Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
“Protein” guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia klinik serta dapat
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Kami tahu bahwa Makalah
yang  telah dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan seperti  yang diharapkan .
Untuk itu kepada  Bapak/Ibu dosen yang bersangkutan dalam mata kuliah ini
yaitu Ibu “Ika Nurfajri Mentari., S.ST., M.Kes” kami mengharapkan saran untuk
menyempurnakannya agar bisa kami perbaiki lagi di kemudian hari.

Demikian yang dapat kami  sampaikan dalam kata pengantar  yang kami
tulis ini mudah-mudahan ada manfaat.

Mataram, 9 Maret 2020

Penyusun

PROTEIN 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................... 2
A. Pengertian protein............................................................................ 2
B. Jenis-jenis protein............................................................................ 3
C. Fungsi dan peranan protein.............................................................. 8
D. Tes protein serum............................................................................. 12
BAB III
PENUTUP................................................................................................... 19
A. Kesimpulan...................................................................................... 19
B. Saran................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20

PROTEIN 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti
bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan
lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energy
(penyusun bentuk tubuh). Namun demikian apabila organisme sedang
kekurangan energi, maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber
energi. Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain
mengandung N, C, H, O, kadang mengandung S, P, dan Fe. Protein adalah
molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat
satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Ada beberapa asam amino
mengandung unsur unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen
adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan
tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen
merupakan 16% dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks
daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan
keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Molekul
protein mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang
mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
Struktur Protein
Molekul protein adalah rantai panjang yang tersusun oleh mata rantai asam
asam amino. Dalam molekul protein, asam-asam amino saling
dirangkaikan melalui reaksi gugusan karboksil asam amino yang satu
dengan gugusan amino dari asam amino yang lain, sehingga terjadi ikatan
yang disebut ikatan peptida. Ikatan pepetida ini merupakan ikatan tingkat
primer. Dua molekul asam amino yang saling diikatkan dengan cara
demikian disebut ikatan dipeptida. Bila tiga molekul asam amino, disebut
tripeptida dan bila lebih banyak lagi disebut polypeptida. Polypeptida yang

PROTEIN 3
hanya terdiri dari sejumlah beberapa molekul asam amino disebut
oligopeptida. Molekul protein adalah suatu polypeptida, dimana sejumlah
besar asam-asam aminonya saling bertemu dengan ikatan peptida tersebut
(Gaman, P.M, 1992).
Sifat Protein
Protein merupakan molekul yang sangat besar, sehingga mudah sekali
mengalami perubahan bentuk fisik maupun aktivitas biologis. Banyak
faktor yang menyebabkan perubahan sifat alamiah protein misalnya:
panas, asam, basa, pelarut organik, pH, garam, logam berat, maupun sinar
radiasi radioaktif. Perubahan sifat fisik yang mudah diamati adalah
terjadinya penjendalan (menjadi tidak larut) atau pemadatan, Ada protein
yang larut dalam air, ada pula yang tidak larut dalam air, tetapi semua
protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti misalnya etil eter. Daya
larut protein akan berkurang jika ditambahkan garam, akibatnya protein
akan terpisah sebagai endapan. Apabila protein dipanaskan atau
ditambahkan alkohol, maka protein akan menggumpal. Hal ini disebabkan
alkohol menarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein.
Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujung-ujung rantai molekul
protein, menyebabkan protein mempunyai banyak muatan dan bersifat
amfoter (dapat bereaksi dengan asam maupun basa). Dalam larutan asam
(pH rendah), gugus amino bereaksi dengan H+, sehingga protein
bermuatan positif. Bila pada kondisi ini dilakukan elektrolisis, molekul
protein akan bergerak kearah katoda. Dan sebaliknya, dalam larutan basa
(pH tinggi) molekul protein akan bereaksi sebagai asam atau bermuatan
negatif, sehingga molekul protein akan bergerak menuju anoda (Winarno.
F.G, 1992).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dari makalah ini yaitu apa itu
protein,bagaimana sifat,struktur dan jenisnya serta pemeriksaan apa saja
yang berkaitan dengan protein ?

