Anda di halaman 1dari 32

LYMPHOGRANULOMA

VENEREUM
M A R C E L I TA TA L I A D U W I R I
1965050003
DEFINITION

Lymphogranuloma Venereum adalah penyakit menular seksual yang


disebabkan oleh Clamydia Trachomatis, ser. L1,L2, dan L3.

• Terutama menginfeksi sistem limfatik dan kelenjar getah bening.

• Bentuk yang tersering ialah sindrom inguinal, berupa limfadenitis dan


periadenitis beberapa kelenjar getah bening inguinal medial dengan lima tanda
radang akut disertai gejala konstitusi yang akan mengalami perlunakan yang
tak serentak
EPIDEMIOLOGY

• LV endemik di wilayah tropis dan subtropis dunia ( wilayah


tertentu di Afrika, Asia Tenggara, India, Karibia, dan Amerika
Selatan)
CLINICAL MANIFESTATIONS

Primary
Stage

Stages of Secondary
LGV Stage

Tertiary Stage
PRIMARY STAGE
Berbentuk tidak khas dan tidak
nyeri.

Berupa erosi, papul miliar, vesikel,


pustul, ulkus yang tidak nyeri.
Umumnya soliter dan cepat hilang.

Predileksi:
• Pria: genitalia eksterna (sulkus
koronarius, batang penis, uretra,
anus, rektum).
• Wanita: vagina bagian dalam dan
serviks
SECONDARY STAGE (INGUINAL
SYNDROME)
• Terjadi pada KGB inguinal medial  permukaan akan
berbenjol-benjol dan berkonfluensi.

• Terlihat peradangan akut.


• Periadenitis  perlekatan dengan jaringan sekitar 
perlunakan yang tidak serental  konsistensi
bermacam2.

• Perlunakan biasa di tengah, dapat terjadi abses dan


fistel multipel.

• Sering terlihat pula 2 / 4 kel.KGB berdekatan dan


memanjang spt sosis di proksimal dan distal
ligamentum Pouparti dan dipisahkan oleh sulkus 
Stigma of groove.

• Stadium lanjut: penjalaran ke KGB fossa iliaka (etage


bubonen) atau ke fossa femoralis.

• Tampak limfangitis (tali keras dan bubonuli)


SECONDARY STAGE (ANORECTAL
SYNDROME)

• Terjadi jika pria melakukan kontak seksual


anogenital dengan sesamanya

• Perempuan: kontak seksual secara


anogenital (2) jika afek primer terdapat pada
vagina 2/3 atas atau serviks  penjalaran
ke KGB Gerota

• Terjadi limfadenitis dan periadenitis 


perlunakan  abses dan fistel di perianal
dan perirektal  ulkus  sembuh, sikatris
 retraksi  striktura rekti

• Mengenai seluruh lingkaran rektum


sepanjang 4 – 10 cm dan berlokasi 3 – 6 cm
di atas anus

• Keluhan: obstipasi, tinjakecil, perdarahan


defekasi, tenesmus, perdarahan dan ous dari
rektum penjalaran ke KGB iliaka dan
hipogastrik
TERTIARY STAGE

• jika terbentuk infiltrat di uretra


posterior  abses  pecah  fistel

• Dapat terjadi striktus  OUE:


mulut ikan (fish mouth urethra) dan
penis melengkung seperti pedang
turki
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes Ikatan Komplemen

• Lebih peka dan dipercaya


• Spesifik untuk genus Chlamydia
• Hasil positif untuk C.trichomatis yaitu dengan titer ≥ 1/64, jika lebih
rendah pernah sakit

Kultur Jaringan

• Kultur Chlamydia menunjukkan bukti langsung adanya infeksi C.trachomatis


• C.trachomatis dapat diidentifikasi dari cairan bubo yang diaspirasi atau pada
ulkus

Tes Frei

• Antigen frei dari pus penderita yang yang belum pecah  dilarutkan dalam garam faal 
pasteurisasi
• Cara melakukan seperti tes t tuberkulin
• Tak khas, waktu lama
• Pemeriksan tambahan sigmoidoskopi dan kolonoskopi  duh mukopurulen, eritem yang
meluas, mukosa rektum yang rapuh dan ulkus menyebar
L.G.V Scrofulderma
• Terdapat kelima tanda radang • Hanya terdapat tanda tumor
akut • Lokasi: ingunal lateral dan
• Lokasi: inguinal medial femoral
BUBO LIMFOGRANULOMA BUBO ULKUS MOLE:
VENERUM:
• Peradangan pada kelenjar regional ingunal • Dijumpai pada 50% penderita
• Terdapat lima tanda radang • Lesi primer masih tampak, terdapat lima
• Terdapat periadenitis  pendektan tanda radang
jaringan sekitarnya • Perlunakan serentak
• Perlunakan yang tidak serentak 
konsistensi beracam-macam. Perlunakan
biasa terjadi di tengah.
• Sering terlihat 2/3 kelompok kelenjar
berdekatan memanjang seperti sosis di
bag.proksimal dan distal ligamentum
Pouparti dan dipisahkan oleh sulkus
(stigma of groove)
DIAGNOSIS BANDING

L.G.V Limfadenitis Piogenik


- Lesi primer umumnya tidak ditemukan -Lesi primer masih tampak
- Perlunakan tak serentak -Kelima tanda radang akut masih tampak
- Lab.: LED meningkat -Perlunakan serentak  tidak membentuk
abses dan fistel multipel
-Lab.: leukositosis
DIAGNOSIS BANDING
L.G.V Hernia inguinalis
• Terdapat tanda radang • Tanda radang tidak ada, hanya
tumor
• Bila mengejan, tumor akan
membesar
PENATALAKSANAAN

Farmakoterapi:
• Doksisiklin 2x 100 mg/p.o selama 21 hari
• Eritromisin base 4 x 500 mg p.o selama 21 hari
• Azitromisin 1x500mg p.o, selama 21hari
TREATMENT OF
LYMPHOGRANULOMA VENEREUM
( FITZ-PATRICK’S)

DRUG DOSE LENGTH OF


TREATMENT

FIRST LINE Oral 100 mg twice 3 weeks


Doxycyline daily

SECOND LINE Oral 1 to 1.5 g once 3 weeks


Azitromycin weekly

THIRD LINE Oral 500 mg 4 times 3 weeks


Erythromycin daily
PROGNOSIS

• Pada sindrom inguinal prognosisnya baik, sedangkan pada


bentuk lanjut prognosisnya buruk
GRANULOMA INGUINALE
(DONOVANOSIS)
GRANULOMA INGUINALE

• Granuloma inguinale (GI) adalah penyakit kronis ulseratif


progresif yang jarang terjadi, dan terutama menyerang kulit
genital dan perigenital.

• Infeksi terutama melalui kontak seksual

• Caused by Klebsiella granulomatis


EPIDEMIOLOGY

• Found in warm, moderately humid tropical and subtropical


climates.
• Endemic areas :
- Papua New Guinea
- South Africa
- Brazil
ETIOPATOGENESIS

• Organisme: Calymmatobacterium granulomatis atau


Klebsiella trachomatis  bakteri gram (-) berbentuk batang
atau terkadang kokobasil.

• Penularan:
1. Kontak seksual
2. Non seksual  bukti ditemukan pada anak, jarang timbul
infeksi pada kelompok penjaja seks di daerah endemis.
3. Beberapa kasus lain  melalui kontak feses dan kulit yang
tidak utuh
GAMBARAN KLINIS
• Masa inkubasi sulit ditentukan.
• Tidak dijumpai demam atau gejala sistemik lain.
• Pada awal timbul nodus subkutan tunggal/multiple  mengalami
erosi  ulkus berbatas tegas, berkembang lambat dan mudah
berdarah.
• Predileksi ulkus: Penis (glans, preputium, batang penis, pertemuan
penis dan skrotum), vulva, labia mayora, serviks, mons pubis,
kadang-kadang perianal, jarang dapat mengenai daerah di luar
genitalia.
• Tidak terdapat limfadenopati, kadang-kadang terdapat
pembengkakakn subkutan terlihat di daerah inguinal membentuk
massa  pseudobubo
• Dapat terjadi penyebaran secara sistemik
GAMBARAN KLINIS

ULKUS BARU

• Ulkus di daerah mukokutan


yang progresif lambat dan
meluas.
• Ulkus tidak disertai rasa nyeri.
• Ulkus tunggal, kadang multipel.
• Tepi ulkus: meninggi, tidak
teratur, batas tegas, berindurasi.
• Dasar: cairan berwarna merah
darah.
GAMBARAN KLINIS

ULKUS LAMA

• Dasar berupa jaringan granuasi,


berwarna merah daging, mudah
berdarah, dengan cairan
seropurulen yang berbau busuk.
• Sedikit atau tidak ada eksudat
purulen, pus yang terjadi 
infeksi sekunder.
• Ulkus yang menetap dan
bertambah luas bertahun-tahun 
seperti kanker
• Terdapat 4 varian klinis:

1. Ulsero granulomatosa atau


nodular: granulasi merah dan
GAMBARA hipertropik yang mudah
berdarah
N KLINIS
2. Hipertropik: lesi-lesi eksofitik
menyerupai veruka dalam
jumlah banyak
3. Nekrotik: ulkus dalam dengan
destruksi jaringan yang luas
4. Sklerotik: terutama fibrosis,
kadang disertai striktur uretra
HYPERTROPIC TYPE
DIAGNOSIS
• Tissue smears and Biopsy stained with
giemsa
• Result : inclusion bodies called “
Donovan bodies”
• Donovan bodies are 0.5 to 0.7 μm by 1 to
1.5 μm and may or may not be encapsu-
lated.
• Donovan bodies are found extracelularly
or with in neutrophils.

• Histological findings :
pseudoepitheliomatous hyperplasia /
ulceration.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Granulomatous Type Primary Syphilis

CONSIDERATIONS :
• Painless
• Punched- out
• Pink ulcer with nonpurulent clean base
• Indurated raised border
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Granulomatous Type Chancroid

CONSIDERATIONS :
• Painful Ulcers
TATALAKSANA

• Pengobatan spesifik berupa:


1. Doksisiklin 2x100 mg/hari p.o
2. Azitromisin 1 gram p.o per minggu
3. Eritromisin base 4x500 mg/hari p.o
TREATMENT OF GRANULOMA
INGUINALE

Recommendations Azithromycin 1 g orally once weekly or


500 mg / day
Alternatives
• Doxycycline 100 mg orally twice daily

• Ciprofloxacin 750 mg orally twice

daily

• Erythromycin base 500 mg orally four

times daily

• Trimethoprim-sulfamethoxazole one

double-strength
Pregnancy Macrolide antibiotic

Anda mungkin juga menyukai