Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KIMIA KLINIK

“PROTEIN”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV

DESI RATNA SARI


NURSANI SUHAELA
DIYAH NUR ISTIANA
HIDAYATUL ISTIHAROH

POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MATARAM


2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
“Protein” guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia klinik serta dapat
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya. Kami tahu bahwa Makalah
yang  telah dibuat ini masih jauh dari kesempurnaan seperti  yang diharapkan .
Untuk itu kepada  Bapak/Ibu dosen yang bersangkutan dalam mata kuliah ini
yaitu Ibu “Ika Nurfajri Mentari., S.ST., M.Kes” kami mengharapkan saran untuk
menyempurnakannya agar bisa kami perbaiki lagi di kemudian hari.

Demikian yang dapat kami  sampaikan dalam kata pengantar  yang kami
tulis ini mudah-mudahan ada manfaat.

Mataram, 9 Maret 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................... 2
A. Pengertian protein............................................................................ 2
B. Jenis-jenis protein............................................................................ 3
C. Fungsi dan peranan protein.............................................................. 4
D. Tes protein serum............................................................................. 5
BAB III
PENUTUP................................................................................................... 10
A. Kesimpulan...................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 11

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti
bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih
penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energy (penyusun
bentuk tubuh). Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi,
maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain
dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang
mengandung S, P, dan Fe. Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat
molekul antara lima ribu hingga beberapa juta.
Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino, yang terikat satu sama lain
dalam ikatan peptida. Asam amino yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen. Ada beberapa asam amino mengandung unsur unsur fosfor,
besi, iodium, dan cobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena
terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat
dan lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein. Molekul protein
lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan
keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Molekul protein
mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur
logam seperti besi dan tembaga.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dari makalah ini yaitu apa itu
protein,bagaimana sifat,struktur dan jenisnya serta pemeriksaan apa saja yang
berkaitan dengan protein ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui protein secara umum dan spesifik serta pemeriksaan
yang berkaitan dengan protein.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti
bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih
penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energy (penyusun
bentuk tubuh). Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi,
maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain
dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang
mengandung S, P, dan Fe. Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat
molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai
asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino yang
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Ada beberapa
asam amino mengandung unsur- unsur fosfor, besi, iodium, dan cobalt. Unsur
nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan
tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen merupakan
16% dari berat protein. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan
lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang
membentuknya.

Struktur Protein
Molekul protein adalah rantai panjang yang tersusun oleh mata rantai asam
asam amino. Dalam molekul protein, asam-asam amino saling dirangkaikan
melalui reaksi gugusan karboksil asam amino yang satu dengan gugusan amino
dari asam amino yang lain, sehingga terjadi ikatan yang disebut ikatan peptida.
Ikatan pepetida ini merupakan ikatan tingkat primer. Dua molekul asam amino
yang saling diikatkan dengan cara demikian disebut ikatan dipeptida. Bila tiga
molekul asam amino, disebut tripeptida dan bila lebih banyak lagi disebut
polypeptida. Polypeptida yang hanya terdiri dari sejumlah beberapa molekul asam
amino disebut oligopeptida. Molekul protein adalah suatu polypeptida, dimana
sejumlah besar asam-asam aminonya saling bertemu dengan ikatan peptida
tersebut (Gaman, P.M, 1992).
Sifat Protein
Protein merupakan molekul yang sangat besar, sehingga mudah sekali
mengalami perubahan bentuk fisik maupun aktivitas biologis. Banyak faktor yang
menyebabkan perubahan sifat alamiah protein misalnya: panas, asam, basa,
pelarut organik, pH, garam, logam berat, maupun sinar radiasi radioaktif.
Perubahan sifat fisik yang mudah diamati adalah terjadinya penjendalan (menjadi
tidak larut) atau pemadatan, Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak
larut dalam air, tetapi semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti
misalnya etil eter. Daya larut protein akan berkurang jika ditambahkan garam,
akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan.
Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol, maka protein akan
menggumpal. Hal ini disebabkan alkohol menarik mantel air yang melingkupi
molekul-molekul protein. Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujung-
ujung rantai molekul protein, menyebabkan protein mempunyai banyak muatan
dan bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam maupun basa). Dalam larutan
asam (pH rendah), gugus amino bereaksi dengan H+, sehingga protein bermuatan
positif. Bila pada kondisi ini dilakukan elektrolisis, molekul protein akan bergerak
kearah katoda. Dan sebaliknya, dalam larutan basa (pH tinggi) molekul protein
akan bereaksi sebagai asam atau bermuatan negatif, sehingga molekul protein
akan bergerak menuju anoda (Winarno. F.G, 1992).

B. Jenis – jenis Protein

Berdasarkan bentuknya protein dapat dibedakan menjadi:

a. Protein fibriler (skleroprotein)

Merupakan protein yang bentuknya serabut. Protein ini tidak bisa larut
dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa ataupun alkohol.
Contohnya kolagen yang terdapat pada tulang rawan, keratin pada rambut,
miosin pada otot, dan fibrin pada gumpalan darah.
b. Protein globuler (steroprotein)
Merupakan protein yang berbentuk mirip dengan bola. Protein ini larut
dalam larutan garam dan asam encer, untuk protein jenis ini lebih mudah
berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi garam, pelarut asam dan basa
dibandingkan protein fibriler. Protein ini sangat mudah terdenaturasi, yaitu
susunan molekul dapat berubah diikuti dengan perubahan sifat fisik dan
fisiologik seperti yang dialami oleh enzim dan hormon.
Protein dari sudut fungsi fisiologik yaitu berhubungan dengan daya
dukung untuk pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan tubuh, protein ini
dapat dibedakan menjadi:
a. Protein sempurna, apabila protein bisa mendukung pertumbuhan badan
dan pemeliharaan jaringan. Protein sempurna sangat diperlukan untuk
anak-anak karena mempengaruhi masa pertumbuhan dan perkembangan.
b. Protein setengah sempurna, apabila protein sanggup mendukung
pemeliharaan jaringan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan
badan. Protein yang memelihara jaringan yang rusak.
Protein tidak sempurna, apabila sama sekali tidak sanggup membantu
pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan.

C. Fungsi dan Peranan Protein

Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses biologi. Peran-


peran tersebut antara lain:
1. Transportasi dan penyimpanan

Molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Contohnya


transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen
di dalam otot oleh mioglobin.
2. Proteksi imun

Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan sensitif dapat


mengenal kemudian bergabung dengan benda asing seperti: virus, bakteri, dan sel
dari organisma lain.
3. Koordinasi gerak

Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein.


misalnya pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh
flagela.
4. Penunjang mekanis

Ketegangan dan kekerasan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang
merupakan protein fibrosa.
5. Katalisis enzimatik

Sebagaian besar reaksi kimia dalam sistem biologi, dikatalisis oleh enzim
dan hampir semua enzim yang berperan adalah protein.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf

Rangsang spesifik direspon oleh selespon sel saraf diperantarai oleh


protein reseptor. Contohnya rodopsin adalah protein yang sensitive terhadap
cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor
pada sinapsis.
Protein mengatur pertumbuhan dan diferensiasi organism tingkat tinggi.
Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf.
Selain itu, banyak hormon merupakan protein (Santoso, H. 2008).

D. Tes Protein Serum

1. Fungsi protein plasma

 Mempertahankan tekanan osmotic plasma

 Sebagai media transportasi misalnya, thyroksin dinding globulin,


transcobalamin, apoliprotein.
 Sebagai protektif misalnya, antibody system komplemen dan hemostasis.

Penetapan protein dalam serum dilakukan dengan mengukur protein total,


albumin dan globulin secara kimia. Untuk menentukan nilai maksimal albumin,
alfa, beta dan gamma, globulin dilakukan dengan elektroforesis protein pada pH
8,6. Protein serum termasuk dalam panel tes diagnostic penyakit hati, ginjal,
paratiroid, tulang dan sendi protein serum termasuk dalam panel tes hati bersama
dengan glutamate privat transminase (CPT), glutamate oksalasetat transminase
(GOT), bilirubin, alkali fosfatetase, gamma glutamyl transferase (GGT) dan
waktu pretrombin.
Tujuan tes protein serum adalah untuk melihat defesiansi protein, penyakit
hati, ginjal, gastrointestinal atau pada keganasan.

2. METODE
a. Tes protein total
1. Pra analitik
a) Tidak perlu persiapan khusus
b) Hindari zat-zat yang ada hubungannya dengan peningkatan total protein
serum invivo seperti seroid, androgen, angiotensin digitalis, epinefrin,
hormone pertumbuhan, horon tiroid, insulin, kloribrat, kontrasepsioral,
progesterone, kortikolporin, obat yang dapat menurunkan protein total
serum invivo seperti laksansia, rifampisin, pirazinamid, dekstran dan
estrogen.
c) Persiapan sampel :
hindari hemolisis dan pemakaian tourniquet yang lama.
- Metode : biuret
- Prinsip : dalam larutan alkali ikatan peptide dari protein akan bereaksi dengan
ion Cu membentuk komlek protein. Biuret berwarna ungu, intensitas warna yang
sesuai dengan konsentrasi protein.
- Persamaan reaksi buiret sebagai berikut :
Protein + Cu kompleks protein Cu (ungu) 1).
- Alat dan Bahan Alat :

 Cara semiautomatic dengan fotometer 4020 dibutuhkan tabung reaksi


pipet volumetric 1000 ml dan 20 ml
 Cara automatic dengan cobas mira dibutuhkan tabung mikro, rak sampel,
pipet volumetric 500 ml
Bahan :
 Sampel : serum atau plasma (heparin atau EDTA). Stabil selama 3 hari
pada suhu 2-8°C dan 6 bulan pada suhu 20°C
 Reagen

R1 : Reagen blanko terdiri dari :


a. NaOH 0,1 N
b. K-Na-tartrate 16 mmol/l
R2 : Reagen biuret terdiri dari :
a. NaOH 0,1 N
b. K-Na-tartrate 16 mmol/l
c. Potassium Iodida 15 mmol/l
d. CuSO 6 mmol/l

 Reagen kalibrator/standard konsentrasi protein total 6 gr/dl


a. Aquadest 2. NaCL 0,9%

2. Analitik
a. Cara kerja
Persiapkan larutan kerja : larutan R1dan R2 dengan aquadest masing-
masing dengan perbandingan 1:1 campur R1 dan R2 yang telah dilarutkan dengan
perbandingan 1:1 stabil 6 bulan pada suhu 2-4°C atau 3 bulan pada suhu 15-25°C.
a) Cara semi automatic
1. Ambil 2 tabung reaksi masing-masing diisi sesuai dengan skema dibawah
ini :

Tabung I (standar) Tabung II (Sampel)

Standar 20μl

Sampel 20μl

Larutan kerja 1000μl 1000μl


2. Campur masing-masing isi tabung dan inkubasi selama 1030 menit pada
suhu ruangan
3. Masukkan campuran tersebut kedalam pipet pada panjang gelombang
456nm sesuai dengn penunjuk pada program tes protein total pada layar
fotometer. Hasil akan terbaca pada display dan dapat dicetak pada
printout.
b) Cara Automatik Cobas Mira
1. Masukkan serum 500ml pada tempat sampel dan tempatkan pada rak
sampel sesuai nomor tes
2. Tempatkan reagen pada rak reagen sesuai program protein total
3. Masukkan nomor identitas penderita dan program tes protein total
4. Tes akan dilakukan secara otomatis pada panjang gelombang 550nm
dengan program pengambilan sampel 10 μl, reagen 350 μl, pengenceran
dengan H2O 30 μl. Setelah selesai program, hasil tes protein total akan
keluar dan tercetak pada printout.
c) Batas Linearitas Batas linearitas 13 g/dl. Untuk konsentrasi yang lebih tinggi
encerkan sampel 1:1 dengan NaCl 0,9% dan hasilnya kalikan dengan 2.
• Nilai rujukan

Umur Fotometer 4020 (g/dl) Cobas Mira

Dewasa 6,6 – 8,0 6,4 – 8,8

Neonatus (1 hr-4 4,6 – 6,8


mgg)

Bayi (2-12 bln) 4,8 – 7,6

Anak (Lebih 12 6,0 – 8,0


bulan)

Umbilical cord 4,8 – 8,0

Prematur 3,6 – 6,0

Bayi baru lahir 4,6 - 7,0

1 mgg
4,4 – 7,6

7 bln – 1 thn 5,1 – 7,6

1-2 thn 5,6 – 7,5

Lebih dari 3 tahun 6,0 – 3,0

3. Pasca analitik
▪ Interpretasi
Total protein meningkat pada :
 Inflamasi kronik misalnya arthritis
 Dehidrasi
 DM asidosis (diabetes mellitus asidosis)
 Makroglobulinemia
 Leukemia monosik
 Multiple myeloma
 Sarkoidosis
Total protein menurun pada :
 Gangguan hati
 Malabsorbsi
 Malnutrisi
 Nefrosis
 Terbakar
 DM
 Toksemia gravidarum
 Glomerulonefritis kronik
 Shok berat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien, tidak seperti
bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih
penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi (penyusun
bentuk tubuh).Ada beberapa peran protein antara lain:
1. Transportasi dan penyimpanan
2. Koordinasi gerak
3. Proteksi imun
4. Penunjang mekanis
5. Katalisis enzimatik
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kami


sebagai penyusun makalah masih sangat membutuhkan saran dari berbagai pihak
terutama dosen selaku pembimbing mata kuliah dan saran dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini .
DAFTAR PUSTAKA

Gaman. M. 1992. Ilmu Pangan, Penghantar Ilmu Pangan, Nutrisi dan


Mikrobiologi. Edisi II. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Gaman PM, Sherrington KB. 1992. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu


Pangan, Nutrisi dan Mikrobiologi, Murdijati G, et al, penerjemah. Yogyakarta:
Penerbit Hardinsyah dan Drajat, M. (1989). Menaksir Kecukupan Energi
dan Protein serta Penilaian Mutu Gizi Konsumsi Pangan. Cetakan Pertama.
Jakarta: Wirasari.

Sediaoetama, A. D. 1985. Ilmu Gizi untuk Profesi dan Mahasiswa. Jilid I.


Dian Rakyat. Jakarta.

Supariasa. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran


EGC.Winarno, F. G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • 957 2195 1 SM
    957 2195 1 SM
    Dokumen9 halaman
    957 2195 1 SM
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Dokumen25 halaman
    Kewirausahaan Stmik Wit Cirebon
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • PARASIT
    PARASIT
    Dokumen7 halaman
    PARASIT
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Dokumen20 halaman
    Isi Makalah
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • TUGAS Anjeli-Dikonversi
    TUGAS Anjeli-Dikonversi
    Dokumen11 halaman
    TUGAS Anjeli-Dikonversi
    Desak Anjelina
    Belum ada peringkat
  • Nawan
    Nawan
    Dokumen11 halaman
    Nawan
    Muhammad Subhan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Protein
    Makalah Protein
    Dokumen14 halaman
    Makalah Protein
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • YSTRs
    YSTRs
    Dokumen11 halaman
    YSTRs
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Perhitungan Mikrob
    Perhitungan Mikrob
    Dokumen22 halaman
    Perhitungan Mikrob
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Sudana
    Sudana
    Dokumen2 halaman
    Sudana
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • C
    C
    Dokumen1 halaman
    C
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nur
    Makalah Nur
    Dokumen28 halaman
    Makalah Nur
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • ISI
    ISI
    Dokumen5 halaman
    ISI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Jenis Spektrofotometer
    Jenis Spektrofotometer
    Dokumen6 halaman
    Jenis Spektrofotometer
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Imunology
    Imunology
    Dokumen8 halaman
    Imunology
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Tabel Hati
    Tabel Hati
    Dokumen2 halaman
    Tabel Hati
    Nursani Suhaela
    100% (1)
  • SITOLOGI
    SITOLOGI
    Dokumen14 halaman
    SITOLOGI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Parasitologi Gina
    Parasitologi Gina
    Dokumen4 halaman
    Parasitologi Gina
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Teknik Analisa Molekuler
    Teknik Analisa Molekuler
    Dokumen27 halaman
    Teknik Analisa Molekuler
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • C
    C
    Dokumen1 halaman
    C
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Parasitologi Gina
    Parasitologi Gina
    Dokumen4 halaman
    Parasitologi Gina
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • HISTOLOGI
    HISTOLOGI
    Dokumen10 halaman
    HISTOLOGI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Nematoda
    Nematoda
    Dokumen4 halaman
    Nematoda
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Hipoalbumin 1
    Hipoalbumin 1
    Dokumen2 halaman
    Hipoalbumin 1
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • Tugas Parasitologi
    Tugas Parasitologi
    Dokumen9 halaman
    Tugas Parasitologi
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat
  • INFLAMASI
    INFLAMASI
    Dokumen39 halaman
    INFLAMASI
    Nursani Suhaela
    Belum ada peringkat