LAPORAN KELOMPOK
PRAKTIK PROFESI NERS
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANGAN SALAK
UPTD RSUD MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAPORAN KELOMPOK
PRAKTIK PROFESI NERS
MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANGAN SALAK
UPTD RSUD MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH
(………………………………) (………………………………..)
Preceptor Institusi Pendidikan Preceptor Klinik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Kuasa atas
kembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memeberikan manfaat bagi semua pihak
yang membacanya.
Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas Praktek Profesi
laporan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kami sangat
Kelompok III
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan 3
D. Cara Pengkajian 3
E. Kategori Penilaian 3
F. Praktikan 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil dan gambaran umum Ruang Perawatan Srikaya 4
B. Sistem Manajemen Keperawatan 6
DAFTAR PUSTAKA 78
LAMPIRAN 79
DAFTAR GAMBAR
HASIL PENGKAJIAN
8 8
3 10
8
5 3
7 8
11 12
133
333
9
2
7 : Ruangan perawatan 3
Jasa Jasa
No. Jenis Pelayanan Total Tarif
Sarana Pelayanan
Visite Dokter
3. - Rp 37.500 Rp 37.500
Spesialis
Pelaksanaan
ASKEP Minimal Rp 8.000 Rp 15.000 Rp 23.000
4. ASKEP Parsial Rp 8.000 Rp 22.500 Rp 30.500
ASKEP Total Rp 8.000 Rp 30.000 Rp 38.000
TAK Rp. 8.000 Rp 15.000 Rp 23.000
Tindakan Psikiatri
Rp 16.000 Rp 55.000 Rp 71.000
Tind. Psik. Kecil
4. Rp 32.000 Rp 100.000 Rp 132.000
Tind. Psik. Sedang
Rp 75.000 Rp 200.000 Rp 275.000
Tind. Psik. Besar
5. Tindakan
Pasang Infus Dewasa Rp 24.800 Rp 6.600 Rp 31.400
Pasang Infus Anak Rp 58.400 Rp 9.300 Rp 67.700
Pasang Spalk Rp 28.000 Rp 12.600 Rp 40.600
Pasang O2 Rp 28.800 Rp 3.000 Rp 31.800
Rp 112.000 Rp 9.600 Rp 121.600
b) Kajian data
Tabel 2.4
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan
Sumber : Klasifikasi dan derajat ketergantungan pada pasien menurut
Douglas
KLASIFIKASI PASIEN
JUMLAH
MINIMAL PARSIAL TOTAL
PASIEN
PAGI SIANG MALAM PAGI SIANG MALAM PAGI SIANG MALAM
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Total care - - - -
Jumlah 11 2,7 1,6 0,9
3 2 1
Total tenaga perawat yang dibutuhkan :
Pagi :3
Sore :2
Malam : 1
Jumlah 6 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di
Ruangan Srikaya berjumlah 6 orang.
Jumlah tenaga lepas perhari
Jumlah hari tak kerja pertahun :
Hari minggu pertahun = 52 hari + cuti tahunan 12 hari
Hari besar setahun 11 hari tambah sakit / izin 12 hari
Jadi jumlah keseluruhan 52 + 12 + 24 + 12 = 100 hari
Jumlah tenaga yang di butuhkan di ruangan Srikaya per
24 jam = 6 orang
Jumlah hari kerja efektif perorang per tahun = 365 hari
– 100 hari = 265 hari
Jumlah perawat yang bebas tugas per hari = 1 orang
265
Jadi jumlah perawat yang di butuhkan perhari diruangan Srikaya
adalah 6 orang + 3 orang ( kepala ruangan, satu ketua tim I dan ketua
tim II ) + 2 orang lepas dinas = 11 orang.
Perawat yang di butuhkan diruangan Srikaya berdasarkan hasil
perhitungan tanggal 09 – 11 Mei 2022 sebanyak 11 orang. Kondisi ini
telah sesuai dengan kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan di
ruangan Srikaya.
2) Kualitas (kuantitatif pendidikan formal, tingkat pendidikan, masa kerja
dan penelitian tenaga keperawatan di ruangan)
a) Kajian Teori
Kualitas adalah keseluruhan karakteristik produk dan
jasa yang meliputi marketing, engineering, manufakture, dan
maintanance. Dimana produk dan jasa tersebut dalam
pemakaiannya akan sesuai dengan kebuthan dan harapan
pelanggan (Feigenbaum).
Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik
produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan
kebutuhan, baik dinyatakan secara tegas maupun samar.
b) Analisi Data
Beradasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat
pendidikan perawat di ruang Srikaya bervariasi dengan jenjang
pendidikan terbanyak adalah D3 Keperawatan sebanyak 70%
dan Ners sebanyak 30%
Tabel 2.8
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Lama masa kerja
c. Mesin
1) Kajian teori (peralatan yang di gerakkan oleh mesin maupun
elektronik)
Standar mesin yang harus tersedia di ruang rawat inap rumah
sakit tipe B menurut Permenkes Nomor 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
a) Monitor pasien
b) Defibrilator
c) EKG
d) Troli emergensi
e) ENT examination set
f) Film viewer
g) Infusion pump
h) Lampu periksa
i) Matras dekubitus
j) Hecting set
k) Nebulizer
l) Pulse oxymetry
m) Stetoskop
n) Suction
o) Syrenge pump
p) Tempat tidur pasien elektrik/manual
Laporan Kelompok III Page 18
Stase Manajemen Keperawatan
q) Tensimeter aneroid/digital
r) Termometer raksa/digital
s) Timbangan pasien
2)Kajian Data
Tabel 2.9
Jumlah kebutuhan alat kesehatan dan keperawatan di ruang Srikaya RSUD
Madani Palu
Tabel 2.11
Jumlah kebutuhan alat pencatatan dan pelaporan di ruang
Srikaya RSUD Madani Palu
3)Analisa Data
Dari data alat-alat inventaris ruang Srikaya di atas dapat dilihat
bahwa alat-alat inventaris ruang Srikaya dari segi jumlah sebagian
besar sudah memenuhi standar yang telah di tentukan tetapi ada
beberapa alat-alat yang kurang yang perlu diadakan kembali.
d.Metode (Standar Asuhan Keperawatan, Prosedur tetap)
Tabel 2.12
Hasil Observasi Instrumen A
Aspek yang
NO Keterangan
Dinilai
1 Pengkajian Dari 11 status pasien yang dikaji, 2 pasien yang
pengkajiannya tidak diisi secara lengkap terutama
pada item psikiatri dan lembar kemampuan dan
kemauan belajar pasien dan keluarga.
2 Diagnosa Perumusan diagnosa sudah mempunyai format
Keperawatan baku (SAK) dan mengandung unsur PES.
3 Perencanaan Perencanaan pada semua status pasien sudah sesuai
dengan standar NOC yang mencantumkan target
waktu pencapaian untuk diagnosa keperawatannya.
4 Implementasi Penulisan implementasi langsung di tulis setelah
dilakukan
5 Evaluasi Evaluasi sudah dilakukan sesuai standar yang ada
yaitu SOAP, dan semua status pasien selalu ada
evaluasi.
6 Dokumentasi Dokumentasi keperawatan hampir semuanya sudah
Keperawatan lengkap dan pendokumentasian keperawatan
dilakukan segera setelah tindakan.
Laporan Kelompok III Page 31
Stase Manajemen Keperawatan
2) Kajian Data
Tabel 2.13
Hasil Observasi Instrumen C (penilaian selama 3 hari)
NO Perasat Frekuensi Nilai Keterangan
(%)
1 TAK dan TAKS 2 TAK dilakukan
sebanyak 2
kali/minggu sesuai
dengan kebutuhan
pasien
2 Memfasilitasi 1 Pasien diarahkan untuk
kebutuhan pasien : melakukan perawatan
Pakaian, alat mandi diri secara mandiri
dan alat kebersihan dengan meminta
diri lainnya (Gunting pakaian ganti dan alat
kuku) mandi sesuai dengan
kebutuhan.
3 Pemberian obat 3x/hari Obat diberikan sesuai
terhadap pasien dengan intruksi dokter
Sumber : pengkajian dan hasil observasi di ruangan Srikaya RSUD Madani
Palu
3) Analisa Data
Berdasarkan kajian data yang diperoleh dari hasil observasi di
ruang Srikaya selama 3 hari, kesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
a) Instrumen A
Kepala Ruangan
( Kadek
Kusumasanthi,S.Kep.,Ns)
Perawat Pelaksana
Tabel 2.14
Evaluasi tugas Kepala Ruangan di Ruang Srikaya
Melakukan Tidak
No Kriteria
Melakukan
Tabel 2.15
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim A di Ruang Srikaya
No Tidak
Kriteria Melakukan
. Melakukan
1. Bertugas pada pagi hari
2. Bersama perawat pelaksana menerima operan
tugas jaga dari dinas malam
3. Bersama perawat pelaksana melakukan
konfirnasi/supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan tugas jaga malam
4. Bersama perawat pelaksana doa bersama
sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah
selesai tugas jaga
5. Melakukan pre conference dengan semua
perawat di timnya di awal jaga
6. Membagi tugas (pasien) kepada perawat di
Tabel 2.16
No Tidak
Kriteria Melakukan
. melakukan
1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan
akhir jaga dari dan kepada perawat pelaksana
yang ada dalam satu grup
2. Melakukan konfirmasi atau supervise tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan
setiap pasien
3. Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir
tugas yang dilakukan setelah selesai serah terima
operan tugas jaga
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan ketua
tim setiap awal tugas
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti di rekam keperawatan
6. Melakukan monitoring respon pasien dan ada
bukti di rekam keperawatan
7. Melakukan konsultasi tentang masalah
pasien/keluarga kepada ketua tim
8. Membimbing dan melakukan pendidikan
kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
9. Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha
untuk mengatasinya
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
Tabel 2.17
Evaluasi Pelaksanaan Operan di Ruang Srikya
SKALA
No KEGIATAN
M TM
A. Persiapan (Ners Station)
1. Operan dilaksanakan saat pergantian di ruangan
2. Pasien yang memiliki permasalahan yang belum
teratasi di utamakan
3. a. jumlah pasien
b. identitas pasien dan diagnosa medis
c. data (keluhan subjektif dan objektif)
d. masalah keperawatan yang masi muncul
e. intervensi kolaborasi dan dependen
f. rencana umum yang perlu di lakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang, dll)
B Pelaksanaan operan
4. Kedua kelompok dinas sudah siap
5. Kelompok yang akan bertugas menyediakan catatan
6. Kepala ruangan membuka acara operan
7. Perawat yang melakukan operan dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab terhadap hal-hal yang di
operkan dan berhak menanyakan yang kurang jelas
8. Karu atau katim/PP menanyakan kebutuhan dasar
pasien
9. Penyampain yang jelas padat dan singkat
Tabel 2.18
Pelaksanaan Pre Conference - Post Conference
NO ASPEK YANG DINILAI SKALA KET
Tabel 2.19
Pelaksanaan Ronde Keperawatan .
2 Supervisi staf
3. Koordinasi
4. Orientasi staf
5. Orientasi mahasiswa praktek
6. Orientasi pasien/keluarga pasien
7. Memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan
8. Memberi motivasi pada anggota
Membuat keputusan
9.
c)Analisa Data
Pelaksanaan actuitting atau pengarahan di ruangan Srikaya sudah
berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada hasil kajian data, yang
menunjukkan bahwa dari 24 item penilaian actuitting, semua item di
dalamnya dilakukan (100%)
4. Controlling atau pengawasan
c.Kajian Teori
Tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam pengawasan secara
umum adalah sebagai berikut:
1)Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun perawat pelaksana mengenai asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien.
2)Melalui supervisi:
a)Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi, mengamati
sendiri, atau melalui laporan langsung secara lisan, dan
memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat
itu juga.
b)Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir ketua tim,
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan
yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim
tentang pelaksanaan tugas.
c)Evaluasi
Laporan Kelompok III Page 53
Stase Manajemen Keperawatan
d)Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
e)Audit keperawatan.
3.Unsur Output
a. Efisiensi Ruang Rawat
1)Kajian Teori
Efisiensi pelayanan meliputi 4 (empat) indikator mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit, yang meliputi:
a)BOR (Bed Occupancy Rate), menunjukkan seberapa jauh
pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam
jangka waktu tertentu.
Standar nasional untuk RSU dalam satu tahun adalah 60 – 85%.
Perhitungan BOR:
BOR =
ƩJumlah hari perawatan
x100%
Jumlah tempat tidur x Periode
LOS =
Jumlah lama perawatan
JumlahOver
c)TOI (Turn pasien keluar hidup+mati
Internal), menunjukkan waktu rata-rata suatu
tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur
ditinggalkan oleh pasien sampai dengan diisi lagi. Standar 1 – 3
hari untuk RSU dalam satu tahun.
