Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik allah SWT. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “CAIRAN
PERIKARDIUM”.
Makalah ini menjelaskan mengenai “Cairan Perikardium”Adapun tujuan penyusun menulis makalah
ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen Ibu Wiwin Wiryanti, S.Pd, M.Kes yang membimbing saya
dalam mata kuliah Teknik Sampling dan Phlebotomy. Di sisi lain, penyusun menulis makalah ini untuk
mengetahui lebih rinci mengenai teknik pengambilan, penampungan, penyimpanan, pengawetan dan pengiriman
spesimen.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan
saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua terutama bagi mahasiswa-mahasiswi yang mengikuti mata kuliah Teknik Sampling dan Phlebotomy.

Cimahi, November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Perikardium
2. Fungsi
3. Bagian Membran Perikardial
4. Gangguan Perikardium
5. Teknik Pengambilan Spesimen
6. Teknik Pengepakan dan Pengiriman
BAB III
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan
susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya
menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan
saraf otonom).
Perikardium adalah kantung berisi cairan yang mengelilingi jantung
dan ujung proksimal aorta, venacavae, dan arteri pulmonalis. Jantung dan
perikardium terletak di belakang sternum (tulang dada) pada posisi di tengah
rongga dada yang dikenal sebagai mediastinum. Perikardium berfungsi sebagai pelindung luar dari jantung,
organ vital dari sistem sirkulasi dan sistem kardiovaskular. Fungsi utama jantung adalah membantu sirkulasi
darah ke jaringan dan organ tubuh.
Jantung bekerja selama kita masih hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawaoleh darah,
pembuluh darah yang terpenting dan memberikan darah untuk jantungdari aorta asendens dinamakan arteri
koronaria. Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang,neoplasi, dan bawaan.
Penyakit perikardium dinyatakan oleh timbunan cairan (disebut efusi perikardium), radang (yaitu perikarditis).
Perikarditis adalah peradangan perikardium viseralis atau parietalis denganatau tanpa disertai
timbulnya cairan dalam rongga perikardium baik bersifat transudat atau eksudat atau purulen.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Perikardium
Perikardium adalah kantung berisi cairan yang mengelilingi jantung dan
ujung proksimal aorta, venacavae, dan arteri pulmonalis. Jantung dan
perikardium terletak di belakang sternum (tulang dada) pada posisi di
tengah rongga dada yang dikenal sebagai mediastinum. Perikardium
berfungsi sebagai pelindung luar dari jantung, organ vital dari sistem
sirkulasi dan sistem kardiovaskular. Fungsi utama jantung adalah
membantu sirkulasi darah ke jaringan dan organ tubuh.

2. Fungsi Perikardium
Perikardium memiliki beberapa fungsi pelindung:
a. Menjaga jantung yang ada di dalam rongga dada
b. Mencegah jantung tidak meluas berlebihan ketika volume darah meningkat
c. Membatasi gerakan jantung
d. Mengurangi gesekan antara jantung dan jaringan sekitarnya
e. Melindungi jantung dari infeksi
Sementara perikardium menyediakan sejumlah fungsi yang berharga, itu tidak penting untuk
kehidupan. Jantung dapat mempertahankan fungsi normal tanpanya.

3. Bagian Membran Perikardial


Perikardium dibagi menjadi tiga lapisan membran:
a. P e r i k a r d i u m F
luar yang melekat pada sternum oleh ligamen sternoperikardial.
Perikardium berserat membantu menjaga jantung yang terkandung di
dalam rongga dada. Ini juga melindungi jantung dari infeksi yang
berpotensi menyebar dari organ terdekat seperti paru-paru.
b. P e r i k a r d i u m P
perikardium berserat dan memberikan lapisan tambahan isolasi untuk
jantung.
c. Viseral perikardium adalah lapisan dalam dari perikardium dan lapisan luar dinding jantung. Juga dikenal
sebagai epikardium, lapisan ini melindungi lapisan jantung bagian dalam dan juga membantu dalam
produksi cairan perikardial. Epikardium terdiri dari jaringan ikat serat elastis dan jaringan adiposa (lemak),
yang membantu untuk mendukung dan melindungi lapisan jantung bagian dalam. Darah kaya oksigen
dipasok ke epikardium dan lapisan jantung bagian dalam oleh arteri koroner.

Rongga perikardial terletak di antara perikardium viseral dan perikardium parietal. Rongga ini diisi
dengan cairan perikardial yang berfungsi sebagai peredam kejut dengan mengurangi gesekan antara
membran perikardial. Ada dua sinus perikardial yang melewati rongga perikardial. Sinus adalah gang atau
saluran. Sinus perikardial transversal diposisikan di atas atrium kiri jantung, anterior ke vena cava superior
dan posterior ke trunkus pulmonalis dan aorta asenden. Sinus perikardial oblique terletak di posterior ke
jantung dan dibatasi oleh vena kava inferior dan vena pulmonalis.
Lapisan permukaan jantung (epikardium) berada tepat di bawah perikardium berserat dan parietal.
Permukaan jantung eksternal mengandung lekukan atau sulci, yang menyediakan jalan keluar untuk
pembuluh darah jantung. Sulci ini berjalan sepanjang garis yang memisahkan atria dari ventrikel (sulkus
atrioventrikular) serta sisi kanan dan kiri ventrikel (sulkus interventrikular). Pembuluh darah utama yang
memanjang dari jantung meliputi aorta, batang paru, vena pulmonal, dan vena kava.

