Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“TUMOR INTRA ABDOMEN”

NAMA : AFINA SYAFIAH

NIM : 20902100003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2022
TUMOR INTRA ABDOMEN
PEMERIKSAAN
PENGERTIAN: KLASIFIKASI : MANIFESTASI KLINIK : PENUNJANG :
- Tumor hepar
Tumor intra abdomen adalah pembengkakan 1) CT Scan, MRI
- Tumor limfa / lien - Hiperplasia
atau benjolan yang disebabkan oleh 2) USG
- Tumor lambung / usus halus - Konsistensi tumor umumnya padat/keras
neoplasma dan infeksi karena pertumbuhan - Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor 3) Endoskopi
- Tumor colon
massa baru secara abnormal di sel sel yang - Bisa terjadi pengerutan dan mengalami retraksi 4) Fluoroskopi
- Tumor ginjal (hipernefroma)
berpoliferasi yang bersifat autonom (tidak - Edema sekitar tumor disebabkan infiltrasi ke pemb.limfa 5) X-Ray
- Tumor pankreas
erkontrol), progresif (tumbuh tidak beraturan), - Konstipasi, Nyeri, Penurunan BB 6) Marker Tumor / RIA
- Tumor wilms (ginjal)
tidak berguna - Anoreksia, mual, lesu
- Pendarahan

PATOFISIOLOGIS :

Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah
oleh mutasi genetic dari DNA seluler, sel abnormal ini membetuk kolon
dan berpoliferasi secara abnormal, mengabikan sinyal mengatur
pertumbhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut. Ketika dicapai suatu
tahap dimana sel mendapat ciri-ciri invasi  tjd perubahan jaringan
sekitar. Sel menginflitrasi jaringan memperoleh akses ke limfe dan
pembuluh darah untuk membentuk metastase pada bagian tubuh yang
lain.
PENATALAKSANAAN
(Manurung, 2018)

ETIOLOGI :

- Karsinogen
- Hormon - Pembedahan
- Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan - Radioterapi penggunaan partikel energi tinggi KOMPLIKASI :
kebiasaan makan makanan yang krang berserat untuk menghancurkan sel-sel dalam pengobatan
- Parasit : parasit schitososma hematobin yang tumor - Kerusakan organ akibat desakan tumor yang besar
mengakibatkan karsinoma planoseluler - Kemoterapi - Perdarahan dalam perut
- Genetic - Bioterapi - Kekambuhan setelah terapi
- Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obat-obatan - Penyebaran tumor ganas ke bagian tubuh lain
FOKUS PENGKAJIAN :

1. Identitas klien, keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, ASKEP EVALUASI :


masa lalu, keluarga
2. Pengkajian head to toe, Pengkajian fokus bone, bowel,
bladder, brain, blood, breathing) - Frekuensi, pola napas membaik
3. pemeriksaan penunjang, pengkajian fungsional - Dispneau menurun
- Keluhan nyeri menurun
- Frekuensi nadi membaik
- BB membaik
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI, 2017) :
- Nyeri abdomen menurun
1. Pola napas tidak efektif (D.0005) - Kemerahan bengkak menurun
2. Nyeri akut (D.0077) - Demam menurun
3. Defisit nutrisi (D.0019)
4. Risiko infeksi (D.0142)
INTERVENSI (SIKI, 2018)

Dx. Nyeri akut Dx. Defiist Nutrisi


Manajemen nyeri (1.08238) Manajemen nutrisi (1.03119) Dx. Risiko infeksi
Dx. Pola napas tidak efektif Pencegahn infeksi (1.12406)
Manajemen jalan napas (1.01011)
- Identifikasi lokasi, - Identifikasi status nutrisi,
- Monitor tanda dan gejala
- Monitor pola napas (frekuensi, karakteristik, durasi, frekuensi, kebutuhan kalori dan jenis
infeksi lokal dan sistemik
kedalaman, usaha napad) dan kualitas dan intensitas nyeri nutrien
- Berikan perawatan kulit pada
bunyi napas tambahan - Identifikasi skala nyeri, respon - Monitor hasil pemeriksaan
area edema
- Posisikan semi fowler/fowler nyeri on verbal laboratorium
- Cuci tangan seblum dan
- Berikan oksigen - Berikan teknik - Berikan makan tinggi kalori dan
sesudah kontak dengan pasien
- Ajarkan teknik batuk efektif nonfarmakologis untuk tinggi protein
dan lingkungan pasien
- Kolaborasikan pemberian mengurangi nyeri - Ajarkan diet yang diprogramkan
- Jelaskan tanda dan gejala
bronkodilator, ekspektoran, - Jelaskan strategi meredakan - Kolaborasi pemberian medikasi
infeksi
mukolitik jika perlu nyeri sebelum makan (mis. Pereda
- Ajarkan cuci tangan dengan
- Ajarkan teknik nyeri, antimietik)
benar
nonfarmakologis - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
- Ajarkan cara memeriksa
- Kolaborasi pemberian menentukan jumlah kalori dan
kondisi luka atau luka operasi
analgetik nutrien yang dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA

Andra, S. W. (2013). Keperawatan Medikal Bedah I (Keperawata Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika.

Dimu, Y. Y. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Ny.P Dengan Post OP Tumor Abdomen Di Ruangan Asoka RSUD Prof DR. W.Z Johannes Kupang. Karya Tulis Ilmiah.

Manurung, N. (2018). Keperawatan Medikal Bedah Jilid 2. Jakarta: Trans Info Media.

Sjamsuhidayat, R. J. (2005). Soft Tissue Tumor dalam Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (Defnisi) Edisi 1 . Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Definisi dan Tindakan Keperawatan) Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan) Edisi 1 Cetakan II. . Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai