Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA Ny. H DENGAN TUMOR BULI-BULI DI RUANGAN MAWAR


RSAD. Dr. R. ISMOYO KENDARI

RINI
N202101125

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
2021
A. Defenisi Tumor Buli-Buli

Tumor buli-buli adalah tumor yang didapatkas dalam buli-buli (kandung kemih).

Karamoma buh-buli merupakan tumor superficial. Tumor ini lama kelamaan dapat

mengadakan infikrasi ke lamina phopria, otot dan lemak perivesika yang kemudian

menyebar langsung ke jaringan sekitar (Basuki B. Purnomo, 2010). Carsinoma sel

skuamosa gross heraturia tampa rasa sakit yaitu keluar air kencing warna merah secara

terus menerus (ilmu keperawatan, 2012).

Tumor bulu-buli adalah tumor buli-buli yang dapat berbentuk papiler, tumor non

invasif (insiter), noduker (infiltratif) atau campuran antara bentuk pada buli-buli atau

kandung kemih yang akan terjadi gross hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar air

kencing warna merah terus.

B. Etiologi

1. Pekerjaan : pekerja dipabrik kimia, laboratarium (senyawa amin aromatik)

2. Perokok : rokok mengandung amin aromatik dan nitrosamia.

3. Infeksi saluran kemih : Escherichia Coli dan protcus yang menghasilkan

karsinogen.

4. Kopi : pemanis buatan dan obat-obatan, untuk pernakalan jangka panjang dapat

memingkatkan resiko karsinoma buli-buli.

C. Manifestasi klinis

1. Kencing campur darah yang intermitten

2. Merasa panas waktu kencing

3. Merasa ingin kencing

4. Sering kencing terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing

5. Nyeri suprapubik yang konstan

6. Panas badan dan merasa lemah


7. Nyeri pinggang karena tekenan saraf

8. Nyeri pada satu sisi karena hydronephrosis

D. Patofisiologi

Sel tumor transisional invasi ke dinding kandung kemih. Invasi ke lamina propia dan

merusak otot sebelum masuk ke lemak perivesikal dan organ lain lainnya. Penyebaran

secara hematogen atau limfatogenous menunjukkan metastasis tumor pada kelenjar

limfe regional, paru, tulang dan hati.

Stadium (staging) tumor kandung kemih penting untuk menentukan program

pengobatan. Klasifikasiny adalah sebagai berikut :

Ta : tumor terbatas pada epithelium.

Tis : karsinoma in situ

T1 : tumor sampai dengan lapisan subepitelium.

T2 : tumor sampai dengan lapisan otot superficial.

T3a : tumor sampai dengan otot dalam

T3b : tumor sampai dengan lemak perivesika.

T4 : tumor sampai dengan jaringan di luar kandung kemih : prostate, uterus, vagina,

dinding pelvis dan dinding abdomen.


E. Pathway

F. Komplikasi

1. Infeksi sekunder bila tumor mengalami ulserasi

2. Retensi urine bila tumor mengadakan invai ke bladder neck

3. Hydronephrosis oleh karena ureter mengalami oklusi


G. Pemeriksaan Diagnostik

1. Pemeriksaan Laboratorium Rutin

2. Ditemukan kelainan hematuria. Anemia dapat dijumpai sebagai tanda adanya

perdarahan kronis atau pendesakan sel metastasis kesumsum tulang. Uremia dapat

dijumpai bila tumor menyumbat kedua muara ureter baik karena obstruksi

tumornya sendiri atau limfadenopati.

a. Sitologi urine, yaitu pemeriksaan sel-sel urotelium yang terlepas bersama

urine.

b. Cell Survey antigen study, yaitu pemeriksaan lab. Untuk mencari sel antigen

terhadap kanker, bahan yang digunakan adalah darah vena.

c. Flow Cytometri, yaitu mendeteksi adanya kelainan kromosom sel-sel urtelium.

H. Penatalaksanaan/Pengobatan

1. Penanganan tumor Kandung Kemih bergantung pada derajat tumornya(didasarkan

pada derajat diferensiasi sel), stadium pertumbuhan tumor (derajat invasi local

sertaada tidaknya metastase) dan multi sentrisitas tumor (apaka tumor tersebut

memiliki banyak pusat).

2. Usia pasien dan status fisik, mental serta emosional harus dipertimbangkan dalam

menentu bentuk terapinya.

3. Reseksi transuretra atau fulgurasi(kauterisasi) dapat dilakukan pada papiloma yang

tunggal (tumor epitel benigna). Melenyapkan tumor lewat insisi bedah dengan

menggunakan instrument yang dimasukkan melalui uretra.

4. Kemoterapi topical.

5. Radiasi. Dilakukan sebelum pembedahan untuk mengurangi mikroektensi

neoplasma dan viabilitas sel-sel tumor

6. Sistektomi. Dilakukan pada kanker kandung kemih yang invasive atau multifocal.
7. Sistektomi pada laki-laki : pengangkatan kandung kemih, prostat serta vesikulus

serminalis dan jaringan vesikel disekitarnya.

8. Sistektomi pada wanita : pengangkatan kandung kemih, ureter bagian bawah,

uterus, tuba fallopi, ovarium, vagina anterior dan uretra.


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth (2010). Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, volume 2, EGC.Jakarta.

Carpenito, Linda Juall (2010). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan

(terjemahan).PT EGC, Jakarta.

Digiulio Mary, dkk (2011). Medical Surgical Nursing Demystified. New York Chicago.

Doenges,et al, (2010). Rencana Asuhan Keperawatan (terjemahan),PT EGC. Jakarta.

San Fransisco Lisbon London, (2011).Mexico City Milan New Delhi San Juan Seoul,

Singapore Sydney Toronto.

Soeparman, (2012). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Sylvia dan Lorraine (2010). Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi empat, buku

kedua. EGC. Jakarta.

www.laporan-pendahuluan-askep.com/

Anda mungkin juga menyukai