Anda di halaman 1dari 30

Sain, Teknologi dan Rekayasa

Sosial

PROPOSAL PENELITIAN DOSEN PEMULA

IDENTIFIKASI SAMPAH LAUT (MARINE DEBRIS) DI


PESISIR PANTAI KOTA PARIAMAN

Ketua Peneliti Lailatur Rahmi, S.Pd, M.Pd NIDN 0020079101


Anggota Peneliti 1 Dilla Angraina, S.Si, M.Pd NIDN 0001128804
Anggota Peneliti 2 Rahmuliani Fitriah, S.Pd, M. Hum NIDN 0024018702

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan..............................................................................................i
Abstrak....................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PERUMUSAN MASALAH......................................................................1
BAB III TUJUAN LUARAN DAN KONTRIBUSI............................................3
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................5
BAB V METOD E PENELITIAN......................................................................10
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................19
LAMPIRAN..........................................................................................................22
Abstrak

Marine Debris atau sampah laut adalah bahan padat yang secara sengaja maupun
tidak sengaja tertinggal atau di tinggalkan dalam laut yang memiliki dampak
mengancam kelangsungan dan keberlanjutan hidup ekosistem laut. Penelitian
merupakan penelitian tentang mengidentifikasi sampah laut yang ada pada di pesisir
pantai Kota Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampah laut
berdasarkan jenis dan ukuran. Pengumpulan sampah laut ini dilakukan dalam sebuah
transek yang dibentangkan mengikuti garis pantai pada saat surut terendah lalu dibagi
menjadi 3 plot dengan ukuran 25 × 60 meter dengan pembagian 30 meter kearah laut 30
meter ke arah darat.
Metode yang digunakan untuk menentukan transek adalah dengan memanfaatkan
metode teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Teknologi SIG tersebut memiliki kemampuan untuk secara geografis
mengumpulkan, mengelola, memanipulasi dan memvisualisasikan data spasial (spasial)
yang terkait dengan posisi permukaan bumi pada peta sesuai dengan posisi sebenarnya
dari permukaan bumi dengan titik koordinat. Dengan adanya identifikasi sampah ini
diharapkan pemerintah serta masyarakat lebih mampu mnegendalikan diri untuk tidak
membuang sampah ke laut karena dapat mengganggu kebersihan dan ekosistem laut.
Luaran dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah sebagai luaran wajib.

Keyword : Sampah Laut, Plastik


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persoalan sampah kini telah menjadi sebuah permasalahan yang tidak bisa
dianggap remeh karena dampak yang bisa ditimbulkan karena pengelolaan sampah yang
kurang baik dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, misalnya
penumpukan sampah, bau yang kurang sedap, dan banjir akibat terganggunya aliran
sungai oleh sampah yang dibuang sembarangan. Sampah jika tidak diperhatikan dengan
baik akan mengakibatkan permasalahan lingkungan seperti masalah kesehatan,
enyamanan, ketertiban, dan keindahan. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup
sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, sangat diperlukan adanya lingkungan
permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai
kondisi yang dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga tercipta
lingkungan permukiman yang bersih.
Posisi Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia
juga memiliki catatan sebagai penyumbang sampah laut terbesar kedua di dunia setelah
China. Jambeck et al. (2015) melaporkan bahwa peningkatan sampah laut akan terjadi
pada tahun 2025 yang semuanya disebabkan oleh aktivitas antropogenik. Permasalahan
sampah yang saat ini makin meningkat seiring jumlah manusia dan hewan penghasil
sampah, yang semakin padat. Perilaku buruk ini semakin menjadi karena minimnya
sarana kebersihan yang mudah dijangkau oleh masyarakat di empat umum (Kartiadi,
2009). Saat ini sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang telah
menjadi permasalahan nasional di Indonesia (Pramitaningrum, 2013). Beberapa
permasalahan mengenai pengelolaan sampah seperti, tidak terangkutnya sampah, protes
warga mengenai titik lokasi pembuangan sampah, dan pembuangan sampah liar menjadi
masalah umum yang sering dijumpai pada beberapa kota di Indonesia tak terkecuali
pada Kota Pariaman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Pariaman pada tahun 2010,
penduduk yang tinggal di wilayah Kota Pariaman berjumlah sebesar 84.709 orang
dengan luas wilayah sebesar 73,36 km2. Berdasarkan hal tersebut, Kota Pariaman
memiliki tingkat kepadatan tertinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Kota
Pariaman yaitu sebesar 1,300/km2. Pengelolaan sampah di Kota Pariaman merupakan
tanggung jawab dari masyarakat dan Badan Lingkungan Hidup sebagai pelaksana
proses pengelolaan sampah. Secara umum apabila dilihat dari sistem pengelolaan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup, terdapat beberapa titik
lokasi sampah buangan yang terdapat di Kota Pariaman setiap harinya tidak mencapai
kapasitas total yang dapat ditampung. Hal ini menunjukan bahwa terjadi permasalahan
dalam penentuan titik lokasi yang mengakibatkan tidak optimalnya proses pembuangan
dari sumber sampah menuju tempat penampungan sampah yang ada.
Berbagai macam masalah muncul akibat adanya sampah laut (marine debris)
seperti berkurangnya keindahan wilayah pesisir, menimbulkan berbagai macam
penyakit, mempengaruhi jejaring makanan, serta berkurangnya produktivitas ikan yang
ditangkap, maka bila hal tersebut terjadi akan memiliki dampak terhadap rantai
makanan, perekonomian dan kesehatan masyarakat di daerah tersebut (Zulkarnaen,
2017). Cauwenberghe et al. (2013) memperkirakan bahwa 10% dari semua plastik yang
baru diproduksi akan menemui jalan masuk ke sungai dan berakhir di laut. Indonesia
sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia memiliki catatan sebagai
penyumbang sampah laut sebesar 187,2 juta ton pertahun. Jambeck et al. (2015)
memperkirakan bahwa peningkatan sampah laut akan terjadi pada tahun 2025 jika tidak
ditangani secara serius dan semuanya disebabkan oleh aktivitas manusia dan hewan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dibahas dalam penelitian ini
adalah Mengidentifikasi Sampah Laut di Pesisir Kota Pariaman.

C. Tujuan, Luaran dan Kontribusi Penelitian


Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampah laut di
pesisir Kota Pariaman dari segi jenis dan ukuran. Penelitian ini menggunakan
kombinasi Sistem Informasi Geografis dengan observasi langsung di lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampah laut di Pesisir Kota Pariaman.
Luaran pada penelitian ini adalah informasi tentang klasifikasi sampah laut yang ada di
kota pariaman. Selain itu, penelitian berkontribusi kepada pemerintah, terkait dengan
kebijakan yang akan diambil, terutama dalam hal pembuangan sampah dan penataan
ruang untuk menentukan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Pariaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. State Of The Art


State of the art dalam proposal ini, diambil beberapa penelitian terdahulu sebagai
referensi dalam acuan dan perbandingan dalam melakukan penelitian ini. State of the
art ini terdapat 2 jurnal yang berkaitan dengan Sampah Laut.

Tabel 2.1 State of The Art


No Judul Penulis Metode Hasil Penelitian
1. Distribusi dan Jenis Yayan Pengambilan data tutupan Jenis sampah laut yang
Sampah Laut serta Mardiansyah karang dan jumlah dan jenis paling banyak ditemukan
Hubungannya Assuyuti sampah dilakukan di dua adalah plastik di kedalaman
kedalaman yaitu 3-5 m dan
terhadap Ekosistem Reza Bayu 3m di Pulau Pramuka dan
10-13 m dengan 4 stasiun,
Terumbu Karang Zikrillah, kecuali Pulau Kotok Besar
Pulau Panggang. Terdapat
Pulau Pramuka, Muhammad dengan 2 stasiun dan 1 hubungan yang linear antara
Panggang, Air, dan Arif Tanzil, kedalaman jumlah sampah dengan
Kotok Besar Azkiya Banata, tutupan karang terdapat di
di Kepulauan Seribu Pangestuti kedalaman 3m di Pulau
Utami Pramuka, Pulau Panggang,
Jakarta
dan Pulau Air dan 10m di
Pulau Pramuka. Persentasi
penutupan substrat terumbu
karang di dua kedalaman
dan masing-masing pulau
tidak berbeda nyata. Hal ini
karena faktor kimia fisik
perairan mendukung
terhadap pertumbuhan
terumbu karang.
2. Identifikasi Tri Ryan Metode pengambilan Jenis sampah plastik yang
Sampah Laut di Chandra sampah dilakukan di 3 paling banyak ditemukan
Muara Sungai Tangdesu stasiun, dimana Stasiun di setiap stasiun
Biringkassi dan 1 berada pada daerah penelitian. Berdasarkan
Wilayah Pesisir pesisir dekat dengan ukuran sampah yang
Sekitarnya pemukiman, Stasiun 2 paling banyak ditemukan
Di Kabupaten berada pada wilayah ialah sampah ukuran
Takalar pesisir sebelah kanan macro-debri. Untuk
muara sungai, Stasiun 3 massa sampah yang
berada pada pesisir didapatkan di setiap
sebelah kiri muara stasiun tertinggi pada saat
sungai dekat dengan pasang dibandingkan
empang, di dalam surut. Tidak ada
sebuah transek yang pengaruh keberadaan
dibentangkan mengikuti waring di muara sungai
garis pantai lalu dibagi terhadap jenis, jumlah
menjadi 3 plot pada berdasarkan ukuran dan
setiap stasiun dengan massa sampah.
ukuran 100 m x 25 m
dengan pembagian 30
meter ke arah darat dan
30 meter ke arah laut
dengan prinsip line
paraller, pengambilan
sampah dengan
menggunakan waring
tepat pada muara sungai
dengan panjang sekitar
80 meter, Sampah
dikumpulkan pada
periode pasang dan
surut. Parameter
oseanografi fisika yang
dijadikan sebagai data
pendukung yaitu
pengukuran arah dan
kecepatan arus, serta
gelombang
3. Identifikasi Lailatur Metode yang Jenis sampah plastik
Sampah Laut Rahmi digunakan untuk yang paling banyak
(Marine Depris) Dilla menentukan transek ditemukan.Berdasarkan
di Pesisir Pantai Angraina adalah dengan ukuran sampah yang
Kota Pariaman Rahmuliani memanfaatkan metode paling banyak
Fitriah teknologi Sistem ditemukan.
Informasi Geografis (Berdasarkan NOAA).
(SIG) dengan
menggunakan
pendekatan
kuantitatif.
Pengumpulan sampah
laut ini dilakukan
dalam sebuah transek
yang dibentangkan
mengikuti garis pantai
pada saat surut
terendah lalu dibagi
menjadi 3 plot dengan
ukuran 25 × 60 meter
dengan pembagian 30
meter kearah laut 30
meter ke arah darat.

