Anda di halaman 1dari 6

Jenis spektrofotometer

Secara umum, jenis-jenis spektrofotometer dibagi menjadi dua yaitu spektrofotometer single beam dan
spektrofotometer double-beam. Perbedaan kedua jenis spektrofotometer ini ada pada pemberian cahaya.

Pada jenis spektrofotometer single-beam, cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh
hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan. Sedangkan pada jenis spektrofotometer double-beam,
nilai blanko dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses
yang sama.

Namun sesuai dengan perkembangan serta kebutuhan ilmu pengetahuan, ada beberapa jenis
spektrofotometer dilihat dari metode analisis yang digunakan. Adapun jenis spektrofotometer dilihat dari
metode analisisnya adalah meliputi spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti
(RMI), spektrofotometer infra merah dan spektrofotometer Serapan Atom (SSA).

Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer merupakan alat atau instrument yang dilengkapi dengan sumber cahaya (gelombang
elektromagnetik), baik cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak (visible). Masing-masing cahaya
pada spektrofotometer berguna untuk menangkap objek dengan panjang gelombang yang berbeda.

Baca : Mengenal Spektrofotometer dan Prinsip Kerjanya


Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Font color:
Text 1

Gabungan antara prinsip spektrofotometri UV dan Visible menghasilkan jenis spektrofotometer UV-Vis.
Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber
cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampaknya.
Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh zat yang
terdapat dalam larutan tersebut.

Jenis Spektrofotometer UV-VIS adalah salah satu alat analisis yang sering digunakan dan paling banyak
tersedia. LabSatu juga menjual Spektrofotometer UV-VIS dengan harga yang kompetitif. Kelebihan
metode ini adalah dapat digunakan untuk sampel berwarna maupun untuk sampel tak berwarna.

Spektrofotometer Infra Merah


Tahun 1800, Sir William Herschel pertama kali memperkenalkan konsep radiasi infra merah melalui
percobaan dispersi radiasi matahari dengan suatu prisma. Spektrofotometri Infra Red (Infra Merah)
merupakan suatu metode dalam mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada
pada panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada bilangan gelombang (Nu bar) 13.000-10 cm-1.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Font color:


Text 1
Aplikasi spektrofotometri infra merah sangat luas, baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif.
Fungsi utama spekstrofotometer infra merah adalah untuk identifikasi senyawa organik karena
spektrumnya sangat kompleks, terdiri dari banyak puncak-puncak.

Selain itu, spektrum infra merah dari senyawa organik mempunyai sifat fisik yang karakteristik. Hal
tesebut berarti bahwa sangat kecil kemungkinan dua senyawa mempunyai spektrum yang sama. Ketika
molekul terkena radiasi elektromagnetik, maka daerah infra merah akan bervibrasi atau berputar dengan
vibrasi yang berbeda antara molekul satu dengan lainnya.

Komponen jenis spektrofotometer infra merah (IR) terdiri dari lima bagian pokok yaitu sumber radiasi,
wadah sampel, monokromator, detektor, dan rekoder. Spektrofotometer infra merah dibagi lagi menjadi
dua jenis yaitu spektrofotometer IR dengan berkas tunggal (single-beam) dan berkas ganda (double-
beam).

Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)


Salah satu alat yang dapat digunakan dalam metode analisis penentuan unsur-unsur logam adalah jenis
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Jenis spektrofotometer ini pertama kali dikembangkan dan
diperkenalkan pada tahun 1955 oleh tim peneliti kimia Australia yang dipimpin Alan Walsh di CSIRO
(Commonwealth Science and Industry Research Organization), Australia. Dia bersama dua rekannya,
Alkemade dan Milatz (1955) mempublikasikan beberapa jenis nyala yang dapat digunakan sebagai sarana
untuk atomisasi sejumlah unsur. Atas jasanya inilah, para ilmuwan tersebut dinobatkan sebagai “Bapak
Spektrofotometer Serapan Atom“.

Formatted: Font: (Default) Times New Roman, Font color:


Text 1

Alat ini terbilang relatif sederhana, selektif, dan sangat sensitif. Prinsip kerja SSA adalah penyerapan
sinar dari sumbernya oleh atom-atom yang dibebaskan oleh nyala dengan panjang gelombang tertentu.
Spektrometri Serapan Atom (SSA) dalam kimia analitik dapat diartikan sebagai suatu teknik untuk
menentukan konsentrasi unsue logam tertentu dalam suatu cuplikan. Teknik pengukuran ini dapat
digunakan untuk menganalisis konsentrasi lebih dari 62 jenis unsur logam.

Spektrofotometer Resonansi Magnetik Inti (NMR)


Resonansi Magnetik Inti (RMI) atau Nuclear Magnetic Resonance (NMR) adalah salah satu metode
analisis untuk menentukan struktur molekul dari komponen alami dan sintetik, kemurnian dari komponen,
dan arah reaksi kimia. Jenis spektrofotometer ini merupakan metode analisis yang paling mudah
digunakan pada kimia modern. Spektrokopi NMR khususnya digunakan pada studi molekul organik
karena biasanya membentuk atom hidrogen dengan jumlah yang sangat besar dan mengetahui inti atom
yang spesifik.

Mengenal Spektrofotometer dan Prinsip Kerjanya

November 9, 2016Elsa

41,755

Spektrofotometer

Dalam pengujian sampel kita perlu mengenal dan mengetahui prinsip kerja dari berbagai alat atau
instrument yang mendukung di laboratorium. Salah satu alat yang harus dikenal dan diketahui prinsip
kerjanya dalam pengujian sampel adalah spektrofotometer.

Mengenal spektrofotometer pasti akan bersinggungan dengan metode kimia analisis. Spektrofotometri
adalah salah satu metode kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik
secara kuantitatif maupun kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Nah,
alat yang digunakan dalam spektrofotometri inilah yang kita kenal dengan sebutan spektrofotometer.

Berkenalan dengan Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.
Sebagian dari cahaya akan diserap dan sisanya akan dilewatkan.
Baca : Optimalisasi Penggunaan Rapid Test Kit Analisa Kimia Untuk Efisiensi Pengujian Untuk
Laboratorium Industri

Mengenal Spektrofotometer dan Prinsip Kerjanya

Alat atau instrument yang satu ini dilengkapi dengan sumber cahaya (gelombang elektromagnetik), baik
cahaya UV (ultra violet) ataupun cahaya tampak (visible). Masing-masing cahaya pada alat ini berguna
untuk menangkap objek dengan panjang gelombang yang berbeda.

Sinar UV digunakan untuk mengukur sampel yang terbaca dengan panjang gelombang di bawah 400 nano
meter (nm). Sedangkan visible light untuk mengukur sampel dengan panjang gelombang 400-700 nm.
Beberapa contoh sampel yang dapat dibaca dengan alat yang berorientasi pada pengukuran kepekatan
warna dengan panjang gelombang ini adalah DNA/RNA (260 nm), protein (280 nm), kultur sel bakteri,
ragi/yeast (600 nm) dan lain-lain.

Mengenal Spektrofotometer dan Prinsip Kerjanya

Penyerapan sinar UV dan sinar tampak oleh molekul akan melalui 3 proses yaitu penyerapan oleh transisi
elektron ikatan dan elektron anti ikatan, penyerapan oleh transisi elektron d dan f dari molekul kompleks,
dan terakhir penyerapan oleh perpindahan muatan.

Prinsip Spektrofotometer

Pada prinsipnya, alat ini adalah hasil penggabungan dari alat spektrometer dan fotometer. Spektrometer
adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu. Spektrometer
memiliki alat pengurai seperti prisma yang dapat menyeleksi panjang gelombang dari sinar putih.

Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsikan.
Pada fotometer terdapat filter dari berbagai warna yang memiliki spesifikasi melewatkan trayek panjang
gelombang tertentu.

Baca : Mengukur Konsentrasi DNA


Bagian-bagian spektrofotometer terdiri dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel
pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara
sampel dan blanko ataupun pembanding. Berikut alur prinsip kerja dari suatu spektrofotometer:

Mengenal Spektrofotometer dan Prinsip Kerjanya

Prinsip kerja alat ini berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu
media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi
dipancarkan (It). Transmitan adalah perbandingan intensitas cahaya yang ditransmisikan ketika melewati
sampel (It) dengan intensitas cahaya mula-mula sebelum melewati sampel (Io).

Persyaratan hukum Lambert Beer, antara lain:

Radiasi yang digunakan harus monokromatik,

Energi radiasi yang diabsorpsi oleh sampel tidak menimbulkan reaksi kimia,

Sampel (larutan) yang mengabsorbsi harus homogen,

Tidak terjadi fluoresensi atau phosporesensi, dan indeks refraksi tidak berpengaruh terhadap konsentrasi,
jadi larutan tidak pekat (harus encer).

Demikian ulasan singkat dari LabSatu dalam mengenal dan mengetahui prinsip kerja dari
spektrofotometer.

Anda mungkin juga menyukai