Perhitungan TOI:
Laporan Kelompok III Page 54
Stase Manajemen Keperawatan
( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan
TOI=
(ƩPasien keluar hidup+meninggal)
d)BTO (Bed Turn Over), menunjukkan frekuensi pemakaian tempat
tidur rumah sakit satu satuan waktu tertentu. BTO
menggambarkan tentang tingkat pemakaian tempat tidur. Standar
40 – 50 kali untuk RSU dalam satu tahun, sedangkan yang baik
lebih dari 40 kali (Depkes RI, 2005).
1. BOR 60-85 %
2)Kajian Data
Pengumpulan data untuk efisiensi ruang rawat inap khususnya
Ruangan Srikaya dilakukan dengan studi dokumentasi dengan
menggunakan data rekam medik. Berdasarkan rekam medik Rumah
Sakit Daerah Umum Madani tahun 2022, data yang diperoleh untuk
Ruangan Srikaya adalah sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : 18 tempat tidur
Jumlah hari perawatan : 289 hari
Jumlah hari dalam 1 periode : 30 hari
Jumlah pasien keluar dan meninggal : 27 orang
Laporan Kelompok
3. III TOI Page 56 9 Hari 1-3 hari
Stase Manajemen Keperawatan
4. BTO 2 Kali 40-50 kali
Sumber: Depkes RI, 2005
3) Analisa Data
a)BOR
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Srikaya di atas, nilai BOR 1
bulan terakhir yaitu 53,51% artinya tidak memenuhi standar
menurut Depkes RI 2005.
b)LOS
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Srikaya di atas, nilai LOS 1
bulan terakhir yaitu 11 hari artinya tidak memenuhi standar menurut
Depkes RI 2005.
c)TOI
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Srikaya di atas, nilai TOI 1
bulan terakhir yaitu 9 hari artinya tidak memenuhi standar menurut
Depkes RI 2005.
d)BTO
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Srikaya di atas, nilai 1 bulan
terakhir yaitu 2 kali artinya tidak memenuhi standar menurut
Depkes RI 2005.
b.Kepuasan Kerja Perawat
1)Kajian Teori
Kepuasan kerja adalah tingkat saat karyawan memiliki perasaan
positif terhadap pekerjaan yang ditawarkan perusahaan tempatnya
bekerja (Brayfield dan Rothe, 1951 dalam Istijanto, 2006). Faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Nursalam (2015)
adalah sebagai berikut:
Laporan Kelompok III Page 57
Stase Manajemen Keperawatan
a)Motivasi
Fungsi manajer dalam meningkatkan kepuasan kerja staf
didasarkan pada faktor-faktor motivasi, yang meliputi:
(1)Keinginan untuk peningkatan
(2)Percaya bahwa penghasilan yang didapatkan
sudahmencukupi
(3)Memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai yang diperlukan
(4)Umpan balik
(5)Kesempatan untuk mencoba
(6)Instrumen penampilan untuk promosi, kerjasama, dan
peningkatan penghasilan.
b)Lingkungan
Faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam kepuasan
kerja. Faktor-faktor lingkungan tersebut meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1) Komunikasi
(a) Penghargaan terhadap usaha yang telah dilaksanakan
(b) Pengetahuan tentang kegiatan organisasi
(c)Rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen organisasi
2) Potensial pertumbuhan
(a) Kesempatan untuk berkembang, karir, dan promosi
(b)Dukungan untuk tumbuh dan berkembang; pelatihan,
beasiswa pendidikan, dan pelatihan manajemen bagi staf yang
dipromosikan
3) Kebijaksanaan individu
(a)Mengakomodasi kebutuhan individu; jadwal kerja, liburan,
dan cuti sakit serta pembiayaannya
(b) Keamanan pekerjaan
Laporan Kelompok III Page 58
Stase Manajemen Keperawatan
(c)Loyalitas organisasi terhadap staf
(d) Menghargai staf berdasarkan agama dan latar belakangnya
(e) Adil dan konsisten terhadap keputusan organisasi
(f) Upah/gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup
(g)Kondisi kerja yang kondusif
c.Peran manajer
Peran manajer secara umum dapat dinilai dari kemampuannya dalam
memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Menurut Rowland dan
Rowland (1997) terdapat 12 kunci utama dalam kepuasan kerja, yaitu
input; hubungan manajer dan staf; disiplin kerja; lingkungan tempat
kerja; istirahat dan makan yang cukup; diskriminasi; kepuasan kerja;
penghargaan penampilan; klarifikasi kebijaksanaan, prosedur, dan
keuntungan; mendapatkan kesempatan; pengambilan keputusan; dan
gaya manajer
1) Kajian Data
Tabel 2.24
Tabel tingkat kepuasan kerja perawat
No. Kriteria STP TP CP P SP Jumlah
Jumlah gaji yang diterima 0 0 0 11 0 11
1. dibandingkan pekerjaan yang
anda lalukan
Sistem penggajian yang 0 0 1 10 0 11
2. dilakukan institusi tempat anda
bekerja
Jumlah gaji yang diterima 0 1 0 10 0 11
3.
dibandingkan pendidikan anda
Pemberian insentif tambahan 0 0 4 7 0 11
4. atas suatu prestasi atau kerja
ekstra
Tersedia peralatan dan 0 3 8 0 0 11
5. perlengkapan yang mendukung
pekerjaan
Tabel 2.25
Tabel Penilaian Kinerja perawat
1) Kajian Data
Petunjuk
Berilah tanda (√)pada angka :
4 Bila telah dilakukan sepenuhnya dengan tepat
3 Bila dilakukan sepenuhnya dengan tidak tepat
2 Bila dilaksanakan hanya sebagian
1 Bila hanya sedikit yang dilaksanakan
0 Bila tidak dikerjakan sama sekali
A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Input
a. Ketenagaan
Perawat diruangan Srikaya secara kuantitas sudah sesuai dengan
standar perhitungan kebutuhan tenaga kerja, dimana menurut rumus
Gillies jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ruangan Srikaya adalah 6
perawat., sementara jumlah tenaga yang ada saat ini adalah 11 orang.
Seluruh perawat memenuhi standar kualifikasi minimal perawat yaitu D3
keperawatan, secara kualitas semua tenaga kerja diruang Srikaya sudah
mengikuti pelatihan BHD dan BTCLS di RSUD Madani Palu.
b. Fasilitas/Alat
Alat-alat inventaris ruang Srikaya dari segi jumlah sudah memenuhi
standar yang telah ditentukan, hanya saja ada beberapa alat yang belum
tersedia di ruangan seperti : Bantal pasien, Timbangan, Printer dan
c. Mesin
Masih banyak peralatan yang seharusnya tersedia di ruangan tetapi
belum tersedia, khususnya peralatan emergency dan sterilisator.
2. Proses
a. Proses Asuhan Keperawatan
1) Sistem pendokumentasian masih dilakukan secara manual dan
menggunakan komputerisasi.
2) Rencana keperawatan sebagian besar belum mencantumkan target
waktu pencapaian.
2. Sarana Dan 1. Palang Ruangan Mahasiswa Melengkapi Dan Tersedianya Minggu Ke III Mahasiswa
Prasarana 2. Nomor Bed Dan Karu Memperbaharui Sarana Dan Profesi Ners
Yang Ada Di 3. Leaflet 10 penyakit Bekerjasama Sarana Dan Prasarana Di Poltekkes Palu
Ruang srikaya terbanyak Dalam Prasarana Yang Ruangan Srikaya Palu
Belum 4. Bener tentang Pengadaan Ada Di
Memadai. skizofrenia YTT Sarana Dan Ruangan.
Prasarana.
Laporan Kelompok III Page 69
Stase Manajemen Keperawatan
3. Struktur Bagan Struktur Masing- 1. Berkordinasi Perawat Di Ruang Minggu Ke III Mahasiswa
Organisasi. Organisasi Belum Masing Ke Kepala Srikaya Profesi Ners
Diperbaharui. Perawat Ruangan Poltekkes Palu
Mengetahui Terkait
Struktur Dan Perumusan
Tugas Struktur
Masing- Organisasi
Masing 2. Membuat
Diruang Bagan
Srikaya Struktur
Yang Sudah
Di Rumuskan
3. Mencetak
Struktur
4. Kesenjangan Ada Beberapa Masing- Kepala Ruangan Perawat Diruang Minggu Ke II Mahasiswa
SOP. Tindakan Yang Masing Mengarahkan Srikaya Profesi Ners
Dilakukan Tidak Perawat Perawat Untuk Poltekkes Palu
Sesuai Dengan SOP Dapat Lebih
Seperti kurangnya Menerapkan Menerapkan
kasur dan masih Tindakan SOP
kurangnya penerapan Keperawatan
komunikasi terapeutik. Sesuai SOP