Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

CARCINOMA PROSTAT
Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 73 tahun
• Alamat : Jatinegara
• Pekerjaan : Pensiun
• No RM : 9811XXX
KELUHAN UTAMA
Sulit berkemih
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien terdiagnosa ca.prostat tahun 2018. Keluhan saat ini, tidak ada
Kronologis keluhan :
• Pasien mengatakan kencing tidak lampias dan keluar sedikit, saat pipis harus
mengejan
• Keluhan disertai rasa panas pada alat kelamin dan perut terasa penuh
• Pasien mengatakan sering terbangun pada saat malam hari karena rasa ingin
kencing lebih meningkat dari biasanya (sehari 6x berkemih)
• Pasien mengeluhkan pancaran urin melemah
• Kencing berdarah (-), BAB normal
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien pernah mengalami keluhan yang sama dan operasi pada tahun 2014
• DM, HT disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi


• Merokok (-)
• Alkohol (-)
• Pasien mengatakan jarang mengonsumsi tinggi lemak
• Rutin berolahraga bulu tangkis
• Pasien pensiunan widya iswara
Riwayat Penyakit Keluarga
• Keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4M6V5
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 84 x/m
Pernafasan : 20 x/m
Suhu : 36,2 C
Status Generalis
• Kepala : Normocephal
• Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklrea ikterik -/-, pupil bulat , isokor, CA -/-, SI
-/-, RCL +/+, RCTL +/+
• Telinga : Simetris, sekret (-)
• Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-)
• Tenggorokan : Faring hiperemis (-), T1/T1
• Leher : Pembesaran KGB (-)
Thoraks
• Inspeksi : Pergerakan dada simetris keadaan statis dan dinamis, jejas (-)
• Palpasi : Fremitus vokal dan taktil simetris
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-.
• Jantung : Bunyi jantung I dan II reguler. Murmur (-). Gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Cembung, benjolan (-), kemerahan (-)
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Kekuatan otot 5 5 / 5 5, edema (-), CRT < 2detik
Pemeriksaan urologi
Suprapubik
Inspeksi : datar
Palpasi : tidak terdapat distensi pada VU
Genitalia Eksterna :
• Penis :
• Inspeksi : Warna kulit lebih gelap disbanding sekitar, Edema (-), Kemerahan (-),
Luka (-),
• Palpasi : nyeri tekan (-)
• Skrotum :
• Inspeksi : Warna kulit lebih gelap disbanding sekitar, Edema (-), Kemerahan (-),
Luka (-),
• Palpasi : nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Tambahan
• Regio Inguinal : Pembersaran KGB (-)
• RT : tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang (Hasil Lab PSA)
• Agustus 2018 : 118 ng/dl
• Desember 2020 : 5,6 ng/dl
Pemeriksaan Penunjang (Hasil PA)
• Makroskopik : Jaringan berkeping keeping 20cc, warna putih kecoklatan, kenyal,
dibuat 3 kup, 3 kaset, sebagian cetak
• Mikroskopik : Sediaan berasal dari prostat terdiri dari massa tumor yang tersusun
solid dan asinus-asinus kecil yang dilapisi satu lapis sel tumor. Sel tumor dengan
inti pleomorfik, hiperkromatik, sitoplasma eosinofilik, anak inti kadang mencolok.
Miosis dapat ditemukan
• Kesimpulan : Gambaran histologic sesuai dengan Adenokarsinoma prostat
berdiferensiasi sedang, grade II. Gleason score : 3+3 = 6
DIAGNOSIS
Adenocarsinoma Prostate Grade II, Gleason score 6
Tatalaksana
• Edukasi
• Konsul Sp. Urologi
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Prostat

• Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah


inferior buli-buli, di depan rektum dan membungkus uretra
posterior
• Ukuran 4 x 3 x 2,5 cm dan beratnya kurang lebih 20 gram
• Kelenjar ini terdiri atas jaringan fibromuskular dan glandular
yang terbagi dalam beberapa daerah atau zona, yaitu zona
perifer, zona sentral, zona transisional, zona preprostatik
sfingter, dan zona anterior
• Zona Perifer, Bagian sub-kapsular dari aspek posterior kelenjar
Anatomi Prostat prostat yang mengitari uretra distal dan meliputi hingga 70%
kelenjar prostat normal pada lelaki muda. Dari bagian kelenjar
inilah lebih dari 70% penyakit kanker prostat berasal.
• Zona Transisional, zona ini bertanggung jawab terhadap 5%
volume prostat dan sangat jarang terkait dengan karsinoma. Zona
Transisi mengitari uretra proksimal dan merupakan wilayah
kelenjar prostat yang bertumbuh sepanjang hidup. Zona ini
terlibat dalam pembesaran prostat jinak.
• Kelenjar-Kelenjar Periuretra, Bagian ini terdiri dari duktus-duktus
kecil dan susunan sel-sel asinar

• Zona Anterior atau Ventral Sesuai dengan lobus anterior, tidak mempunyai
kelenjar, terdiri atas stroma, fibromuskular. Zona ini meliputi sepertiga kelenjar
prostat.
• Zona Sentralis, Zona ini mempunyai epitel bertingkat dan mempunyai 25% dari
volume kelenjar. Lokasinya terletak antara kedua duktus ejakulatoris, zona ini
resistensi terhadap inflamasi.
Definisi
Kanker prostat merupakan suatu penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat
dengan sel-sel prostat, tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali, sehingga
mendesak dan merusak jaringan sekitarnya yang merupakan keganasan terbanyak
diantara sistem urogenitalia pada pria.
Epidemiologi
• Kanker yang paling sering terjadi pada pria
• Menurut american cancer society, kasus baru kanker prostat di amerika
diperkirakan sekitar 164.690 kasus baru dan kematian karena kanker prostat
diperkirakan sekitar 29.430 kematian pada tahun 2018
• GLOBOCAN tahun 2018 menunjukkan bahwa kanker prostat tidak termasuk
kanker yang sering dijumpai di indonesia, dengan kejadian 11.361 kasus dan
kematian karena kanker prostat sebesar 5.007
Faktor Resiko
• Usia  jarang pada pria usia di bawah 40 tahun, risiko lebih tinggi setelah usia 50
tahun.
• Risiko kanker prostat meningkat 2 kali lipat jika memiliki ayah atau saudara kanker
prostat
• Peran diet masih belum diketahui pasti. Konsumsi daging merah, lemak, produk
susu, dan alkohol berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker
prostat. Buah-buahan dan sayuran segar diperkirakan menurunkan risiko kanker
prostat.
• Indeks massa tubuh lebih dari 30 kg/m2 dikaitkan dengan kanker prostat lokal
derajat lebih tinggi
Gejala Klinis
• Keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary tract symptom
(LUTS) terdiri atas gejala obstruksi dan gejala iritasi
• Gejala obstruksi  disebabkan oleh karena penyempitan uretara pars prostatika
karena didesak oleh sel kanker prostat yang membesar dan kegagalan otot
detrusor untuk berkontraksi cukup kuat dan atau cukup lama sehingga kontraksi
terputus-putus
1. Menunggu pada permulaan miksi (hesitancy)
2. Pancaran miksi lemah (weak stream)
3. Miksi terputus (intermittency)
4. Rasa belum puas sehabis miksi (sensation of incomplete blander emptying)
5. Menetes setelah miksi (terminal dribbling)
• Gejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan vesica urinaris yang tidak
sempurna saat miksi atau disebabkan oleh karena hipersensitifitas otot detrusor
karena pembesaran sel kanker prostat menyebabkan rangsangan pada vesical
1. Bertambahnya frekuensi miksi (frekuensi)
2. Nokturia
3. Miksi sulit ditahan (urgency)
4. Nyeri pada saat miksi (dysuria) atau saat ejakulasi
5. Keluarnya darah pada saat miksi atau saat ejakulasi
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• RT nodul keras, asimetrik, berbenjol-benjol, maka kecurigaan tersebut dapat menjadi
indikasi biopsi prostat.
• Pemeriksaan Penunjang
• USG transrectal  ultrasonografi transrektal dapat diketahui adanya area hipo-ekoik
(60%) yang merupakan salah satu tanda adanya kanker prostat dan sekaligus
mengetahui kemungkinan adanya ekstensi tumor ke ekstrakapsuler.
• PX lab  PSA
• Kadar PSA di dalam serum dapat mengalami peningkatan pada keradangan, setelah
manipulasi pada prostat (biopsi prostat atau TURP), pada retensi urine akut, kateterisasi,
keganasan prostat, dan usia yang makin tua.
• PA  Golden diagnosis
• CT scan dan MRI
• Jika dicurigai adanya metastasis pada limfonudi (N)
• Skor gleason tinggi (>7) atau kadar PSA tinggi.
• Dibandingkan dengan ultrasonografi transrektal, mri lebih akurat dalam menentukan
luas ekstensi tumor ke ekstrakapsuler atau ke vesikula seminalis
• Bone Scan  untuk mencari metastasis hematogen pada tulang
• (-)  positif palsu artritits degeneratif pada tulang belakang, penyakit Paget, setelah
sembuh dari cedera patah tulang, atau adanya penyakit tulang yang lain. Karena itu
dalam hal ini perlu dikonfirmasikan dengan foto polos pada daerah yang dicurigai
STADIUM
TATALAKSANA
Tindakan yang dilakukan terhadap pasien kanker prostat tergantung pada stadium,
umur harapan hidup, dan derajat diferensiasinya
1. Observasi  Pasien dalam Stadium T1 dengan umur harapan hidup kurang dari
10 tahun
2. Prostatektomi radikal  Pasien yang berada dalam stadium T1-2 N0 M0 cocok
untuk dilakukan prostatektomi radikal yaitu berupa pengangkatan kelenjar
prostat bersama dengan vesikula seminalis. Hanya saja operasi ini dapat
menimbulkan penyulit antara lain perdarahan, disfungsi ereksi, dan
inkontinensia. Tetapi dengan teknik nerve sparring yang baik terjadinya
kerusakan pembuluh darah dan saraf yang memelihara penis dapat dihindari
sehingga timbulnya penyulit berupa disfungsi ereksi dapat diperkecil.
• Radiasi  Ditujukan untuk pasien tua atau pasien dengan tumor loko-invasif dan
tumor yang telah mengadakan metastasis. Pemberian radiasi eksterna biasanya
didahului dengan limfadenektomi. Diseksi kelenjar limfe saat ini dapat dikerjakan
melalui bedah laparoskopik di samping operasi terbuka.
• Terapi hormonal
• Pemberian terapi hormonal berdasarkan atas konsep dari Hugins yaitu: “Sel epitel
prostat akan mengalami atrofi jika sumber androgen ditiadakan”
• Sumber androgen ditiadakan dengan cara pembedahan atau dengan medikamentosa.
Menghilangkan sumber androgen yang hanya berasal dari testis menurut Labrie belum
cukup, karena masih ada sumber androgen dari kelenjar suprarenal yaitu sebesar ± 10%
dari seluruh testosteron yang beredar di dalam tubuh. Untuk itu Labrie menganjurkan
untuk melakukan blokade androgen total
TATALAKSANA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai