Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN : PENCEMARAN AIR

Dosen Pengampu :
Irul Hidayati, M.Kes.
Romyun Alvy Khoiriyah, M.Si.

Disusun Oleh :

Nama : Siska Umami

NIM :09040122044

Kelas : Biologi B

Asisten Praktikum : Khoir Isnaini

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2022
I. JUDUL PRAKTIKUM

Makhluk Hidup dan Lingkungan : Pencemaran Air

II. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Untuk mengetahui pengaruh keberadaan detergen dalam air terhadap gerak


operkulum ikan.
2. Untuk mengetahui berbagai penyebab pencemaran air.

3. Untuk mengetahui respon makhluk hidup di dalam air terhadap berbagai


macam zat pencemar air.

III. DASAR TEORI

Mikroorganisme adalah organisme hidup berukuran mikroskopis (bakteti


dan jamur) (Christina et al., 2013). Mikroorganisme terdapat di mana - mana,
seperti pada tanah, debu, udara,air, makanan ataupun permukaan jaringantubuh kita.
Keberadaan mikroorganisme tersebut ada yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia, tetapi banyak pula yang merugikan manusia misalnya dapat menimbulkan
berbagai penyakit atau bahkan dapat menimbulkan kerusakan akibat kontaminasi
(Ariyadi T. dan Sinto D, 2009). Pencemaran lingkungan merupakan masalah semua
makhluk hidup di bumi, seiring dengan bertambahnya populasi manusia dan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dengan didirikannya industri-
industri untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia. Kegiatan industri yang makin
berkembang akan menimbulkan jum1ah dan macam Jimbah industri yang dibuang
ke lingkungan (Sutrisno dan Das, 1993).
Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan.
Makhluk hidup di muka bumi ini tak dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi
malapetaka jika tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk
keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi
kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya (Warlina, 2014). Saat
ini air sudah banyak tercemar oleh bermacam–macam limbah dari berbagai hasil
kegiatan manusia Sehingga menyebabkan kualitas air menurun, begitupun dengan
kuantitasnya.

Bukan hanya beberapa spesies ikan yang hilang, tetapi udang dan bandeng
juga banyak yang mati. Sehingga indikator pencemar seperti kerang hijau terlah
berkembang secara pesat. Selain itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dan
berlangsung lama juga akan berakibat terjadinya pencemaran air (Wahidah & Idrus,
2014). Pada penentuan nilai BOD, hanya dekomposisi tahap pertama ynag
berperan, sedangkan oksidasi bahan anorganik (nitrifikasi) dianggap sebagai zat
pengganggu. Dengan demikian, BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan
oleh mikroorganisme dalam lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan
buangan organic yang ada dalam air menjadi karbondioksida dan air. Pada
dasarnya, proses oksidasi bahan organic berlangsung cukup lama (Effendi, 2013).

IV. SKEMA KERJA

A. Alat

1. Gelas aqua atau toples kecil

2. Plastik gula

3. Karet gelang

4. Kertas label

5. Stop watch

B. Bahan

1. Ikan kecil

2. Air kolam

3. Air sungai

4. Air sawah

5. Air selokan
6. Sabun

7. Detergen

c. Skema kerja

Air Biasa

Dimasukkan kedalam akuarium atau toples kecil

Dimasukkan 2 ikan kecil kedalam akuarium dan diberikan


pakan setengan sendok, diamati apa yang terjadi pada ikan
ikan tersebut

Ditambahkan ikan dua kali lipatnya (4) dan diberikan pakan


dengan jumlah pakan yang sama seperti yang diberikan
sebelumnya, diamati apa yang terjadi pada ikan tersebut.

Air biasa dicampur dengan sedikit detergen

Diberikan perlakuan yang sama seperti perlakuan


sebelumnya dan diamati perubahan yang terjadi pada ikan
Air biasa dicampur dengan sedikit sabun

Diberikan perlakuan yang sama seperti perlakuan


sebelumnya dan diamati perubahan yang terjadi pada ikan

Air selokan

Diberikan perlakuan yang sama seperti perlakuan


sebelumnya dan diamati perubahan yang terjadi pada ikan

Hasil
V. DAFTAR PUSTAKA

Ariyadi T., & Sinto, D. T. (2009). Pengaruh Sinar Ultra Violet Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Bacillus sp. Sebagai Bakteri Kontaminan. Jurnal Kesehatan, 2.
Christina, A., Christapher, V., & Bhore, S. (2013). Endophytic bacteria as a source of
novel antibiotics: An overview. In Pharmacognosy Reviews (Vol. 7, Issue 13, pp.
11–16).
Effendi, Hefni, 2013, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Sutrisno, H., & Das, S. (1993). Pencemaran Lingkungan oleh Adanya Prosebsi 10 Metilasi
Logam Berat. Cakrawala Pendjdlkan Nomor, 2.
Wahidah, S., & Idrus, A. (2014). Analisis Pencemaran Air Menggunakan Metode
Sederhana Pada Sungai Jangkuk, Kekalik dan Sekarbela Kota Mataram. Jurnal
Paedagodia, 10(2).
Warlina, L. (2004). Pencemaran air: sumber, dampak dan penanggulangannya. Institut
Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai