Anda di halaman 1dari 14

Tumor pankreas bisa tumor jinak ataupun

ganas.
Menurut asal jaringan, tumor pankreas
dikelompokkan tumor eksokrin dan tumor
endokrin.
Untuk selanjutnya, akan dijelaskan tentang
tumor eksokrin pankreas khususnya
adenokarsinoma duktus pankreas.
Berdasarkan klasifikasi WHO, tumor primer
eksokrin pankreas dibagi menjadi:
A. Jinak :
1. Serous cystadenoma
2. Mucinous cystadenoma
3. Intraductal papillary-mucinous
adenoma
4. Mature cystic teratoma
B. Perbatasan/borderline
1. Mucinous cystic tumor with moderate
dysplasia
2. Intraductal papillary-mucinous tumor with
moderate dysplasia
3. Solid pseudopapillary tumor
C. Ganas :
1. Ductal adenocarcinoma
2. Serous/mucinous
cystadenocarcinoma
3. Intraductal papillary-mucinous tumor
Insidensi kanker pankreas makin
meningkat dengan bertambahnya usia.
Penyakit banyak dijumpai pada usia lanjut,
dimana 80 % berusia 60-80 tahun.
Pasien dengan jenis kelamin laki-laki lebih
banyak daripada perempuan.
Angka kematian kanker pankreas masih
sangat tinggi sekitar 98 %.
Sebagian besar pasien meninggal dalam
waktu 1 tahun setelah diagnosis penyakit.
Angka kelestarian hidup 1 tahun sekitar 12
% dan 5 tahun sekitar 0,4-4 %.
Etiologi
Penelitian epidemiologik menunjukkan adanya
hubungan kanker pankreas dengan beberapa faktor
eksogen (lingkungan) dan faktor endogen pasien.
Faktor eksogen :
Kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alkohol, kopi
dan zat karsinogen industri.
Faktor endogen :
Usia, penyakit pankreas (pankreatitis kronik dan
diabetes melitus), mutasi genetik, faktor genetik.
Risiko kanker pankreas meningkat dua kali pada
pasien dengan riwayat hubungan keluarga tingkat
pertama.
Sekitar 10 % pasien kanker pankreas mempunyai
predisposisi genetik yang diturunkan.
Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga
merupakan akumulasi dari mutasi genetik, yaitu
pada gen K-ras serta deplesi dan mutasi pada
tumor suppressor genes antara lain p53, p16,
DPC4, dan BRCA2.
Gambaran Klinis
Gejala awal dapat berupa rasa penuh, kembung di ulu
hati, anoreksia, mual, muntah, diare (steatore), pruritus
dan badan lesu. Keluhan awal biasanya berlangsung
lebih dari dua bulan sebelum diagnosis kanker.
Keluhan utama yang sering dijumpai adalah sakit perut,
berat badan turun (lebih 75 % kasus) dan ikterus
(terutama pada kanker kaput pankreas).
Lokasi sakit perut biasanya di ulu hati, awalnya difus,
selanjutnya lebih terlokalisir. Sakit perut biasanya
disebabkan invasi tumor pada pleksus coeliac dan
pleksus mesenterikus superior. Rasa sakit dapat
dijalarkan ke punggung, disebabkan invasi tumor ke
daerah retroperitoneal dan terjadi infiltrasi pada pleksus
saraf splanknikus.
Penurunan berat badan disebabkan oleh berbagai faktor
antara lain : asupan makanan kurang, malabsorbsi lemak
dan protein, dan peningkatan kadar sitokin pro-inflamasi
(tumor necrosis factor- dan interleukin-6).
Ikterus obstruktivus, dijumpai pada 80-90 % kanker
kaput pankreas dan sering terjadi lebih awal. Keluhan
yang muncul berupa tinja berwarna pucat (feses akolik).
Teraba tumor massa padat pada abdomen regio
epigastrium, sulit digerakkan karena letak tumor
retroperitoneum.
Dapat dijumpai ikterus/jaundice dan
Pembesaran kandung empedu (Courvoisier's sign),
Hepatomegali, Splenomegali (karena kompresi atau
trombosis pada vena porta atau vena lienalis, atau
akibat metastasis hati yang difus),
Asites (karena infiltrasi kanker ke peritoneum),
Nodul periumbilikus (Sister Mary Joseph's nodule),
Trombosis vena dan migratory thrombophlebitis
(Trousseau's syndrome),
Perdarahan gastrointestinal, dan
Edema tungkai (karena obstruksi vena cava inferior)
serta
Limfadenopati supraklavikula sinistra (Virchow's node).
Pemeriksaan laboratorium, ditemukan kenaikan kadar
lipase, amilase dan glukosa darah. Anemia dan
hipoalbuminemia sering timbul. Pada ikterus obstruktif
terdapat kenaikan bilirubin serum terutama bilirubin
terkonjugasi, alkali fosfatase, gamma GT, waktu
protrombin memanjang dan bilirubinuria positif.
Petanda tumor CEA (Carcinoembryonic Antigen) dan
CA19-9 (Carbohydrate antigenic determinant 19-9).
Kenaikan CEA dijumpai pada 85 % pasien kanker
kaput pankreas. CA19-9 dianggap yang paling baik
untuk diagnosis kanker pankreas, karena mempunyai
sensitifitas dan spesifisitas tinggi (80 % dan 60-70 %).
Pemeriksaan penunjang dengan ultrasonografi
dan Computed Tomography abdomen.
Ultrasonografi untuk mengetahui besar, letak dan
karakteristik tumor, diameter saluran empedu
dan duktus pankreatikus, dan letak obstruksi
serta untuk mengetahui ada/ tidaknya metastasis
ke limfonodi sekitar dan hati, jarak tumor dengan
pembuluh darah.
Endoscopic ultrasonografi (EUS), memiliki
sensitivitas dan spesifisitas tinggi pada tumor
berdiameter < 3 cm.
CT scan abdomen dapat memberikan gambaran
pankreas yang lebih rinci dan lebih baik terutama
pada korpus dan kauda pankreas. Selain itu juga
memiliki kegunaan yang hampir sesuai dengan
pemeriksaan ultrasonografi.
Pentahapan Kanker Pankreas
Pada umumnya pentahapan kanker
pankreas berdasarkan pada klasifikasi
TNM (tumor, nodul, metastasis).
T : Tumor :
T1, terbatas di pankreas < 2 cm
T2, terbatas di pankreas > 2 cm
T3, meluas ke duodenum atau saluran
empedu
T4, meluas ke vena porta, vena
mesenterika anterior, arteri mesenterika
superior, lambung, limpa dan kolon.
N : Nodul :
N0, tidak ada metastasis ke kelenjar limfe
regional
N1, metastasis ke kelenjar limfe regional
M : Metastasis :

