PERTEMUAN V Ns. WIDIA SARI, S. Kep., M. Kep PRODI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Visi Dan Misi FIKES Universitas Esa Unggul Visi •Menjadi fakultas ilmu-ilmu kesehatan yang kompeten di bdang kesehatan masyarakat, ilmu gizi dan ilmu keperawatan, manajemen informasi kesehatan dan rekam medis dan informasi kesehatan berbasis intelektualitas, inovasi dan kewirausahaan yang unggul serta mampu bersaing secara global Misi 1.Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bidang ilmu-ilmu kesehatan (manajemen informasi kesehatan, kesehatan masyaraka, ilmu gizi dan ilmu Ners, serta rekam medis dan informasi kesehatan) secara efisien dan efektif berbasis pada teknologi informasi 2.Menyelenggarakan program-program penelitian dan pengembangan guna menghasilkan konsep-konsep, teori dan hasil kajian yang secara fungsional dapat mendukung pengembangan kehidupan bermasyarakat 3.Melaksanakan dan mengembangkan program-program pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia Visi dan Misi Program Studi Ners Visi: •Menjadi pusat pendidikan Ners yang kompeten berbasis intelektualitas, kreatifitas, dan kewirausahaan, dengan keunggulan dibidang nursing home care serta berdaya saing global pada tahun 2020 Misi: •Mengembangkan Program Pendidikan Ners dengan keunggulan nursing home care yang berwawasan global dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. •Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan dengan keunggulan nursing home care melalui kegiatan penelitian. •Menerapkan dan mengembangkan ilmu keperawatan dengan keunggulan nursing home care melalui pengabdian masyarakat. •Menyiapkan sumber daya manusia keperawatan dengan keunggulan nursing home care yang berdaya saing global dan menciptakan calon pemimpin yang berkarakter bagi bangsa dan negara. •Mengelola sarana dan prasarana yang menunjang program akademik dan profesi keperawatan dengan keunggulan nursing home care. •Berperan aktif dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu keperawatan dengan keunggulan nursing home care yang bermanfaat bagi organisasi profesi, bagi bangsa dan negara Indonesia serta segenap umat manusia. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu melakukan simulasi Asuhan keperawatan anak dengan masalah kelainan kongenital: tumor wilms Pendahuluan • Tumor wilms merupakan salah satu jenis kanker yang berasal dari sel-sel ginjal • Angka kejadian tumor wilms pada anak cukup tinggi yaitu dengan insidensi 10 dari 100.000 bayi baru lahir (Rosai, 2011) • Di Indoesia, kejadian tumor wilms lebih rendah dibandingkan dengan negara maju. • Gejala utama yang ditemukan pada anak dengan tumor wilms adalah perut yang membesar akibat adanya massa pada ginjal. • Massa tersebut mengalami kecenderungan mengalami perluasan, hingga melewati garis tengah perut dan memasuki rongga panggul sehingga menekan organ disekitarnya Pengertian • Tumor wilms (nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang ditemukan pada anak-anak. • Tumor wilms merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari sel embrional primitive di ginjal. • Secara makroskopis ginjal akan tampak membesar dan keras • Gambaran histopatologi menunjukkan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot, serat lingkang, tulang rawan. • Tumor dapat bermetastase terutama ke paru, ginjal dan jarang sekali ke tulang Etiologi • Belum diketahui secara pasti • Predisposisi genetik • Dapat dikaitkan dengan kongenital anomali, yang sering adalah sparadik aniridia, anomali genitourinaria, dsbnya Patofisiologi • Penyebab yang tidak diketahui secara pasti namun diduga kelainan bawaan/kongenital • Menyebabkan delesi sitogenik pada kromosom 11 daerah p 13, bagian yang delesi adalah gen WTI • Meningkatkan perkembangan sel tumor • Menurunnya stimulus duktus metanefron untuk membentuk tubuh dan glomerulus • Blastoma metanefron berploferasi patologik • Muncul massa tumor wilms • Infiltrasi sel tumor ke sistem kaliks • Infiltasi sel tumor ke multi organ Perkembangan • Wilms tumor terjadi pada parenkim renal. Tumor tersebut tumbuh dengan cepat dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral. • Pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau menyimpang ke luar renal. • Mempunyai gambaran khas berupa glomelurus dan tubulus yang primitif atau abortif dengan ruangan Bowman yang tidak nyata dan tubulus abortif dikelilingi stroma sel kumparan. • Pertama tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi tetapi kemudian diinvasi oleh sel tumor. • Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau keabu-abuan homogen, lunak dan encepaloid ( mempunyai jaringan otak ). • Tumor tersebut akan menyebar atau meluas hingga ke abdomen dan dikatan sebagai suatu massa abdomen. Akan teraba pada abdominal saat dilakukan palpasi. • Munculnya tumor wilms sejak dalam perkembangan embrio dan akan tumbuh dengan cepat setelah lahir. • Pertumbuhan tumor akan mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar keorgan lain. Tumor yang biasanya baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystik dan perdarahan. Terjadinya hipertensi biasanya terkait dengan iskemik pada renal. • Metastase tumor secara hematogen dan limfogen, paru, hati, otak dan bone marrow Manifestasi Klinis • Adanya massa pada abdominal • Hematuri • Hipertensi • Nyeri abdomen • Anemia • Demam • Metastase ke paru, nafas pendek, dyspnea, batuk dan nyeri dada • Pucat • Lethargi • anoreksia Komplikasi • Metastase ke paru-paru, sum-sum tulang (anemia), ginjal kontra lateral dan hati • Komplikasi dari pembedahan • Efek samping dari kemoterapi dan terapi radiasi Stadium tumor wilms • Stadium 1: tumor hanya terbatas pada ginjal dan dapat dieksisi sempurna • Stadium 2: tumor meluas keluar ginjal dan dapat dieksisi sempurna • Stadium 3: ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin berasal dari biopsi atau ruptur yang terjadi sebelum atau selama operasi • Stadium 4: metastase ke paru-paru, tulang dan otak • Stadium 5: terjadi lagi kanker setelah diterapi, terjadi ditempat pertama kali terjadi atau pada orang lain Pemeriksaan diagnostik • USG perut • CT Scan • Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada) • Pemeriksaan darah lengkap • Biopsi • Pielogram intravena • Urinalisis (pemeriksaan urin, bisa menunjukkan adnaya darah atau protein dalam urin) Penatalaksanaan • Terapi pilihan adalah nefrektomi. Kemoterapi dan radioterapi dilakukan sesuai stadium. Pada tumor bilateral dengan gambaran histopatologi ganas dilakukan nefrektomi bilateral, kemoterapi dan radioterapi, kemudian dialisis atau transplantasi ginjal. • Tindakan operasi merupakan tindakan terapi sekaligus penentuan stadium tumor. Nefroktomi primer dikerjakan pada semua keadaan kecuali pada tumor unilateral yang unrectestable, tumor bilateral dan tumor yang sudah berekstensi ke vena kava inferior di atas vena hepatica. • Tumor yang unresectable dinilai intra operatif. Diberikan kemoterapi seperti pada stadium III dan pengangkatan tumor dilakukan setelah 8 minggu. • Pada tumor bilateral, dilakukan biopsy untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya dalam 8-10 minggu. Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika diberikan sisa parenkim ginjal setelah reseksi tumor masih lebih dari 2/3. • Hal penting dalam pembedahan meliputi insisi transperitoneal, eksplorasi ginjal kontra lateral, dilakukan nefrektomi radikal, hindari tumpahan tumor, dan biopsy kelenjar getah bening yang dicurigai. • Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada hasil staging danhistology dari tumor. • Nefrektomi parsial pada pasien dengan tumor bilateral, solitary kidney, dan insufisiensi renal. Pada kasus tumor wilms bilateral yang perlu dilakukan nefrektomi bilateral, transplantasi dilakukan setelah 1 tahun setelah selesai pemberian kemoterapi. Asuhan Keperawatan • Pengkajian Aktivitas dan istirahat anak Eliminasi: terutama eliminasi urin >> gangguan pada glomerulus menyebabkan sisa-sisa metabolisme tidak dapat dieskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus ginjal yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguri, anuria, proteinuria, hematuria. Makanan/cairan Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema padas ekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual, muntah, dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia • Kognitif dan preseptual • Pertumbuhan dan perkembangan anak Masalah Keperawatan • Nyeri • Gangguan pola eliminasi urin • Resiko kekurangan volume cairan • Kelebihan volume cairan • Kecemasan • Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Terima Kasih