Anda di halaman 1dari 9

METODE PENELITIAN ILMIAH

( Membuat referensi dan Teknik mengutip dari Harvard, APA dan Vancouver )

DISUSUN OLEH :
RICKY SEMUEL DAISIU
( 03021081924121 )

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
A. Daftar Pustaka
1. Penulisan daftar pustaka Harvard style

1. Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam Daftar
Pustaka, dan sebaliknya.
2. Daftar pustaka tidak dibagi-bagi menjadi bagian-bagian berdasarkan jenis
pustaka, misalnya buku, jurnal, internet dan sebagainya.
3. Ditulis satu spasi, berurutan secara alfabetis tanpa nomor berdasarkan nama
akhir pengarang atau organisasi yang bertanggung jawab. Jika suatu referensi
tidak memiliki nama pengarang maka judul referensi digunakan untuk
mengurutkan referensi tersebut diantara referensi lain yang tetap diurutkan
berdasarkan nama belakang pengarang.
4. Jika literatur ditulis oleh satu orang, nama penulis ditulis nama belakangnya
lebih dulu, kemudian diikuti singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah,
dilanjutkan penulisan tahun, judul dan identitas lain dari literatur/pustaka yang
dirujuk.
5. Apabila ada beberapa karya yang ditulis oleh pengarang yang sama, urutkan
berdasarkan tanggal terbitnya (dimulai dari yang paling lama ke yang paling
baru).
6. Jika seorang pengarang mengeluarkan beberapa karya dalam tahun publikasi
yang sama, maka diurutkan berdasarkan huruf kecil yang menyertai tanggal
publikasi (contoh: 1988a, 1988b, 1988c, dst.).
7. Tanggal publikasi dituliskan setelah nama(-nama) pengarang.
8. Judul referensi dituliskan secara italic, jika daftar pustaka ditulis tangan maka
judul digarisbawahi.
9. Cara penulisan setiap daftar pustaka berbeda-beda, bergantung pada jenis
literatur/ pustaka yang menjadi referensi.

Pada dasarnya dalam pedoman Harvard-APA Style , penulisan daftar pustaka


dipisahkan oleh koma dan diakhiri dengan tanda titik. Sementara untuk judul
sumber kutipan (sitasi) menggunakan huruf kapital untuk setiap kata kecuali kata
penghubung. Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan dalam
penulisannya sebagai berikut:

a. Cara menulis daftar pustaka havard style sumber dari buku


Pola dasar :
Nama Belakang Pengarang, Inisial tahun terbit, Judul buku (Edisi jika
edisinya lebih dari satu), Tempat diterbitkan, Penerbit.
Hal yang perlu diperhatikan adalah judul buku yang dituliskan
secara italic dengan penggunaan huruf kapital mengikuti standar penulisan
kalimat. Jumlah pengarang yang boleh didaftarkan di satu referensi maksimal
berjumlah enam. Jika pengarang berjumlah lebih dari enam maka pengarang
ketujuh dan selanjutnya dituliskan sebagai et al.
Contoh :
Robert, D 2002, The daily miracle: an introduction to journalism, Oxford
University Press,New York.

b. Cara menulis daftar pustaka havard style dari artikel jurnal


Pola dasar :
Nama belakang pengarang, inisial Tahun Publikasi, Judul artikel
menggunakan tanda kutip tunggal, Nama jurnal menggunakan
format italic, Nomor volume (ditulis vol.), Nomor halaman.
Contoh :
Hall, M 1999, ‘Breaking the silence: marginalisation of registered nurses
employed in nursing homes’, Contemporary Nurse, vol. 8, no. 1, hh. 232-237.

c. Cara menulis daftar pustaka havard style dari halaman web


Pola dasar :
Nama pengarang atau editor atau penyusun Tahun , Judul Artikel (Italic),
Nama lamam yang memuat, Tanggal akses, Alamat web.
Contoh :
esJardins, M 1998, How to succeed in postgraduate study, Applied Ecology
Research Group, University of Canberra, dilihat 26 April 2001,
<http://aerg.canberra.edu.au/jardins/t.htm>.

d. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi


Pola dasar :
Nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul
peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), nomor atau seri
peraturan/UU, edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh :
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta

e. Peraturan, Undang-Undang, dan sejenisnya


Pola dasar :
Nomor dan tahun peraturan/UU, judul peraturan/UU yang dirujuk
(cetak miring), tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada), nomor
lembaran negara (jika ada), organisasi penerbit (jika ada), kota tempat
pengesahan/penerbitan.
Contoh :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem
Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.

f. Skripsi/Tesis/Disertasi
Pola dasar :
Nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika
ada), tahun, judul skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/disertasi (cetak
miring), nama program studi dan/atau perguruan tinggi, kota tempat
perguruan tinggi.
Contoh :
Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan
Moneter di Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur
Ekspektasi Inflasi Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Program Pasca Sarjana
Universitas Airlangga. Surabaya.

