DAN TERAPAN 2
HEMOROID
Kelompok 9 :
Annisa Karimah, S. Farm
Irenne Olivia , S. Farm
Kehamilan
Usia tua
Konstipasi kronik
Kurang olahraga/imobilisasi.
PATOGENESIS
Perdarahan dapat terjadi karena trauma feses saat defekasi
Hemoroid yang besar dapat trombosis jika terjadi prolaps dan venous return
terobstruksi oleh tonus sphincter menjadi padat dan sukar dimasukkan ke
dalam anal canal
Nyeri lokal dan iritasi meningkatkan tonus dan spasme sphincter ani
meningkatkan gangguan defekasi dan prolaps
Inflamasi Hemoroid
Trombosis
dan
kronis yang lama
fibrosis
Skin tags
Hambatan
Fibrosis dilatasi
Atrofi
pada
perianal anus saat
defekasi anal
margin
KLASIFIKASI HEMOROID
• Hemoroid interna adalah pelebaran pleksus v. hemorrhoidalis
superior, di atas mucocutaneus junction, dan diliputi mukosa.
• Posisi tersering yaitu kiri lateral (arah jam 3), kanan posterior
Hemoroid (arah jam 7), dan kanan anterior (arah jam 11).
Interna
• menonjol melalui kanalis analis pada saat mengedan ringan tapi dapat masuk kembali
secara spontan
Derajat 2
• hemoroid menonjol saat mengedan dan harus didorong kembali masuk secara manual ke
dalam anus sesudah defekasi
Derajat 3
• merupakan hemoroid yang menonjol keluar dan tidak dapat didorong masuk
Derajat 4
HEMOROID EKSTERNA
Perdarahan saat
defekasi, merah
segar tidak
bercampur
feses
Nyeri jika
terdapat trombus, Anemis
edema, radang
DIAGNOSIS
Penatalaksanaan
Nonfarmakologi
Farmakologis
s
PENATALAKSANAAN MEDIS
NON FARMAKOLOGIS
Perbaiki pola/cara
defekasi
PENATALAKSANAAN MEDIS
FARMAKOLOGIS
Penatalaksanaan farmakologis bertujuan untuk memperbaiki defekasi (mengurangi konstipasi)
sekaligus meredakan atau menghilangkan keluhan serta gejala.
Obat-obat farmakologis hemoroid dibagi atas:
a. Obat untuk memperbaiki defekasi
b. Obat untuk menekan atau mencegah timbulnya gejala (simptomatis)
c. Obat untuk menghentikan pendarahan
d. Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid
Obat untuk memperbaiki defekasi
2. Obat laksan/pencahar
contoh : natrium dioktil sulfosuksinat/natrium dokusat (LAXATAB) dosis : oral,
konstipasi sampai dengan 500 mg sehari dalam dosis terbagi. Dengan barium 400 mg.
MK : menghentikan serta mencegah perdarahan ulang, menghambat konversi plasminogen menjadi plasmin yang mencegah lisis
klot darah, meningkatkan sistim kolagen dan menstabilkan klot darah.
Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid
1. Ardium
dosis : 2 x 500 mg / hari selama 8 minggu
TERAPI DENGAN CARA "MINIMAL
INVASIVE"
• Terapi dengan cara ini dlakukan terhadap penderita yang tidak berhasil dengan cara medik
atau penderita yang belum mau dilakukan operasi.Paling optimal cara ini dilakukan pada
penderita hemorroid derajat 2 atau 3.
• Terapi ini dibagi atas:
• Skleroterapi:
• Rubber band ligation:
• Dilatasi anus
• Bedah krio
• Foto koagulasi infra merah, Elektrokoagulasi,Diatermi bipolar
Skleroterapi: Rubber band ligation: Dilatasi anus
• Sklerosant(morhuat,etoks • Dengan memakai • prosedur sangat simpel
isklerol dsb) disuntikkan aplikator bisa dengan lokal anestesi
para varises sehingga khusus,hemorroid dihisap atau neuroleptik.
terjadi inflammasi dan kemudian rubber band
sklerosis lapisan dilepaskan dan hemorroid
submukosa.Cara ini terikat.Keadaan ini akan
bermanfaat untuk menimbulkan nekrosis
mengatasi hemorroid lokal dan terjadi fibrosis
kecil yang sedang serta fiksasi mukosa pada
berdarah. lapisan otot.
• Sebagian dari mukosa anus dibekukan
dengan nitrogen cair,dalam beberapa hari
Bedah krio
terjadi nekrosis,kemudian sklerosis dan
fiksasi mukosa pada lapisan otot.
Pasien juga mengaku kurang makan makanan yang berserat seperti: sayuran
dan buah-buahan.
Pasien suka mengkonsumsi makanan pedas, dan minum kurang dari 2,5 liter
perhari.
Pasien juga mengaku pekerjaannya sehari-hari lebih banyak duduk karena bekerja
di kantor. Gatal daerah anus (-), mual muntah (-), demam (-), Diare (-),
Riwayat penyakit dahulu/penyakit keluarga
Manajemen
Non
Farmakologi
farmakologi
Promotif
• Minum air putih minimal sebanyak 2,5 liter air setiap hari
• Jika bekerja seharain yang dihabiskan dengan duduk, maka sering-sering beranjak sejenak dari tempat duduk
untuk melenturkan dan meluruskan otot-otot pinggang
• jangan merokok
• Hindari mengangkat beban yang berat, karena hal ini dapat memberikan tekanan pada pembukaan dubur
KURATIF
Kurang berolahraga
ANALISIS UNTUK MENGURANGI PAPARAN/MEMUTUSKAN
RANTAI PENULARAN DENGAN FAKTOR RESIKO ATAU
ETIOLOGI PADA PASIEN INI
• Mengubah kebiasaan kebiasaan buruk tersebut di atas, membiasakan hidup sehat dan teratur.
• Banyak konsumsi air putih dan buah-buahan agar pencernaan lancar. Makanlah makanan berserat seperti
buah segar, sayuran, dan roti gandum
• Minum sebanyak 6-8 gelas air setiap hari
• Kurangi komsumsi cabe dan makanan pedas
• Jangan duduk di toilet dalam waktu lama
• Jika aktivitas lebih banyak duduk, selalu berdiri atau berjalan selama waktu istirahat
• Berolahraga dengan rutin.