Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam juga selalu melimpah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “Metabolisme Lemak” ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas
mata kuliah Kimia Klinik II pada Prodi D-IV Analis Kesehatan Poltekkes Bandung.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi bentuk
maupun isinya. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak.
Terakhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi
bantuan, bimbingan, arahan, dan dorongan baik materi maupun spiritual sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini. Semoga semua kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan yang
setimpal dari Allah SWT. Aamin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Lemak adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang umumnya
hidrofobik: tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik. Pengukuran lipid serum yang
paling relevan adalah kolesterol total, trigliserida, dan fraksional kolesterol menjadi fraksi HDL
dengan kalkulasi fraksi LDL kolesterol..
Kolesterol sebenarnya sangat diperlukan dalam berbagai proses metabolisme
tubuh.Misalnya sebagai bahan pembentuk dinding sel, membuat asam empedu untuk
mengemulsikan lemak, serta berperan sebagai bahan pembuat hormon-hormon seks dan
kortikosteroid atau hormon yang dapat mempengaruhi volume dan tekanan darah, kadar gula
darah, otot, serta kekebalan tubuh. Namun, kadar kolesterol yang berlebihan didalam darah akan
menyebabkan tumpukan plak yang dapat menghambat aliran darah arteri pembuluh darah
sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Penyebab utama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor keturunan dan asupan
lemak tinggi.Asupan lemak total berhungan dengan, kegemukan yang merupakan faktor resiko
utama terserang aterosklerosis. Dengan kegemukan otomatis berhubungan dengan IMT (indeks
massa tubuh) seseorang.
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-
asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali
menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi.
Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak
dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh
albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty
acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lemak dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari makanan maupun jika harus memecah cadangan
trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA
dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain,
jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam
lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.Beberapa lipid non gliserida disintesis
dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya
kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi
asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan
aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian.
Trigliserida sbg
Diet cadangan energi
Asam lemak
Steroidogenesis
Asetil-KoA + ATP
Aseto asetat
Ketogenesis
Siklus asam
sitrat
hidroksi butirat Aseton
ATP H2O
CO2
Keterangan:
Frekuensi oksidasi β adalah (½ jumlah atom C)-1
Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (½ jumlah atom C)
Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses pemutusan 2 atom C adalah
proses oksidasi β dan setiap 2 atom C yang diputuskan adalah asetil KoA.
Proses ketogenesis
Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat berubah
menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal sebagai
badan-badan keton. Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton dinamakan
ketogenesis.
Proses ketogenesis
Proses kolesterogenesis
Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya dinamakan
kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk disintesis menjadi
steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).
Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan trigliserida ini
dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol
dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol). Sedangkan asam lemak pun akan
dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).
Daftar pustaka
Referensi:
Guyton AC, Hall JE, 1996, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IX, Penerjemah: Setiawan I,
Tengadi LMAKA, Santoso A, Jakarta: EGC
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV, Penerjemah
Hartono Andry, Jakarta: EGC
Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia
FKUI), Jakarta: EGC