vol. 8, no. 1, hh. 232-237.
Davis, L, Mohay, H & Edwards, H 2003, ‘Mothers’
involvement in caring for their premature infants: an historical
Dua pengarang
overview’, Journal of Advanced Nursing, vol. 42, no. 6, hh.
578–86.
Wijaya, K, Phillips, M & Syarif, H 2002, ‘Pemilihan sistem
Lebih dari dua
penyimpanan data skala besar’, Jurnal Informatika Indonesia,
pengarang
vol. 1, no. 3, hh. 132-140.
‘Building human resources instead of landfills’
Tanpa pengarang
2000, Biocycle, vol. 41, no. 12, hh. 28-29.
Daftar Pustaka Harvard Style dari Halaman Web

 Nama pengarang atau editor atau penyusun Tahun , Judul


Artikel (Italic), Nama lamam yang memuat, Tanggal akses,
Alamat web.
 Contoh:
 DesJardins, M 1998, How to succeed in postgraduate study,
Applied Ecology Research Group, University of Canberra, dilihat
26 April 2001, <http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm>.
Format Penulisan Daftar Pustaka
(Vancouver Style)
CONTOH PENULISAN REFERENSI
 Journal article
Lin HY, Lee YT, Chan YW, Tse G. Animal models for the study of primary and
secondary hypertension in humans. Biomed Rep. 2016;5(6):653–9.
 Books
Lawhead JB, Baker MC. Introduction to veterinary science. Clifton Park (NY):
Thomson Delmar Learning; 2005.
 Edited book
Meltzer PS, Kallioniemi A, Trent JM. Chromosome alterations in human solid
tumors. In: Vogelstein B, Kinzler KW, editors. The genetic basis of human
cancer. New York: McGraw-Hill; 2002. p. 93-113.
 Thesis and Dissertation
Agustin P. Pengaruh Pemberian Nanokristal Kuersetin terhadap Gagal
Ginjal Akut yang Diinduksi dengan Gentamisin [skripsi]. Padang:
Fakultas Farmasi Universitas Andalas; 2017. 

 Online Article
Pullen LC. Antibiotic Resistance Continues to be a Problem in
Children [Internet]. Medscape. 2017 [cited 29 December 2017].
Available from: https://www.medscape.com/viewarticle/860801
  
 Catatan: Karena terdapat beberapa versi penulisan Vancouver Style
untuk referensi artikel jurnal, maka JSFK menggunakan Vancouver
Style dengan ketentuan sebagai berikut:
 nama author ditulis maksimal 6, selanjutnya digantikan dengan et al.
 nama jurnal ditulis dengan versi singkat (abbreviation name tanpa
menggunakan tanda titik setelah singkatan)
 tahun ditulis tanpa disertai bulan dan tanggal
 nomor halaman ditulis versi singkat (contoh: 653–659
ditulis menjadi 653–9)
 DOI ditulis berupa URL https dan tidak diakhiri dengan
tanda titik
https://doi.org/10.3892/br.2016.784
Format Penulisan Daftar Pustaka (Vancouver Style)

 Perhatian: JSFK sangat merekomendasikan penggunaan aplikasi Mendeley


 dalam mempersiapkan naskah, khususnya untuk mengelola referensi dan
citation style.
 Dengan memanfaatkan aplikasi ini, naskah dapat disiapkan dengan lebih
mudah dan relatif lebih terhindar dari kesalahan penulisan referensi.
 JSFK sudah berhasil mendaftarkan citation style khusus yang sudah
disesuaikan dengan panduan penyiapan naskah untuk dapat
diimplementasikan dengan menggunakan aplikasi Mendeley.
Citation style untuk JSFK sudah terdaftar dalam
database Mendeley
1. Pada aplikasi Mendeley, buka menu View > Citation Style > More Styles...
2. Pada kota dialog "Citation Styles" yang muncul, buka tab
"Get More Styles". Ketikkan kata jurnal sains pada kolom
pencarian. Pada hasil pencarian, klik "Jurnal Sains Farmasi &
Klinis" dan klik tombol "Install"
3. Pada kotak dialog yang sama, buka tab "Installed". Pada daftar
yang muncul, klik "Jurnal Sains Farmasi & Klinis" dan klik
tombol "Use this Style"
4. Untuk memastikan bahwa citation style JSFK telah aktif, buka
naskah/aplikasi Microsoft Word, pada menu References, dan drop
down menu "Style", pilih "Jurnal Sains Farmasi & Klinis"
Format penulisan daftar pustaka bergaya
vancouver
 Awalnya nama Vancouver diambil karena sekelompok editor
kedokteran berkupul di Vancouver, British Columbia, Canada pada
tahun 1979 untuk mebicarakan tentang petunjuk umum format
manuskrip yang akan diterbitkan pada jurnal tersebut.

 Gaya Vancouver sering digunakan dalam penulisan jurnal ilmiah


atau publikasi akademik. umumnya sistem penulisan ini disebut
sebagai Author-number System, dikarenakan sistem penulisannya
yang merujuk menggunakan angka.
 Gaya Vancouver lebih populer di bidang kedokteran,
karena tidak membutuhkan terlalu banyak tempat,
sehingga mengurangi jumlah halaman.
Langkah-langkah dalam menulis daftar pustaka bergaya
vancouver:

 Menggunakan bullet angka


 Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis
yang dibuat
 Nomor rujukan yang ada dalam karya tulis itu harus sama dengan
urutan penulisan yang ada dalam daftar pustaka
 Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan
 Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabet
Cara/format penulisan daftar pustaka dengan sistem vancouver harus
sesuai dengan jenis sumber rujukan yang diambil.

 Sumber dari jurnal → nama pengarang. judul tulisan. nama jurnal. tanggal publikasi; nomor volum dan
nomor isu: lokasi dan halaman
 dari: scientificatmosphere.bemfkunud.com
2. Sumber dari buku → nama pengarang. judul buku. edisi buku (jika
ada). pengarang kedua /penerjemah (jika ada). tempat publikasi:
penerbit; tanggal publikasi. lokasi/halaman.
Keterangan untuk rujukan jurnal :
Penulisan nama pengarang
 nama pengarang → ditulis nama akhir atau nama keluarga
terlebih dulu, diikuti inisial nama depan dan nama tengah
(ex: Muhammad Abdul Kadir menjadi Kadir MA).
 jika jumlah pengarang lebih dari satu maka nama
pengarang satu dengan lainnya dipisahkan dengan
menggunakan koma,
Keterangan untuk rujukan jurnal :
Penulisan nama pengarang
 jika pengarangnya banyak, maka cukup ditulis 3 pengarang
pertama atau 6 pengarang pertama kemudian diikuti tanda
koma lalu "et al" atau "and others" yang dipisahkan dengan
tanda koma dari nama pengarang.
 Tidak boleh memasukkan gelar, pangkat, jabatan, dan tanda
kehormatan lainnya.
 Jika pemilik jurnal adalah suatu organisasi maka
hilangkan "The" dalam menulis nama organisasi. 

 Jika nama pengarang tidak ditemukan maka digunakan


nama translator, atau editor, dan jika nama translator
dan editor juga tidak ditemukan maka mulailah menulis
dengan judul tulisan bukan menggunakan Anonim.
 nama jurnal → harus sesuai bahasa aslinya,
abreviasi(akronim atau penyingkatan) nama jurnal sesuai
dengan yang disepakati secara internasional. Gunakan huruf
kapital untuk mengawali setiap kata pada nama jurnal
termasuk abreviasinya. Akhiri nama jurnal dengan titik dan
spasi.

 Tanggal publikasi → dengan urutan tahun, bulan, hari


publikasi, diakhiri dengan titik dua (:)
 Nomor volume dan nomor isu → penulisan nomor volume tidak
perlu mengikutsertakan kata "Volume" atau "vol", nomor saja
sudah cukup. jika ada multiple volume maka dipisahkan dengan
garis strip (-) misal 3-4, dan nomor isu diletakkan di dalam
kurung. jika tidak ditemukan nomor volume maka cukup
menulis nomor isu saja (di dalam kurung). akhiri dengan titik
dua (:).
 Nomor halaman → tidak boleh diulangi kecuali
diikuti oleh huruf (ex: 134-137 menjadi 134-7),
kecuali 134A-137A. akhiri dengan tanda titik, jika
halaman tidak berurutan maka gunakan tanda koma
dan spasi untuk memisahkan (ex: 123-5, 128, 130-3).
dan jika dalam satu jurnal tidak disertakan halaman
maka tulislah jumalh halaman yang dikutip ddan
letakkan di dalam kurung, misal 6  halaman (6 p).
Keterangan untuk rujukan buku :
 Penulisan nama sama dengan jurnal
 Edisi buku → diletakkan setelah judul buku, gunakan abreviasi utk kata-
kata yang umum seperti ed (edition), spec (special), dan transl
(translation). gunakan angka arab ( ex: second menjadi 2nd dan/atau kedua
menjadi ke2). akhiri edisi dengan titik.
 Editor dan penulis/ pemilik kedua → diletakkan setelah edisi buku,
penulisan nama sama seperti penulis pertama, kemudian diikuti kata
editor/ ilustrator, diakhiri dengan tanda titik. tapi jika tidak aada nama
penulis pertama maka nama editor dipindahkan menjade penulis pertama.
 Penerbit → sesuai yang tertera dalam publikasinya.
Apabila divisi dari penerbit dicantumkan dalam buku
 maka nama penerbit diletakkan di awal kemudian diikuti
oleh nama divisi tersebut. Jika ada lebih dari satu penerbit,
maka pilihlah satu yang paling atas atau yang dicetak
tebal, tapi jika penerbit tidak ditemukan maka tulislah
publisher unknown dalam kolom kotak [], akhiri dengan
titik koma.
 Lokasi halaman → jangan menghitung bagian introdutory
material, lampiran, dan indeks sebagai halaman, berikan
nomor halaman di halaman teks tersebut dikutip diikuti
huruf p. buku yang terdiri lebih sari satu volume maka kutip
total nomor dari keseluruhan volume termasuk volume dari
halaman yang dikutip dan jika dalam buku tidak terdapat
halaman maka tulis jumlah halaman, diakhiri dengan tanda
titik.
Contoh :

 Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine.


London: Yale Univ Pr; 1993.
 Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and
Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
 Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod
1994; 20: 355-6.
DAFTAR PUSTAKA :

 Disusun secara alfabetis


 Diutamakan terbitan 5 tahun terakhir
 Jumlah minimal dua puluh sumber
pustaka, baik berupa buku, jurnal dan
artikel.
PENULISAN RUJUKAN
ATAU SUMBER PUSTAKA
BUKU
Penulis. Tahun. Judul buku. Tempat terbit: Penerbit

BAB PADA BUKU


Penulis BAB. Tahun. “Judul BAB”. dalam Penulis
Buku. Judul buku. Tempat terbit: Penerbit.
Halaman

JURNAL/MAJALAH
Penulis Artikel . Tahun. “Judul Artikel”. dalam Judul
Jurnal/majalah. Volume. Halaman
PENULISAN RUJUKAN DARI INTERNET

PEMILIHAN WEB SITE / SITUS PD INTERNET


 WHO: www.who.int atau www.who.org
 DEPKES: www.depkes.go.id

PENULISAN:
Penulis.Tahun. Judul Artikel. dikutip dari nama
website. Tanggal download artikel tersebut.
PENULISAN PUSTAKA
(BUKU)
Cumulative Incidence is used in this study because
cumulative incidence provides an estimate of
individual probability of developing a disease during
a specified period of time (Hennekens and Buring,
2019).

Hennekens and Buring. 2019. Epidemiology and


Medicine. Boston : Little Brown and Company.
PENULISAN PUSTAKA (JURNAL)

The distribution of dwellings and the distances between houses within the
village is also correlated with the Aedes larval distribution (Strickman and
Kittayapayong, 2019 and Reiter et.al, 2018).

Strickman D and Kittayapayong P. 2019. “Dengue and its Vectors in Thailand:


Introduction to The Study and Seasonal Distribution of Aedes Larvae” dalam
American Journal Tropical Medicine and Hygiene 67(3): 247-259.

Reither P., dkk. 2018. “Texas Lifestyle Limits Transmission of Dengue Virus”.
dalam Emerging Infectious Diseases 9(1): 86-89.
PENULISAN PUSTAKA (BAGIAN BUKU)

Several studies show that the flight distance of Aedes


aegypti varies. In an open environment, Aedes aegypti
can fly 25 km per day but in urban environment, the
flight distance ranges from 25 meters to a few hundred
meters (Kuno, 2017).

Kuno, G. 2017. “Factors Influencing the Transmission of


Dengue Viruses” dalam Gubler D and Kuno G. Dengue
and Dengue Haemorrhagic Fever. Cab. International.
BAB 4:61-88.
PENULISAN PUSTAKA (INTERNET)
Dengue is a vector-borne disease which is found in
urban and semi-urban areas in tropical and sub-
tropical regions (WHO, 2019).

World Health Organization. 2018. Dengue and


Dengue Haemorrhagic Fever. Fact Sheet No. 117.
dikutip dari www.who.org.co.id , pada tanggal 8
Agustus 2018.
Contoh penulisan pustaka :
 Glukosa merupakan suatu monosakarida aldoheksosa yang terdapat dalam tubuh
manusia dan makhluk hidup lainnya. Ini merupakan produk akhir metabolisme
karbohidrat yang dilepas ke dalam darah dan menjadi sumber energi utama
makhluk hidup. Karena perannya sebagai energi utama, glukosa kemudian
ditranspor ke dalam sel untuk menghasilkan energi. Proses pembentukan energi ini
terjadi dalam mitokondria dengan membutuhkan oksigen sebagai bahan bakarnya
untuk menghasilkan ATP sebagai energi untuk setiap kegiatan sel. Glukosa darah
ini dipengaruhi oleh faktor status gizi, genetik, umur dan penyakit (Nuringtyas,
2000).
Contoh penulisan pustaka :
 Glukosa merupakan suatu monosakarida aldoheksosa yang terdapat dalam tubuh
manusia dan makhluk hidup lainnya. Ini merupakan produk akhir metabolisme
karbohidrat yang dilepas ke dalam darah dan menjadi sumber energi utama
makhluk hidup. Karena perannya sebagai energi utama, glukosa kemudian
ditranspor ke dalam sel untuk menghasilkan energi. Proses pembentukan energi ini
terjadi dalam mitokondria dengan membutuhkan oksigen sebagai bahan bakarnya
untuk menghasilkan ATP sebagai energi untuk setiap kegiatan sel. Glukosa darah
ini dipengaruhi oleh faktor status gizi, genetik, umur dan penyakit [1]
Referensi:

 http://scientificatmosphere.bemfkunud.com/2012/05/mengenal-sistasi-i-vancouver-style.html 
 https://dokumen.tips/documents/sejarah-penulisan-daftar-pustaka-bergaya-vancouver.html
 Penulisan Sumber Kutipan dan Daftar Pustaka (Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Artikel
Jurnal)Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya, 
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-2-1-84205-431409014-abstraksi-20012015024204.pdf (diakses 12
April 2016)
 Penulisan Daftar Pustaka Berdasarkan Harvard Format APA Style, 
http://starbpkp.unsoed.ac.id/uploads/files/format%20daftar%20pustaka.pdf (diakses 12 April 2016)
 Panduan Penulisan Referensi Akademis Sistem Referensi Harvard 
http://if.mipa.uns.ac.id/if/wp-content/uploads/2012/05/referensi-harvard.pdf (diakses 12 April 2016)
 Harvard Referencing (AGPS 6th Edition) 
https://www.flinders.edu.au/slc_files/Documents/Blue%20Guides/Harvard%20Referencing.pdf (diakses
12 April 2016)
 Deepublish, glorify and develop the intellectual of human’s life, daftar pustaka Harvard Style-cara
penulisan, diakses 21 September 2020).
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai