Sosial
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan..............................................................................................i
Abstrak....................................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PERUMUSAN MASALAH......................................................................1
BAB III TUJUAN LUARAN DAN KONTRIBUSI............................................3
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................5
BAB V METOD E PENELITIAN......................................................................10
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................19
LAMPIRAN..........................................................................................................22
Abstrak
Marine Debris atau sampah laut adalah bahan padat yang secara sengaja maupun
tidak sengaja tertinggal atau di tinggalkan dalam laut yang memiliki dampak
mengancam kelangsungan dan keberlanjutan hidup ekosistem laut. Penelitian
merupakan penelitian tentang mengidentifikasi sampah laut yang ada pada di pesisir
pantai Kota Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sampah laut
berdasarkan jenis dan ukuran. Pengumpulan sampah laut ini dilakukan dalam sebuah
transek yang dibentangkan mengikuti garis pantai pada saat surut terendah lalu dibagi
menjadi 3 plot dengan ukuran 25 × 60 meter dengan pembagian 30 meter kearah laut 30
meter ke arah darat.
Metode yang digunakan untuk menentukan transek adalah dengan memanfaatkan
metode teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Teknologi SIG tersebut memiliki kemampuan untuk secara geografis
mengumpulkan, mengelola, memanipulasi dan memvisualisasikan data spasial (spasial)
yang terkait dengan posisi permukaan bumi pada peta sesuai dengan posisi sebenarnya
dari permukaan bumi dengan titik koordinat. Dengan adanya identifikasi sampah ini
diharapkan pemerintah serta masyarakat lebih mampu mnegendalikan diri untuk tidak
membuang sampah ke laut karena dapat mengganggu kebersihan dan ekosistem laut.
Luaran dalam penelitian ini adalah artikel ilmiah sebagai luaran wajib.
A. Latar Belakang
Persoalan sampah kini telah menjadi sebuah permasalahan yang tidak bisa
dianggap remeh karena dampak yang bisa ditimbulkan karena pengelolaan sampah yang
kurang baik dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, misalnya
penumpukan sampah, bau yang kurang sedap, dan banjir akibat terganggunya aliran
sungai oleh sampah yang dibuang sembarangan. Sampah jika tidak diperhatikan dengan
baik akan mengakibatkan permasalahan lingkungan seperti masalah kesehatan,
enyamanan, ketertiban, dan keindahan. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup
sehat dan sejahtera di masa yang akan datang, sangat diperlukan adanya lingkungan
permukiman yang sehat. Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai
kondisi yang dapat dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga tercipta
lingkungan permukiman yang bersih.
Posisi Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia
juga memiliki catatan sebagai penyumbang sampah laut terbesar kedua di dunia setelah
China. Jambeck et al. (2015) melaporkan bahwa peningkatan sampah laut akan terjadi
pada tahun 2025 yang semuanya disebabkan oleh aktivitas antropogenik. Permasalahan
sampah yang saat ini makin meningkat seiring jumlah manusia dan hewan penghasil
sampah, yang semakin padat. Perilaku buruk ini semakin menjadi karena minimnya
sarana kebersihan yang mudah dijangkau oleh masyarakat di empat umum (Kartiadi,
2009). Saat ini sampah merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang telah
menjadi permasalahan nasional di Indonesia (Pramitaningrum, 2013). Beberapa
permasalahan mengenai pengelolaan sampah seperti, tidak terangkutnya sampah, protes
warga mengenai titik lokasi pembuangan sampah, dan pembuangan sampah liar menjadi
masalah umum yang sering dijumpai pada beberapa kota di Indonesia tak terkecuali
pada Kota Pariaman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Pariaman pada tahun 2010,
penduduk yang tinggal di wilayah Kota Pariaman berjumlah sebesar 84.709 orang
dengan luas wilayah sebesar 73,36 km2. Berdasarkan hal tersebut, Kota Pariaman
memiliki tingkat kepadatan tertinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Kota
Pariaman yaitu sebesar 1,300/km2. Pengelolaan sampah di Kota Pariaman merupakan
tanggung jawab dari masyarakat dan Badan Lingkungan Hidup sebagai pelaksana
proses pengelolaan sampah. Secara umum apabila dilihat dari sistem pengelolaan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup, terdapat beberapa titik
lokasi sampah buangan yang terdapat di Kota Pariaman setiap harinya tidak mencapai
kapasitas total yang dapat ditampung. Hal ini menunjukan bahwa terjadi permasalahan
dalam penentuan titik lokasi yang mengakibatkan tidak optimalnya proses pembuangan
dari sumber sampah menuju tempat penampungan sampah yang ada.
Berbagai macam masalah muncul akibat adanya sampah laut (marine debris)
seperti berkurangnya keindahan wilayah pesisir, menimbulkan berbagai macam
penyakit, mempengaruhi jejaring makanan, serta berkurangnya produktivitas ikan yang
ditangkap, maka bila hal tersebut terjadi akan memiliki dampak terhadap rantai
makanan, perekonomian dan kesehatan masyarakat di daerah tersebut (Zulkarnaen,
2017). Cauwenberghe et al. (2013) memperkirakan bahwa 10% dari semua plastik yang
baru diproduksi akan menemui jalan masuk ke sungai dan berakhir di laut. Indonesia
sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia memiliki catatan sebagai
penyumbang sampah laut sebesar 187,2 juta ton pertahun. Jambeck et al. (2015)
memperkirakan bahwa peningkatan sampah laut akan terjadi pada tahun 2025 jika tidak
ditangani secara serius dan semuanya disebabkan oleh aktivitas manusia dan hewan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dibahas dalam penelitian ini
adalah Mengidentifikasi Sampah Laut di Pesisir Kota Pariaman.
B. Sampah
Sampah merupakan segala sesuatu yang dibuang karena dianggap tidak berguna
lagi seperti fungsi awalnya, dan berasal dari aktivitas manusia. Menurut Undang-undang
Nomor 18 tahun 2008, sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia dan / atau
proses alam yang berbentuk padat. Sampah juga diartikan sebagai material-material
yang bukan cairan ataupun gas yang keberadaannya tidak diinginkan dan dibuang oleh
manusia (Miller, 1997). Menurut Dara (2007), sampah merupakan segala benda yang
dibuang dan tidak terpakai yang berasal dari berbagai sumber, yakni berasal dari
aktivitas rumah tangga, daerah komersial, Industri, pertambangan dan pertanian yang
menyebabkan lingkungan bermasalah.
C. Defenisi Sampah
Beberapa definisi yang digunakan dalam pedoman ini yaitu sebagai berikut.
a Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat.
b Sampah laut adalah segala jenis material padat di laut yang berasal dari sisa
aktivitas manusia, baik disengaja maupun tidak disengaja dibuang ke lingkungan
laut, yang terdiri dari sampah laut yang tengggelam di dasar, terapung dan/atau
terdampar di pantai (UNEP,2009).
c Sampah pantai adalah sampah laut yang terdapat di area pantai pada zona antara
pasang dan surut (zona intertidal).
d Kepadatan sampah per meter persegi yaitu jumlah jenis sampah yang ditemukan
setiap meter persegi.
e Berat sampah per meter persegi yaitu kuantitas sampah dalam satuan berat
(kilogram) yang dijumpai dalam setiap meter persegi.
f Komposisi sampah adalah distribusi jenis-jenis sampah dalam satuan berat
(kilogram) yang dijumpai dalam setiap meter persegi. Dapat dinyatakan dalam
persentase.
ROADMAP PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian yang berhubungan dengan keahlian peneliti
pada penelitian tahun sebelumnya dibidang pendidikan kependudukan dan lingkungan
hidup. Peneliti sudah pernah melakukan penelitian terkait sampah laut sebelumnya,
yakni pada tahun 2018.
Berikut merupakan roadmap peneliti dari 2016 sampai 2019 :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pemilihan Lokasi
Penelitian dilakukan di Kota Pariaman sebagai daerah dengan kawasan perairan
wisata yang luas namun memiliki tingkat kebersihan yang rendah yang dilakukan pada
bulan Juli - September 2019. Pada pantai yang panjang, diperlukan lokasi yang
memenuhi sejumlah kriteria, sehingga informasi tidak rancu. Kriteria segmen pantai
untuk sampling sampah adalah sebagai berikut.
a) Dapat diakses sepanjang tahun atau musiman (untuk kesinambungan
pemantauan)
b) Berpasir atau berkerikil
c) Tidak terdapat pemecah ombak, jetties, dermaga atau bangunan-bangunan
lainnya
d) Minimum sepanjang 100 m , dan dapat diperpanjang hingga 1000 m sejajar
dengan tepi air
e) Kemiringan landai-moderat (low-moderate 15⁰- 45⁰)
f) Tidak ada aktivitas clean up (‘bersih-bersih pantai’) pada saat yang berdekatan
dengan waktu sampling
g) Tidak ada pengelolaan sampah di lokasi tersebut
h) Bukan merupakan habitat sensitive, atau tidak terdapat spesies yang terancam
yang mungkin terganggu akibat sampling ini; informasi ini dapat ditanyakan
kepada pihak yg berkompeten dalam bidang konservasi.
Pengumpulan
Data
Analisa Data
Penyusunan Laporan
Seminar Hasil
Penelitian
Monev Penelitian dan
Kelayakan Lanjutan
Publikasi
Ilmiah
ANGGARAN BIAYA
Departemen Kehakiman RI, Penelitian tentang Aspek hukum Kerjasama Regional dan
Internasional dalam Pencegahan Pencemaran Laut, 1998 (Jakarta:Badan
Pembinaan Hukum Nasional,), Hlm 15
Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut Direktorat Jenderal
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkugan
Hidup dan Kehutanan 2017
Jambeck R., J., Roland G., Chris W., Theodore R., S., Miriam P., Anthony A., Ramani N. and
Kara L. 2015. Plastic Was Inputs From Land Into The Ocean. Journal Science
Vol. 347, Issue 6223. 768-771
Lippiatt S., Opfer, S. and Arthur, C. 2013. Marine Debris and Monitoring Assesment. NOAA.
Rockville, USA.
NOAA. 2012. Marine Debris Shoreline Survey Field Guide. NOAA Marine Debris Program.
NOAA. 2015. Turning The Tide On Trash. A Learning Guide On Marine Debris. NOAA
PIFSC CRED.
NOAA. 2016. Marine Debris Impacts on Coastal and Benthic Habitats. NOAA Marine
Debris Habitat Report.
Renwarin A., O.A Rogi., R.L.E Sela. 2002. Studi Identifikasi Sistem Pengolahan Sampah
Permukiman Di Wilayah Pesisir Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi.
Menado.
Tangdesu, Chandra. 2017. Identifikasi Sampah laut di Muaro Sungai Biringkasi dan Wilayah
Pesisir Sekitarnya Di kabupaten Takalar. Skipsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan. Unhas. Makassar.
Zulkarnaen. 2017. Identifikasi Sampah Laut (Marine Debris) Di Pantai Bodia Kecamatan
Galesong, Pantai Karama Kecamatan Galesong Utara, Dan Pantai Mandi
Kecamatan Galesong Selatan Kabupaten Takalar. Skripsi. Fakultas Ilmu
Kelautan dan Perikanan. Unhas. Makassar.
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
1. Ketua Peneliti
IDENTITAS DIRI
1. Nama dan Gelar Lailatur Rahmi, S.Pd, M.Pd
2. NIDN 0020079101
3. Bidang Keahlian Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan
Hidup
4. Tempat, Tanggal lahir Labuatan
5. Pekerjaan Dosen
6. Pangkat dan golongan III b/ Penata Muda Tingkat I
7. Jenis kelamin Perempuan
8. Perguruan Tinggi UNP
9. Fakultas/Jurusan FIS/Geografi
10. Alamat Perguruan Tinggi Jln. Prof. DR. Hamka Kampus UNP Air
Tawar
15. Tel./Fax
16. Alamat a. Jalan
b. Kelurahan/Desa Jorong Labuatan, Nagari Sungai Jambu
c. Kecamatan Pariangan
d. Kabupaten/Kota Tanah Datar
e. Propinsi Sumatra Barat
17. Alamat a. Jalan Ngurahrai no 10
b. Kelurahan/desa Air Tawar Timur
c. Kecamatan Padang Utara
d. Kabupaten/kota Padang
e. Propinsi Sumatera Barat
18. Telp. a. Rumah
b. HP 0812 6610 3554
c. E-mail lailaturrahmi2007@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
SEMINAR NASIONAL/INTERNASIONAL
No Tahun Seminar Nasional/Internasional Keterangan
1.
2. 2018 Internasioanal Conference of Sosial Pemakalah
Science dan Education
Hormat saya,
dto
I. Keterangan Pribadi
Nama DILLA ANGRAINA, S.SI, M.PD
Yang membuat,
DTO
CURRICULUM VITAE
PENGALAMAN MENGAJAR
2015 Pelatihan Guru Mata Pelajaran IPS Kota Padang AnggotaTim DIPA UNP
Untuk Pembuatan Handout Berdasarkan Tema
dalam Pembelajaran
2015 Pelatihan Guru Mata Pelajaran IPS di Kota Anggota Tim DIPA UNP
Padang: Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber
Belajar Matapelajaran IPS
KARYA ILMIAH*
Tahun Judul
“Pandangan A.A. Navis Mengenai Islam di Minangkabau dilihat dari
2010
Karyanya Ontologi Cerpen A.A. Navis”
Perempuan Minangkabau dalam Penulisan Sejarah (Studi
2011
Historiografi)
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Panitia/
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara
Peserta/Pembicara
2012 Seminar Ratusan Tahun Kagum Negeri Sembilan Peserta
Pengalaman Minangkabau dan Fakultas Ilmu Budaya
Negeri Sembilan Malaysia Universitas Andalas
Padang.
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Jabatan/jenjang
Tahun Jenis / Nama Organisasi
Keanggotaan
2015-2018 Pusat Studi Gender, Perubahan Sosial dan Bendahara
Multikultural
2016-2019 Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Koordinator Divisi Kearsipan
Pengembangan Aisyiah Sumatera Barat dan Dokumentasi
Saya menyatakan semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat
kesalahan, saya bersedia mempertanggung jawabkannya.
dto