PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Analisis Instrumentasi digunakan untuk senyawa renik berskala mikro dan bekerja berdasar
pada perubahan energi sangat kecil yang disebabkan oleh senyawa yang dideteksi.
Prinsip yang digunakan adalah suatu molekul obat dapat menyerap sinar (ultraviolet, IR, cahaya
tampak) dimana elektron dari molekul obat akan tereksitasi ke tingkat energi yang lebih
tinggi.Secara umum kimia analitik membahas metode untuk menentukan kandungan dan
komposisi suatu bahan secara kualitatif dan kuantitatif.Strategi analitik yang dipilih selalu
berdasarkan pada objek yang akan dianalisis dan juga informasi apa yang diinginkan (hasil) dan
juga keadaan sampel (padat,cair atau gas) Perlakuan awal dilakukan berdasarkan keadaan sampel.
2. Tujuan
Untuk mengetahui kinerja dari analisa dengan instrumentasi
BAB 2
Tinjauan Pustaka
A. Definisi Instrumentasi
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian
dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks.
Secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:
Salah satu metode analisis kimia, baik untuk analisis kuantitatif maupun untuk
analisis kualitatif adalah analisis dengan menggunakanalat instrumentasi photometer. Pada
garis besarnya alat ini dapat dibedakan menjadi alat kalorimeter dan spektrophotometer.
Untuk jenis alat kalorimeter, mengukur serapan sinar diskontinyu melalui sampel larutan
bahan / senyawa kimia yang berwarna atau dibuat berwarna, sedangkan pada alat
spektrophotometer mengukur serapan sinar yang kontinyu melalui sampel bahan kimia baik
berupa senyawa maupun berupa atom. Tergantung jenis sinar yang dideteksi, dikenal
spektrophotometer sinar tunggal yang dipakai untuk kawasan spektrum ultraviolet dan cahaya
tampak (uv-visibel), juga dikenal spektrophotometer sinar ganda yang dapat mendeteksi
sampai kawasan spektrum inframerah. Alat spektrophotometer yang secara khusus mengukur
konsentrasi bahan kimia berupa atom bukan senyawa disebut spektrophotometer nyala (flame
spectrofotometer) yang memakai obyek nyala api pembakar. Berdasarkan metodenya (emisi
atau absorpsi), dikenal dua jenis spektrophotometer nyala yaitu Spektrophotometer Emisi
Nyala disingkat SEN (Flame Emission Spektrophotometer, FES) dan Spektrophotometer
Serapan Atom disingkat SSA (Atomic Absorbtion Spectroscopy, AAS). Perkembangan FES
dimulai sejak tahun 1990, sedangkan AAS diperkenalkan sekitar tahun 1960. Kedua
jenisspektrophotometer nyala ini beroperasi pada suhu nyala berkisar antara 1700 - 3200 C.
Alat Instrumentasi AAS Type Buck 210 VGP
3. Bomb kalorimeter
Bomb kalorimeter berkaitan dengan pengukuran besaran energi suatu materi. Besaran-besaran
energi mencakup sifat sifat termodinamika sistem seperti entalpi, energi dalam, kalor spesifik
atau nilai kalor. Alat ukur kalor – bergantung dari zatnya – terdiri dua jenis yaitu alat kalorimeter
aliran yang digunakan untuk mengukur nilai kalor bahan bakar gas atau cair dan alat kalorimeter
non-aliran yang digunakan untuk mengukur nilai kalor bahan bakar padat atau cair. Nilai kalor
biasanya dinyatakan dalam kalori/gram atau Btu/Lb. Bomb kalorimeter termasuk tipe kalorimeter
non aliran.
Alat Instrumentasi Bomb Kalorimeter
4. Monosorb
Alat monosorb mengukur kuantitas suatu gas dengan cara adsorbsi pada permukaan padat,
yang didasarkan atas perubahan konduktivitas panas pada campuran adsorbent yang mengalir dan
gas inert pembawa, biasanya menggunakan nitrogen dan helium. Konsentrasi yang dianjurkan
adalah 30% mol nitrogen
HPLC singkatan dari ”High Perfomance Liquid Chromatography” atau ”High Pressure Liquid
Chromatography”, kadang-kadang HPLC diistilahkan LC (Liquid Chromatography) atau di Indonesia
diistilahkan KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi). Dari sistem peralatannya, HPLC termasuk
kromatografi kolom karena dipakai fase diam yang diisikan atau terpacking didalam kolom. Tetapi
bila ditinjau dari pemisahannya, HPLC termasuk kromatografi adsorpsi atau kromatografi partisi atau
asas lainnya tergantung jenis kolom yang dipakai dan analit yang ditentukan. Jadi tergantung pada
butiran-butiran fasa diam yang ada didalam kolom apakah sebagai fasa padat murni atau disebut
cairan. Perkembangan HPLC berawal dari proses pemisahan yang berazaskan absorpsi dari partisi ke
arah yang lebih luas yaitu proses pemisahan yang berazaskan afinitas, filtrasi gel dan ion yang
berpasangan, akan tetapi proses pemisahannya tetap dilaksanakan didalam kolom disertai pemakaian
pelarut pengembang dengan tekanan tinggi.
BAB 3
KESIMPULAN
Samua alat spektrofotometri mempunyai prinsip kerja yang berbeda-beda dan memiliki
keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda salah satunya adalah :
1. Spektrofotometri uv : zat yang dapat di analisa adalah zat yang tidak berwarna dan
sumber sinar yang digunakan adalah lampu wolfarm
2. Spektrofotometri visible : zat atau sample yang digunakan adalah sample yang
berwarna dengan dibuat dengan berwarna dengan memakai larutan reagent spesifik yang
aka menghasilkan zat berwarna , sumber sinar yang digunakan adalah photodiode
3. Spetrofotometri uv – vis : zat yang digunakan bisa berupa larutan berwarna dan
larutan tidak berwarna, jadi alat ini bisa lebih praktis dan mudah. Sumber sinar yang
dipakai adalah mempunyai dua buah sumber cahaya yang berbeda sperti sumber cahaya
uv da cahaya sumber visible . meskipun alat yang makin canggih sudah menggunakan
sumber sinar uv-vis yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
4. Spektrofotometri aas : Adalah suatu thenik untuk menetapkan konsentrasi suatu
unsur (logam) dalam suatu sampel.