Anda di halaman 1dari 4

NO GAMBAR SIKLUS HIDUP MORFOLOGI

1. TRICHINELLA Dengan memakan telur  Cacing jantan panjangnya 1,4


SPIRALIS mentah atau setengah matang -1,6 mm dan betina 3-4 mm .
dari hewan terinfeksi . terutama  Ukuran telur 30-40 mikron ,
babi. Larva masuk ke usus halus telur akan menetas dalam
, menembus mukosa dan uterus cacing betina (
menjadi dewasa dalam 6-8 hari . viviparosa ). Larva seekor
cacing betina dewasa cacing betina dapat
melepaskan larva yang bisa menghasilkan 1.350 -2.000
beertahan hidup sampai 6 larva ditemukan dalam kista
minggu .larva yang baru lahir mikroskopis pada urat daging
bermigrasi melalui aliran darah bergaris melintang.
dan jaringan tubuh, tetapi  Yang jantan mempunyai anus
akhirnya hanya bertahan disel yang ditonjolkan dan
otot rangka lurik . larva sembulan berbentuk kerucut
mengjista ( encyst ) sepenuhnya disetiap sisi . Tidak
dalam 1-2 bulan dan tetap mempunyai spikulum dan
hidup hingga beberapa tahun selubung . vulva terletak
sebagai parasit intraseluler . pertengan esophagus .
larva yang mati akhirnya diserap
kembali tubuh. Siklus ini terus
berlanjut hanya jika larva
mengkista dicerna oleh
karnivora lain.

2. ENTEROBIUS Cacing dewasa hidup  Ciri – ciri telur


VERMICULARIS dalam rongga cecum, colon
ascenden, dan appendix. Pada  Berbentuk oval asimetris ,
malam hari cacing betina dengan sala satu sisinya
mengembara kedaerah anus( datar.
perianal ) untuk meletakkan  Ukuran : panjang 50-60
telur – telurnya , setelah 4-6 jam mikron dan lebar 20 – 32
telur menjadi infektif . telur mikron.
yang terdapat di perianal dengan  Dinding 2 lapis tipis dan
perantaraan tangan / debu transparan : dinding luar
tertelan dan menetas menjadi merupakan lapisan albumin
larva di usus halus , larva masuk yang bersifat mechanical
ke cecum dan ileum bagian protection, sedangkan
bawah dan menjadi dewasa ( dinding dalam merupakan
Auto infection ). Selain secara lapisan lemak yang bersifat
peroral, juga bisa masuk chemical prorection.
kembali ke tubuh manusia  telurnya selalu berisi larva.
melalui anus , dimana telur yang
terdapat di perianal menetas dan  Ciri – ciri cacing dewasa
larvanya masuk kembali ke usus
melalui anus ( retro infection ).  Ukuran cacing jantan :
panjang2 -5 mm dan lebar
0,1 – 0,2 mm
 Ukuran cacing betina :
panjang 8 -13 mm dan
lebar 0,3 – 0,5 mm
 Ujung anterior lebih tumpul
dibandingkan ujung
posterior yang meruncing
 Terdapat penebalan
cuticula ( cephalic alae )
pada ujung anterior .
 Mulut simple dengan 3
buah bibir
 ujung posterior cacing
jantan melengkung dengan
sebuah spicula
 ujung posterior cacing
betina lurus .

3. WHUCHERERIA  Ketika menghisap darah ,  ciri – ciri mikrofilaria


BANCROFTI nyamuk yang terinveksi
menularkan larva ( tahap  ukuran : panjang 230 –
ketiga ) pada kulit inang , 300 mikron lebar 7,5 – 10
manusia melalui luka ( mikron .
gigitan ) .  mempunyai sheath /
 Larva berkembang menjadi bersarung
cacing filariadewasa pada  pada tubuhnya
kelenjar getah bening atau ( mempunyai inti yang
limfa ). halus , sama besar dan
 Cacing dewasa menghasilkan tersusun teratur tanpa inti
mikrofilaria yang memiliki tambahan ( nucleus
lapisan pelindung dan terminalis ) pada ujung
bergerak aktif dalam posterior
peredaran darah .  ujung anterior tumpul
 Mikrofilaria dalam darah membulat , ujung
tersebut ikut tertelan oleh posterior meruncing
nyamuk yang mengigit  cephalic space
manusia yang terinveksi. panjang : lebar = 1: 1
 Mikrofilaria melepaskan  lekukan badan halus .
lapisan pelindung dan hidup
pada perut nyamuk .
 ciri – ciri filria
 Berkembang lagi menjadi
 berwarna putih
larva tahap ketiga
kekuningan
 Larva tahap ketiga pindah ke
 bentuk seperti benang
kepala dan belalai nyamuk
untuk siap menginfeksi  ujung anterior dan
manusia ketika nyamuk posterior tumpul
mennggigit manusia .  mempunyai lapisan
kuktikula yang halus
 ukuran cacing betina :
panjang kurang lebih 80
mm dan lebar kurang
lebih 0,24 mm
 ukuran cacing jantan :
panjang kurang lebih 40
mm dan lebar kurang 0,1
mm
 ujung posterior cacing
betina tumpul
 ujung posterior cacing
jantan runcing ,
melengkukng kea rah
ventral , dan mempunyai
2 buah spicula.

4. ANGIOSTRONGYLUS Bentuk dewasa A. A. cantonensis adalah cacing


CANTONESIS cantonensis berada di arteri paru gelang nematoda dengan 3
tikus , di mana ia bereproduksi . lapisan luar pelindung kolagen ,
Setelah telur menetas di arteri , dan pembukaan stomal
larva bermigrasi keatas faring sederhana tanpa bibir atau
dan kemudian ditelan lagi oleh rongga bukal mengarah ke
hewan pengerat dan keluar saluran pencernaan sepenuhnya
dalam tinja . Ini merupaka larva dikembangkanJantan memiliki
tahap pertama kemudian bursa copulatory kecil di
menembus atau ditelan oleh host posterior . Betina memiliki
intermediate yaitu siput , di bentuk " barber pole " di tengah
mana mereka berubah menjadi tubuh , yang diciptakan oleh
larva stadium kedua dan pemutaran bersama-sama dari
kemudian menjadi larva infektif usus dan rahim tubulus . Cacing
tahap ketiga. Manusia dan tikus ini panjang dan ramping –
mendapatkan infeksi ketika panjang jantan adalah 15,9-19
mereka menelan siput mm, dan betina 21-25 mmcacing
terkontaminasi atau paratenic A. cantonensis Jantan dewasa (
(transportasi ) host termasuk atas) dan betina ( bawah ).
udang , kepiting , dan katak , Catatan copulatory bursa di
atau sayuran mentah yang posterior dari jantan , dan
mengandung bahan dari ini host karakteristik " barber pole "
intermediate dan paratenic . spiral pada betina
Setelah melewati saluran
pencernaan , cacing memasuki
sirkulasi. Pada tikus , larva
kemudian bermigrasi ke
meninges dan mengembangkan
selama sekitar satu bulan
sebelum bermigrasi ke arteri
paru , di mana mereka
sepenuhnya berkembang
menjadi dewasa

Anda mungkin juga menyukai

  • 957 2195 1 SM
    957 2195 1 SM
    Dokumen9 halaman
    957 2195 1 SM
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Dokumen25 halaman
    Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • PARASIT
    PARASIT
    Dokumen7 halaman
    PARASIT
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Dokumen20 halaman
    Isi Makalah
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • TUGAS Anjeli-Dikonversi
    TUGAS Anjeli-Dikonversi
    Dokumen11 halaman
    TUGAS Anjeli-Dikonversi
    Desak Anjelina
    Belum ada peringkat
  • Nawan
    Nawan
    Dokumen11 halaman
    Nawan
    Muhammad Subhan
    Belum ada peringkat
  • Sudana
    Sudana
    Dokumen2 halaman
    Sudana
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Makalah Protein KLP 4
    Makalah Protein KLP 4
    Dokumen14 halaman
    Makalah Protein KLP 4
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • YSTRs
    YSTRs
    Dokumen11 halaman
    YSTRs
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nur
    Makalah Nur
    Dokumen28 halaman
    Makalah Nur
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Makalah Protein
    Makalah Protein
    Dokumen14 halaman
    Makalah Protein
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Mikrob
    Perhitungan Mikrob
    Dokumen22 halaman
    Perhitungan Mikrob
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • C
    C
    Dokumen1 halaman
    C
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • C
    C
    Dokumen1 halaman
    C
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • SITOLOGI
    SITOLOGI
    Dokumen14 halaman
    SITOLOGI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Parasitologi Gina
    Parasitologi Gina
    Dokumen4 halaman
    Parasitologi Gina
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Teknik Analisa Molekuler
    Teknik Analisa Molekuler
    Dokumen27 halaman
    Teknik Analisa Molekuler
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Imunology
    Imunology
    Dokumen8 halaman
    Imunology
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Tabel Hati
    Tabel Hati
    Dokumen2 halaman
    Tabel Hati
    Nursani Suhaela
    100% (1)
  • Nematoda
    Nematoda
    Dokumen4 halaman
    Nematoda
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Jenis Spektrofotometer
    Jenis Spektrofotometer
    Dokumen6 halaman
    Jenis Spektrofotometer
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • HISTOLOGI
    HISTOLOGI
    Dokumen10 halaman
    HISTOLOGI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Hipoalbumin 1
    Hipoalbumin 1
    Dokumen2 halaman
    Hipoalbumin 1
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Tugas Parasitologi
    Tugas Parasitologi
    Dokumen9 halaman
    Tugas Parasitologi
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • INFLAMASI
    INFLAMASI
    Dokumen39 halaman
    INFLAMASI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat