Anda di halaman 1dari 17

SPEKTROFOTOMETRI

ULIL NAJWA (13423004)


SPEKTROFOTOMETRI??
Spektrofotometri adalah sebuah metode analisis yang digunakan untuk mempelajari
bagaimana cahaya berinteraksi dengan molekul. Ketika cahaya melewati sampel,
beberapa hal dapat terjadi seperti pantulan, pembiasan, penyerapan atau bahkan emisi
cahaya baru. Dalam spektrofotometri, kita mengukur jumlah cahaya yang diserap
oleh sampel dan menggunakan informasi ini untuk menentukan konsentrasi dari zat
tertentu dalam sampel tersebut. Contohnya, jika kita ingin tahu berapa banyak protein
di dalam larutan, kita bisa menggunakan spektrofotometri untuk mengukur seberapa
banyak sinar ultraviolet (UV) yang diserap oleh protein tersebut karena protein
biasanya menyerap sinar UV pada panjang gelombang tertentu. Spektrofotometri
sangat berguna dalam bidang biokimia dan kimia farmasi karena dapat membantu
para ilmuwan mempelajari interaksi antara obat-obatan dan molekul di dalam tubuh
manusia.
SPEKTROFOTOMETER
Spektrofotometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah cahaya
atau intensitas warna yang diserap oleh suatu benda pada panjang gelombang
tertentu. Dengan menggunakan spektrofotometer, kita dapat mengetahui seberapa
banyak cahaya yang diserap oleh suatu zat pada panjang gelombang tertentu.
Contohnya, jika kita ingin mengetahui berapa banyak kandungan vitamin C dalam
buah jeruk, maka kita bisa menggunakan spektrofotometer untuk mengukur jumlah
cahaya yang diserap oleh buah jeruk tersebut pada panjang gelombang tertentu yang
sesuai dengan kandungan vitamin C.
Dalam penggunaannya, spektrofotometer bekerja dengan cara memancarkan sinar
melalui sampel zat dan kemudian mendeteksi jumlah cahaya atau intensitas warna
yang terserap oleh sampel tersebut. Hasil pengukuran ini kemudian ditampilkan
dalam bentuk grafik atau tabel sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Dengan adanya spektrofotometer, para ilmuwan dan peneliti dapat melakukan analisis
lebih akurat terhadap berbagai jenis zat seperti obat-obatan, makanan, minuman dan
lain-lainnya. Hal ini tentunya sangat membantu dalam meningkatkan kualitas produk-
produk tersebut serta memberikan manfaat bagi kehidupan manusia secara umum.
PRINSIP DASAR
PENGUKURAN
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatis melalui suatu media, maka sebagian cahaya diserap, sebagian dipantulkan
dan sebagian dipancarkan.
Berdasarkan teori tersebut, prinsip keja dari spekrtofotometri adalah suatu cahaya
monokromatis akan melalui suatu media yang memiliki suatu konsentrasi tertentu, maka
akan membentuk spectrum cahaya, namun ketika melewati monokromator, cahaya yang
keluar hanya akan terdapat satu cahaya yaitu sesuai dengan settingan awal, misalnya
warna hijau. Setelah keluar dan monokromator, cahaya akan menembus sampel yang
kemudian akan terbaca hasil pada read out (monitor).
LAMBERT BEER
Hukum Beer : Absorbans, log (Po/P), radiasi monokromatik berbanding lurus dengan konsentrasi sutu

spesies penyerap dalam larutan.

Hukum Bouguer (Lambert) : Bayangkan suatu medium penyerap yang homogen dalam lapisanlapisan yang sama
tebal. Tiap lapisan menyerap radiasi monokromatik yang memasuki lapisan itu dalam

fraksi yang sama seperti lapisan-lapisan lain. Dengan semuanya yang lain sama, maka absorbans itu

berbanding lurus dengan panjang jalan yang melewati medium.

Gabungan Hukum Lambert-Beer, sering di tuliskan sebagai


A = abc atau A = εbc
KONSEP DASAR
ABSORPSI DAN EMISI CAHAYA

Emisi cahaya terjadi ketika suatu zat memancarkan energi


Absorpsi cahaya terjadi ketika molekul atau zat menyerap
dalam bentuk cahaya setelah menerima energi dari sumber
energi dari cahaya yang melewati mereka. Ketika cahaya
eksternal, seperti panas atau cahaya. Ketika molekul dalam
melewati sampel, beberapa panjang gelombang cahaya akan
sampel terangsang, mereka dapat memancarkan cahaya
diserap oleh molekul-molekul dalam sampel tersebut. Jumlah
dengan panjang gelombang tertentu. Panjang gelombang ini
cahaya yang diserap tergantung pada konsentrasi dan sifat-
dapat digunakan untuk mengidentifikasi zat atau menganalisis
sifat kimia dari sampel.
konsentrasi sampel.
Pentingnya Spektrofotometri dalam
Analisis Kimia

spektrofotometri adalah teknik penting dalam analisis kimia


karena dapat digunakan untuk identifikasi zat, kuantifikasi
konsentrasi, analisis struktur molekul, pengawasan proses
kimia, serta penelitian dan pengembangan di bidang kimia.
INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI

Spektrofotometer UV-Vis: Instrumen ini digunakan untuk


mengukur penyerapan cahaya ultraviolet (UV) dan tampak
oleh suatu sampel. Spektrofotometer UV-Vis menggunakan
sumber cahaya UV-Vis, monokromator, dan detektor untuk
mengukur intensitas cahaya yang diserap oleh sampel pada
berbagai panjang gelombang.

Spektrofotometer FTIR: Instrumen ini digunakan untuk


mengukur penyerapan cahaya inframerah oleh suatu
sampel. Spektrofotometer FTIR menggunakan
interferometer Fourier transform untuk menghasilkan
spektrum inframerah dari sampel.
INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI

Spektrofotometer Fluoresensi: Instrumen ini digunakan


untuk mengukur emisi cahaya oleh suatu sampel setelah
terkena cahaya eksitasi. Spektrofotometer fluoresensi
menggunakan sumber cahaya eksitasi, monokromator, dan
detektor untuk mengukur intensitas cahaya yang
dipancarkan oleh sampel pada berbagai panjang
gelombang.

Spektrofotometer Massa: Instrumen ini digunakan untuk


menganalisis massa molekul dari suatu zat dengan
mengukur perbandingan massa terhadap muatan (m/z) ion-
ion yang dihasilkan oleh zat tersebut. Spektrofotometer
massa menggunakan sumber ionisasi, analis massa, dan
detektor untuk menganalisis sampel.
INSTRUMEN SPEKTROFOTOMETRI

Spektrofotometer NMR: Instrumen ini digunakan untuk


menganalisis struktur molekul dan ikatan kimia dalam suatu
zat. Spektrofotometer NMR (Nuclear Magnetic Resonance)
menggunakan medan magnet dan frekuensi radio untuk
menghasilkan spektrum resonansi magnetik inti atom dalam
sampel.
Spektrofotometri
Absorpsi Atom (AAS)
• Prinsip dasar AAS adalah pengukuran absorbsi cahaya oleh atom-atom dalam sampel yang terionisasi.
• Instrument dan komponen utama dalam spektrofotometri AAS terdiri dari beberapa bagian. Bagian utama
adalah sumber cahaya, monokromator, sel atomisasi, detektor, dan sistem pengolahan sinyal. Sumber
cahaya biasanya menggunakan lampu katoda yang menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang
tertentu yang sesuai dengan unsur yang akan dianalisis. Monokromator digunakan untuk memilih panjang
gelombang tertentu yang akan digunakan dalam pengukuran absorbsi. Sel atomisasi digunakan untuk
mengubah sampel menjadi atom-atom yang terionisasi sehingga dapat menyerap cahaya dengan panjang
gelombang yang dipilih. Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang diabsorpsi oleh
sampel. Sistem pengolahan sinyal digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari detektor.
• Metode analisis dalam AAS melibatkan beberapa langkah. Pertama, sampel
diatomisasi atau diubah menjadi atom-atom yang terionisasi. Kemudian, cahaya
dengan panjang gelombang yang dipilih dipancarkan melalui sampel dan sebagian
diabsorpsi oleh atom-atom dalam sampel. Intensitas cahaya yang diabsorpsi diukur
oleh detektor, dan konsentrasi unsur dalam sampel dihitung berdasarkan hukum Beer-
Lambert.
• Aplikasi AAS dalam identifikasi dan kuantifikasi unsur sangat luas. AAS dapat
digunakan dalam analisis air, makanan, minuman, tanah, bahan kimia, dan banyak
lagi. Contoh aplikasi AAS termasuk analisis konsentrasi logam berat dalam air minum,
analisis kandungan mineral dalam tanah pertanian, dan analisis konsentrasi logam
dalam sampel biologis seperti darah atau urine.
Spektrofotometri
Emisi Nyala
Spektrofotometri emisi nyala adalah metode analisis kimia yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi unsur dalam
sampel. Prinsip dasar spektrofotometri emisi nyala adalah bahwa saat unsur-unsur dalam sampel dipanaskan dalam nyala, mereka akan
menghasilkan cahaya yang memiliki panjang gelombang khas. Cahaya ini kemudian dipisahkan menjadi spektrum oleh monokromator dan
diukur intensitasnya oleh detektor.

Beberapa instrumen dan komponen utama dalam spektrofotometri emisi nyala meliputi:
1. Sumber cahaya: Biasanya menggunakan nyala gas atau nyala busur listrik sebagai sumber cahaya untuk memanaskan sampel.
2. Monokromator: Digunakan untuk memisahkan cahaya yang dihasilkan oleh sampel menjadi komponen panjang gelombang yang
berbeda. Ini memungkinkan identifikasi dan pengukuran intensitas cahaya pada panjang gelombang tertentu.
3. Detektor: Mendeteksi intensitas cahaya yang dipancarkan oleh sampel pada panjang gelombang yang telah dipilih. Detektor ini dapat
berupa fotodioda atau fotomultiplier tube.
4. Pemroses sinyal: Digunakan untuk mengubah sinyal cahaya yang dideteksi menjadi nilai konsentrasi unsur dalam sampel.
Spektrofotometri
Emisi Nyala

Metode analisis dalam spektrofotometri emisi nyala melibatkan pemanasan sampel dalam nyala dan pengukuran intensitas cahaya
yang dipancarkan oleh unsur-unsur dalam sampel. Metode ini dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif unsur
dalam berbagai jenis sampel.

Aplikasi spektrofotometri emisi nyala dalam analisis unsur meliputi:


1. Analisis air dan limbah: Digunakan untuk mengukur konsentrasi unsur-unsur seperti logam berat dalam air minum, air limbah,
dan air laut.
2. Analisis logam dalam bahan makanan: Digunakan untuk mengukur konsentrasi logam beracun seperti timbal dan merkuri
dalam makanan.
3. Analisis tanah dan pupuk: Digunakan untuk mengukur konsentrasi unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dalam tanah
dan pupuk.
4. Analisis material industri: Digunakan untuk mengukur konsentrasi unsur-unsur dalam material seperti logam dalam logam
paduan dan elemen jejak dalam bahan kimia.
Penerapan Spektrofotometri dalam Analisis

Beberapa penerapan spektrofotometri dalam analisis meliputi:

1. Analisis Kualitas Air: Spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk mengukur konsentrasi bahan kimia seperti logam berat, bahan organik, dan zat pewarna dalam air
minum, air limbah, dan air permukaan.
2. Analisis Farmasi: Spektrofotometri UV-Vis digunakan dalam analisis farmasi untuk mengukur konsentrasi obat dalam formulasi farmasi, pengujian stabilitas, dan
validasi metode.
3. Analisis Makanan: Spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk mengukur konsentrasi nutrisi seperti vitamin, mineral, dan pigmen dalam makanan. Spektrofotometri
inframerah juga digunakan untuk analisis identifikasi dan kualitas bahan makanan.
4. Analisis Lingkungan: Spektrofotometri digunakan dalam analisis lingkungan untuk mengukur konsentrasi polutan seperti pestisida, logam berat, dan bahan kimia
organik dalam tanah, air, udara, dan sampel lingkungan lainnya.
5. Analisis Biokimia: Spektrofotometri UV-Vis digunakan dalam analisis biokimia untuk mengukur konsentrasi protein, asam nukleat, enzim, dan biomolekul lainnya
dalam sampel biologis.
6. Analisis Minyak dan Bahan Bakar: Spektrofotometri inframerah digunakan untuk analisis kualitas dan komposisi minyak bumi, bahan bakar, dan produk petrokimia.
7. Analisis Obat-obatan: Spektrofotometri UV-Vis digunakan dalam analisis obat-obatan untuk mengukur konsentrasi obat dalam sampel darah, urin, dan cairan tubuh
lainnya.
8. Analisis Kimia Forensik: Spektrofotometri digunakan dalam analisis kimia forensik untuk mengidentifikasi dan mengukur konsentrasi zat-zat kimia dalam bukti
forensik seperti serbuk, cairan, serat, dan cat.

Penerapan spektrofotometri dalam analisis dapat sangat bervariasi tergantung pada jenis sampel dan analisis yang dilakukan. Metode spektrofotometri memberikan
informasi yang penting dalam bidang kimia, biologi, lingkungan, farmasi, dan banyak lagi.
Kelebihan dan keterbatasan metode spektrofotometri

Kelebihan metode spektrofotometri :


1. Non-Destruktif
2. Sensitivitas Tinggi
3. Kecepatan dan Kemudahan Penggunaan
4. Biaya Rendah

Keterbatasan metode spektrofotometri :


1. Keterbatasan Panjang Gelombang
2. Interferensi
3. Persiapan Sampel
4. Keterbatasan Spesifisitas
Terima Kasih
Saya harap kamu bisa mendapatkan pengetahuan yang
berguna dari presentasi ini. Semoga beruntung!

Anda mungkin juga menyukai