Anda di halaman 1dari 10

HISTOLOGI Jaringan Mamae

NURSANI SUHAELA
B181021
D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIK
Pengertin Histologi

 Histologi adalah bidang biologi Jika jaringan telah matang


yang mempelajari tentang maka langsung di lakukan
identifikasi :
struktur jaringan secara detail diterima satu potong jaringan
menggunakan mikroskop pada dengan berat misal :
sediaan jaringan yang dipotong 1000 gr. Diukur( Berlemak ,
tipis. Histologi dapat juga panjang X lebarx tinggi). tampak
jaringan putih abu ( jika ada
disebut sebagai ilmu anatomi tumor) . Sel jaringan kanker akan
mikroskopis. Bidang biologi ini terlihat rapuh dan mudah hancur
amat berguna dalam Jika jaringan sudah matang
maka warnanya pucat, sedangkan
keakuratan diagnosis tumor jaringan yang belum matang
dan berbagai penyakit lain yang warnanya kemerahan masih
sampelnya memerlukan mengandung darah maka perlu
dilakukan fiksasi lagi.
pemeriksaan histologis.
Cara pembuatan sediaan histologis

sampel jaringn yang diterima


FIKSASI (Fixation)
 Adalah Proses/langkah pertama
dalam menyiapkan materi segar
untuk pembuatn sediaan Histologi
adalh Fiksasi.Dengan
menggunakan bafer formalin.

1. sampel Diterima dalam keadaan


sudah di fiksasi dengan bufer
formalin.
 diterima satu potong jaringan
dengan berat 1000 gr.
2. Proses identifikasi dan
pemotongan .

 Jika jaringan telah


matang maka langsung
di lakukan identifikas:
 Diukur ( Berlemak ,
panjang 20X lebar 20x
tinggi). tampak
jaringan berwarna putih
abu ( jika ada tumor) .
Sel jaringan kanker
akan terlihat rapuh dan
mudah hancur.
Tahap grossing

2. Grosing /pemotongan
 Tahap ini dimana sampel
dipotong kecil-kecil dan
diambil jaringan yang
diduga tumor(kanker) yang
berwarna hitam ke abu-
abua.
 dimasukkan ke dalam kaset
 kemudian masuk pd proses
panjang yaitu( dehidrasi,
Clearing dan Embedding).
Gambar dibawah menunjukkan
bahwa jaringan didalamnya
masih belum matang ,maka Gambar dibawah ini menunjukkan
dilakuka penggulangan bahwa daging sudah kelihatan
pematangan dengan matang diluarnnya.
menggunakan bufer formlin.
Sectioning/Cutting
 Sectioning adalah proses pemotongan
jaringan dengan mikrotom-ukuran  microtom
sangat tipis 4-10 µ-tembus cahaya saat
diperiksa dg mikroskop
 Diperhatikan :
 Pisau harus tajam
 Blok jaringan harus dingin
 Ketebalan pemotongan harus
disesuaikan dengan jenis jaringan
 Proses Sectioning
 Dinginkan pada lemari es / cold plate -
akan terlepas dari cetakan bloknya dan
tempatkan pada hold mikrotome untuk
dipotong (ketebalan 3 – 5 µ) -
membentuk lembaran pita
MOUNTING
MOUNTING
 Menempelkan potongan jaringan yg
baik ke obyek glass
 Proses Mounting
 Obyek glass diberi albumin agar Jar
menempel dg baik
 Dimasukkan ke dalam water bath
suhu 30 0C - lembaran pita tidak
melipat
 Bila sudah menempel dikeringkan/
diriskan (Bisa dg Hot Plate)
 Stretching tissue in warm water.
Staining
 Staining

 Prinsip Kerja Pewarnaan :

 Secara umum zat warna yang bersifat asam akan mewarnai bagian sel yang bersifat

basa dan sebaliknya

 cat netral (gugus asam dan gugus basa keduanya berwarna) Misal :

 Romanowsky ,(Camp methylen Blue & Eosin)

 Staining

 Berdasarkan waktu :

 Direct Staining, molekul zat warna langsung ditangkap oleh jaringan, misalnya Eosin

 Indirect Staining, molekul zat warna baru bisa ditangkap oleh jaringan jika

menggunakan zat perantara yang disebut Mordant, misalnya Haematoxyline


menggunakan Potasium Alum sebagai mordantnya.
 Pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE)

 Menggunakan 2 macam zat warna yaitu

 q Hematoksilin -memulas inti sel dan memberikan warna biru (basofilik)

 q Eosin yang merupakan counterstaining hematoksilin, memulas

sitoplasma sel dan jaringan penyambung dan memberikan warna merah


muda dengan nuansa yang berbeda.

 Interpretasi hasil :

 P Inti sel bewarna biru

 P Sitoplasma bewarna kemerahan dengan adanya beberapa variasi warna

pada komponen tertentu

Anda mungkin juga menyukai