2. Penulisan daftar pustaka APA style

1. Penulisan nama pengarang pertama dan seterusnya: nama belakang/keluarga


diikuti dengan inisial nama depan dan tengah (jika ada)
2. (Hanya) huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan ditulis
menggunakan huruf kapital.
3. Pada sumber online, tuliskan secara lengkap URL nya dengan cara menuliskan
kata “retrieved from” sebelum URL dan tidak dituliskan tanggal akses (tanggal
unduh atau melihat web tersebut).
4. Untuk Prosiding yang diakses secara online maka gantikan kota terbit dan
penerbit dengan nomor DOI (Digital Object Identifier) atau URL, seperti dalam
artikel jurnal online.
5. Nomor DOI (Digital Object Identifier) adalah penanda yang spesifik dan tetap
untuk dokumen online yang terdaftar.
6. Nama negara dari kota terbit dituliskan setelah kota terbit dan dipisahkan
dengan tanda koma.
7. Tidak ada kata yang digarisbawahi, termasuk URL.

Cara penulisan pada beberapa jenis sumber :

a. BUKU/THESIS/PROSIDING SEMINAR
Pola dasar :
Nama Penulis/Pengarang. (tahun terbit/publikasi). Judul utama buku:
Anak judul buku.(edisi ke berapa, jika ada). Kota terbit, Negara atau
Singkatan Negara Bagian di Amerika: Penerbit.
Contoh :
Pitanatri, P.D.S & I Nyoman Darma Putra. 2016. Wisata kuliner: Atribut
baru destinasi ubud. Denpasar: JagatPress.

b. PERIODICAL (Artikel dari Koran, Majalah, Jurnal)


Pola dasar :
Nama Penulis atau Pengarang. (tahun publikasi). Judul utama artikel:
Anak judul artikel. Judul/Nama Serial,Volume (nomor issue), halaman.
Contoh :
Pitanatri, Putu Diah Sastri. (2016). Inovasi dalam kompetisi: Usaha kuliner
lokal menciptakan keunggulan kompetitif di ubud. Jurnal Master
Pariwisata,3(1), 1-14.

c. Halaman WEB
Pola dasar :
Nama Penulis atau Pengarang. (n.d.). Judul/Nama dari web page: Anak
judul dari page. Diakses bulan tanggal, tahun, dari URL Web pages.
Contoh :
Pitanatri, Putu DIah Sastri. (2017, September 10). Sandwich generation.
Diakses dari https://diahsastri.com/2017/09/10/sandwich-generation/.

3. Penulisan daftar pustaka Vancouver style

1. Menggunakan bullet angka


2. Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang dibuat
3. Nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis itu harus sama dengan
urutan penulis yang ada dalam daftar pustaka
4. Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan
5. Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis

Cara penulisan
a. Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London:
Yale Univ Pr; 1993.
b. Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and 2.
Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
c. Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod 1994;
20:355-6.
d. Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis
[serial online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens].Available from URL:
http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.

B. Kutipan
1. Penulisan kutipan Harvard style
Pengutipan system Harvar Style, dimana yang dituliskan adalah “Nama Belakang
Penulis” dan “Tahun Publikasi” dikutip dalam teks, dan Daftar Pustaka (Daftar
Semua Kutipan/Referensi Yang Digunakan) disertakan pada akhir Laporan
Penelitian sesuai dengan urutan Alfabet Nama Penulis. Kutipan pada umumnya
harus sama dengan aslinya, baik susunan kata maupun ejaan dan tanda bacanya.
Penulisan sumber dalam pengutipan teks dapat dilakukan dengan cara yang
bervariasi tergantung kalimat atau paragraf yang akan ditulis.

Cara penulisan berdasarkan beberapa sumber :


a. Sumber kutipan ditulis di awal kalimat atau awal teks :
1. Satu sumber kutipan dengan satu penulis: Asyik (2006) menyatakan
bahwa......; jika disertai dengan halaman: Asyik (2006: 289) menyatakan
bahwa........; Menurut Asyik (2006: 289) ...........
2. Satu sumber kutipan dengan dua penulis: Cooper dan Schlinder (2003: 24)
……
3. Satu sumberkutipan lebih dari dua penulis: Guan et al. (2009: 32) ……….
b. Sumber kutipan ditulis di akhir kalimat atau awal teks :
1. Satu sumber kutipan dengan satu penulis: ............. (Asyik, 2006); jika
disertai dengan halaman: .......... (Asyik, 2006: 289).
2. Satu sumber kutipan dengan dua penulis: ........ (Cooper dan Schlinder,
2003: 24).
3. Satu sumber kutipan lebih dari dua penulis: …….. (Guan et al., 2009: 32).
c. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: John (2006, 2007); jika tahun
publikasi sama: Sumiyana (2007a, 2007b).
d. Sumber kutipan berupa banyak pustaka dengan penulis yang berbeda-beda:
(Yermack, 1997; Aboody dan Kasznik, 2000; Guan et al., 2000).
e. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu lembaga
atau badan tertentu: Badan Pusat Statistik (2006); Ikatan Akuntan Indonesia
(2011); Financial Accounting Standard Board (1984).
f. Sumber kutipan tidak menyebut nama penulis, tetapi menyebut suatu peraturan
atau undangundang: Undang-Undang No. 12 Tahun 2012.......; Peraturan
Pemerintah No. 60 Tahun 2010......; Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45......
g. Kutipan berasal dari sumber kedua: Scott (2000) dalam Asyik (2009: 23).......;
Arthur Levitt (lihat Riharjo, 2008: 21).....; Andayani (2002) seperti dikutip
Herlina (2009: 16).... [Catatan: daftar pustaka hanya mencantumkan referensi
yang merupakan sumber kedua].

2. Penulisan kutipan APA style

1. Sumber kutipan dapat ditulis pada awal atau akhir kutipan.


2. Penempatan sumber kutipan (pada awal atau akhir kutipan) tidak boleh
mengaburkan bagian yang dikutip.
3. Nama penulis suatu sumber kutipan hanya ditulis nama belakang, diikuti tahun
dan halaman sumber kutipan, dilanjutkan dengan isi teks yang dikutip.
(Pencantuman halaman setelah tahun dipisahkan oleh tanda titik dua)
4. Jika penulis terdiri atas dua orang, kata penghubung penulis pertama dan kedua
menggunakan ”dan” (tidak menggunakan simbol ”&”; serta tidak menggunakan
kata penghubung ”and” walaupun literaturnya berbahasa Inggris, kecuali
seluruh naskah ditulis menggunakan bahasa Inggris).
5. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama belakang penulis pertama yang
ditulis sebagai sumber kutipan, diikuti et al., kemudian tahun dan halaman
sumber kutipan. (Catatan: et al. dalam bahasa Latin adalah singkatan dari et alia
atau et alii, dalam bahasa Inggris berarti and others, dan dalam bahasa Indonesia
berarti dan kawan-kawan).
6. Jika sumber kutipan merupakan literatur terjemahan (buku, artikel, dll), maka
yang disebut sebagai sumber adalah nama penulis asli (bukan penerjemah),
diikuti tahun penerbitan literatur asli (bukan tahun penerbitan hasil terjemahan).
[Catatan: nama penerjemah hanya dinyatakan dalam daftar pustaka]
7. Pencantuman halaman sumber kutipan setelah tahun bersifat wajib jika isi teks
yang dikutip jelas letak halamannya.

Cara penulisan berdasarkan beberapa sumber :

a) Karya dengan Dua Pengarang


Research by Wegener and Petty (1994) supports...
Atau
(Wegener & Petty, 1994)

b) Karya Tiga Sampai Lima


(Kernis, Cornell, Sun, Berry, & Harlow, 1993)
Atau
Kernis, Cornell, Sun, Berry, & Harlow (1993) explain….
Dalam kutipan berikutnya,
(Kernis et al., 1993)

c) Enam Pengarang atau Lebih


Harris et al. (2001) argued...
Atau
(Harris et al., 2001)

d) Pengarang Tidak Diketahui. Sitasi sumber pada judul dengan huruf miring.
Sitasi sumber pada judul buku atau laporan dengan huruf miring, dan pada
judul artikel, bab, dan halaman web dalam tanda kutip.
A similar study was done of students learning to format research papers
("Using APA," 2001).

e) Organisasi Sebagai Pengarang


According to the American Psychological Association (2000),...
Atau menggunakan singkatan jika telah dikenal dalam tanda bracket
pertamakali sumber dikutip dan selanjutnya hanya singkatan yang disitasi.
Sitasi pertama: (Mothers Against Drunk Driving [MADD], 2000)
Sitasi kedua: (MADD, 2000)

f) Dua karya atau Lebih dalam Tanda Kurung yang Sama


(Berndt, 2002; Harlow, 1983)

g) Pengarang dengan Nama Akhir Sama


Gunakan Inisial nama pertama dan nama terakhir,
(E. Johnson, 2001; L. Johnson, 1998)

h) Dua Karya atau Lebih dengan Pengarang Sama dalam Tahun Sama
Research by Berndt (1981a) illustrated that...

i) Mensitasi/Mengutip Sumber Tidak Langsung


Johnson argued that...(as cited in Smith, 2003, p. 102).
j) Tahun Tidak diketahui
Another study of students and research decisions discovered that students
succeeded with tutoring ("Tutoring and APA," n.d.).

3. Penulisan Kutipan Vancouver style

▪ Sumber dari jurnal → nama pengarang. judul tulisan. nama jurnal. tanggal
publikasi; nomor volum dan nomor isu: lokasi dan halaman.

dari: scientificatmosphere.bemfkunud.com

▪ Sumber dari buku → nama pengarang. judul buku. edisi buku (jika ada).
pengarang kedua /penerjema (jika ada). tempat publikasi: penerbit; tanggal
publikasi. lokasi/halaman.

dari: scientificatmosphere.bemfkunud.com
keterangan untu rujukan dari Jurnal:
▪ nama pengarang → ditulis nama akhir atau nama keluarga terlebih dulu, diikuti
inisial nama depan dan nama tengah (ex: Muhammad Abdul
Kadir menjadi Kadir MA). jika jumlah pengarang lebih dari satu maka pisahkan
mama pengarang satu dengan lainnya menggunakan koma, dan jika banyak
pengarang maka cukup menulis 3 pengarang pertama atau 6 pengarang pertama
kemudian diikuti tanda koma lalu "et al" atau "and others" yang dipisahkan dengan
tanda koma dari nama pengarang. tidak boleh memasukkan gelar, pangkat, jabatan,
dan tanda kehormatan lainnya.
▪ jika pemilik jurnal adalah suatu organisasi maka hilangkan "The" dalam menulis
nama organisasi.
▪ jika nama pengarang tidak ditemukan maka gunakan nama translator, atau editor,
dan jika nama translator dan editor juga tidak ditemukan maka mulailah menulis
dengan judul tulisan bukan menggunakan Anonim.
▪ nama jurnal → harus sesuai bahasa aslinya, abreviasi(akronim atau penyingkatan)
nama jurnal sesuai dengan yang disepakati secara internasional. gunakan huruf
kapital untuk mengawali setiap kata pada nama jurnal termasuk abreviasinya. akhiri
nama jurnal dengan titik dan spasi.
▪ tanggal publikasi → dengan urutan tahun, bulan, hari publikasi. akhiri dengan titik
dua.
▪ Nomor volume dan nomor isu → penulisan nomor volume tidak perlu
mengikutsertakan kata "Volume" atau "vol", nomor saja sudah cukup. jika ada
multiple volume maka dipisahkan dengan garis strip (-) misal 3-4, dan nomor isu
diletakkan di dalam kurung. jika tidak ditemukan nomor volume maka cukup
menulis nomor isu saja (di dalam kurung). akhiri dengan titik dua (:).
▪ Nomor halaman → tidak boleh diulangi kecuali diikuti oleh huruf (ex: 134-137
menjadi 134-7), kecuali 134A-137A. akhiri dengan tanda titik, jika halaman tidak
berurutan maka gunakan tanda koma dan spasi untuk memisahkan (ex: 123-5, 128,
130-3). dan jika dalam satu jurnal tidak disertakan halaman maka tulislah jumalh
halaman yang dikutip ddan letakkan di dalam kurung, misal 6 halaman (6 p).
Keterangan untuk rujukan dari buku:
▪ Penulisan nama sama dengan jurnal
▪ Edisi buku → diletakkan setelah judul buku, gunakan abreviasi utk kata-kata yang
umum seperti ed (edition), spec (special), dan transl (translation). gunakan angka
arab ( ex: second menjadi 2nd dan/atau kedua menjadi ke2). akhiri edisi dengan
titik.
▪ Editor dan penulis/ pemilik kedua → diletakkan setelah edisi buku, penulisan nama
sama seperti penulis pertama, kemudian diikuti kata editor/ ilustrator, diakhiri
dengan tanda titik. tapi jika tidak aada nama penulis pertama maka nama editor
dipindahkan menjade penulis pertama.
▪ Penerbit → sesuai yang terterera dalam publikasinya. apabila divisi dari penerbit
dicantumkan dalam buku maka nama penerbit ditaruh di awal kemudian diikuti
oleh nama divisi tersebut. jika ada lebih dari satu penerbit, maka pilihlah satu yang
paling atas atau yang dicetak tebal. tapi jika penerbit tidak ditemukan maka tulislah
publisher unknown dalam kolom kotak [], akhiri dengan titik koma.
▪ Lokasi halaman → jangan mengitung bagian introdutory material, lampiran, dan
indeks sebagai halaman. berikan nomor halaman di halaman teks tersebut dikutip
diikuti huruf p. buku yang terdiri lebih sari satu volume maka kutip total nomor dari
keseluruhan volume termasuk volume dari halaman yang dikutip. dan jika dalam
buku tidak terdapat halaman maka tulis jumlah halaman yang dikutip diikuti kata
"leaves", akhiri dengan tanda titik.

Anda mungkin juga menyukai