Anda di halaman 1dari 50

FARMAKOTERAPI

DAN TERAPAN 2
HEMOROID
Kelompok 9 :
Annisa Karimah, S. Farm
Irenne Olivia , S. Farm

Muhammad Hanif , S. Farm


Putri Ramadhani , S. Farm
Vindyra Hadi , S. Farm
DEFINISI

Hemoroid berasal dari kata ''haima'' dan ''rheo''


yang berarti pelebaran dan inflamasi
pembuluh darah vena di daerah anus yang
berasal dari plexus hemorrhoidalis. 
hemoroid dikenal juga dengan wasir
ETIOLOGI
Faktor mengejan pada buang air besar yang sulit

Pola buang air besar yang salah

Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor

Kehamilan

Usia tua

Konstipasi kronik

Diare kronik dan diare akut yang berlebihan

Hubungan seks peranal

Kurang minum air

Kurang makan makanan berserat (sayur dan buah)

Kurang olahraga/imobilisasi. 
PATOGENESIS
Perdarahan dapat terjadi karena trauma feses saat defekasi

Hemoroid yang besar dapat trombosis jika terjadi prolaps dan venous return
terobstruksi oleh tonus sphincter  menjadi padat dan sukar dimasukkan ke
dalam anal canal

Kasus yang berat  infark vena (strangulasi) dan ulserasi

Nyeri lokal dan iritasi  meningkatkan tonus dan spasme sphincter ani 
meningkatkan gangguan defekasi dan prolaps
Inflamasi Hemoroid
Trombosis
dan
kronis yang lama
fibrosis

Skin tags
Hambatan
Fibrosis dilatasi
Atrofi
pada
perianal anus saat
defekasi anal
margin
KLASIFIKASI HEMOROID
• Hemoroid interna adalah pelebaran pleksus v. hemorrhoidalis
superior, di atas mucocutaneus junction, dan diliputi mukosa.
• Posisi tersering yaitu kiri lateral (arah jam 3), kanan posterior
Hemoroid (arah jam 7), dan kanan anterior (arah jam 11).
Interna

• Hemoroid eksterna adalah pelebaran pleksus v. hemorrhoidalis


inferior, di bawah mucocutaneus junction, dan diliputi epitel anal
Hemoroid canal
Eksterna
HEMOROID INTERNA
• Perdarahan merah segar tanpa nyeri pada waktu defekasi.
• tidak terdapat prolaps keluar canal anal
Derajat 1 • pada anoskopi terlihat hemoroid yang membesar dan menonjol ke dalam lumen

• menonjol melalui kanalis analis pada saat mengedan ringan tapi dapat masuk kembali
secara spontan
Derajat 2

• hemoroid menonjol saat mengedan dan harus didorong kembali masuk secara manual ke
dalam anus sesudah defekasi
Derajat 3

• merupakan hemoroid yang menonjol keluar dan tidak dapat didorong masuk
Derajat 4
HEMOROID EKSTERNA

• Berupa pembengkakan bulat


Akut kebiruan di tepi anus dan sebenarnya
merupakan hematoma.

• Satu atau lebih lipatan kulit anus


Kronis yang terdiri dari jaringan dan sedikit
pembuluh darah.
GEJALA KLINIS HEMOROID

Perdarahan saat
defekasi, merah
segar tidak
bercampur
feses

Prolaps Iritasi perianal 


hemoroid pruritus ani

Nyeri jika
terdapat trombus, Anemis
edema, radang
DIAGNOSIS

Anamnesis • Keluhan klinis berdasarkan klasifikasi hemoroid (derajat 1-4)

• inspeksi perianal untuk melihat ada atau tidaknya fisura,


fistula, polip, atau tumor. Selain itu ukuran, perdarahan, dan
tingkat keparahan inflamasi juga harus dinilai
• pembengkakan vena yang mengindikasikan hemoroid
Pemeriksaan
eksternal atau hemoroid interna yang mengalami prolaps.
Fisik
• Rectal Toucher (RT): untuk menyingkirkan keganasan dan
pemeriksaan tonus ani. Saat RT, hemoroid mungkin tidak
teraba karena terjadi pengosongan akibat tekanan jari
pemeriksa
• Anoskopi  untuk menilai mukosa rektal
dan mengevaluasi tingkat pembesaran
hemoroid
• Sigmoidoskopi  penilaian anus dan
Pemeriksaan rektum, penting untuk menyingkirkan
keganasan sebagai penyebab lain
Penunjang • Enteroskopi  untuk memastikan kelainan
di usus halus
• Rontgen barium enema/kolonoskopi total
 memastikan kelainan di kolon
Anoskopi Sigmoidoskopi
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan

Medis Terapi Bedah

Nonfarmakologi
Farmakologis
s
PENATALAKSANAAN MEDIS
NON FARMAKOLOGIS

Perbaikan pola hidup

Perbaikan pola makan


dan minum

Perbaiki pola/cara
defekasi
PENATALAKSANAAN MEDIS
FARMAKOLOGIS
Penatalaksanaan farmakologis bertujuan untuk memperbaiki defekasi (mengurangi konstipasi)
sekaligus meredakan atau menghilangkan keluhan serta gejala.
Obat-obat farmakologis hemoroid dibagi atas:
a. Obat untuk memperbaiki defekasi
b. Obat untuk menekan atau mencegah timbulnya gejala (simptomatis)
c. Obat untuk menghentikan pendarahan
d. Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid
Obat untuk memperbaiki defekasi

1. Suplemen serat (fiber supplement)


- contoh: psyllium atau isphagula Husk
bulk laxative: menyerap air  membesarkan volume tinja  meningkatkan
peristaltik
contoh : psylium husk 100 mg ( LAXASSIA : 1-3 x sehari sesudah makan).

2. Obat laksan/pencahar
contoh : natrium dioktil sulfosuksinat/natrium dokusat (LAXATAB) dosis : oral,
konstipasi sampai dengan 500 mg sehari dalam dosis terbagi. Dengan barium 400 mg.

• MK : sebagai anionic surfactant  merangsang sekresi mukosa usus halus  meningkatkan


penetrasi cairan ke dalam tinja Tinja menjadi lunak setelah 24 – 48 jam.
• Efek yang tidak diinginkan: Kolik usus, mual, muntah, diare.
Obat Simtomatik

Bertujuan menghilangkan atau mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, atau


kerusakan kulit di daerah anus dengan adanya analgesik dan
vasokontriktor yang bekerja pada pembuluh darah
• Anestetik topikal  untuk mengurangi rasa nyeri
contoh:
Lidocaine ointment 5%
Menthol 0,1 – 1,0% (lebih besar dari 1,0% tidak dianjurkan)
Camphor 0,1 – 3% (lebih besar dari 3% tidak dianjurkan)
Juniper tar 1 – 5%
• Analgesik
contoh : acetaminophen (tablet 325-650mg setiap 4 jam atau 500mg
setiap 8 jam)
Obat Simtomatik

• Kortikosteroid  untuk mengurangi radang daerah hemoroid


contoh : Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct (tersedia sediaan kirim
untuk hemoroid eksterna dan suppos untuk hemoroid interna)
• Mild astringent  untuk mengurangi rasa gatal pada perianal
contoh : Hamamelis water (Witch hazel)
Obat-obat Untuk Menghentikan Pendarahan
• Psylium
MK : memperbaiki permeabilitas dinding pembuluh darah.
contoh : psylium husk 100 mg (1-3x sehari sesudah makan).
• Diosmin dan Hesperidin (90% diosmin dan 10% hesperidin)
contoh : RHODIUM KAPLET (Komposisi: Diosmin 450 mg, hesperidin 50 mg. Indikasi: Meredakan gejala hemoroid (wasir) dan
varises. Dosis: 1-3 tablet/hari. Pemberian Obat: Diberikan sesudah makan).
MK : obat ini bekerja seperti noradrenalin yang mengakibatkan kontraksi vena,menurunkan ekstravasasi dari kapiler dan
menghambat reaksi inflamasi terhadap prostaglandin terhadap prostaglandin (PGE2, PGF2).
Laporan dari Divisi Gastroenterology Departemen Ilmu Penyakit Dalam,FKUI /RSCM (2000) menunjukkan, pengobatan dengan
diosmin dan hesperidin satu tablet 2 x sehari selama 8 minggu, secara signifikan menurunkan derajat hemoroid. Sementara penelitian
plasebo terkontrol buta ganda yang dilakukan Ho dan kawan-kawan melaporkan, pengobatan dengan satu tablet kombinasi diosmin
dan hesperidin 1x sehari selama 2 bulan, secara signifikan mengurangi gejala.
• Asam Tranexamine
contoh : ASAMNEX 500 mg ( dosis : 3-4 x sehari 1 tablet, pemberian : dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak).

MK : menghentikan serta mencegah perdarahan ulang, menghambat konversi plasminogen menjadi plasmin yang mencegah lisis
klot darah, meningkatkan sistim kolagen dan menstabilkan klot darah.
Obat penyembuh dan pencegah serangan hemoroid

1. Ardium
dosis : 2 x 500 mg / hari selama 8 minggu
TERAPI DENGAN CARA "MINIMAL
INVASIVE"
• Terapi dengan cara ini dlakukan terhadap penderita yang tidak berhasil dengan cara medik
atau penderita yang belum mau dilakukan operasi.Paling optimal cara ini dilakukan pada
penderita hemorroid derajat 2 atau 3.
• Terapi ini dibagi atas:
• Skleroterapi:
• Rubber band ligation:
• Dilatasi anus
• Bedah krio
• Foto koagulasi infra merah, Elektrokoagulasi,Diatermi bipolar
Skleroterapi: Rubber band ligation: Dilatasi anus
• Sklerosant(morhuat,etoks • Dengan memakai • prosedur sangat simpel
isklerol dsb) disuntikkan aplikator bisa dengan lokal anestesi
para varises sehingga khusus,hemorroid dihisap atau neuroleptik.
terjadi inflammasi dan kemudian rubber band
sklerosis lapisan dilepaskan dan hemorroid
submukosa.Cara ini terikat.Keadaan ini akan
bermanfaat untuk menimbulkan nekrosis
mengatasi hemorroid lokal dan terjadi fibrosis
kecil yang sedang serta fiksasi mukosa pada
berdarah. lapisan otot.
• Sebagian dari mukosa anus dibekukan
dengan nitrogen cair,dalam beberapa hari
Bedah krio
terjadi nekrosis,kemudian sklerosis dan
fiksasi mukosa pada lapisan otot.

Foto • Prinsip dari cara-cara ini hampir sama


koagulasi
yaitu nekrosis lokal karena panas,terjadi
infra merah,
nekrosis, fibrosis/sklerosis dan fiksasi
Elektrokoagu
mukosa pada jaringan otot dibawahnya.
lasi,Diatermi
TERAPI BEDAH
• Terapi medik Bila kurang baik diganti dengan cara
Hemorroid derajat 1
minimal invasive

• Terapi dengan cara minimal invasive


Hemorroid derajat 2 • Bila pasien tidak mau dapat dicoba terapi medik
Bila gagal dengan minimal invasive ganti dengan
operasi

Hemorroid derajat 3 • Terapi dengan minimal invasive atau operasi

Hemorroid derajat 4 • Operasi


KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn.Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : tenaga honorer
Pendidikan : SMA
Alamat : RT. 02 Tanjung Raden
Keluhan Utama:
Buang air besar disertai darah sejak 2 hari yang lalu

Riwayat  Penyakit Sekarang:


