Anda di halaman 1dari 19

Hemorrhoid

Pembimbing : dr. Johannes Apul Simarmata, Sp.B

Kepaniteraan Klinik Bedah Umum


RSU Royal Prima
Definisi

Hemoroid merupakan pelebaran dan


inflamasi pembuluh darah vena di daerah
anus yang asalnya dari plexus hemoroidalis.

1. Hemoroid interna : pelebaran pembuluh


vena (pleksus hemoroid superior) yang
berada di bawah mukosa (submukosa), di
atas linea dentata

2. Hemoroid eksterna : pelebaran pembuluh


vena (pleksus hemoroid inferior) yang
berada di bawah kulit (subkutan), di
bawah linea dentata

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (VI ed.)


Epidemiologi

Hemorrhoid umum terjadi dan mempengaruhi sekitar 10 juta orang per tahun. Prevalensi yang tepat
tidak diketahui karena kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak mencari perawatan dari
dokter.
1. Satu studi memperkirakan bahwa lebih dari 50% populasi AS yang berusia di atas 50 tahun memiliki
pengalaman penyakit hemoroid (Foxx-Orenstein, 2014)
2. Penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode 2009 hingga 2011 didapatkan
95 dari 166 pasien hemoroid berjenis kelamin laki-laki (Utomo, 2009-2013)

American Academy of Family Physician, Hemorrhoids: Diagnosis and Treatment Options (2018)

Diagnosis dan Penatalaksanaan Hemoroid (2021), Ganesha Medicina Journal


Etiologi
Hemoroid timbul karena dilatasi, pembengkakan, atau inflamasi vena hemoroidalis yang disebabkan oleh
faktor pencetus

1. Konstipasi kronis

2. Mengejan pada buang air besar yang sulit dan yang lama

3. Kehamilan

4. Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor

5. kurang minum air, makanan yang rendah serat

6. kurang olahraga/imobilisasi
Patogenesis

Patogenesis hemorrhoid bersifat multifaktorial. Banyak faktor yang


mempengaruhinya seperti

● pola makan dan kebiasaan makan


● tonisitas sfingter ani
● massa feses yang keras
● mengejan
● kehamilan
● toileting dalam posisi duduk.

Faktor-faktor tersebut menyebabkan gangguan aliran balik yang diikuti


oleh edema dan penonjolan bantalan anus, penurunan tonus sfingter
yang memperberat bantalan prolaps yang bermanifestasi pada benjolan
dan atau perdarahan anus.
Patofisiologi

1. Sifat mekanik. kelemahan jaringan pendukung dan


• Mengejan dengan buang air besar ligamen pengikat bantalan anal kanal
membuat bantalan anal kanal prolaps

memainkan peran penting dalam


• Kebiasaan buang air besar dalam
perkembangan hemoroid, karena
posisi duduk
sumbu dubur diposisikan dengan beban
terfokus pada anus
2. Sifat hemodinamik

Hemoroid internal ditemukan sebagai kombinasi dari buang air besar dengan feses yang keras dan kerusakan bantalan anal kanal
yang merupakan semacam degenerasi jaringan pendukung. Kerusakan seperti itu membuat aliran darah pada pleksus hemoroidalis
mengalami stagnasi (tidak lancar) dan edema lebih lanjut menyebabkan bantalan anal kanal yang membesar

Statis aliran vaskuler menyebabkan marginalisasi leukosit yang kemudian melekat pada endotelium dan diikuti oleh pelepasan
mediator inflamasi seperti prostaglandin dan radikal bebas, peningkatan permeabilitas kapiler, kerapuhan endotel, dan nekrosis
dari dinding pembuluh darah

tersumbatnya pembengkakan dan penebalan serta memperbesar


anastomosis dari bantalan anal kanal PROLAPS
arteriovenous
Derajat Hemoroid

Derajat Hemoroid Interna


I Bila terjadi pembesaran hemoroid yang tidak prolaps
ke luar kanal anus.
II Pembesaran hemoroid yang prolaps dan menghilang
atau masuk sendiri ke dalam anus secara spontan
III Pembesaran hemoroid yang prolaps dan dapat masuk
lagi kedalam anus dengan bantuan dorongan jari
IV Prolaps hemoroid yang permanen. Rentan dan
cenderung untuk mengalami trombosis dan infark
Diagnosa
1. Anamnesa

a. Hemoroid interna

● Perdarahan : disebabkan karena feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak
bercampur dengan feses, dapat hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada
pendarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah. Kadang perdarahan hemoroid
berulang dapat menyebabkan anemia berat

● sensasi prolaps jaringan : dapat disertai inkontinensia fekal ringan, keluarnya lendir, sensasi kepenuhan
perianal, dan iritasi kulit perianal yang dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal dengan pruritus anus
dan disebabkan oleh kelembaban yang terus-menerus serta rangsangan mukus. Jika sudah muncul
prolaps menetap dan tidak dapat didorong masuk lagi, biasanya disertai keluarnya mukus dan
terdapatnya feses pada pakaian dalam

● Nyeri : lebih jarang terjadi dibandingkan dengan hemoroid eksterna


b. Hemoroid eksterna

● rasa sakit : karena aktivasi persarafan


perianal yang diakibatkan oleh
trombosis, pasien biasanya
menggambarkan massa perianal yang
nyeri yang terasa lunak saat dipalpasi

● Pendarahan : jika ulserasi berkembang


dari nekrosis hemoroid trombosis, dan
darah ini cenderung lebih gelap dan
lebih menggumpal daripada
perdarahan dari hemoroid interna.
Massa mungkin meningkat dalam
ukuran dan keparahan dari waktu ke
waktu.
Diagnosa
2. Pemeriksaan fisik
● Rectal toucher : diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan
karsinoma rektum

3. Pemeriksaan penunjang
● Sigmoidoskopi : pasien dengan umur dibawah 50 tahun yang
memiliki resiko rendah terkena hemoroid

● Kolonoskopi : wajib dilakukan pada pasien yang lebih tua dan


yang memiliki red flag (sejarah neoplasma kolorektal baik
pribadi maupun keluarga, penyakit radang usus, perubahan
kebiasaan buang air besar, penurunan berat badan yang
signifikan baru-baru ini, dan pada pemeriksaan laboratorium
ditemukan anemia)
Diagnosa

4. Anoskopi : untuk melihat hemoroid interna yang


tidak menonjol keluar. Anoskop dimasukkan dan
diputar untuk mengamati keempat kuadran

5. Proktosigmoidoskopi: untuk memastikan bahwa


keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau
proses keganasan di tingkat yang lebih tinggi
Diagnosa banding

Terdapat beberapa diagnosis banding untuk hemoroid

1. karsinoma kolorektum
2. penyakit divertikel
3. Polip
4. kolitis ulserosa
5. Prolaps recti
Penatalaksanaan

1. Terapi konservatif

● Modifikasi gaya hidup :


- asupan cairan yang cukup 30-40 ml/kgbb/hari dan asupan serat 20-30 g/hari
- Olahraga teratur
- mengejan terlalu keras atau berlebihan saat defekasi
- Warm sitz baths dengan merendam area rektal pada air hangat selama 10-15 menit 2-3 kali sehari

● Farmakologis
- Laksan/pencahar : - microlax : 1 tube/rektal
- Simptomatik : mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, kerusakan kulit daerah anus. 1 supp 2xsehari,
ointment oles 3xsehari (sediaan suppositoria diberikan pada hemoroid interna, sediaan ointment
diberikan pada hemoroid eksterna.)
- Obat untuk menghentikan perdarahan campuran diosmin dan hesperidin. Ardium 500 mg ; hemoroid akut
: 6 tablet per hari selama 4 hari, dilanjutkan 4 tablet per hari selama 3 hari.
2. Tindakan parasurgical

● Skleroterapi
- dilakukan pada grade I dan II
- Hemorrhoid disuntik larutan kimia yang akan menyebabkan
fibrosis, fiksasi ke saluran anus dan obliterasi jaringan
hemorrhoid yang redundan.
- K.I : trombosis, fisura/fistel, kehamilan

● Rubber band ligation


- dilakukan pada grade II
- prosedur dengan menempatkan karet pengikat di sekitar
jaringan hemoroid interna sehingga mengurangi aliran
darah ke jaringan tersebut menyebabkan hemoroid
nekrosis dan lepas
- K.I : fisura/fistel, proctitis

● Infrared coagulation
- dilakukan pada grade I, II, III
- Untuk membakar bantalan sehingga memungkinkan untuk
lepas
- K.I : hemorrhoid eastern, proctitis
 
2. Tindakan parasurgical

● Cryosurgery
- Mengkoagulasi dengan menggunakan nitrous oxide
(-98C) tau liquid nitrogen (-196C) sehingga menjadi
nekrosis
- Tidal dipakai secara luas karena mucosa yang
necrotic sugar ditentukan luasnya

● Laser therapy
- dilakukan pada grade III
- Pancaran laser yang intens berinteraksi dengan
jaringan dapat digunakan untuk mengkoagulasi,
 
memotong dan menututp pembuluh darah
- Namun dapat menyebabkan perdarahan sekunder
akibat destruksi jaringan akibat panas
 
3. Tindakan surgical

● Tindakan hemorrhoidectomy merupakan terapi


terbaik. Hemorrhoidectomy dilakukan menggunakan
open or closed technique

● Open technique (Milligan-Morgan)


- Pasien dalam posisi lithotomi insisi triangular mulai
dari kulit anal ke aram proksimal hingga pedikel
hemorrhoid
- Jaringan hemorrhoid di eksisi dengan gunting atar
pisau, pedikel hemorrhoid diligasi dengan vicryl atau
catgut  
- Defek kulit dan mucosa dapat dirawat secara terbuka
atau dijahit sebagian

● Closed technique (Hill-Ferguson)


- Pasien dalam posisi prone, insisi dibuat pada daerah
hemorrhoid, pedicel dibedah ke dasar proksimal, dan
di lignais dengan vicryl
- Mucosa dan multi dijahit setelah hemostatic dicapai
dengan kauter
 

3. Tindakan surgical

● Stapled haemorrhoidopexy
- Alat yang digunakan akan menghilangkan
kolom melingkar mukosa dan submukosa
tepat diatas hemorrhoid, sehingga
mengganggu pasokan darah
- Cincin staples memperbaiki bantal vaskular
yang dipindahkan ke bawah kembali ke
lokasi semula untuk mengembalikan  
anatomi dan fungsi.

- K.I : fisura/fistula
Komplikasi Hemorrhoid

1. Anemia: setelah perdarahan parah atau berlanjut.

2. Trombosis:
• Ketika prolaps terjepit oleh sfingter ani
• Aliran balik vena tersumbat dan trombosis tumpukan terjadi.
• Prolaps sering membengkak hingga seukuran buah plum besar, berwarna hitam
keunguan dan tegang, dan disertai dengan rasa sakit dan tekanan yang cukup besar.
Supurasi atau ulserasi dapat terjadi.
• Setelah 2-3 minggu, tumpukan trombosis menjadi fibrosa, seringkali dengan
penyembuhan spontan.

Anda mungkin juga menyukai