BEDAH 3 derajat

1. Hemoroid (ambeien) - 1 : terbatas pd kanalis anal tidak ada

prolaps bantalan anus
= pelebaran pd vena didalam pleksus - 2 : ada bantalan anus meluncur
hemorrhoidalis yang ada di daerah anus dan kebawah tetapi selesai BAB dia akan
terjadi prolaps dibantalan anus tsb masuk sendiri scr spontan
Faktor risiko - 3 : bantalan anus yang turun kebawah
yang tidak bisa masuk sendiri harus
 Obstruksi vena dengan bantuan
 Prolaps bantalan anus - 4 : defekasi, bantalan anus turun dan
 Kateurunan tidak mau masuk walaupun dibantu
 Diet dan goografis
Gejala klinis
 Kebiasaan defekasi
 Umur (makin tua makin tinggi) Intenal
 Konstipasi
 Kehamilan (peningkatan tek intra - Prolpas dan keluarx mukus
abdominal - Pendarahan
 Ht portal - Rasa tak nyaman
 Obesitas - Gatal (karena mukosanya yang
 Radang harusnya didalam malah keluar)
 Perokok Diagnosis
Patogenesis - Anamnesis : berdasarkan keluhan dan
Peningkatan tek intraabdominal  hambatan derajat
vena returun  pelebaran/ penonjolan - Pemfis : inspeksi (ada atau tidak),
pleksus venosus  mukosa terdorong ke pembengkakan vena, RT untuk
distal oleh feses yang keras  mengenjan menyingkirkan keganasan
- Pem. Penunjang : anoskopi 9u/
- jaringan hemoroid bukan hanya satu menilai mukosa rektal),
pelebaran pd. Harus ada prolaps bantalan sigmmoidoskopi, rontgen barium
anus enema

- anal cushion (normal) semua orang punya
untuk menahan. Membantu spincther analis
dengan mengubah ukurannya untuk
mengontrol pengendalian
Klasifikasi hemoroid
- eksterna : berasal dari distal dentatae
line. Dilapisi ep skuamosa
- internal : proksimal. Dilapisi mukosa
- int dan ext.
DD : kanker anus, kodilomata anal dll
Penatalaksanaan
- 1&2 : medis
- 3&4 : operasi
- Perbbaikan pola hidup
- Kurangi daging dan perbanyak sayur
- Jgn terlalu lama duduk di toilet
- Rajin olahraga
Terapi bedah, indikasi op :

- Grade 2 jika sudah berulang

 - 3&4
- Mukosa menonjol keluar
- 1&2 + penyakit penyerta
- Gagal konservatif
- Permintaan pasien

Prognosis : umumnya dapat sembuh spontan,

rekurensi >5thn

2. Rectal prolaps

Keluarnya rangkaian anus lengkap dengan Abdominal procedure (ada banyak)

mukosanya. Rectum distalnya prolpas. Minimal invasive : laparascopi
Biasanya disebabkan krn panjangnya sigmoid
(redundan sigmoid plg sering) 3. Abses dan fistula perianal

Wanita > pria karena kekuatan tutupnya lebih = abses perianal tidak ditangani  fistula
lemah drpd pria. Nullipara.
Etiologi
50-75% : fecal incotinensia (ggn mekanisme
- Non spesifik : infeksi kelenjar
spincter shg tida rasa)
- Spesifik :
Klasifikasi
Diagnosis
- Parsial prolaps : terbatas mucosa
- History : demam, gradual onset pain
rectum (mirip hemmoroid)
- Pemfis : ada swelling, hiperemi, nyeri,
- Complete prolaps: seluruhh ketebalan
tenderness, aspirasi u/ konfirmasi
rectum
penyebabnya
o Grade 1 : occult prolaps
o 2 : tidak melewati anus Treatment
o 3 : melewati anus (plg sering)
- Kl abses sudah besar = insisi dan
Diagnosis drainase. Tergantung lokasinya
- Antibiotik : tergantung penyebab
- Anamnsis : massa menonjol dr lubang
anus, nyeri, incontenensia Fistula anus
- Pemfis : penonjolan, penebalan
konsentrik cincin mukosa, terlihat = hubungan antara 2 ruangan internal dan
linea dentata, penurunan tonus sp. eksternal
anal
Klasifikasi
- Penunjang : MRI, fluoscopy dll

Tatalaksana

- non operative : namun lemah, karena

akan selalu begitu
- operaitf : 2&3. Rectoplasti (diperkuat
kedalam tanpa dipotong)
-
Pemeriksaan : perianal, DRE, anoskopi

Goodsal’s rule : jika dianterior ada garis khayal

tengah, makan external openingnya lurus
saja. Posterior belum tentu lurus internalnya
karena ada tulang

Pemeriksaan penunjang

- Anoskopi plg sering

- Apusan anorektal
- Kultur tinja
- Penanda serologi
- Pengujian IMS (NAAT dan kultur)
- Prosedur diagnostik plg mudah
Fistulografi : sgt nyeri anoskopi. Jika IBD  biopsi. TANYA
adakah riwayat radiasi??
Treatment : operasi. Dengan anastesi
regional. Fistulotomy bukan fistulektomi. Tatalaksana
Bisa jg seton & endorectal dll

4. Proktitis

= radang mukosa rektum, dibawah tautan

rektosigmoid dengan jarak 18 cm dari anal
verge. Hiperemis, nyeri rasa terbakar

Etiologi

- Sekunder : ulcerativ colitis, dll

- Radiasi
Proktitis radiasi kronik : pemberian sukrafacte
Epidemiologi : dewasa muda>> pria>wanita. topical

Patofisiologi Gagal terapi atau komplikasi = pembedahan

5. Divertikulitis

Divertikulosis = keadaan pada colon dengan

adanya herniasi mukosa melalui tunika
muskularis yang mebentuk kantong seperti
botol. Banyak divertikel

Divertikulitis : bagian dr vertikulosis yang

meradang. Divertika pada colon pecah
Patofisiologi
6. Karsinoma Colon (kompetensi 2)
= kanan kiri, dan rectum
- Kanan : dr caecum sampai colon
tranversum pars hepatica
- Kiri : transversum pertengahan –
sigmoid
- Rectum :
o 1/3 proximal (>12 cm).
o 1/3 tengah (5-12cm).
o 1/3 distal (<5cm).
Gambaran Klinis
- Diare + warna kecoklatan 2-3 mgg
(khas tumor kolon kanan). Perubahan
pola buang air besar
- Bb turun
- Kotorannya seperti kerikil kecil2
seperti kotoran kambing 1-2 bulan
(khas tumor kolon kiri)
- Tumor recti : BAB darah segar,
maupun berlendir. Rasa terbakar
Penyebabnya : multifaktorial. Adanya mutasi
gen, onkogen, suppressor, keturunan, radiasi,
life style.
Diagnosis
- Colon inloop : filling defect dan
gambaran tumor.
- CT scan
- Colonoskopi (paling canggih) sekaligus
mengambil sampel untuk biopsi untuk
PA
- Tumor marker : Kiras, enras, CEA.
Hanya untuk prognostik, jika CEA
tinggi prognostiknya jelek, terapi
pengobatan tidak berhasil
Tindakannya : operasi tergantung lokasi
- Tumor kolon kanan :
hemikolektomi kanan
- Tumor kolon kiri : hemikolektomi
kiri atau sigmoidektomi
- Rectum : terbagi 3,
o 1/3 proximal (>12 cm).
Bisa disambung, jika tidak
bisa disambung lakukan
colostomi
o 1/3 tengah (5-12cm).
Ultralow, anterior LAR
section bisa disambung.
Kalau tidak bisa
disambung colostomy,
bisa disambung
reseksioanastomosi
o 1/3 distal (<5cm). Perineal
resection.
7. Kolestisis
= infeksi kantung empedu
Gejala : khasnya demam, nyeri perut kanan
atas, mual muntah
Pemeriksaan : USG, pem.lab
Tindankannya : kolisitektomi
Jika tidak di operasi  sepsis  kematian