STEP 3
=> gross hematuri -> gumpalan darah (retensi clot) -> susah dipasang kateter -> retensi urin ->
refflux -> hidronefrosis -> gagal ginjal.
=> hidronefrosis
=> DSD (Disinergi Spinchter Dtreussor) -> Sphinter tertutup -> m. dterussor jg kontraksi -> reffluks
ke atas. KENAPA BISA ?
Hematuri -> lama kelamaan menggumpal -> Buang air kecil keluarnya gumoalan darah.
Ada hubungannya dengan tumor. Tumor -> angiogenesis ( pembentukan vaskuler baru terhadap
dirinya sendiri ) -> tumor menutup ostium ureter -> ketika urin melewati tumor -> merobek
vaskuler -> perdarahan (ada kadar urin untuk kapan terjadi perdarahan)
Tumor VU -> Letaknya multlifokal (bisa dimana saja) -> tergantung aliran urin yg terkena dimana -
> posisi yg ada tumoronya -> terjadi hematuri.
3. Apa hubungan tempat kerja pasien dengan kebiasaan pasien dengan diagnosis dari
scenario ?
Kerja di SPBU -> Pparan bensin -> kandungan benzene -> mudah menguap -> sedikit susah larut di
air -> terhirup -> di eksresikan melalui urin / keringat. Kalau tubuh terpapar terus menerus ->
merusak DNA -> bersifat genotoksik ( merusak gen dalam tubuh) -> memmicu kanker.
Orang2 terpapar oleh zat kimia (amin aromatic), seperti Naftilamin, benzidine, amino bifamil ->
sering terjadi juga pada orang2 yang bekerja di pabrik kimia cat, tekstil, percetakan.
Kaitannya dengan yang merokok -> mengandung zat karsinogen yang disebut dengan nitrosamine
-> bersifat karsinogen.
Berdasarkan FR -> bekerja di pombensin, dan merokok -> terbentuk suatu tumor -> kaya akan
pembuluh darah -> hipervaskularisasi -> gesekan antar jaringan -> rapuh -> rupture jaringan ->
menciptakan perdarahan -> yang bercampur dengan urin -> gross hematuri -> kehilangan banyak
darah -> anemia.
ANAMNESIS
- Hematuri dan tidak nyeri, Intermittten (hilang timbul ) TRIAS. Pembeda dengan ISK ->
ada/tidaknya nyeri. Jika ada ISK -> Hemarturi disertai dengan nyeri.
- Adanya nyeri pinggang -> muncul kalau sudah sampai hidronefrosis.
- Sulit Buang air kecil -> karena adanya sumbatan clot -> menyumbat aliran uretranya.
- Sesak nafas -> kalau sudah metastasis ke paru2 -> oedema paru
- Oedem tungkai kalau sudah sampaai pembesaran limfe.
- Mual muntah jika sudah gagal ginjal
- Kebiasaan: merokok, minum kopi, pekerjaan
- Riwayat penyakit keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. laboratorium
- Urin gross / micro hematuria
- Sitologi urin: pemeriksaan sel urotelium yang terlepas Bersama urin. Namun belum bisa
mengetahu jenis sel tumor, hanya untuk melihat adanya sel keganasan atau tidak
- Kreatinin meningkat: adanya gagal ginjal
b. Radiologi
- Foto polos abdomen
- Biopsy
- CT Scan abdomen: melihat staging tumor
- Systoscopy
- Intravenous urografi -> tidak bisa tau kel. Getah beningnya sudah seberapa, jadi lebih baik
CT Scan abdomen + kontras untuk tau KGBnya sudah sampai mana.
URUTAN ; USG (melihat dari parenkimnya) / Urinalisa (untu menapis apakah berasal dari tract
urinariusnya) Tes Fungsi Ginjal -> Sitologi Urin -> keganasan -> STAGING -> CT Scan.
- DAPAT DIUBAH
a. Perokok
b. Faktor Pekerjaan
7. Apa Dx dan DD dari scenario ?
Ada Trias -> TUMOR VU
Tumor VU ( 90% -> UROTELIAL CARCINOMA/CARCINOMA TRANSISIONAL)
5% -> bentuknya adenocarcinoma, carcinoma sel squamosa -> iritasi kronis yang
laama/isk yang lama ; pemasangan kateter yang terlalu lama ; batu buli yang
sudah tahunan ( diameter >3 cm)
Tumor Ginjal HAMARTOMA GINJAL ( manifest : nyeri pinggang, hematuria, gejala
obstruksi pada saluran kemih bagian atas, gejala perdarah rongga peritonealnya)
Tumor Ginjal ADENOCARCINOMA ( nyeri pinggang, hematuri, teraba massa pada
pinggang, kadang pasien ada hipertensi karena adanya oklusi vaskuler akibat
penekanan oleh tumor, juga terjadi anemi karena perdarahan intratumoral).
Nefroblastoma -> didapatkan perut pasien membuncit, adanya benjolan di perut
sebelah atas, hematuria.
Tumor Pelvis Renalis -> dibedakan menurut histopatologi. Ada 2 :
- Transisiional (lebih banyak diserang) : Hematuri, nyeri pinggang, terba masa pinggang,
hidronefrosis karena tumornya menyebabkan obstruksi.
- Squamosa
Tumor ureter : hematuri kambuhan, px.imaging menggunakan VIP ada filling
defect di dalam lumen ureter.
Klasifikasi TNM
NX : Belum diketahui
Derajat diferensial :
I. Tumor berbentuk papiler, masih berdiferensiasi baik, ukuran relative kecil dengan dasar
yang sempit. Tumor hanya menyebar di bawah lamina propia, tidak ada kel, limfe yg
telribat, masih bisa diatasi dengan transurethral. Tapi sudah radioresisten.
II. Bentuk papiler, diferensiasi kurgan baik, sudah invasi lamina propia / otot detrusor,
ukuran tumor > grade 1, kurang berespon denganraddioterapi
III. Berbentuk noduler dan invasive, menyebar sampai musvularis propia, dan melibatkan
jaringan2 lnak disekitar kantong kemih, prostat, uterus atau vagina. Beluma ada rgan limfe
yg terpengaruh. Transurethral dan Sistektomi tidak berpengaruh, namun masi sensitive
dengan radioterapi.
IV. Tuumor telahmenyerang pelvis / dinding abdomen, sudah menyerang jaringan limfenya.
9. Patogenesis dari scenario ?
10. Tatalaksana dari diagnosis ?