Anda di halaman 1dari 8

Ameloblastoma dapat terjadi setelah Pembengkakan meyebabkan deformitas

pencabutan gigi, pengangkatan kista dan wajah, konsestensi bervariasi, terjadi


atau iritasi lokal dalam rongga mulut. ekspansi tulang ke arah bukal dan lingual,
Ameloblastoma dapat terjadi pada segala WOC Ameloblstoma terdapat tanda egg shell cracking atau
usia, namun paling banyak dijumpai pada pingpong ball phonemona bila massa tumor
usia dekade 4 dan 5. Ameloblastoma dapat Ameloblastoma merupakan tumor yang berasal dari telah mendesak korteks tulang dan tulangnya
mengenai mandibula maupun maksila, epithelial, gingival mucosa atau gengivomaxillary yang menipis, benjolan disertai rasa nyeri,
muncul pada gigi. Ameloblastoma merupakan tumor
paling sering pada mandibula sekitar 81%- odontogenik yang paling sering terjadi di mandibula dan biasanya berisi cairan berwarna merah
98%, predileksi di daerah mandibula; 60% maksila. kecoklatan, gigi geligi pada daerah tumor
terjasi di regio molar dan ramus, 15% berubah letak dan goyang.
regiopremolar dan 10% regio simpisis.
AMELOBLASTOMA

Konvensional solid / Periferal / ekstraosseous


multiksit Unikistik

85% terjadi pada mandibular 90% mandibular pada mukosa alveolar


15% maksila regioposterior

Menginfiltrasi jaringan
Asimtomatik kista

Eksisi Lokal
Lesi, Pembengkakan pertumbuhan sel meluas
dan ekspansi rahang ke jaringan

Risiko Infeksi

Penurunan neurologi dan


Masa yang masif kemampuan menelan

Nyeri Kronis
Defisit Nutrisi Gangguan Komunikasi
Verbal
SDKI : Nyeri Kronis D.0078 SLKI : Tingkat Nyeri L.08066 SIKI : Manajemen Nyeri I.08238

Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang Definisi : Pengalaman sensorik atau emosional yang Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan funhsional, dengan onset mendadak atau lambat dan kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset
berintensitas ringan hingga berat dan konstan, yang berintensitas ringan hingga berat dan konstan. mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga
berlangsung lebih dari 3 bulan. berat dan konstan.
Setelah dilakukan tindakan selama … x … jam, tingkat
Gejala dan Tanda Mayor : nyeri akan meningkat dengan kriteria hasil: Tindakan :

Subjektif - Keluhan nyeri Observasi


- Meringis
1. Mengeluh Nyeri - Sikap protektif - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Gelisah frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Merasa depresi (tertekan) - Identifkasi skala nyeri
- Kesulitan Tidur
Objektif - Frekuensi nadi - Identifikasi respons nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
1. Tampak meringis memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
2. Gelisah
tentang nyeri
3. Tidak mampu menuntaskan aktivitas - Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
Gejala dan Tanda Mayor - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
Subjektif
Terapeutik
1. Merasa takut mengalami cidera berulang
- Berikan teknik non farmakologi untuk
Objektif
mengurangi rasa nyeri (mis, TENS. hypnosis,
1. Bersikap proteksi (mis, posisi menghindari nyeri) akupresure, terapi music, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
2. Waspada terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
3. Pola tidur berubah
- Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Anoreksia
Edukasi
5. Fokus menyempit
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
6. Berfokus pada diri sendiri - Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan teknik nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu


SDKI : Defisit Nutrisi D. 0019 SLKI : Status Nutrisi L.03030 SIKI : Menejemen Nutrisi I.03119

Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup unruk memenuhi Definisi : Keadekuatan asypan nutrisi untuk memenuhi Definisi : Mengidentifikasi dan mengelola asupan
kebutuhan metabolism kebutuhan metabolism nutrisi yang seimbang

Gejala dan Tanda Mayor : Setelah dilakukan tindakan keprawatan selama … x … Tindakan:
jam, status nutrisi akan stabil dengan kriteria hasil :
Subjektif : - Observasi :
- Porsi makan yang dihabiskan
Objektif : - Kekuatan otot mengunyah - Identifikasi status nutrisi
- Kekuatan otot menelan - Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
1. Berat badan menurun minimal 10% dibawah - Identifikasi mkanan disukai
rentang ideal - Berat badan
- Indeks massa Tubuh (IMT) - Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
Gejala dan Tanda Minor : nutrient
- Identifikasi perlunya penggunaan selang
Subjektif : nasogastric
- Monitor asupan makanan
1. Cepat kenyang setelah makan
- Monitor berat badan
2. Kram/nyeri abdomen - Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

3. Nafsu makan menurun Terapeutik

Objektif - Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika


perlu
1. Bising usus hiperaktif - Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis,
piramida makanan)
2. Otot mengunyah lemah
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu
3. otot menelan lemah yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat untuk
4. Membran mukosa pucat mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
5. Sariawan
protein
6. Serum albumin turun - Berikan suplemen makanan, jika perlu
- Hentikan pemberian makan melalui selang
7. Rambut rontok berlebihan nasogatrik jika asupan oral dapat sitpleransi
8. Diare Edukasi

- Anjurkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian medikasi sebelum


makan (mis, Pereda nyeri, antlemetik), jika
perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu
SDKI : Gangguan Komunikasi Verbal D.0119 SLKI : Komunikasi Verbal L.13118 SIKI : Promosi Komunikasi : Defisit Bicara I.13492

Definisi : Penurunan, perlambatan, atau ketiadaan Setelah dilakukan tindakan selama … x … jam, maka Definisi : Menggunakan teknik komunikasi tambahan
kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim, komunikasi verbal akan stabil dengan kriteria hasil: pada individu dengan gangguan bicara.
dan / atau menggunakan sistem symbol.
- Kemampuan berbicara Tindakan :
Gejala dan tanda mayor : - Kemampuan mendengar
- Kesesuaian ekspresi wajah/tubuh Observasi
Subjektif : -
- Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas,
Objektif : volume, dan diksi bicara
- Monitor proses kognitif, anatomis, dan
1. Tidak mampu berbicara atau mendengar fisiologis yang berkaitan dengan bicara (mis,
2. Menunjukkan respon tidak sesuai memori, pendengaran, dan bahasa)
- Monitor frustrasi, marah, depresi atau hal lain
Gejala dan tanda minor yang mengganggu bicara
- Identifikasi perilaku emosional dan fisik
Subjektif : -
sebagai bentuk komunikasi
Objektif :
Terapeutik
1. Afasia
- Gunakan metode komunikasi alternative
2. Disfasia (mis, menulis, mata berkedip, papan
komunikasi dengan gambar dan huruf, isyarat
3. Apraksia tangan, dan komputer)
- Sesuaikan gaya komunikasi dengan
4. Disleksia
kebutuhan (mis, berdiri di depan pasien,
5. Disatria dengarkan dengn seksama, tunjukkan atau
gagasan atau pemikiran sekaligus, bicaralah
6. Afonia dengan perlahan sambil menghindari
teriakan, gunakan komunikasi tertulis, atau
7. Dislasia
meminta bantuan keluarga untuk memahami
8. Pelo ucapan pasien)

9. Gagap Edukasi

10. Tidak ada kontak mata - Anjurkan berbicara perlahan


- Anjurkan pasien dan keluarga proses
11. Sulit memahami komunikasi kognitif, anatomis, dan fisiologis yang
12. Sulit mempertahankan komunikasi berhubungan dengan kemampuan berbicara

13. Sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh kolaborasi

- Rujuk ke ahli patologi bcara atau terapis


SDKI : Risiko Infeksi 0142 SLKI : Tingkat infeksi L.14137 SIKI : Pencegahan Infeksi I.14539

Definisi : Berisiko mengalami peingkatan terserang Setelah dilakukan tindakan selama … x … jam , Definisi : Mengidentifikasi dan menurunkan risiko
organisme patogenik. tingkat infeksi akan membaik dengan kriteria hasil. terserang organisme patogenik

Faktor Risiko : - Demam Tindakan


- Kemerahan
1. Penyakit kronis (Mis, Diabetes militus) - Nyeri Observasi

2. Efek prosedur invasive - Bengkak - Monitor tanda dan gejala infeksi local dan
sistemik
3. Malnutrisi
Terapeutik
4. Peningkatan paparan organisme pathogen
lingkungan - Batasi perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
5. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer dengan pasien dan lingkungan pasien
- Gangguan peristaltic - Pertahankan teknik aseptic paada pasien
berisiko tinggi
- Kerusakan integritas kulit
Edukasi
- Perubahan sekresi pH
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Penurunan kerja siliaris - Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Ajarkan etika batuk
- Ketuban pecah lama
- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
- Ketuban pecah sebelum waktunya luka oprasi
- Anjurkan menigkatkan asupan nutrisi
- Merokok - Anjurkan meningkatkan cairan
- Statis cairan tubuh Kolaborasi
6. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder - Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
- Penurunan hemoglobin

- Imununosupresi

- Leukopenia

- Supresi respon inflamasi

- Vaksinasi tidak adekuat


Daftar Pustaka

Mansjoer, Arif. (2011). Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1.UI: Media.

PPNI. (2016a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). In Cetakan III (Revisi) (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2016b). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Indonesia: Tim Pokja SIKI
DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). In Cetakan II (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Price, Sylvia A. (2010). Patofisiologi. Jakarta: EGC.


LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN AMELOBLASTOMA

OLEH :

Nama Mahasiswa : Noor Andella

NIM : 071202073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

JL. GEDONG SONGO KEL. CANDIREJO KEC. UNGARAN BARAT KAB. SEMARANG

Anda mungkin juga menyukai