M0, tidak ada metastasis jauh


M1, metastasis jauh (hati, paru)
Dikenal ada beberapa metode pengobatan :
Bedah reseksi kuratif,

mengangkat/mereseksi komplit tumor


massanya. Yang paling sering dilakukan
adalah prosedur Whipple.
Bedah paliatif, untuk membebaskan

obstruksi bilier, pemasangan stent perkutan


dan stent per-endoskopik
Kemoterapi, bisa kemoterapi tunggal
maupun kombinasi. Kemoterapi tunggal
seperti 5-FU, mitomisin-C, Gemsitabin.
Kemoterapi kombinasi yang masih dalam
tahap eksperimental adalah obat
kemoterapi dengan kombinasi epidermal
growth factor receptor atau vascular
endothelial growth factor receptor.
Radioterapi, biasanya dikombinasi dengan
kemoterapi tunggal 5-FU (5-
Fluorouracil).
Terapi simtomatik, lebih ditujukan untuk
meredakan rasa nyeri / obat analgetika dari
golongan aspirin, penghambat COX-1
maupun COX-2, hingga obat-obat yang
termasuk dalam golongan opioid.
Terapi nutrisi, khususnya untuk penanganan

perioperatif bagi penderita pankreatitis akut


dan tumor pankreas.
Total Kalori : 25-35 kcal/kgBB/hari
Karbohidrat: kurang dari 5 mg/kgBB/menit plus
insulin eksogen (pada keadaan gangguan
toleransi glukosa)
Protein : 1,5-2 g/kgBB/hari
Lemak : kurang dari 1,5 g/kgBB/hari (sambil
dimonitor kadar trigliserida serum)
Vitamin dan trace element:
Vitamin A 9000 IU
Vitamin C 500 mg
Vitamin E 270 IU
Selenium 600 mcg

Anda mungkin juga menyukai