Sejak ± 3 tahun ini, pasien merasakan adanya tonjolan dari dubur
terutama saat mengedan dan Buang air besar yang disertai dengan
keluarnya darah yang berwarna merah segar, darah yang keluar ±
sebanyak ½ gelas. Darah yang keluar tidak bercampur dengan air
besar, namun terpisah, darah keluar terlebih dahulu baru kemudian
diikuti dengan buang air besar.
Awalnya tonjolan keluar jika pasien mengedan dan masih bisa masuk
sendiri jika pasien tidak mengedan lagi. Nyeri (+).
• Tonjolan dirasakan memberat jika • Pasien mengatakan susah buang Air
pasien makan makanan makan yang Besar.
bersantan dan makanan berlemak. • Pasien tidak pernah mengontrol
dan kelelahan. keluhannya ke fasilitas kesehatan
• Sejak ±1 tahun ini, benjolan tidak ataupun mengkonsumsi obat untuk
dapat masuk sendiri, tetapi harus mengobati keluhanya.
dibantu didorong dengan jari. Setiap • Sejak ± 2 hari ini yang lalu pasien
hendak buang air besar, maka keluar mengeluh buang air besar disertai
darah segar , setelah darah berhenti, darah. Darah yang keluar menetes
lalu pasien berusaha memasukkan dan tidak bercampur dengan feses.
tonjolan di dubur ke dalam. Nyeri Saat buang air besar tidak disertai
(+), gatal (-). lendir.
• BAK lancar tidak ada keluhan
RIWAYAT KEBIASAAN
BAB rata-rata 2 hari sekali dengan keluar kotoran agak padat  sering mengedan
keras ketika BAB,

Pasien juga mengaku kurang makan makanan yang berserat seperti: sayuran
dan buah-buahan.

Pasien suka mengkonsumsi makanan pedas, dan minum kurang dari 2,5 liter
perhari.

Pasien juga mengaku pekerjaannya sehari-hari lebih banyak duduk karena bekerja
di kantor. Gatal daerah anus (-), mual muntah (-), demam (-), Diare (-),
Riwayat penyakit dahulu/penyakit keluarga

 Ayah kandung pasien mengalami keluhan yang sama (+)


 Riwayat Hipertensi disangkal
 Riwayat DM disangkal
 Riwayat asam urat dan mengkonsumsi obat dalam jangka
waktu lama disangkal.
 Riwayat mengkonsumsi obat – obatan disangkal
 Riwayat Gastritis : +
 Riwayat allergi :-
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
• Tekanan Darah : 110/ 70 mmHg
• Frekuensi Napas : 18 x/menit
• Frekuensi Nadi : 72 x/menit
• Suhu : 36,50C
• Kepala :Normochepali, rambut hitam, tersebar merata, tidak mudah dicabut.
• Mata : conjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
• Hidung : Normosepta, secret -/-, hiperemis -/-
• Telinga : Normotia, secret -/-
• Mulut : bibir sianosis (-), lidah kotor (-), bibir kering (-)faring hiperemis (-).
• Leher : pembesaran kelenjar tiroid (-), Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks
• Jantung : BJ I/II reguler normal, murmur(-), gallop(-)
• Paru : Vesikuler +/+, ronki (-), wheezing(-)
• Abdomen : Datar, Supel, nyeri tekan (-), NL(-), BU (+) normal
• Ekstermitas sup/inf : akral hangat, edema (-) , CRT < 2”
STATUS LOKALIS
• Pasien saat pemeriksaan colok dubur, pasien berbaring posisi sim (miring ke
lateral), dan pasien diminta untuk mengedan Inspeksi
• Tampak benjolan diameter ± 5 cm yang berada di atas garis linea dentata,
warna kemerahan, hematom perianal (-), abses (-) Palpasi
• Tonus sphingter ani baik, teraba massa, Konsistensi teraba kenyal, batas
tegas, nyeri tekan (-), benjolan dapat dimasukkan dengan jari. pada sarung
tangan darah (-), lendir (-), feses (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan Darah Rutin Diagnosis :


 Anoskopi : untuk menilai mukosa Hemorrhoid Interna grade III
rectal dan tingkat pembesaran
hemoroid Diagnosis Banding
 Sigmoidoskopi : untuk memastikan Hematoma Perianal
tidak adanya diagnose banding lain Fisura Anal
seperti kolitis, polip rektal, dan karsinoma rektum,
kanker. polip rektal,
Pemeriksaan Darah Rutin Pemeriksaan Histopatologi Pemeriksaan Histopatologi
•• WBC
WBC :: 6.98 6.98 xx 10
103/uL
3
/uL •• Makroskopis
Makroskopis :: Satu
Satu kantong
kantong •• Mikroskopis
Mikroskopis :: Sediaan
Sediaan menunjukkan
menunjukkan
•• MCHC
MCHC :: 37.8 g/dL
37.8 g/dL jaringan,
jaringan, identitas sesuai, tanpa
identitas sesuai, tanpa jaringan
jaringan dilapisi epithel skuamous
dilapisi epithel skuamous
HGB :: 15.1 keterangan.
keterangan. 44 buah
buah jaringan
jaringan ukuran
ukuran dan
dan sebagian
sebagian dilapisi
dilapisi epitel
epitel kolumner
kolumner
•• HGB 15.1 g/dL
g/dL
PLT :: 366 terbesar 3x2x1.5 cm . terkecil
terbesar 3x2x1.5 cm . terkecil dengan
dengan struma dibawahnya sembab
struma dibawahnya sembab
•• 366 x 10
x 103/uL
3
PLT /uL 2.5x2.5x1.5
•• HCT :: 40.0 % 2.5x2.5x1.5 cm
cm .. coklat
coklat kehitaman,
kehitaman, diinfiltrasi
diinfiltrasi limfosit.
limfosit. Dan
Dan dijumpai
dijumpai
HCT 40.0 % kenyal. Pada pembelahan
kenyal. Pada pembelahan banyak
banyak pembuluh
pembuluh darah
darah vena
vena yang
yang
•• MCV
MCV :: 79.4
79.4 fL
fL penampang
penampang warna
warna coklat
coklat kehitaman
kehitaman dilatasi dengan lumen berisi
dilatasi dengan lumen berisi
•• MCH
MCH :: 30.0
30.0 pg
pg diambil kup.
diambil kup. trombosit
trombosit yang
yang sebagian
sebagian mengalami
mengalami
organisasi.
organisasi. Dibagian lain
Dibagian lain dijumpai
dijumpai
perdarahan luas. Tidak didapatkan
perdarahan luas. Tidak didapatkan
tanda
tanda ganas.
ganas.
MANAJEMEN

Manajemen

Promotif Preventif Kuratif

Non
Farmakologi
farmakologi
Promotif

• Menjelaskan kepada pasien hal-hal yang dapat menyebabkan ambeien


• Menjelaskan kepada pasien bagaimana cara mencegah ambeien agar tidak
bertambah parah
• Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini sulit sembuh dengan
hanya pengobatan konservatif
• Menjelaskan komplikasi terburuk dari penyakit ini bila tidak dilakukan
pengobatan secara cepat, tepat, dan adekuat.
Preventif
• Makanlah makanan berserat dan vitamin seperti buah segar, sayuran, dan roti gandum

• Minum air putih minimal sebanyak 2,5 liter air setiap hari

• Kurangi komsumsi makanan pedas

• Jika bekerja seharain yang dihabiskan dengan duduk, maka sering-sering beranjak sejenak dari tempat duduk
untuk melenturkan dan meluruskan otot-otot pinggang

• Jangan melakukan hubungan seks melalui anus

• Jangan suka Manahan buang air besar atau air kecil.

• Hindari mengedan berlebihan

• jangan merokok

• Jangan duduk dalam waktu lama atau nokrong lama d WC

• untuk meringankan rasa sakit

• Hindari mengangkat beban yang berat, karena hal ini dapat memberikan tekanan pada pembukaan dubur
KURATIF

Non farmakologi Farmakologi


Berbaring untuk membantu mempercepat • Anti Hemoroid supp 1x1 pada malam hari sebelum
berkurangnya pembengkakan. tidur, yang mengandung bismuth subgallate 150
Rendam, duduk dengan air hangat yang bersih dapat mg
dilakukan rutin dua kali sehari selama 10 menit pagi • Hexachlorophene 2,5 mg (antibakteri)
dan sore selama 1 – 2 minggu, karena air hangat • Lignocaine 10 mg (anastesi)
dapat merelaksasi sfingter dan spasme serta • Zinc Oxide 120 mg (antiinflamasi)
memperkecil benjolan pada wasir.
• Sulfa ferrous 1 x 300 mg tablet per hari
Makan makanan yang berserat dan mengandung (pembentuk sel darah merah-besi)
vitamin seperti sayur-sayuran dan buah-buahan (25- • Vit K tab 3 x 10 mg (koagulan)
30 gram sehari), dan menghindari obat-obatan yang
dapat menyebabkan konstipasi.
Banyak minum air putih minimal 2,5 liter perhari
Dinas Kesehatan Kota Jambi Dinas Kesehatan Kota Jambi
Puskesmas Olak Kemang Puskesmas Olak Kemang
dr. Silviana Sari G1A213028
STR 019/01/2015 dr. Silviana Sari G1A213028
Jl sehat no 01 RT 03 STR 019/01/2015
Dokter :dr. Silviana Sari Jl sehat no 01 RT 03
SIP : No. 266/SIK/2015 NO.I Dokter :dr. Silviana Sari
SIP : No. 266/SIK/2015 NO.2

14 Mei 2015 14 Mei 2015


R/ Anti Hemoroid supp no. III R/ Vit K tab 10 mg no.IX
S 1dd supp1 h.s S 3 dd tab1
R/ sulfat Ferrous 300 mg tab No V R/ Anti Hemoroid supp no. III
S 1 dd tab I S 1dd supp1 h.s
R/ Vitamin B complek tab No XV R/ sulfat Ferrous 300 mg tab No V
S 3 dd tab I S 1 dd tab I
R/ Vitamin B complek tab No XV
S 3 dd tab I
R/ Vitamin C 50 mg tab No.XII
Pro :Tn.Z/ laki-laki/ 31 tahun S 3 dd tab I pc
Alamat : RT. 02Tanjung Raden

Pro :Tn.Z/ laki-laki/ 31 tahun


Alamat : RT. 02 Tanjung Raden
ANALISA KASUS
Hubungan diagnosis dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, keadaan
rumah dan lingkungan sekitar
Anamnesis:
Pada anamnesis pasien hemorrhoid interna grade III didapatkan adanya keluhan
Buang air besar disertai darah sejak 2 hari yang lalu . keluhan disertai dengan
timbulnya benjolan di anus yang dapat dimasukan ke dalam anus dengan
bantuan jari, terasa nyeri. Saat buang air besar biasanya di sertai dengan darah
segar, menetes dan tidak bercampur dengan feses. Berdasarkan pengamatan
terhadap faktor jongkok yang lama pada toilet jongkok merupakan salah satu
faktor untuk timbulnya hemoroid, karena jongkok yang lama dapat
menyebabkan aliran darah yang statis.
HUBUNGAN DIAGNOSIS DENGAN PERILAKU
KESEHATAN DALAM KELUARGA DAN LINGKUNGAN
SEKITAR

Pasien memiliki kebiasaan suka memakan makanan yang pedas,


berlemak, diet rendah serat dan kurang vitamin serta kurang minum dari
2,5 liter per hari. Faktor pekerjaan pasien yang lebih banyak duduk di
kantor membuat risiko untuk terkena hemoroid menjadi lebih besar, lalu
terjadi konstipasi. Pasien juga seorang perokok. kebiasaan seperti ini juga
dapat menyebabkan terjadinya hemoroid.
ANALISIS KEMUNGKINAN BERBAGAI FAKTOR RISIKO
ATAU ETIOLOGI PENYAKIT PADA PASIEN INI
Kurang makanan dan kurang vitamin berserat seperti buah segar, sayuran, dan
roti gandum

Kurang intake cairan

Aktivitas di kantor yang lebih banyak duduk

Riwayat ayah kandung dengan hemorrhoid

Kurang berolahraga
ANALISIS UNTUK MENGURANGI PAPARAN/MEMUTUSKAN
RANTAI PENULARAN DENGAN FAKTOR RESIKO ATAU
ETIOLOGI PADA PASIEN INI

• Mengubah kebiasaan kebiasaan buruk tersebut di atas, membiasakan hidup sehat dan teratur.
• Banyak konsumsi air putih dan buah-buahan agar pencernaan lancar. Makanlah makanan berserat seperti
buah segar, sayuran, dan roti gandum
• Minum sebanyak 6-8 gelas air setiap hari
• Kurangi komsumsi cabe dan makanan pedas
• Jangan duduk di toilet dalam waktu lama
• Jika aktivitas lebih banyak duduk, selalu berdiri atau berjalan selama waktu istirahat
• Berolahraga dengan rutin.

Anda mungkin juga menyukai