4. Gangguan Perikardium

Perikarditis adalah gangguan perikardium di mana perikardium menjadi bengkak atau


meradang. Peradangan ini mengganggu fungsi jantung
yang normal. Perikarditis bisa akut (terjadi secara tiba-tiba
dan cepat) atau kronis (terjadi selama periode waktu dan
berlangsung untuk waktu yang lama). Beberapa penyebab
perikarditis termasuk infeksi bakteri atau virus, kanker,
gagal ginjal, obat-obatan tertentu, dan serangan jantung.
Efusi perikardial adalah kondisi yang disebabkan oleh akumulasi sejumlah besar cairan antara
perikardium dan jantung. Kondisi ini dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi lain yang mempengaruhi
perikardium, seperti perikarditis.

Tamponade jantung adalah tekanan yang menumpuk di jantung karena cairan berlebihan atau
darah yang menumpuk di perikardium. Tekanan berlebih ini tidak memungkinkan ventrikel jantung
berkembang penuh. Akibatnya, output jantung berkurang dan suplai darah ke tubuh tidak mencukupi.

Kondisi ini paling sering disebabkan oleh perdarahan karena penetrasi perikardium. Perikardium
bisa menjadi rusak akibat cedera berat pada dada, pisau atau luka tembak, atau tusukan yang tidak
disengaja selama prosedur pembedahan. Penyebab lain yang mungkin dari tamponade jantung
termasuk kanker, serangan jantung, perikarditis, terapi radiasi, gagal ginjal, dan lupus.

5. Teknik Pengambilan Spesimen

-Chlorhexidine -Ultrasound
- Sterile drape - Catheter
- Syringe 10ml & 60ml -Lidocaine dll
1. Pasien disandarkan pada sudut 45 derajat
2. Lakukan tindakan aseptik dan anestesi lokal
3. Jarum dihubungkan dengan EKG melalui aligatror atau hemostat
4. Arahkan jarum ke posterisuperior, membentuk sudut 45 derajat
dengan permukaan dinding dada.
5. Tusukan jarum 2-4 cm sampai terasa
tahanan lapisan perikardium.
6. Perlu diingat bahwa kita harus
menghindari gerakan tiba-tiba, kasar atau
pemindahan arah tusukan secara kasar.
7. Setelah selesai cabut jarum dan pasang perban diatas tempat pungsi.

6. Teknik Pengepakan dan Pengiriman


a. Teknik pengepakan
Pengepakan dilakukan dua kali dengan pengepakan primer lalu dilanjutkan dengan
pengepakan sekunder. Wadah specimen yang pertama harus kedap air, jika tutupnya berulir harus
dilapisi dengan parafilm atau sejenisnya. Jika terdiri dari beberapa wadah, harus dibungkus secara
terpisah. Gunakan material pendukung disela-sela wadah yang mempunyai daya hisap untuk
menghisap apabila terjadi kebocoran atau pecah. Dalam wadah yang pertama, tidak boleh lebih
dari 500 mL atau 500 gram bahan. Pengepakan sekunder harus menuruti aturan pengepakan bahan
infeksius. Pengepakan sekunder harus kedap air. Terdapat pendingin (ice pack) yang melingkari
semua sisi pengepak primer, termasuk bagian bawah dan atas. Wadah bagian luar dilabel yang
berisikan Pemeriksaan laboratorium kesehatan; Catatan misalkan: JANGAN DIBALIK; dan tujuan
pengiriman seperti Kepada....
b. Teknik pengiriman
Spesimen harus sudah sampai di laboratorium dalam 2 jam setelah pengambilan. Jika tidak
memungkinkan bisa disimpan dalam lemari es 2-8⁰ C. Pengiriman dilakukan dengan
menggunakan cooling box sekitar 2-8⁰ C.kecuali jika perjalanan dilakukan kurang dari 2 jam tidak
perlu menggunakan cooling box.
Pada pengiriman menyajikan jenis specimen dan pemeriksaannya:
1. Jenis wadah dan pengawet
2. Jumlah specimen yang dikirim
3. Lama penyimpanan spesimen
BAB III
KESIMPULAN

Perikardium adalah kantung berisi cairan yang mengelilingi jantung dan ujung proksimal
aorta, venacavae, dan arteri pulmonalis. Jantung dan perikardium terletak di belakang sternum (tulang dada)
pada posisi di tengah rongga dada yang dikenal sebagai mediastinum. Perikardium berfungsi sebagai pelindung
luar dari jantung, organ vital dari sistem sirkulasi dan sistem kardiovaskular. Fungsi utama jantung adalah
membantu sirkulasi darah ke jaringan dan organ tubuh.
Perikardium memiliki beberapa fungsi pelindung: Menjaga jantung yang ada di dalam rongga dada,
Mencegah jantung tidak meluas berlebihan ketika volume darah meningkat, Membatasi gerakan jantung,
Mengurangi gesekan antara jantung dan jaringan sekitarnya, Melindungi jantung dari infeksi. Perikardium
dibagi menjadi tiga lapisan membran:
a. Perikardium Fibrous
b. Perikardium Parietal
c. Viseral perikardium
Gangguan Perikardium diantaranya:
a. Perikardiitis
b. Efusi Perikardial
c. Tamponade jantung
DAFTAR PUSTAKA

1. Corwin, Elizabeth J., 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.

2. Herdman, T. Heather. 2012. Buku NANDA Internasional Diagnosis Keperawatan.

Jakarta: EGC

3. Muttaqin, Arif.  2009. Askep klien dengan gangguan system kardiofaskuler &

hematologi. Jakarta: Salemba medika.

4. Mahode ,Albertus .2011. ‘’ Pedoman Teknik Dasar Untuk LaboratoriumKesehatan “.

Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai