PANDUAN METODE
POINT INTERCEPT TRANSECT (PIT)
untuk MASYARAKAT
Studi baseline dan monitoring Kesehatan Karang
di Lokasi Daerah Perlindungan Laut (DPL)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
karunia berupa wilayah perairan laut Indonesia yang sangat luas dan
keanekaragaman hayatinya yang dapat dimanfaatkan baik untuk
kemakmuran rakyat maupun untuk objek penelitian ilmiah.
Sebagaimana diketahui, COREMAP yang telah direncanakan
berlangsung selama 15 tahun yang terbagi dalam 3 Fase, kini telah
memasuki Fase kedua. Pada Fase ini beberapa penelitian telah
dilakukan, dengan penyandang dana dari World Bank (WB). Salah
satu diantaranya penelitian ekologi terumbu karang untuk
mendapatkan data dasar (baseline) di lokasi-lokasi COREMAP.
Khususnya di lokasi Daerah Perlindungan Laut (DPL) yang
dicanangkan oleh penduduk setempat, dilakukan pengamatan dengan
menggunakan metode Point Intercept Transect (PIT), yang lebih
sederhana tapi menghasilkan data yang lebih cepat dan terukur.
Metode PIT merupakan metode yang baru diterapkan di dalam
kegiatan survei CRITC COREMAP, dan belum banyak dimengerti oleh
pelaku survei. Untuk keseragaman kegiatan di lapangan, maka CRITC
COREMAP LIPI mencoba menyusun panduan kegiatan survei di terumbu
karang dengan metode PIT. Tujuannya agar pelaku survei di daerah
dapat melakukan kegiatan studi baseline terumbu karang dan
monitoring di daerah DPL nya masing-masing dengan satu metode yang
sama.
Disadari, buku panduan ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk mewujudkan kesempurnaan buku ini. Semoga buku
panduan ini bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Desember 2009
Direktur CRITC-COREMAP II - LIPI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................ ii
DAFTAR TABEL..................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................. iv
PENDAHULUAN.................................................................... 1
DAERAH PERLINDUNGAN LAUT (NO TAKE ZONE).......... 2
PEMETAAN DAERAH PERLINDUNGAN LAUT (DPL).......... 3
METODE POINT INTERCEPT TRANSECT (PIT)......... 6
INDIKATOR KESEHATAN TERUMBU KARANG.................. 8
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN SURVEI....................... 9
Dasar penentuan stasiun transek permanen.................... 9
Tujuan penentuan stasiun transek permanen (titik T0)........ 9
PERSIAPAN SURVEI............................................................. 10
Pengamatan kondisi karang............................................... 11
Pengamatan ikan di terumbu karang.................................. 15
Pengamatan biota megabentos.......................................... 20
PENYIMPANAN DATA DAN ANALISA SEDERHANA............ 23
UCAPAN TERIMA KASIH........................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 27
LAMPIRAN TABEL.................................................................. 28
LAMPIRAN GAMBAR............................................................. 32
ii
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
DAFTAR TABEL
iii
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
DAFTAR GAMBAR
iv
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
PENDAHULUAN
1
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
2
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
3
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
4
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
5
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
7
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
8
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
9
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
PERSIAPAN SURVEI
12
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
13
Panduan Metode Point Intercept Pransect (PIT)
14
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
15
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Dari kedua metode (LIT) yang berukuran panjang 70 m dan PIT yang
berukuran panjang 25 m, ditemukan adanya beberapa transek yang
menghasilkan jumlah individu Ikan Target < 1 ekor / 5m2. Jumlah
individu Ikan Target < 1 ekor / 5m2 ini, kami tetapkan sebagai kategori
kelimpahan ikan terumbu karang Sedikit, dan jumlah individu Ikan
Target > 1 ekor / 5m2, kami bagi menjadi dua yaitu kategori
kelimpahan ikan terumbu karang Banyak dan Melimpah.
18
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Teknik Sensus
Setelah tali transek terpasang, pengamat ikan karang turun ke
titik awal (titik nol).Tunggu kurang lebih 5 menit di titik awal
setelah garis transek terpasang. Hal ini dimaksudkan untuk
mendapatkan gambaran umum mengenai ikan karang di lokasi
pengamatan dan agar kondisi ikan dan perairan normal lagi
setelah dilalui oleh pemasang transek.