PROTEIN 4
C. Tujuan
Untuk mengetahui protein secara umum dan spesifik serta pemeriksaan
yang berkaitan dengan protein.

PROTEIN 5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti
bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih
penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energy (penyusun
bentuk tubuh). Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi,
maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain
dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang
mengandung S, P, dan Fe. Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat
molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai
asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Ada beberapa
asam amino mengandung unsur- unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan
tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan
16% dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan
lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya.
B. Jenis – jenis Protein

Berdasarkan bentuknya protein dapat dibedakan menjadi:

a. Protein fibriler (skleroprotein)

Merupakan protein yang bentuknya serabut. Protein ini tidak bisa larut
dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa ataupun alkohol.
Contohnya kolagen yang terdapat pada tulang rawan, keratin pada rambut,
miosin pada otot, dan fibrin pada gumpalan darah.
b. Protein globuler (steroprotein)

Merupakan protein yang berbentuk mirip dengan bola. Protein ini larut
dalam larutan garam dan asam encer, untuk protein jenis ini lebih mudah
berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa

PROTEIN 6
dibandingkan protein fibriler. Protein ini sangat mudah terdenaturasi, yaitu
susunan molekul dapat berubah diikuti dengan perubahan sifat fisik dan
fisiologik seperti yang dialami oleh enzim dan hormon.
Protein dari sudut fungsi fisiologik yaitu berhubungan dengan daya
dukung untuk pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan tubuh, protein ini
dapat dibedakan menjadi:
a. Protein sempurna, apabila protein bisa mendukung pertumbuhan badan
dan pemeliharaan jaringan. Protein sempurna sangat diperlukan untuk
anak-anak karena mempengaruhi masa pertumbuhan dan perkembangan.
b. Protein setengah sempurna, apabila protein sanggup mendukung
pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan
badan. Protein yang memelihara jaringan yang rusak.
Protein tidak sempurna, apabila sama sekali tidak sanggup membantu
pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan.

C. Fungsi dan Peranan Protein


Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-
peran tersebut antara lain:
1. Transportasi dan penyimpanan
Molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Contohnya
transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen
di dalam otot oleh mioglobin.
2. Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan sensitif dapat
mengenal kemudian bergabung dengan benda asing seperti: virus, bakteri, dan sel
dari organisma lain.
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.
misalnya pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh
flagela.
4. Penunjang mekanis
Ketegangan dan kekerasan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang

PROTEIN 7
merupakan protein fibrosa.
5. Katalisis enzimatik
Sebagaian besar reaksi kimia dalam sistem biologi, dikatalisis oleh enzim
dan hampir semua enzim yang berperan adalah protein.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Rangsang spesifik direspon oleh selespon sel saraf diperantarai oleh
protein reseptor. Contohnya rodopsin adalah protein yang sensitive terhadap
cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor
pada sinapsis.
Protein mengatur pertumbuhan dan diferensiasi organism tingkat tinggi.
Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf.
Selain itu, banyak hormon merupakan protein (Santoso, H. 2008).

D. Tes Protein Serum

1. Fungsi protein plasma


 Mempertahankan tekanan osmotic plasma
 Sebagai media transportasi misalnya, thyroksin dinding globulin,
transcobalamin, apoliprotein.
 Sebagai protektif misalnya, antibody system komplemen dan hemostasis.

Penetapan protein dalam serum dilakukan dengan mengukur protein total,


albumin dan globulin secara kimia. Untuk menentukan nilai maksimal albumin,
alfa, beta dan gamma, globulin dilakukan dengan elektroforesis protein pada pH
8,6. Protein serum termasuk dalam panel tes diagnostic penyakit hati, ginjal,
paratiroid, tulang dan sendi protein serum termasuk dalam panel tes hati bersama
dengan glutamate privat transminase (CPT), glutamate oksalasetat transminase
(GOT), bilirubin, alkali fosfatetase, gamma glutamyl transferase (GGT) dan
waktu pretrombin.
Tujuan tes protein serum adalah untuk melihat defesiansi protein, penyakit
hati, ginjal, gastrointestinal atau pada keganasan.
2. METODE

a. Tes protein total

PROTEIN 8
1. Pra analitik
- Tidak perlu persiapan khusus
- Hindari zat-zat yang ada hubungannya dengan peningkatan total protein serum
invivo seperti seroid, androgen, angiotensin digitalis, epinefrin, hormone
pertumbuhan, horon tiroid, insulin, kloribrat, kontrasepsioral, progesterone,
kortikolporin, obat yang dapat menurunkan protein total serum invivo seperti
laksansia, rifampisin, pirazinamid, dekstran dan estrogen.
- Persiapan sampel :
hindari hemolisis dan pemakaian tourniquet yang lama.
- Metode : biuret
- Prinsip : dalam larutan alkali ikatan peptide dari protein akan bereaksi dengan
ion Cu membentuk komlek protein. Biuret berwarna ungu, intensitas warna yang
sesuai dengan konsentrasi protein.
- Persamaan reaksi buiret sebagai berikut :
Protein + Cu kompleks protein Cu (ungu) 1).
- Alat dan Bahan Alat :
o Cara semiautomatic dengan fotometer 4020 dibutuhkan tabung reaksi pipet
volumetric 1000 ml dan 20 ml
o Cara automatic dengan cobas mira dibutuhkan tabung mikro, rak sampel, pipet
volumetric 500 ml
Bahan :
o Sampel : serum atau plasma (heparin atau EDTA). Stabil selama 3 hari pada
suhu 2-8°C dan 6 bulan pada suhu 20°C
o Reagen
R1 : Reagen blanko terdiri dari :
1. NaOH 0,1 N
2. K-Na-tartrate 16 mmol/l
R2 : Reagen biuret terdiri dari :
1. NaOH 0,1 N

PROTEIN 9
2. K-Na-tartrate 16 mmol/l
3. Potassium Iodida 15 mmol/l
4. CuSO 6 mmol/l
o Reagen kalibrator/standard konsentrasi protein total 6 gr/dl
1. Aquadest 2. NaCL 0,9%
2. Analitik
1. Cara kerja
Persiapkan larutan kerja : larutan R1dan R2 dengan aquadest masing-masing
dengan perbandingan 1:1 campur R1 dan R2 yang telah dilarutkan dengan
perbandingan 1:1 stabil 6 bulan pada suhu 2-4°C atau 3 bulan pada suhu 15-25°C.
a) Cara semi automatic
1. Ambil 2 tabung reaksi masing-masing diisi sesuai dengan skema dibawah ini :

Tabung I (standar) Tabung II (Sampel)

Standar 20μl

Sampel 20μl

Larutan kerja 1000μl 1000μl

2. Campur masing-masing isi tabung dan inkubasi selama 1030 menit pada suhu
ruangan
3. Masukkan campuran tersebut kedalam pipet pada panjang gelombang 456nm
sesuai dengn penunjuk pada program tes protein total pada layar fotometer. Hasil
akan terbaca pada display dan dapat dicetak pada printout.
b) Cara Automatik Cobas Mira
1. Masukkan serum 500ml pada tempat sampel dan tempatkan pada rak sampel
sesuai nomor tes
2. Tempatkan reagen pada rak reagen sesuai program protein total
3. Masukkan nomor identitas penderita dan program tes protein total
4. Tes akan dilakukan secara otomatis pada panjang gelombang 550nm dengan
program pengambilan sampel 10 μl, reagen 350 μl, pengenceran dengan H2O 30

PROTEIN 10
μl. Setelah selesai program, hasil tes protein total akan keluar dan tercetak pada
printout.
c) Batas Linearitas Batas linearitas 13 g/dl. Untuk konsentrasi yang lebih tinggi
encerkan sampel 1:1 dengan NaCl 0,9% dan hasilnya kalikan dengan 2.
• Nilai rujukan

Umur Fotometer 4020 (g/dl) Cobas Mira

Dewasa 6,6 – 8,0 6,4 – 8,8

Neonatus (1 hr-4 mgg) 4,6 – 6,8

Bayi (2-12 bln) 4,8 – 7,6

Anak (Lebih 12 bulan) 6,0 – 8,0

Umbilical cord 4,8 – 8,0

Prematur 3,6 – 6,0

Bayi baru lahir 4,6 - 7,0

1 mgg
4,4 – 7,6

7 bln – 1 thn 5,1 – 7,6

1-2 thn 5,6 – 7,5

Lebih dari 3 tahun 6,0 – 3,0

3. Pasca analitik
▪ Interpretasi
Total protein meningkat pada :
- Inflamasi kronik misalnya arthritis
- Dehidrasi
- DM asidosis (diabetes mellitus asidosis)
- Makroglobulinemia

PROTEIN 11
- Leukemia monosik
- Multiple myeloma
- Sarkoidosis
Total protein menurun pada :
- Gangguan hati
- Malabsorbsi
- Malnutrisi
- Nefrosis
- Terbakar
- DM
- Toksemia gravidarum
- Glomerulonefritis kronik
- Shok berat

PROTEIN 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti
bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan
lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi
(penyusun bentuk tubuh).Ada beberapa peran protein antara lain:

1.Transportasi dan penyimpanan


2. Koordinasi gerak

3. Proteksi imun

4. Penunjang mekanis

5. Katalisis enzimatik

6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kami


sebagai penyusun makalah masih sangat membutuhkan saran dari berbagai pihak
terutama dosen selaku pembimbing mata kuliah dan saran dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini .

PROTEIN 13
DAFTAR PUSTAKA

PROTEIN 14

Anda mungkin juga menyukai

  • Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Dokumen25 halaman
    Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • 957 2195 1 SM
    957 2195 1 SM
    Dokumen9 halaman
    957 2195 1 SM
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • PARASIT
    PARASIT
    Dokumen7 halaman
    PARASIT
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Dokumen20 halaman
    Isi Makalah
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • TUGAS Anjeli-Dikonversi
    TUGAS Anjeli-Dikonversi
    Dokumen11 halaman
    TUGAS Anjeli-Dikonversi
    Desak Anjelina
    Belum ada peringkat
  • Nawan
    Nawan
    Dokumen11 halaman
    Nawan
    Muhammad Subhan
    Belum ada peringkat
  • Sudana
    Sudana
    Dokumen2 halaman
    Sudana
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Makalah Protein KLP 4
    Makalah Protein KLP 4
    Dokumen14 halaman
    Makalah Protein KLP 4
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • YSTRs
    YSTRs
    Dokumen11 halaman
    YSTRs
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nur
    Makalah Nur
    Dokumen28 halaman
    Makalah Nur
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • C
    C
    Dokumen1 halaman
    C
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Mikrob
    Perhitungan Mikrob
    Dokumen22 halaman
    Perhitungan Mikrob
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Jenis Spektrofotometer
    Jenis Spektrofotometer
    Dokumen6 halaman
    Jenis Spektrofotometer
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Imunology
    Imunology
    Dokumen8 halaman
    Imunology
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Tabel Hati
    Tabel Hati
    Dokumen2 halaman
    Tabel Hati
    Nursani Suhaela
    100% (1)
  • SITOLOGI
    SITOLOGI
    Dokumen14 halaman
    SITOLOGI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Parasitologi Gina
    Parasitologi Gina
    Dokumen4 halaman
    Parasitologi Gina
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Teknik Analisa Molekuler
    Teknik Analisa Molekuler
    Dokumen27 halaman
    Teknik Analisa Molekuler
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • C
    C
    Dokumen1 halaman
    C
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Parasitologi Gina
    Parasitologi Gina
    Dokumen4 halaman
    Parasitologi Gina
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • HISTOLOGI
    HISTOLOGI
    Dokumen10 halaman
    HISTOLOGI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Nematoda
    Nematoda
    Dokumen4 halaman
    Nematoda
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Hipoalbumin 1
    Hipoalbumin 1
    Dokumen2 halaman
    Hipoalbumin 1
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Tugas Parasitologi
    Tugas Parasitologi
    Dokumen9 halaman
    Tugas Parasitologi
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • INFLAMASI
    INFLAMASI
    Dokumen39 halaman
    INFLAMASI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat