Anda di halaman 1dari 37

REFARAT

PENYAKIT DI ANOREKTUM

DISUSUN OLEH :
Debby Heldayani 123307024
Lia Floreni 123307070
PEMBIMBING : dr. Yasin Leonardi, Sp B-KBD
ANATOMI ANOREKTAL
ANATOMI ANOREKTAL
HEMOROID

HEMOROID

Pelebaran pembuluh
darah vena di
daerah anus yang
berasal dari pleksus
hemoroidalis
HEMOROID

KLASIFIKASI HEMOROID

Hemoroid Hemoroid
Eksterna Interna
Pelebaran pembuluh vena Pelebaran pembuluh vena
(Pleksus hemoroid inferior) (Pleksus hemoroid superior)
yang berada di bawah yang berada di bawah
kulit atau di luar linea mukosa (submukosa) di atas
dentata atau di dalam linea
dentata
HEMOROID

ETIOLOGI FAKTOR RISIKO


1. Karena bendungan sirkulasi 1. Keturunan
portal akibat kelainan 2. Anatomi
organik : 3. Pekerjaan
a. Sirosis hepatis 4. Umur
b. Bendungan vena porta
c. Tumor intra abdomen
2. Idiopatik
HEMOROID
• Bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak
prolaps ke luar kanal anus. Hanya dapat di
1 lihat dengan anorektoskop

Derajat • Pembesaran hemoroid yang prolaps dan


menghilang atau masuk sendiri ke dalam anus
Hemoroid 2 secara spontan

Interna • Pembesaran hemoroid yang prolaps dan


dapat masuk lagi ke dalam anus dengan
3 bantuan dorongan jari

• Prolaps hemoroid yang permanen


4
HEMOROID
HEMOROID

Akut Kronik
Berupa pembengkakan Terdiri dari satu lipatan
Klasifikasi bulat kebiruan pada atau lebih dari kulit
pinggir anus. anus yang berupa
Hemoroid Tanda dan gejala : jaringan penyambung
Eksterna • rasa sakit dan nyeri dan sedikit pembuluh
• rasa gatal pada darah
hemoroid
HEMOROID

GEJALA KLINIS PEMERIKSAAN FISIK


 Bedarah saat BAB, darah  Hemoroid interna
merah segar tidak bercampur • Hemoroid yang prolaps dapat
dengan darah. terlihat sebagai benjolan yang
 Rasa tidak enak dan tidak tertutup mukosa.
• Colok dubur, benjolan tidak
puas saat BAB teraba kecuali ada
 Pruritus ani penebalan/fibrosis mukosa
 Nyeri jika ada trombosis  Hemoroid eksterna
yang luas dengan udem dan • Benjolan yang ditutupi kulit
radang • Trombosis, benjolan warna
kebiruan,unilokuler/multilokuler,
nyeri tekan
HEMOROID

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING

 Anoskopi  Perdarahan
1. Karsinoma kolorektum
• untuk melihat hemoroid
2. Penyakit divertikel
interna yang tidak
3. Polip
menonjol keluar
4. Kolitis ulserosa
 Pemeriksaan feses rutin
 Benjolan
• Melihat adanya darah
1. Ca anorektal
samar
2. Prolaps recti
HEMOROID

1
• Non-farmakologis

2
• Farmakologis
TALAKSANA
3
• Minimal Invasif

4
• Bedah
HEMOROID

Non - Farmakologis

Bertujuan untuk mencegah perburukan


penyakit dengan cara memperbaiki
defekasi (Bowel Management Program) :

1. Diet, cairan dan serat tambahan


2. Perubahan perilaku buang air
(defekasi dalam posisi jongkok/
squatting)
HEMOROID

Farmakologis

 Terapi untuk memperbaiki defekasi :


• Suplement serat : pysillum atau isphagula
• Laksan/pencahar
 Terapi simptomatik
• Suppositoria untuk HI dan Ointment untuk HE
• Borraginol-N Supp : 1 Supp 3 x sehari
• Faktu : 1 Supp 2 x sehari, Ointment oles 3 x
sehari
 Terapi untuk menghentikan perdarahan
• Bioflavonoid dapat membantu memperbaiki
permeabilitas dinding pembuluh darah.
HEMOROID

Tindakan medis
minimal invasif

1 • Skleroterapi
hemoroid

2 • Ligasi
hemoroid

3 • Terapi laser
HEMOROID

Tindakan Bedah

1 • Hemoreidoktomi

2 • Hemoroidopeksi
dengan stapler
HEMOROID

KOMPLIKASI PROGNOSIS
 Perdarahan Dengan terapi yang sesuai, semua
 Trombosis hemoroid simptomatis dapat
dibuat menjadi asimptomatis.
 Peradangan
Hemorrhoidektomi pada
umumnya memberikan hasil
yang baik.
Sesudah terapi penderita diajari
untuk menghindari obstipasi
dengan makanan serat agar
dapat mencegah timbulnya
kembali gejala hemoroid
FISSURA ANI

Merupakan robekan mukosa,


FISSURA atau luka epitel memanjang
yang sejajar sumbu anus.
ANI Biasanya tunggal dan terletak
di garis tengah posterior
FISSURA ANI
FISSURA ANI

EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI
 Insiden 1 dari 350 orang  Idiopatik
 Frekuensi terjadi, antara laki-  Iritasi akibat diare
laki dan perempuan sama  Cedera partus
 Cenderung terjadi pada usia  Penggunaan laktasive
muda dan pertengahan  Iatrogenik
 Inflammatory bowel disease
 Sexually transmitted disease
FISSURA ANI

• Akut
Keighley Pimer • Kronis
membagi fissura
ani menjadi : • Akibat kelainan
Sekunder patologis
FISSURA ANI

GEJALA KLINIS PEMERIKSAAN FISIK


 Nyeri di daerah rektum INSPEKSI :
(seperti terbakar, terpotong,  Dilakukan dengan menarik kedua
terasa ada robekan) pantat secara perlahan-lahan
 Konstipasi akibat takut nyeri  Skin tag, fissura, hipertrofi papilla
 Feses keras
COLOK DUBUR :
 BAB berdarah warna merah
 Pinggir fissura teraba irregular +
terang pada permukaan nyeri tekan
feses
 Mucoid discharge PROTOSKOPI :
 Pruritus  Terlihat kelainan – kelainan pada
mukosa rektum dan anal canal
FISSURA ANI

Perbedaan Hasil
Pemeriksaan Colok Dubur

Fissura Ani Fissura Ani


Akut Kronik
• Eritem • Ulkus yang dalam
• Mudah berdarah • Sentile pile
• Nyeri • Papilla anal
membesar
• Nyeri tidak hebat
FISSURA ANI

Luka atau rekah anus lainnya,


seperti :
DIAGNOSIS
1) Tuberkulosis
BANDING 2) Sifilis
3) AIDS
4) Proktitis
FISSURA ANI

• Diet makanan kaya


serat dengan minum
cukup
Konservatif
• Anestetik Topikal
PENATALAKSANAAN
• Sfingterotomi interna
Bedah
FISSURA ANI

KOMPLIKASI OPERASI PROGNOSIS

 Infeksi  1-6% kambuh setelah


 Perdarahan sfingterotomi
 Fistula  Kekambuhan lebih besar
 Inkontinensia pada dilatasi sfingter
 Rekurensi atau fissura ani
yang tidak sembuh
FISTULA PERIANAL

Fistel adalah hubungan yang abnormal


antara suatu saluran dan saluran lain (fistel
interna) atau antara saluran dan dunia luar
melalui kulit (fistel interna).
• Fistula perianal adalah saluran abnormal yang dibatasi
oleh jaringan granulasi, yang menghubungkan satu
ruang (dari lapisan epitel anus atau rektum) ke ruang
lain, biasanya menuju ke epidermis kulit di dekat anus,
tapi bisa juga ke organ lainnya seperti kemaluan.
ETIOLOGI FISTULA PERIANAL

Fistula dapat muncul secara spontan atau sekunder


karena abses perianal (atau perirektal).

• Hipotesis kriptoglandular, menjelaskan bahwa fistula perianal


merupakan abses anorektal tahap akhir yang telah terdrainase
dan membentuk traktus

Fistula lainnya dapat terjadi sekunder karena trauma,


penyakit Crohn. fisura ani, karsinoma, terapi radiasi,
aktinomikosis, tuberculosis, dan infeksi klamidia
EPIDEMIOLOGI FISTULA PERIANAL

 Angka prevalensi penyakit ini adalah 8,6 kasus tiap


100.000 populasi. Prevalensi pada pria adalah
12,3 dari 100.000 populasi. Pada wanita, berkisar
5,6 kasus per 100.000 populasi. Rasio antara pria
dan wanita adalah 1,8:1
 Umur rata-rata penderita fistel ani adalah 38 tahun
LETAK FISTULA PERIANAL

 Fistel dapat terletak di subkutis, submukosa, antar


sfingter atau menembus sfingter, dapat pula
terletak anterior, lateral, atau posterior
 Untuk membantu pemeriksa memperkirakan arah
saluran dan kemungkinan lokasi dari muara interna,
dapat digunakan Hukum Goodsall
Hukum Goodsall
KLASIFIKASI FISTULA PERIANAL

Fistula • Terbatas pada ruang intersphingter dan


sphingter interna
Intersphingter • Disebabkan oleh abses perianal

Fistula • Fistula transsphinkter disebabkan oleh abses


ischiorektal, dengan perluasan jalur melalui
transsphingter sphingter eksterna.

Fistula • Disebabkan oleh abses supralevator. Melewati


otot levator ani, diatas puncak otot puborektal
suprasphingter dan masuk ke dalam ruang intersphingter

Fistula • Biasa disebabkan oleh luka yang menembus


ekstrasphingter perineum, penyakit crohn, atau karsinoma
GAMBARAN KLINIS FISTULA PERIANAL

 Adanya riwayat abses ani yang berulang dengan


drainase merupakan suatu petunjuk bahwa
seseorang mungkin mempunyai fistula. Adanya
riwayat kambuhan abses perianal dengan selang
waktu diantaranya, disertai pengeluaran nanah
sedikit-sedikit
 Biasanya gejala terbatas pada pembengkakan
intermiten, drainase, pruritus dan ketidaknyamanan
yang bervariasi.
PEMERIKSAAN FISIK FISTULA PERIANAL

ditemukan satu atau


lebih eksternal • Eksternal opening fistula tampak sebagai bisul
opening fistula atau (bila abses belum pecah) atau tampak sebagai
saluran yang dikelilingi oleh jaringan granulasi
teraba adanya • Internal opening fistula dapat dirasakan sebagai
fistula di bawah daerah indurasi/ nodul di dinding anus setinggi
permukaan kulit garis dentata.
pada daerah anus

• Pada colok dubur umumnya fistel dapat diraba


antara telunjuk di anus (bukan di rectum) dan ibu
jari di kulit perineum sebagai tali setebal kira-kira
Colok dubur 3 mm (colok dubur bidigital). Jika fistel agak lurus
dapat disonde sampai sonde keluar di kripta
asalnya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FISTULA PERIANAL
• Teknik ini dilakukan dengan menyuntikkan kontras
Fistulografi
• Fistulografi kadang berguna pada keadaan kompleks

• Teknik ini membantu dalam menentukan lesi intersphingter atau lesi


USG endoanal transsphingter
atau endorektal

• memiliki resolusi yang baik dalam mengidentifikasi internal opening


dan saluran fistel. Pemeriksaan MRI sangat berguna dalam membantu
MRI mengevaluasi fistula yang kompleks dan berulang

CT-Scan
PENATALAKSANAAN
FISTULA PERIANAL

 Fistulotomy
 Fistulektomy
 Flap Rectal
 Penempatan Seton
 Lem Fibrin atau Sumbat Kolagen

Anda mungkin juga menyukai