B. Sampah
Sampah merupakan segala sesuatu yang dibuang karena dianggap tidak berguna
lagi seperti fungsi awalnya, dan berasal dari aktivitas manusia. Menurut Undang-undang
Nomor 18 tahun 2008, sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan / atau
proses alam yang berbentuk padat. Sampah juga diartikan sebagai material-material
yang bukan cairan ataupun gas yang keberadaannya tidak diinginkan dan dibuang oleh
manusia (Miller, 1997). Menurut Dara (2007), sampah merupakan segala benda yang
dibuang dan tidak terpakai yang berasal dari berbagai sumber, yakni berasal dari
aktivitas rumah tangga, daerah komersial, Industri, pertambangan dan pertanian yang
menyebabkan lingkungan bermasalah.

C. Defenisi Sampah

Beberapa definisi yang digunakan dalam pedoman ini yaitu sebagai berikut.
a Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
b Sampah laut adalah segala jenis material padat di laut yang berasal dari sisa
aktivitas manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja dibuang ke lingkungan
laut, yang terdiri dari sampah laut yang tengggelam di dasar, terapung dan/atau
terdampar di pantai (UNEP,2009).
c Sampah pantai adalah sampah laut yang terdapat di area pantai pada zona antara
pasang dan surut (zona intertidal).
d Kepadatan sampah per meter persegi yaitu jumlah jenis sampah yang ditemukan
setiap meter persegi.
e Berat sampah per meter persegi yaitu kuantitas sampah dalam satuan berat
(kilogram) yang dijumpai dalam setiap meter persegi.
f Komposisi sampah adalah distribusi jenis-jenis sampah dalam satuan berat
(kilogram) yang dijumpai dalam setiap meter persegi. Dapat dinyatakan dalam
persentase.

D. Jenis-jenis Sampah di Laut

Menurut United States Agency for International Development/USAID (2011)


setiap hari manusia menghasilkan sampah yang jenisnya tergantung dari aktivitasnya.
Adapun jenis-jenis sampah terbagi menjadi:
1. Sampah organik atau sampah yang mudah busuk
Sampah organik atau sering disebut sampah basah adalah jenis sampah yang
berasal dari jasad hidup sehingga mudah membusuk dan dapat hancur secara
alami. Contohnya adalah sayuran, daging, ikan, nasi, dan potongan
rumput/daun/ranting dari kebun. Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari
sampah organik setiap harinya. Pembusukan sampah organik terjadi karena
proses biokimia akibat penguraian materi organik sampah itu sendiri oleh 10
mikroorganime (makhluk hidup yang sangat kecil) dengan dukungan faktor lain
yang terdapat di lingkungan.
2. Sampah non organik atau sampah yang tidak mudah busuk
Sampah non-organik atau sampah kering atau sampah yang tidak mudah busuk
adalah sampah yang tersusun dari senyawa non-organik yang berasal dari
sumber daya alam tidak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari
proses industri. Contohnya adalah botol gelas, plastik, tas plastik, kaleng, dan
logam. Sebagian sampah non-organik tidak dapat diuraikan oleh alam sama
sekali, dan sebagian lain dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Mengolah sampah non-organik erat hubungannya dengan penghematan sumber
daya alam yang digunakan untuk membuat bahan-bahan tersebut dan
pengurangan polusi akibat proses produksinya di dalam pabrik.

Menurut (Renwarin et al., 2002) sampah organik merupakan kelompok limbah


yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan. Limbah jenis ini
dihasilkan oleh kegiatan manusia yang berupa kegiatan pertanian, perikanan atau
yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah
tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik,
misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah dan daun. Sumber daya
alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri.
Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedangkan sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol kaca, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng. Kertas, koran, dan karton merupakan perkecualian.
Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk sampah organik. Tetapi
karena kertas, karton dan koran dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain
(misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah
anorganik.
D. Karakteristik Sampah Laut
Sampah laut pada Marine Debris Survey Monitoring of NOAA (2015) telah
membagi jenis-jenis sampah ke dalam beberapa tipe/jenis yang mewakili semua jenis
sampah laut yang sering didapatkan yaitu:
Tabel 1. Jenis-jenis sampah laut (NOAA, 2015).
No Jenis Sampah Laut
1 Plastik (jala, tali, pelampung, pipet, korek api, kantong plastik, botol
plastik)
2 Logam/metal (kaleng minuman, tutup botol)
3 Kaca (bola lampu, botol kaca)
4 Karet
5 Other (organik, pakaian, fiber, kertas dan lainnya)

Karakteristik sampah laut juga dibagi berdasarkan ukuran dan lokasi


persebarannya seperti yang dikemukakan oleh Lippiatt et al., (2013) ukuran sampah
diklasifikasikan menjadi 5 bagian yaitu:
Tabel 2. Karakteristik sampah laut berdasarkan ukuran (Lippiatt et al., 2013).
No Jenis Skala Lokasi Persebaran
1 Mega >1 m laut
2 Makro >2.5 cm – 1 m bentik
3 Meso >5 mm – 2.5 cm garis pantai
4 Mikro 1 μm – 5 mm permukaan air
5 Nano <1 μm tidak terlihat

Ukuran sampah diklasifikasikan menjadi 5 bagian, yaitu;


1. Mega-debris merupakan ukuran sampah yang panjangnya lebih besar 1 meter
yang pada umumnya didapatkan di perairan lepas.
2. Macro-debris merupakan ukuran sampah yang panjangnya berkisar >2,5 cm
sampai< 1 m. pada umumnya sampah ini ditemukan di daerah pesisir di dasar
maupun permukaan perairan.
3. Meso-debris merupakan sampah laut yang berukuran >5 mm sampai < 2,5 cm.
Sampah ini pada umumnya terdapat di permukaan perairan maupun tercampur
dengan sedimen.
4. Micro-debris, merupakan jenis sampah yang sangat kecil dengan kisaran ukuran
0,33 sampai 5,0 mm. Sampah yang berukuran seperti ini sangat mudah terbawa
oleh arus, selain itu sangat berbahaya karena dapat dengan mudah masuk ke
organ tubuh organisme laut seperti ikan dan kura-kura.
5. Nano-debris, merupakan jenis sampah laut yang ukurannya dibawah <1 μm.
sama halnya dengan Micro-debris sampah jenis ini sangat berbahaya karena
dapat dengan mudah masuk kedalam organ tubuh organisme.

ROADMAP PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian yang berhubungan dengan keahlian peneliti
pada penelitian tahun sebelumnya dibidang pendidikan kependudukan dan lingkungan
hidup. Peneliti sudah pernah melakukan penelitian terkait sampah laut sebelumnya,
yakni pada tahun 2018.
Berikut merupakan roadmap peneliti dari 2016 sampai 2019 :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pemilihan Lokasi
Penelitian dilakukan di Kota Pariaman sebagai daerah dengan kawasan perairan
wisata yang luas namun memiliki tingkat kebersihan yang rendah yang dilakukan pada
bulan Juli - September 2019. Pada pantai yang panjang, diperlukan lokasi yang
memenuhi sejumlah kriteria, sehingga informasi tidak rancu. Kriteria segmen pantai
untuk sampling sampah adalah sebagai berikut.
a) Dapat diakses sepanjang tahun atau musiman (untuk kesinambungan
pemantauan)
b) Berpasir atau berkerikil
c) Tidak terdapat pemecah ombak, jetties, dermaga atau bangunan-bangunan
lainnya
d) Minimum sepanjang 100 m , dan dapat diperpanjang hingga 1000 m sejajar
dengan tepi air
e) Kemiringan landai-moderat (low-moderate 15⁰- 45⁰)
f) Tidak ada aktivitas clean up (‘bersih-bersih pantai’) pada saat yang berdekatan
dengan waktu sampling
g) Tidak ada pengelolaan sampah di lokasi tersebut
h) Bukan merupakan habitat sensitive, atau tidak terdapat spesies yang terancam
yang mungkin terganggu akibat sampling ini; informasi ini dapat ditanyakan
kepada pihak yg berkompeten dalam bidang konservasi.

B. Penentuan Unit Sampel


Sampling unit diletakkan pada area lokasi dengan kriteria di atas, sepanjang 100
meter – 1000 m garis pantai hingga ke bagian belakang pantai. Luasan unit sampling
disesuaikan dengan sumberdaya yang ada (waktu dan jumlah petugas). Tempatkan unit
sampling minimum sepanjang 100 m. Pada area tertentu, bisa saja sampah yang
ditemukan sangat sedikit, sehingga unit sampling harus diperbesar, misalnya sepanjang
500 atau bahkan hingga 1000 m garis pantai.
Gambar . Sketsa Survei Sampah Laut (NOAA, 2012)
C. Alat Dan Bahan
Alat yang dipergunakan dalam kegiatan ini antara lain:
BS (beach slope) meter/klinometer/hagameter untuk mengukur kemiringan pantai;
1. Timbangan
2. Kamera
3. Kalkulator
4. GPS
5. Kaca pembesar/loop
6. Meteran gulung
7. Meteran roda
8. Serokan
9. Saringan/ayakan sampah (0,5cm dan 2,5 cm)
10. Tongkat penjepit sampah
11. Gunting
12. Cutter/Pisau Lipat

Bahan-bahan yang digunakan antara lain:


1. Sarung tangan
2. masker
3. Karung ukuran 50-100 kg
4. Terpal
5. Bendera/tongkat pembatas
6. Alat tulis (pensil, clip board, spidol permanen, spidol
7. Tali (tambang, rafia)
8. Kantong plastik bening ukuran 3-5 kg
D. PELAKSANAAN SAMPLING
1 Penentuan lokasi transek
Tentukan area transek pada minimal sepanjang 100 m sejajar garis pantai dengan
lebar mengikuti batas belakang pantai (lebar sangat tergantung kondisi lapangan)
2 Pembuatan garis transek
Bagi 100 meter area tersebut menjadi 5 bagian, dengan masing-masing berjarak
20m. Selanjutnya buat kotak minimal 5mx5m di dalam setiap lajur 20m tersebut.
Letakkan area sedemikian rupa sehingga titik tersebut mewakili area transek
a Pembuatan garis transek dan petak transek di lapangan
Gambar 2 : Pembuatan Transek di lapangan

Sumber : (Buku Pedoman Sampah Laut KLHK)


b Pembuatan petak sampling dalam petak transek dengan membuat petak 1 x 1 m2
sejumlah 5 yang ditentukan secara acak.
2.5.3 Pengumpulan dan Klasifikasi Sampah
Bagian terpenting dalam pelaksanaan sampling adalah pengumpulan dan
klasifikasi sampah. Setelah transek telah ditentukan maka kegiatan berikutnya meliputi:
1. Pencatatan koordinat lokasi pengambilan sampel di masing-masing transek
menggunakan GPS atau dapat pula memplotkannya pada aplikasi Google Earth;
2. Mengumpulkan sampah didalam area transek
3. Menyaring sampah menggunakan saringan sampah diameter pori 0,5 cm;
4. Mengeringkan dan membersihkan sampah dari air dan pasir;
5. Memilah sampah berdasarkan klasifikasi sampah, di tiap transek;
6. Identifikasi sampah;
7. Hitung dan timbang sampah perjenis - pertransek;
8. Hitung sampah menggunakan format tabel yang ada dalam lampiran;
9. Lakukan untuk masing-masing kelompak ukuran sampah (Makro dan Meso).

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Pelaksanaan Penelitian Tahun 2019


Tahap
Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Persiapan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan
Data
Analisa Data

Penyusunan Laporan
Seminar Hasil
Penelitian
Monev Penelitian dan
Kelayakan Lanjutan
Publikasi
Ilmiah
ANGGARAN BIAYA

NO URAIAN Jumlah Kuantitas Satuan Vol Besaran TOTAL


          (Rp) (Rp.)
1 HONOR            
  Koordinator Penelitian 1 2 OB 2 420.000 840.000
  Sekretaris Peneliti 1 2 OB 2 300.000 600.000
  Pembantu Peneliti 6 45 OJ 270 25.000 6.750.000
  Pembuat Peta 1 1 OK 1 500.000 500.000
  Jumlah Point 1           8.690.000
             
2 BELANJA BAHAN            
  Kertas HVS A4 2 1 rim 2 40.000 80.000
  Kertas HVS F4 1 1 rim 1 45.000 45.000
  Buku Kerja 3 1 kegiatan 3 30.000 90.000
  Amplop Putih 1 1 Kegiatan 1 30.000 30.000
  Materai 3.000 20 1 Kegiatan 20 4.000 80.000
  Materai 6.000 10 1 Kegiatan 10 7.000 70.000
  Foto Copy 70 1 Kegiatan 70 200 14.000
  Spanduk 1 1 kegiatan 1 250.000 250.000
  Publikasi Jurnal            
  - 1 Jurnal Nasional 1 1 kegiatan 1 1.000.000 1.000.000
Dokumentasi (Foto dan 1 1 Kegiatan 1 500.000 500.000
  Video)
Penggandaan Laporan 2 1 Kegiatan 2 50.000 100.000
  Kemajuan
Penggandaan laporan 5 1 Kegiatan 5 70.000 350.000
  Akhir
Penggandaan laporan 2 1 Kegiatan 2 50.000 100.000
  Keuangan
  - Meteran Roda 5 1 buah 5 1.000.000 5.000.000
  - Tongkat Bendera 15 1 buah 15 10.000 150.000
  - Kertas Anti Air 5 1 buah 5 25.000 125.000
  - Serokan pantai/Sekop 3 1 buah 3 170.000 510.000
  - Sarung Tangan 1 1 box 1 50.000 50.000
  - Tali 5 1 rol 5 20.000 100.000
  - Timbangan Digital (3kg) 1 1 buah 1 300.000 300.000
  - Timbangan Gantung 1 1 buah 1 100.000 100.000
  - Terpal (4m x 4m) 2 1 buah 2 250.000 500.000
  -Wadah sample sampah 7 1 buah 7 75.000 525.000
              10.069.000
3 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL
  Penyusunan Jurnal            
  - Konsumsi 3 2 OH 6 75.000 450.000
  Sewa GPS 2 2 OH 4 250.000 1.000.000
  Pulsa Tim Peneliti 8 1 Ok 8 52.000 416.000
  Rapat Internal            
  - Konsumsi 1 4 OH 4 50.000 200.000
  - transportasi 1 4 OH 4 100.000 400.000
  Jumlah 3           2.466.000
               
4 PERJALANAN DAN LAINNYA
  Survey Awal            
  - konsumsi 5 1 OH 5 75.000 375.000
  - Sewa Mobil 1 1 OH 1 700.000 700.000
  Penelitian Lapangan            
  Sewa Kendaraan Roda 4 (dilokasi penelitian) 
  - Padang-Pariaman 1 2 Hari 2 700.000 1.400.000
  - Transportasi 1 7 OH 7 100.000 700.000
  - Konsumsi 1 7 OH 7 75.000 525.000
  Jumlah 4           3.700.000
  TOTAL           24.925.000
Daftar Pustaka

Cauwenberghe, L.V., M. Claessens, M.B. Vandegehuchte, J. Mees, C.R. Janssen. 2013.


Assessment of marine debris on the Belgian Continental Shelf. Marine
Pollution Bulletin, 73: 161-169.

Departemen Kehakiman RI, Penelitian tentang Aspek hukum Kerjasama Regional dan
Internasional dalam Pencegahan Pencemaran Laut, 1998 (Jakarta:Badan
Pembinaan Hukum Nasional,), Hlm 15

Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut Direktorat Jenderal
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkugan
Hidup dan Kehutanan 2017

Jambeck R., J., Roland G., Chris W., Theodore R., S., Miriam P., Anthony A., Ramani N. and
Kara L. 2015. Plastic Was Inputs From Land Into The Ocean. Journal Science
Vol. 347, Issue 6223. 768-771

Lippiatt S., Opfer, S. and Arthur, C. 2013. Marine Debris and Monitoring Assesment. NOAA.
Rockville, USA.

NOAA. 2012. Marine Debris Shoreline Survey Field Guide. NOAA Marine Debris Program.

[NOAA] National Oceanic and Atmospheric Administration. 2013 Programmatic


Environmental Assessment (PEA) for the NOAA Marine Debris Program (MDP).
Maryland (US): NOAA. 168 p.

NOAA. 2015. Turning The Tide On Trash. A Learning Guide On Marine Debris. NOAA
PIFSC CRED.

NOAA. 2016. Marine Debris Impacts on Coastal and Benthic Habitats. NOAA Marine
Debris Habitat Report.

Renwarin A., O.A Rogi., R.L.E Sela. 2002. Studi Identifikasi Sistem Pengolahan Sampah
Permukiman Di Wilayah Pesisir Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi.
Menado.

Tangdesu, Chandra. 2017. Identifikasi Sampah laut di Muaro Sungai Biringkasi dan Wilayah
Pesisir Sekitarnya Di kabupaten Takalar. Skipsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Unhas. Makassar.

Zulkarnaen. 2017. Identifikasi Sampah Laut (Marine Debris) Di Pantai Bodia Kecamatan
Galesong, Pantai Karama Kecamatan Galesong Utara, Dan Pantai Mandi
Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Skripsi. Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan. Unhas. Makassar.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Personalia Penelitian


No Nama Lengkap NIDN Program Alokasi
Studi Waktu (Jam/
Minggu)
1 Lailatur Rahmi, S.Pd, 0020079101 Geografi, 7 Jam/ Minggu
M.Pd FIS UNP
2 Dilla Angraina, S.Si, 0001128806 Geografi, 5 Jam/ Minggu
M.Pd FIS UNP
3 Rahmuliani Fitriah, 0024018702 Sejarah, 5 Jam/Minggu
S.Pd, M.Hum FIS UNp

CURRICULUM VITAE
1. Ketua Peneliti
IDENTITAS DIRI
1. Nama dan Gelar Lailatur Rahmi, S.Pd, M.Pd
2. NIDN 0020079101
3. Bidang Keahlian Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup
4. Tempat, Tanggal lahir Labuatan
5. Pekerjaan Dosen
6. Pangkat dan golongan III b/ Penata Muda Tingkat I
7. Jenis kelamin Perempuan
8. Perguruan Tinggi UNP
9. Fakultas/Jurusan FIS/Geografi
10. Alamat Perguruan Tinggi Jln. Prof. DR. Hamka Kampus UNP Air
Tawar
15. Tel./Fax
16. Alamat a. Jalan
b. Kelurahan/Desa Jorong Labuatan, Nagari Sungai Jambu
c. Kecamatan Pariangan
d. Kabupaten/Kota Tanah Datar
e. Propinsi Sumatra Barat
17. Alamat a. Jalan Ngurahrai no 10
b. Kelurahan/desa Air Tawar Timur
c. Kecamatan Padang Utara
d. Kabupaten/kota Padang
e. Propinsi Sumatera Barat
18. Telp. a. Rumah
b. HP 0812 6610 3554
c. E-mail lailaturrahmi2007@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Tempat Periode


Keterangan
S2 Universitas Negeri Padang 2014-2015
Magister
Pendidikan
Geogarfi
S1 Universitas Negeri Padang 2009 – 2013 Pend. Geografi
Sekolah Menengah MAN 2 Batusangkar, Sumatera 2006 – 2009 Ilmu Sosial
Atas Barat
Sekolah Menengah MTs Negeri Sungai Jambu, 2003 – 2006  
Pertama Sumatera Barat
Sekolah Dasar SD 09 Labuatan, Sumatera 1997 – 2003  
Barat

MATA KULIAH YANG DIBIMBING/DIASUH


No Mata Kuliah SKS Jenjang
1 Demografi 2 S1
2 Geografi Penduduk 2 S1
3 Pendidikan Kependudukan dan 2 S1
Lingkungan Hidup

SEMINAR NASIONAL/INTERNASIONAL
No Tahun Seminar Nasional/Internasional Keterangan
1.
2. 2018 Internasioanal Conference of Sosial Pemakalah
Science dan Education

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


N0 PENGABDIAN TAHUN
1. Sekolah Siaga Bencana di SMP N 1 Bungus 2016
2. Masyarakat Siaga Bencana Banjir di Nagari Pangkalan 2017
Kecamatan Koto Baru Pangkalan
3. Masyarakat Siaga Bencana Banjir di Nagari Pangkalan 2018
Kecamatan Koto Baru Pangkalan (Lanjutan Th ke-2)
4. Pemanfaatan Biopori Sebagai salah satu upaya mengatasi 2018
mitigasi bencana banjir di nagari pangkalan, Kecamatan Koto
Baru kabupaten Lima Puluh Kota
PENELITIAN

No Judul tulisan Tahun


1. Penilaian Portofolio Untuk Sekolah Menengah Atas Kota Padang 2016
Penilaian Autentik Untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Provinsi
2. Sumatera Barat 2017
Pemetaan Titik Kumpul Sampah laut di Kota Pariaman
3. 2018

Demikian CV ini dibuat dengan sebenarnya dan saya berharap dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang, Januari 2019

Hormat saya,

dto

Lailatur Rahmi, S.Pd, M.Pd


NIDN : 00200719101
Anggota 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Keterangan Pribadi
Nama DILLA ANGRAINA, S.SI, M.PD

Tempat/Tgl Lahir Padang/01 Desember 1988


Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Status Perkawinan Belum Kawin
Villa Permata Putri III
Alamat Rumah Blok J no. 5. Kota Padang
phone - HP : 0812-1885-1192

II. Riwayat Pendidikan

Tahun 1995 Lulus dari Sekolah Dasar Negeri 08 Kota Padang


Tahun 2001 Lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kota Padang
Tahun 2004 Lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Kota Padang
Tahun 2007 Lulus dari Departemen Meteorologi Terapan, IPB Bogor
Tahun 2013 Lulus dari Program Studi Pendidikan Geografi UNP Padang

III. Pengalaman Organisasi


Tahun 2009-2010 Sekretaris Himpunan Mahasiswa Meteorologi Indonesia
(HMMI)
Tahun 2015-2016 Instruktur Study Research of Geography (S2 Geografi)

IV. Riwayat Penelitian


Tahun 2018 Perubahan Iklim Berbasis Pendugaan Cadangan Karbon Di Kota
Padang Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2017 Pemberdayaan Masyarakat Nagari Siaga Bencana Banjir Di Nagari
Pangkalan Kecamatan Pangkalan Kabupaten Limapuluhkota

VI. Pengalaman Kerja

Tahun 2016 Honorer Dosen Jurusan Geografi FIS UNP


Tahun 2018 Dosen Tetap Non PNS Jurusan Geografi FIS UNP
Demikianlah Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Padang, 27 Februari 2019

