ma Venereum
Erika Agustina Kasdjono
(1061050173)
Pembimbing:
dr. Heryanto Syamsuddin,SpKK
Definisi Limfogranuloma
Venereum
penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri obligat
intraseluler Chlamydia trachomatis
(C. trachomatis) sub tipe L1, L2, dan
L3.
Epidemiologi Limfogranuloma
Venereum
Epidemiologi Limfogranuloma
Venereum
Gambar :
Jumlah Kasus
LGV dengan
Status HIV
Health Protection Agency (United Kingdom). Syphilis and Lymphogranuloma Venereum :
5
Resurgent Sexually Transmitted Infection in the UK. Available at :
Epidemiologi Limfogranuloma
Venereum
Gambar : Distribusi
Usia pada Kasus
LGV dengan Status
HIV Sejak Tahun
2003-2008
n Agency (United Kingdom). Syphilis and Lymphogranuloma Venereum : Resurgent Sexually Transmitted
6 Infec
://www.hpa.org.uk/webc/HPAwebFile/HPAweb_C/1245581513523
Etiopatogenesis Limfogranuloma
Venereum
Chlamydia trachomatis
10
Stadium primer
Setelah masa inkubasi selama 3-30
Infeksi
hari primer LGV memberikan gejala
klinis berupa erosi, vesikel, pustul,
papul miliar atau ulkus yang tidak
nyeri, muncul pada tempat inokulasi
bakteri (biasanya pada prepusium
atau glans penis, uretra, vulva,
vagina, rektum, perineum, dan pada
serviks).
11
Stadium sekunder
Stadium sekunder terjadi 2-6 minggu
setelah infeksi primer.
Jika lesi primer pada penis, vulva, atau
perianal, maka akan tampak limfadenopati
inguinal atau femoral.
12
BuboBubo bertingkat
Etage
Bubonen
Jika tejadi pembesaranatau
kelenjar
limfo
nodi
Stadium
sekunder
13
Stadium sekunder
Gejala sistemik : seperti demam,
menggigil, berkeringat di malam
hari, sakit kepala, malaise, dan
mialgia.
Leukositosis
sedang
biasanya terjadi.
14
Stadium tersier
Pada LGV kronik yang tidak diterapi
kelenjar limfo nodi akan mengalami
fibrosis
sehingga
aliran
limfe
terbendung yang menyebabkan
edema dan elefantiasis pada genitalia.
Pada pria, elefantiasis di penis dan
skrotum
Chronic lymphogranuloma
venereum in female. Genital
elephantiasis
15
Penegakan Diagnosis
Limfogranuloma Venereum
Pemeriksaan Darah
18
Penegakan Diagnosis
Limfogranuloma Venereum
Swab Speciment
19
Diagnosis Banding
Limfogranuloma Venereum
Stadium Primer
Ulkus durum
Ulkus Mole
Stadium Sekunder
Skrofuloderma
Limfadenitis piogenik
Limfadenitis karena ulkus mole
Limfoma maligna
Hernia inguinalis
20
Penatalaksanaan Limfogranuloma
Venereum
Kotrimoksazol (400 mg sulfametoksazol
dan 80 mg trimetoprim) 2x2 tablet 1-5
minggu hingga sembuh (pada sindrom
inguinal
Sulfa 3x1 gram sehari
Tetrasiklin 3x500 mg
Seluruh pasien harus di follow up sampai
gejala dan tanda klinis LGV menyembuh
3-6 minggu. Bubo yang fluktuatif harus
diaspirasi karena tidak akan pulih hanya
Adhi Djuanda , Ilmu penyakit Kulit dan kelamin
21
2011 dengan antibiotik.
22
Penatalaksanaan
partner hubungan seksual selama 30
hari
terakhir
dievaluasijika
menunjukkan gejala klinis, maka
harus diobati.
jika partner hubungan seksual tidak
menunjukkan gejala doksisiklin oral
100 mg 2 kali sehari selama 7 hari,
atau dosis tunggal 1 gr azitromisin.
23
MANAGEMENT
( Fitzpatrick )
Prevention: Condom use
Antimicrobial Therapy:
To cures infection & tissue damage,
aspiration-drainage Buboes intact
skin
* Doxycycline, 100 mg PO bid 21
days
* Erythromycin, 500 mg PO qid
21 days
* Sulfisoxazole, 500 mg PO qid
21 days
Follow-Up: Clinically until
24
25
26
27
Terima Kasih
28