Disusun Oleh
Nama : Muhamad Razan Haris
NIM : 21/480573/PN/17384
Prodi : Akuakultur
Dapartemen Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Gajah Mada
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jemis-Jenis Sampah
di Laut” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr. Ir.
Djumanto, M.Sc pada mata kuliah Oseanografi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang jenis-jenis sampah di laut bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Ir. Djumanto, M.Sc, selaku dosen
Oseanografi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
Latar Belakang.................................................................................................................4
Studi Area.........................................................................................................................5
Gambar 1......................................................................................................................6
Metode...............................................................................................................................6
Hasil...................................................................................................................................6
Tabel 1...........................................................................................................................7
Tabel 2...........................................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................8
Grafik 1.........................................................................................................................8
Grafik 2.........................................................................................................................9
Kepadatan Sampah........................................................................................................10
Grafik 3.......................................................................................................................11
Grafik 4.......................................................................................................................11
Daftar Pustaka................................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara maritim. Negara maritime sendiri
memiliki arti bahwa perairan di Indonesia sendiri lebih luas dibandingkan dengan
daratannya. Yang dimana daratannya terdiri atas ribuan pulau, baik pulau yang
besar hingga pulau yang kecil. Pulau-pulau tersebut terpisah oleh lautan yang
membentang luas. Setiap wilayah lautannya itu memiliki berbagai keanekaragaman
flora dan fauna yang berbeda-beda sehingga apabila laut tersebut dimanfaat dengan
baik dan efisien akan menghasilkan keuntungan yang berlipat. Sayangnya di negara
Indonesia masih kurang bisa memanfaatkan dengan efisien dalam penggunaan laut
tersebut. Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah
sampah di laut. Sampah merupakan sisa hasil kegiatan manusia atau proses alam
yang berbentuk padat dan diperlukan pengelolaan agar tidak menghasilkan
timbunan yang berefek negatif terhadap lingkungan masyarakat dan alam (Undang-
Undang Republik Indonesia No 18, 2008).
Jenis sampah yang berasal sampah laut memiliki kesamaan dengan yang
ada didaratan dikarenakan sebagian besar sampah laut berasal dari daratan terdiri
dari pengelolahan limbah industri, aktivitas pesisir, pemukiman, terbawa di sungai,
hujan, angin dan salju, transfortasi pelayaran, kegiatan perikanan serta penimbunan
disengaja seperti baja dan timbal (Allsoppet al., 2006). Karena banyaknya jenis
sampah di laut maka perlu dilakukannya identifikasi sampah dengan tujuan
pengolahan yang baik dan efisien bagi setiap jenis sampah.
Studi Area
Lokasi penelitian ini dilakukan di Pulau Lae Lae yang terletak pada kota
Makassa posisi atau lebih tepatnya di Perairan Selat Makassar. Pulau Lae Lae ini
merupakan salah satu pulau dalam gugusan pulau atau Kepulauan Spermode,
Sulawesi Selatan.
Pulau Lae Lae memiliki bentuk persegi panjang dengan dinding penghalang
ombak pada bagian barat pulau dan membentang dari utara hingga selatan. Pulau
ini juga memiliki jenis substrat berpasir dan ditumbuhi vegetaasi. Pada umumnya
warga dari pulau Lae Lae ini sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai
nelayan.
Hasil
BAB II PEMBAHASAN
4%
5%
25%
Tidak diketahui jenisnya
Plastik Pembungkus
21%
Karena sampah plastik mudah mengapung, mudah terbawa arus, dan mudah
teraduk oleh gelombang air. Sehingga kemungkinan sampah plastik dapat menjadi
akumulasi sampah terbanyak yang ada di perairan. Hal ini sejalan dengan laporan
dari NOAA (2016) bahwa sampah laut yang terdapat di seluruh perairan di dunia,
jenis sampah plastik merupakan jenis yang paling umum dan banyak dijumpai serta
yang paling beresiko memberikan dampak pada organisme laut.
Kecepatan arus tertinggi didapat pada stasiun 3 sebesar 0,053 m/s. Hal ini
diakibatkan dimana angin bertiup kencang sehingga menyebabkan kecepatan arus
tinggi. Sedangkan kecepatan arus terendah didapatkan pada stasiun 1 sebesar 0,026
m/s. Hal ini karena gerakan air di permukaan cenderung stabil, dimana air yang
bertiup tidak kencang sehingga mengakibatkan arus di bagian utara pulau tersebut
cenderung mengikuti topografi garis pantai. Kecepatan arus tertinggi didapat pada
stasiun 3 sebesar 0,059 m/s.Sedangkan kecepatan arus terendah didapatkan pada
stasiun 1 sebesar 0,005m/s. Untuk aktivitas setiap stasiun berbeda dimana, pada
stasiun 1 aktivitas yang terjadi yaitu tempat penambatan kapal-kapal warga pulau
dan merupakan tempat perwatan kapal jika tidak melaut. Pada stasiun 2 aktivitas
yang terjadi yaitu aktivitas wisata, sedangkan di stasiun 3 aktifitas rumah tangga,
yang dimana masyarakatnya membuang sampah langsung di laut.
Kepadatan Sampah
Sampah laut di Pulau Lae-Lae berasal dari sampah mengapung yang
terbawa arus laut dan buangan domestik masyarakat yang membuang langsung ke
laut. Sampah laut terdiri dari sampah padat yang memiliki massa jenis lebih kecil
dari pada air laut sehingga mengapung mengikuti arus laut. Sampah lautyang
diamati adalah sampah anorganik. Sampah anorganik merupakan sampah yang
tidak mudah luruh sehingga dapat bertahan dengan waktu yang lama. Berdasarkan
hasil perhitungan yang diperoleh, hasil rata-rata kepadatan tiap stasiun (Grafik 3)
menunjukkan bahwa rata-rata kepadatan menurut jumlah potongan sampah
tertinggi adalah plastik lunak dengan nilai 0,84 item/m2diikuti dengan plastik
keras dengan nilai 0,60 item/m2. Data kepadatan sampah laut menurut jumlah
potongan tiap stasiun pengamatan, tertinggi pada stasiun 1 dengan 2,52 item/m2.
Hal ini disebabkan karena di stasiun ini, digunakan oleh masyarakat untuk
beraktivitas seperti tempat penambatan dan perbaikan kapal sehingga dapat
menjadi penyumbang sampah laut. Jika dirata-ratakan semua stasiun, maka
kepadatan sampah laut menurut jumlah potongan adalah 1,82 item/m2.
Selengkapnya dapat dilihat pada Grafik 4.
Grafik 3. Rata-rata kepadatan sampah menurut jumlah potongan sampah laut (item/m2)
Grafik 4. Kepadatan sampah menurutjumlah potongan sampah tiap stasiun pengamatan
Daftar Pustaka
Adibhusana, M. N., Hendrawan, I. G., Karang, I. W. G. A. (2016). Model
Hidrodinamika Pasang Surut di Perairan Pesisir Barat Kabupaten
Badung, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences 2 (2) : 54-
59.
Allsopp M., Walters A., Santillo D., Johnston P. (2006). Plastic Debris in the
World's Oceans. Greenpeace Netherlands.
Coe, J. M., & Rogers, D. (Eds.). (2012). Marine debris: sources, impacts, and
solutions. 2nded. Springer Science & Business Media.
Jambeck, J. R., Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, T. R., Perryman, M., Andrady,
A., ... & Law, K. L. (2015). Plastic waste inputs from land into
the ocean. Science, 347 (6223) : 768-771.
Putra, A., Ningsih, N. W., Anggara, M. R., & Suriadin, H. (2020). Identifikasi
Sampah Laut Berdasarkan Jenis dan Massa di Perairan Pulau Lae-
Lae Kota Makassar. Journal of Tropical Fisheries Management, 4
(2) : 10-18.