Yang membuat,

DTO

Dilla Angraina, S.Si, M.Pd


Anggota 2

CURRICULUM VITAE

Nama : Rahmuliani Fithriah, S.Pd, M.Hum


NIDN : 0024018702
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Sawah Lunto/ 24 Januari 1987
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang
Alamat Kantor : Jl. Prof. Dr. Hamka, Kampus Air Tawar Barat Padang
Telp./Faks. : (0751) 445127 - 7055671
Alamat Rumah : Jl.Veteran Dalam No. 50i
Padang
Telp./Faks. :-
Hp : 087895798172
E-mail : rahmuliani@fis.unp.ac.id

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahun Program Pendidikan Perguruan Tinggi Jurusan/


Lulus Program Studi
2010 S1 Universitas Negeri Padang Pendidikan Sejarah
2014 S2 Universitas Andalas Ilmu Sejarah

PENGALAMAN MENGAJAR

Program Institusi/Jurusan/Program Sem/Tahun


Mata Kuliah
Pendidikan Studi Akedemik
1. Sejarah Amerika S1 Jurusan Sejarah – FIS-UNP Genap dari tahun
2. Sejarah Eropa 2014-sekarang
3. Sejarah Pendidikan
4. Sejarah Asia Timur
5. Pengantar Ilmu Sosial S1 Jurusan Sejarah –FIS UNP Ganjil dari tahun
6. Historiografi 2016-sekarang

7. Sejarah Pemikiran S1 Jurusan Sejarah –FIS UNP Ganjil dari tahun


8. Sejarah Agraria 2017-sekarang
9. Pendidikan
Kewarganegaraan

PENGALAMAN PENELITIAN/PENGABDIAN MASYARAKAT

Tahun Judul Penelitian Ketua / Aanggota Sumber


Tim Dana
Pelatihan Guru Mata Pelajaran IPS Kota Padang Anggota Tim DIPA UNP
dalam Mengintegrasikan Pendidikan Responsif
2015
Gender Pada Proses Pembelajaran

2015 Pelatihan Guru Mata Pelajaran IPS Kota Padang AnggotaTim DIPA UNP
Untuk Pembuatan Handout Berdasarkan Tema
dalam Pembelajaran
2015 Pelatihan Guru Mata Pelajaran IPS di Kota Anggota Tim DIPA UNP
Padang: Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber
Belajar Matapelajaran IPS

2016 Pelatihan Menjahit Tingkat Dasar Anggota Tim DIPA UNP


2016 Penelitian Kelayakan Pemajangan Skripsi Anggota Tim DIPA UNP
Mahasiswa Jurusan Sejarah
2015-2016 Sejarah Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Kota Anggota Tim Kongsi
Padang HBT
Tionghoa
Padang
2017 Biografi Bapak Hasan Basri Walikota Pertama Anggota Tim Pemerintah
Kota Solok Kota Solok

KARYA ILMIAH*
Tahun Judul
“Pandangan A.A. Navis Mengenai Islam di Minangkabau dilihat dari
2010
Karyanya Ontologi Cerpen A.A. Navis”
Perempuan Minangkabau dalam Penulisan Sejarah (Studi
2011
Historiografi)

KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM

Panitia/
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara
Peserta/Pembicara
2012 Seminar Ratusan Tahun Kagum Negeri Sembilan Peserta
Pengalaman Minangkabau dan Fakultas Ilmu Budaya
Negeri Sembilan Malaysia Universitas Andalas
Padang.

11-12 Maret 2016 Seminar Nasional Pemda Agam bekerjasama Peserta


Kepahlawanan Tiga Tokoh dengan PKSBE (Pusat
Perang Belasting 1908 (H. Kajian Sosial, Budaya, dan
Abdul Manan, Datuak Rajo Ekonomi) Fakultas Ilmu
Panghulu dan Siti Sosial UNP
Manggopoh)
21 Maret 2017 Seminar Bedah Buku Prodi Pendidikan Sejarah Panitia
“Angkot dan Bus FIS UNP
Minangkabau: Budaya Pop
& Nilai-Nilai Budaya Pop
Popular Culture & Popular
Values” karya Prof. David
Reeve
4 November 2017 Seminar Nasional yang Prodi Pendidikan Sejarah Panitia
bertema Perkembangan FIS UNP
Mutakhir dalam
Pembelajaran Sejarah

ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Jabatan/jenjang
Tahun Jenis / Nama Organisasi
Keanggotaan
2015-2018 Pusat Studi Gender, Perubahan Sosial dan Bendahara
Multikultural
2016-2019 Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Koordinator Divisi Kearsipan
Pengembangan Aisyiah Sumatera Barat dan Dokumentasi

Saya menyatakan semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat
kesalahan, saya bersedia mempertanggung jawabkannya.

Padang, 5 Februari 2018

dto

Rahmuliani Fithriah, S.Pd, M.Hum


Lampiran 2. Surat Pernyataan
Lampiran 3. Lokasi Penelitian

Anda mungkin juga menyukai