Untuk ikan target dan ikan indikator, jumlah dihitung secara
kuantitatif, sedangkan untuk ikan lainnya (major group) yang
berkelompok, jumlah ikan dihitung secara semi kuantitatif.
Jangan menghitung ikan yang masuk ke daerah sensus yang
telah dilewati ( jangan melihat ke belakang).
Sama halnya dengan pengamatan karang, juga dicatat
parameter fisik seperti cuaca, keadaan laut, gelombang,
kedalaman, kecerahan air laut dan pasang-surut dan sebagainya
untuk tambahan deskripsi dalam pembuatan laporan.
19
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
5m 0 25
25 m
Seriatopora spp.)
Acanthaster planci (bintang bulu seribu)
Kelompok bulu babi
"Large Holothurian" (teripang ukuran besar, > 20 cm )
"Small Holothurian" (teripang ukuran kecil, < 20 cm)
"Large Giant Clam" (kima ukuran besar, >20 cm)
"Small Giant Clam" (kima ukuran kecil, < 20 cm)
Trochus sp. (lola)
Drupella sp. (sejenis keong yang memakan polip karang)
2m 0 25
25 m
21
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
22
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Sebagai contoh bila waktu pencatatan, dicatat ada 12 kali (12 titik)
karang batu hidup, maka :
23
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Tabel 2. Contoh hasil persen tutupan karang batu hidup atau substrat
dasar di lokasi DPL Pulau Owi, Kecamatan Padaido Bawah,
Kabupaten Biak Numfor, 2008 (Suyarso dan Djuwariah,
2008).
24
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Jumlah Presentase
No. Jenis
Individu Kehadiran
1 Chromis ternatensis 2.120 50,00
2 Naso brevirostris 1.537 30,43
3 Acanthochromis polyacanthus 1.250 54,35
4 Chromis margaritifer 1.083 67,39
5 Chromis weberi 855 23,91
6 Chromis xanthura 824 41,67
7 Hemitaurichthys polylepis 813 21,74
8 Dascyllus reticulatus 766 54,35
9 Pterocaesio tile 615 28,26
10 Pomacentrus moluccensis 505 73,91
11 Ctenochaetus striatus 399 73,91
12 Caesio caerulaurea 410 19,57
13 Zebrasoma scopas 326 80,43
14 Caesio teres 335 19,57
15 Dascyllus trimaculatus 290 56,25
16 Chromis viridis 290 29,17
17 Abudefduf sexfasciatus 272 16.67
18 Abudefduf saxatilis 250 8,33
19 Abudefduf vaigiensis 238 20,83
20 Chaetodon kleini 211 79,17
25
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
26
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
DAFTAR PUSTAKA
27
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
LAMPIRAN TABEL
13 6,50
14 7,00
15 7,50
16 8,00
17 8,50
18 9,00
19 9,50
20 10,00
21 10,50
22 11,00
23 11,50
24 12,00
25 12,50
26 13,00
27 13,50
28 14,00
29 14,50
30 15,00
31 15,50
32 16,00
33 16,50
34 17,00
35 17,50
36 18,00
37 18,50
38 19,00
39 19,50
40 20,00
41 20,50
42 21,00
43 21,50
44 22,00
45 22,50
46 23,00
47 23,50
48 24,00
49 24,50
50 25,00
29
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Hari/tanggal :
Nama Lokasi :
Nama DPL :
Posisi transek :
Nama Pengamat :
30
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Hari/tanggal :
Nama Lokasi :
Nama DPL :
Posisi transek :
Nama Pengamat :
31
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
LAMPIRAN GAMBAR
32
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
33
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
34
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
35
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
36
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
37
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
38
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
39
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
40
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
41
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
42
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
43
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
44
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
45
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
46
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Karang mati yang ditumbuhi alga filamen (Dead coral with algae,
DCA)
47
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
48
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
49
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
50
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
51
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Pasir (Sand, S)
53
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
54
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
55
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Ikan Indikator
56
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
57
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
Ikan Major
58
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
59
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
60
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
61
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
MEGABENTOS
62
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
63
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
64
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
65
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
66
Panduan Metode Point Intercept Transect (PIT)
67