Hemorrhoid umum terjadi dan mempengaruhi sekitar 10 juta orang per tahun. Prevalensi yang tepat
tidak diketahui karena kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak mencari perawatan dari
dokter.
1. Satu studi memperkirakan bahwa lebih dari 50% populasi AS yang berusia di atas 50 tahun memiliki
pengalaman penyakit hemoroid (Foxx-Orenstein, 2014)
2. Penelitian yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode 2009 hingga 2011 didapatkan
95 dari 166 pasien hemoroid berjenis kelamin laki-laki (Utomo, 2009-2013)
American Academy of Family Physician, Hemorrhoids: Diagnosis and Treatment Options (2018)
1. Konstipasi kronis
2. Mengejan pada buang air besar yang sulit dan yang lama
3. Kehamilan
6. kurang olahraga/imobilisasi
Patogenesis
Hemoroid internal ditemukan sebagai kombinasi dari buang air besar dengan feses yang keras dan kerusakan bantalan anal kanal
yang merupakan semacam degenerasi jaringan pendukung. Kerusakan seperti itu membuat aliran darah pada pleksus hemoroidalis
mengalami stagnasi (tidak lancar) dan edema lebih lanjut menyebabkan bantalan anal kanal yang membesar
Statis aliran vaskuler menyebabkan marginalisasi leukosit yang kemudian melekat pada endotelium dan diikuti oleh pelepasan
mediator inflamasi seperti prostaglandin dan radikal bebas, peningkatan permeabilitas kapiler, kerapuhan endotel, dan nekrosis
dari dinding pembuluh darah
a. Hemoroid interna
● Perdarahan : disebabkan karena feses yang keras. Darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak
bercampur dengan feses, dapat hanya berupa garis pada feses atau kertas pembersih sampai pada
pendarahan yang terlihat menetes atau mewarnai air toilet menjadi merah. Kadang perdarahan hemoroid
berulang dapat menyebabkan anemia berat
● sensasi prolaps jaringan : dapat disertai inkontinensia fekal ringan, keluarnya lendir, sensasi kepenuhan
perianal, dan iritasi kulit perianal yang dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal dengan pruritus anus
dan disebabkan oleh kelembaban yang terus-menerus serta rangsangan mukus. Jika sudah muncul
prolaps menetap dan tidak dapat didorong masuk lagi, biasanya disertai keluarnya mukus dan
terdapatnya feses pada pakaian dalam
3. Pemeriksaan penunjang
● Sigmoidoskopi : pasien dengan umur dibawah 50 tahun yang
memiliki resiko rendah terkena hemoroid
1. karsinoma kolorektum
2. penyakit divertikel
3. Polip
4. kolitis ulserosa
5. Prolaps recti
Penatalaksanaan
1. Terapi konservatif
● Farmakologis
- Laksan/pencahar : - microlax : 1 tube/rektal
- Simptomatik : mengurangi keluhan rasa gatal, nyeri, kerusakan kulit daerah anus. 1 supp 2xsehari,
ointment oles 3xsehari (sediaan suppositoria diberikan pada hemoroid interna, sediaan ointment
diberikan pada hemoroid eksterna.)
- Obat untuk menghentikan perdarahan campuran diosmin dan hesperidin. Ardium 500 mg ; hemoroid akut
: 6 tablet per hari selama 4 hari, dilanjutkan 4 tablet per hari selama 3 hari.
2. Tindakan parasurgical
● Skleroterapi
- dilakukan pada grade I dan II
- Hemorrhoid disuntik larutan kimia yang akan menyebabkan
fibrosis, fiksasi ke saluran anus dan obliterasi jaringan
hemorrhoid yang redundan.
- K.I : trombosis, fisura/fistel, kehamilan
● Infrared coagulation
- dilakukan pada grade I, II, III
- Untuk membakar bantalan sehingga memungkinkan untuk
lepas
- K.I : hemorrhoid eastern, proctitis
2. Tindakan parasurgical
● Cryosurgery
- Mengkoagulasi dengan menggunakan nitrous oxide
(-98C) tau liquid nitrogen (-196C) sehingga menjadi
nekrosis
- Tidal dipakai secara luas karena mucosa yang
necrotic sugar ditentukan luasnya
● Laser therapy
- dilakukan pada grade III
- Pancaran laser yang intens berinteraksi dengan
jaringan dapat digunakan untuk mengkoagulasi,
memotong dan menututp pembuluh darah
- Namun dapat menyebabkan perdarahan sekunder
akibat destruksi jaringan akibat panas
3. Tindakan surgical
3. Tindakan surgical
● Stapled haemorrhoidopexy
- Alat yang digunakan akan menghilangkan
kolom melingkar mukosa dan submukosa
tepat diatas hemorrhoid, sehingga
mengganggu pasokan darah
- Cincin staples memperbaiki bantal vaskular
yang dipindahkan ke bawah kembali ke
lokasi semula untuk mengembalikan
anatomi dan fungsi.
- K.I : fisura/fistula
Komplikasi Hemorrhoid
2. Trombosis:
• Ketika prolaps terjepit oleh sfingter ani
• Aliran balik vena tersumbat dan trombosis tumpukan terjadi.
• Prolaps sering membengkak hingga seukuran buah plum besar, berwarna hitam
keunguan dan tegang, dan disertai dengan rasa sakit dan tekanan yang cukup besar.
Supurasi atau ulserasi dapat terjadi.
• Setelah 2-3 minggu, tumpukan trombosis menjadi fibrosa, seringkali dengan
penyembuhan spontan.