HEMOROID

DEFINITION//PENGERTIAN
Hemorrhoid is an inflammatory condition and the dilation of veins around the anus that comes
from the hemorrhoidal plexus
Wasir adalah kondisi peradangan dan dilatasi vena di sekitar anus yang berasal dari plexus
hemoroidalis.
Normal tissue found in everyone, consisting of the arterial-venous plexus, functions as a valve in
the anal canal to help the anal sphincter system, preventing flatus and fluid incontinence
Jaringan normal yang ditemukan pada semua orang, yang terdiri dari plexus arteri-vevenous,
berfungsi sebagai katup di saluran anus untuk membantu sistem sfingter anal, mencegah
sanjungan dan inkontinensia cairan

Epidemiology//Epidemiologi
The data shows that ten million people in Indonesia are reported to be suffering hemorrhoids
Data menunjukkan bahwa sepuluh juta orang di Indonesia dilaporkan menderita wasir
The incidence of hemorrhoids tends to increase as a person gets older, where the peak age is 45-
65 years. Elderly patient more often suffer from constipation, resulting the congestion of haemorrhoid
plexus due to straining process

Kejadian wasir cenderung meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, di mana usia
puncaknya adalah 45-65 tahun. Pasien lanjut usia lebih sering menderita sembelit,
mengakibatkan kemacetan plexus wasir karena proses tegang

Anatomy//Anatomi
Diagnosis//Diagnosis
HISTORY//Anamnesis
A detailed history is one of the cornerstones for establishing the diagnosis of hemorrhoids. The
color and character of anorectal bleeding and the relief obtained from reduction of prolapsed
hemorrhoids into the anal canal lead the examiner to the diagnosis. Usually found complaints of
constipation, hard faeces, severe pain in each defecation, and fresh blood on the surface of the
stool
Anamnesis lengkap adalah salah satu landasan untuk menetapkan diagnosis hemoroid. Warna
dan karakter pendarahan anorektal dan bantuan yang diperoleh dari pengembalian hemoroid
yang prolaps mengarahkan pemeriksa ke diagnosis. Biasanya ditemukan keluhan sembelit, feses
keras, nyeri parah pada setiap buang air besar, dan darah segar di permukaan tinja
PHYSICAL EXAMINATION + SUPPORTING EXAMINATION//Pemeriksaan
Fisik+Pemeriksaan Penunjang
INSPECTION//Inspeksi
It can be seen the skin around the perineum and seen whether tissues or protrusions appear.
External hemorrhoids can be seen by inspection especially in the event of thrombosis. If the
prolapse internal hemorrhoids, then the bulge covered in the musin-producing epithelial will be
visible if the sufferer is asked to strain. (Sardinha, 2002)
Dapat dilihat kulit di sekitar perineum dan dilihat secara teliti adakah jaringan atau tonjolan
yang muncul. hemoroid externa dapat dilihat dengan inspeksi apalagi bila terjadi trombosis.
jika hemoroid interna prolaps, maka tonjolan yang ditutupi epitel penghasil musin akan dapat
dilihat apalbila penderita diminta mengejan.
PALPATION//Palpasi
Can tell the location of pain in the anal canal. It is also rated as a tonus of spincter ani. Usually
hemorrhoids are difficult to find, except they are large in size.
Dapat memberikan gambaran yang berat dan lokasi nyeri dalam anal kanal. Dinilai juga tonus
dari spincter ani. Biasanya hemoroid sulit untuk diraba, kecuali ukurannya besar.
- Rectal Toucher//Colok Dubur
On rectal toucher examination, the internal hemorrhoids cannot be aved because the
pressure of the veins in them is not high enough and usually does not pain. rectal toucher is
required to get rid of possible rectal carcinoma.
Pada pemeriksaan rectal toucher, wasir internal tidak dapat dibalaskan karena tekanan
vein di dalamnya tidak cukup tinggi dan biasanya tidak sakit. rectal toucher diperlukan
untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma.
- Anoscopy//Anoskopi
Anoscopy is required to see the interna hemorrhoids that do not protrude out. On anoscopy
is visible in the blood vessels in the internal hemorrhoids are dilated and visible purpleish
blue, and on hemorrhoids internal prolapse is pink dark, shiny, and mass sometimes soft on
anal margins. External hemorrhoids appears pink with soft consistency.
Anoskopi diperlukan untuk melihat wasir interna yang tidak menonjol keluar. Pada
anoskopi terlihat dalam pembuluh darah di wasir internal melebar dan terlihat biru ungu,
dan pada wasir prolaps internal berwarna merah muda, gelap, mengkilap, dan massa
kadang-kadang lembut pada margin anus. Wasir eksternal tampak berwarna merah muda
dengan konsistensi lembut.
- Proctosigmoidoscopy//Proktosigmoidoskopi
Proctosigmoidoscopy needs to be done to ensure that complaints are not caused by
inflammatory processes or malignancy processes
Proctosigmoidoscopy perlu dilakukan untuk memastikan bahwa keluhan tidak disebabkan
oleh proses peradangan atau proses keganasan
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS//Diagnosis Banding
Colorectal carcinoma, Polyps, Ulcerosa Colitis
TREATMENT
NONOPERATIVE MANAGEMENT AND MINOR SURGICAL PROCEDURES
- Nonsurgical options vary from advice with respect to defecation habits, local hygiene, and
dietary manipulations, to minor procedures such as injection or rubber band ligation. First- and
second- degree hemorrhoid can be helped with simple local action accompanied by advice on
eating. A high-fiber diet is associated with an improvement in bowel habits and reduction in
constipation. Furthermore, the addition of bulk-forming agents to a normal diet can minimize the
amount of trauma to the anal canal epithelium caused by hardened stools, therefore reducing the
likelihood of ulceration and bleeding. The use of sitz baths and warm soaks to ameliorate
symptomatic hemorrhoids, especially thrombosis, is also commonly recommended. Ice packs to
decrease swelling shortly after it becomes evident have also been recommended.
- Pilihan nonsurgis bervariasi mulai dari saran sehubungan dengan kebiasaan buang air besar,
kebersihan lokal, dan manipulasi diet, hingga prosedur kecil seperti injeksi atau ligasi karet
gelang. Wasir tingkat pertama dan kedua dapat dibantu dengan tindakan lokal sederhana
disertai dengan saran tentang makan. Diet tinggi serat dikaitkan dengan peningkatan
kebiasaan usus dan pengurangan sembelit. Selain itu, penambahan agen pembentuk massal ke
diet normal dapat meminimalkan jumlah trauma pada epitel saluran anus yang disebabkan oleh
tinja yang mengeras, oleh karena itu mengurangi kemungkinan ulserasi dan pendarahan.
Penggunaan mandi sitz dan rendaman hangat untuk menghilangkan wasir tanpa gejala,
terutama trombosis, juga umumnya dianjurkan. Paket es untuk mengurangi pembengkakan tak
lama setelah terbukti juga telah direkomendasikan.
- Injection of sclerosing agents or schelotheraphy causes fibrosis of the vascular cushions, and
therefore obliterates the hemorrhoids. This approach is usually applied to the treatment of first
and second degree hemorrhoids. However, sclerotherapy is contraindicated in the management
of external hemorrhoids, thrombosed, or ulcerated internal hemorrhoids, as well as in the
presence of inflammatory or gangrenous piles. Injection sclerotherapy may also be advisable for
patients with coagulation disorders.
- Suntikan agen sklerosing atau schelotheraphy menyebabkan fibrosis bantal pembuluh darah,
dan karena itu melenyapkan wasir. Pendekatan ini biasanya diterapkan pada pengobatan wasir
tingkat pertama dan kedua. Namun, skleroterapi dikontraindikasikan dalam pengelolaan wasir
eksternal, wasir internal trombosin, atau ulserasi, serta di hadapan tumpukan inflamasi atau
gangren. Skleroterapi injeksi juga dapat disarankan untuk pasien dengan gangguan pembekuan.
- The principle of cryotherapy is based on cellular destruction through rapid freezing followed by
rapid thawing. This freezing temperature achieved with nitrous oxide at 60C to 80C or liquid
nitrogen at 196C can eliminate hemorrhoids by necrosing the vascular cushionsTherefore,
because this procedure does not offer any advantage compared with other forms of treating
hemorrhoids and is associated with high morbidity, it is now generally believed that cryosurgery
should be eliminated from the therapeutic armamentarium in the management of hemorrhoid
disease. This procedure is associated with profuse foul-smelling discharge and irritation. In
addition to pain and slow healing, the inappropriate use of cryotherapy can cause necrosis of the
internal anal sphincter, resulting in anal stenosis and incontinence. Therefore, because this
procedure does not offer any advantage compared with other forms of treating hemorrhoids and
is associated with high morbidity, it is now generally believed that cryosurgery should be
eliminated from the therapeutic armamentarium in the management of hemorrhoid disease.
- Prinsip cryotherapy didasarkan pada penghancuran sel melalui pembekuan cepat diikuti
dengan pencairan cepat. Suhu beku yang dicapai dengan nitrous oksida pada 60C hingga 80C
atau nitrogen cair pada 196C dapat menghilangkan wasir dengan necrosing bantal vaskular
Oleh karena itu, karena prosedur ini tidak menawarkan keuntungan dibandingkan dengan
bentuk lain mengobati wasir dan dikaitkan dengan morbiditas tinggi, sekarang umumnya
diyakini bahwa cryosurgery harus dihilangkan dari armamentarium terapeutik dalam
manajemen penyakit wasir. Prosedur ini dikaitkan dengan debit dan iritasi berbau busuk. Selain
rasa sakit dan penyembuhan yang lambat, penggunaan cryotherapy yang tidak tepat dapat
menyebabkan nekrosis sfingter anal internal, mengakibatkan stenosis anus dan inkontinensia.
Oleh karena itu, karena prosedur ini tidak menawarkan keuntungan dibandingkan dengan
bentuk lain mengobati wasir dan dikaitkan dengan morbiditas tinggi, sekarang umumnya
diyakini bahwa cryosurgery harus dihilangkan dari armamentarium terapeutik dalam
manajemen penyakit wasir.
- Infrared coagulation, Infrared light penetrates the tissue and is converted to heat, which causes
tissue destruction. As with injection, the primary benefit is in individuals with smaller
hemorrhoids and in those whose symptoms (especially bleeding) are not amenable to rubber
band ligation.
- Pembekuan inframerah, cahaya inframerah menembus jaringan dan dikonversi menjadi panas,
yang menyebabkan kerusakan jaringan. Seperti halnya injeksi, manfaat utama adalah pada
individu dengan wasir yang lebih kecil dan pada mereka yang gejalanya (terutama pendarahan)
tidak dapat diberikan untuk ligasi karet gelang.
- Rubber band ligation has become one of the most frequently applied methods for the treatment
internal hemorrhoids. Rubber band ligation is a simple, inexpensive, office-based procedure that
can be applied to most individuals with bleeding and or prolapsed hemorrhoids. It is ideal for the
treatment of second and third degree hemorrhoids.
- Ligasi karet gelang telah menjadi salah satu metode yang paling sering diterapkan untuk
pengobatan wasir internal. Ligasi karet gelang adalah prosedur sederhana, murah, berbasis
kantor yang dapat diterapkan pada sebagian besar individu dengan pendarahan dan atau wasir
yang menonjol. Ini sangat ideal untuk pengobatan wasir tingkat dua dan ketiga.
OPERATIVE TREATMENT
- Closed hemorrhoidectomy, for the treatment of third and fourth degree hemorrhoids, as well as
that of associated skin tags. This method was also associated with fewer complications and a
shorter convalescence when compared with the open procedure.
- Wasir tertutup, untuk pengobatan wasir tingkat ketiga dan keempat, serta tag kulit terkait.
Metode ini juga dikaitkan dengan lebih sedikit komplikasi dan konvalesensi yang lebih pendek
jika dibandingkan dengan prosedur terbuka.
- Open hemorrhoidectomy is an option when the wound cannot be completely closed, even with
a narrow retractor in place, or in the presence of gangrene or circumferential hemorrhoids. Both
open and closed hemorrhoidectomies are acceptable options in the treatment of hemorrhoids.
The closed method is generally felt to be associated with earlier wound healing. Postoperative
pain is probably similar to that with the open technique. Posthemorrhoidectomy pain is managed
with analgesics and nonsteroidal antiinflammatory agents, stool softeners, and fiber.
- Wasir terbuka adalah pilihan ketika luka tidak dapat sepenuhnya ditutup, bahkan dengan
retraktor sempit di tempatnya, atau di hadapan gangren atau wasir keliling. Wasaktomi terbuka
dan tertutup adalah pilihan yang dapat diterima dalam pengobatan wasir. Metode tertutup
umumnya dirasakan dikaitkan dengan penyembuhan luka sebelumnya. Nyeri pasca operasi
mungkin mirip dengan itu dengan teknik terbuka. Nyeri posthemorrhoidectomy dikelola dengan
agen antiinflamasi analgesik dan nonsteroid, pelembut tinja, dan serat.