Anda di halaman 1dari 35

-APPENDISITIS AKUT-

Preseptor :
Krishna Pradananta,dr., Sp.B, FinaCS

Presentan :
Muhammad Badri Zaeru 12100119015
Hany Yusnita Putri 12100119132
Dwita Oktaviani Pradana 12100119153
Neng Fuji Pertiwi 12100119165

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSUD AL-IHSAN BANDUNG
2019-2020
ANATOMI APPENDIKS

- Divertikulum usus halus (6-10 cm) yang mengandung massa jaringan limfoid.
- Proyeksi permukaan basis appendix terletak pada pertemuan antara 1/3 lateral dan 1/3
tengah garis dari SIAS sampai umbilicus (titik McBurney).
 
- Posteromedial dari cecum, inferior dari ileocecal
junction.
- Memiliki mesenterium yang disebut mesoappendiks
- Mesoappendix menempel pada sekum dan bagian
proksimal dari apendiks.
VASKULARISASI
ARTERI
VENA
DRAINASE LIMFATIK

Melewati :
- Lymph nodes yang
ada di mesoappendiks
- Ileocolic lymph nodes
yang terdapat di
ileocolic artery
- Melewati superior
mesenteric lymph
node
INNERVASI

- Serabut saraf simpatis


berasal dari lower
thoracic part of spinal
cord
- serabut saraf
parasimpatis berasal
dari saraf vagus
- APPENDISITIS AKUT -
DEFINISI
DEFINISI

Merupakan peradangan dari apendiks vermiformis dan merupakan


penyebab abdomen akut yang paling sering.

EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI

- Terjadi sebanyak 100 per100.000 orang/tahun di Eropa dan


Amerika atau sekitar 11 kasus per 10.000 orang setiap tahun
- Dapat menyerang semua umur
- laki-laki>perempuan
- sering terjadi pada anak umur 10-19 tahun
- 70% pasien berusia <30 tahun
EPIDEMIOLO
GI
ETIOLOGI

- Obstruksi lumen appendix


- Hyperplasia of lymphoid tissue
- Tumor
- Bakteri , Virus
- Intraluminal scarring
- Inflamatorry bowel diseases

EPIDEMIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

- Abdominal pain (>95%)


- anorexia
- KonstipasI
- Diare
- Demam
- Migration of pain to right quadrant
- Nausea
- Vomiting
EPIDEMIOLOGI
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Hiperplasia Jaringan Parut di
Fekalit Tumor
Limfoid intraluminal

Obstruksi di
Lumen Appendiks

Bacterial
overgrowth Distensi luminal

Peningkatan
tekanan
intraluminal

Inhibisi aliran
darah
Vascular
Ischemic necrosis
Thrombosis

perforasi
Obstruksi Lumen Appendiks

Closs-loop Obstruction

Melanjutkan sekresi normal oleh mukosa appendiks dengan cepat

Distensi
Inflamasi

(bagian serosa dan peritoneum)


Distensi
Merangsang nerve ending di visceral

Shift in pain to the RLQ


Sekresi mukosa
Nyeri samar, tumpul, difus pada
pertengahan abdomen atau epigastrium
bawah

Multiplikasi cepat bakteri

Reflex mual dan muntah


EPIDEMIOLOGI
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik :
• Pada pemeriksaan umum, pasien
mempertahankan posisi supinasi karena
jika sedikit bergerak maka rasa sakit
akan meningkat,
• Nyeri pada kuadran kanan bawah
abdomen, nyeri maksimal pada atau
dekat McBurney’s point,
• Terdapat pula nyeri lepas (rebound
tenderness), kadang-kadang terdapat
reffered or indirect rebound tenderness.
• Rovsing’s sign (nyeri pada kuadran
kanan bawah ketika palpasi pada
kuadran kiri bawah) juga positif
( menandakan peritonitis ).
• Cutaneus hyperesthesia juga terkadang menyertai appendicitis akut,
• Muscular resistance yang diawali guarding kemudian berlanjut
menjadi muscle spasm (muscular rigidity).
• Psoas sign atau obturator’s sign menandakan iritasi pada otot-otot
tersebut.
• Perkusi : Rebound tenderness/Reffered rebound tenderness di Right
lower quadrant
• Tachycardia dan suhu tubuh meningkat
Pemeriksaan Lab
• Akan terjadi leukosistosis ringan (10.000-20.000/ml)
dengan peningkatan jumlah neutrofil.
• Pemeriksaan urin juga perlu dilakukan untuk
membedakannya dengan kelainan pada ginjal dan saluran
kemih.
Radiologi
• Tidak diindikasikan pada kasus appendisitis klasik
• Tetapi berguna jika ada keraguan diagnosis banding atau
memperlihatkan appendisitis perforasi
• Foto polos abdomen : dilatasi caecum, kadang fecolit
terkalsifikasi atau benda asing
Imaging studies
• Plain film jarang berguna dalam mendiagnosis appendisitis (
fekalith jarang terlihat, namun jika terlihat, maka ini adalah
highly suggestive of diagnosis ),
• USG (cepat dan tidak memerlukan kontras) dapat digunakan
untuk melihat appendicolith, dan jika terlihat, maka diagnosis
dapat ditegakkan.
• CT scan dapat mendiagnosis appendicitis dengan melihat
inflammed appendix yang berdilatasi ( lebih dari 5 cm ) dan
dindingnya menebal.
EPIDEMIOLOGI
DIAGNOSIS BANDING

• Acute Mesenteric Adenitis


• Acute Pelvic Inflamatory Disease
• Twisted Ovarian Cyst or Tumor
• Ruptured Graafian Follicle
• Pelvic Inflamatory Disease
• Endometriosis
• Ruptured Ectopic Pregnancy
• Acute Gastroenteritis
• Diverticulitis or Perforating Carcinoma of The Cecum or
of A Portion of The Sigmoid that Overlies the Right
Lower Abdomen
EPIDEMIOLOGI
TREATMENT

MEDIKAMENTOSA :
• Antibiotik

OPERATIF :
• Open Appendectomy
• Laparoscopic appendectomy
Medikamentosa :
Antibiotik
• Diberikan pengobatan ini apabila perawatan bedah
tidak tersedia (didaerah terpencil), dilaporkan kasus
pengobatan nonoperatif mengembangkan
appendicitis berulang.
• Pasien dengan manajemen non-operatif harus
dikonseling dengan hati-hati mengenai risiko
kegagalan pengobatan dan appendicitis berulang.
OPEN APPENDECTOMY
Setelah masuk ke
Dilakukan Insisi pada kuadran abdomen, pasien
anastesi kepada kanan bawah pada harus dalam posisi
titik McBurney Trendelenburg
pasien, pasien
(oblique) atau sedikit dengan rotasi
ditempatkan pada Rocky-Davis
posisi terlentang tempat tidur ke kiri
(transverse) pasien
Ligasi appendix
Jika, appendix sulit
atau ligasi dan
diidentifikasi, sekum
inversi appendix
harus ditemukan.
dengan teknik
Menelusuri taenia
purse-string atau Z-
libra (anterior taenia),
stitch.
yang paling terlihat
Ligasi dapat
dari tiga taenia coli,
menggunakan
secara distal, dasar
nonabsorbable
appendix dapat
suture agar luka
diidentifikasi
tertutup sempurna
Appendix (silk non-
dimobilisasi dengan traumatic : jarum
memisah taper, benang
mesoappendix langsung menyatu
Ligasi a. dgn pantat jarum-
appendikularis diserap tubuh
dalam jangka
waktu lama)
Jahit/tutup luka
lapis demi lapis
KEUNTUNGAN :
Biaya lebih murah, luka hanya pada satu tempat, waktu
pelaksanaan lebih singkat

KERUGIAN :
Luka operasi lebih besar ukurannya

KOMPLIKASI :
Yang paling sering ditemukan adalah perforasi
Komplikasi lainnya adalah absess, peradangan vena porta,
septicemia dan kematian.
Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks tidak
diangkat
LAPAROSCOPY APPENDECTOMY

Laparoscopic appendectomy dilakukan dengan anastesi umum.

NGT dan kateter sudah harus terpasang.

Biasanya membutuhkan 3 ports. Empat ports mungkin


dibutuhkan untuk menggerakan retrocecal appendix
EPIDEMIOLOGI
KOMPLIKASI

Yang paling sering ditemukan adalah perforasi, Komplikasi


lainnya adalah masa periapendikular, apendisitis perforate,
absess, peradangan vena porta, peritonitis, dan sepsis.
EPIDEMIOLOGI
PROGNOSIS

Dengan diagnosis yang akurat serta pembedahan, tingkat


mortilitas dan morbiditas penyakit ini sangat kecil.
Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan morbiditasdan
mortalitas bila terjadi komplikasi. Serangan berulang dapat
terjadi bila apendiks tidak diangkat.
EPIDEMIOLOGI
DAFTAR PUSTAKA

• Moore, K. L. (2014). Clinically Oriented Anatomy. 7th


Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
• Seymour I. Schwartz, MD., F.A.C.S. Schwartz’s,
Principles of Surgery. 10th Edition. McGraw-Hill. 2014..
• R. Sjamsuhidajat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah.
Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran: EGC. 2017.
- TERIMAKASIH -

Anda mungkin juga menyukai