Anda di halaman 1dari 4

Judul : Analisa Sintesa Tindakan Manajemen Cemas (Distraksi

Relaksasi) pada pasien Pre-Op Lipoma

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNISSULA

PRODI S1 KEPERAWATAN

AST Ke :1
Paraf
Nama Mahasiswa : Yayuk Fitriyah Preseptor
NamaPasien/ Usia : Tn. S/70 Tahun
No. RM : 623978
Tanggal Masuk RS : 6 Desember 2021
Tanggal dan Jam Tindakan : 7 Desember 2021 10.50-11.00
DiagnosaMedis : Lipoma

No Kriteria
1. Diagnosa Keperawatan (PE):
Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang prosedur tindakan operasi

2. Data Subjektif
Pasien mengatakan merasa takut atau cemas menjalani operasi karena khawatir dengan
rasa sakit yang ditimbulkan
3. Data Objektif
- Wajah pasien tampak tegang
- TD : 160/100 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,2
4. Langkah-langkah tindakan keperawatan saat praktik

- Mengecek program terapi medik


- Mengucapkan salam terapiutik
- Melakukan evaluasi dan validasi
- Menjelaskan langkah-langkah tindakan atau prosedur kepada pasien
- Mempersiapkan alat: satu bantal
- Memasang sampiran
- Mencuci tangan
- Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien dengan posisi setengah duduk di
tempat tidur atau kursi atau dengan lying position (posisi berbaring) di tempat
tidur atau dikursi dengan satu bantal
- Meminta pasien untuk menarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap
tertutup. Hitung sampai tiga selama inspirasi
- Meminta pasien untuk berkonsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen
sejauh mungkin, tetap kondisi rileks dan cegah lengkung pada punggung. Jika
ada kesulitan menaikan abdomen, tarik napas dengan cepat, lalu napas kuat
dengan hidung
- Meminta pasien untuk menghembuskan udara lewat bibir, seperti meniup dan
ekspirasikan secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara hembusan tanpa
mengembungkan dari pipi. Teknik pursed lip breathing ini menyebabkan
resistensi pada pengeluaran udara paru, meningkatkan tekanan di bronkus (jalan
napas utama) dan meminimalkan kolapsnya jalan napas yang sempit
- Meminta pasien untuk berkonsentrasi dan rasakan turunya abdomen dan
kontraksi otot abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai tujuh selama ekspirasi
- Meminta pasien untuk menggunakan latihan ini dan tingkatkan secara bertahap
selama lima sampai 10 menit. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi
berbaring, duduk tegap, berdiri dan berjalan
- Mencuci tangan
- Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan respon pasien
5. Dasar Pemikiran
Lipoma merupakan tumor jinak subkutis yang berisi jarigan lemak. Lipoma adalah suatu
tumor (benjolan) jinak yang berada di bawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma
dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun muncul di manapun pada tubuh ini.
Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan
(Siregar,2002).
Penyebab lipoma masih belum diketahui. Banyak orang menghubungkan penyebab dari
lipoma adalah konsumsi lemak yang berlebihan dan obesitas, tetapi tak ada satupun yang
terbukti secara ilmiah. Lipoma terkadang bisa diturunkan dalam satu keluarga. Namun ada
suatu sindrom yang disebut hereditary multiple lipomatosis, yaitu sesorang yang
mempunyai lebih dari 1 lipoma pada tubuhnya.
Patofisilogi
Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi pada orang
dewasa. Neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sek-sel lemak matang.
Dimana tampak metabolik sel-sel lipoma berbeda dari sel normal meskipun sel-sel tersebut
secara histologis serupa. Jaringan lemak berasalah dari jaringan kat yang berfungsi sebgai
depot lemak. Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdiffeensiasi yang
dapat ditemukan di dalam tubuh. Terjadi suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena
adanya gangguan metabolisme lemak ( Herman,2017).

Teknik relaksasi merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang digunakan dalam
penatalaksanaan nyeri (Tamsuri, 2007).
Relaksasi merupakan suatu tindakan untuk membebaskan mental maupun fisik dari
ketegangan dan stres sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri (Sulistyo,
2013).
Melakukan relaksasi napas dalam untuk mengendalikan nyeri, di dalam tubuh seseorang
tersebut secara stimulan dapat meningkatkan saraf parasimpatik maka hormon kortisol dan
adrenalin yang dapat menyebabkan stres akan menurun sehingga konsentrasi meningkat
serta merasa tenang untuk mengatur napas sampai pernapasan kurang dari 60-70 kali per
menit. Kemudian kadar PCO2 akan meningkat dan menurunkan pH sehingga akan
meningkatkan kadar oksigen dalam darah (Handerson, 2002).
Tujuan dari teknik relaksasi napas dalam yaitu untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
meningkatkan efisiensi batuk, memelihara pertukaran gas, mencegah atelektasi paru, dan
mengurangi tingkat stress baik itu stress fisik maupun emosional sehingga dapat
menurunkan intesitas nyeri yang dirasakan oleh individu (Smeltzer & Bare, 2002).
6. Prinsip Tindakan
a. Mencuci tangan
b. Mengucapkan salam pada pasien
c. Menanyakan kembali nama pasien maupun alamat rumah pasien
d. Menjelaskan prosedur tujuan, kontrak waktu, dan kesediaan pasien dalam tindakan
e. Mengkaji nyeri klien
f. Mengajarkan manajemen cemas dengan teknik distrkasi dengan cara pengalihan
perhatian dengan apa yang dia sukai
g. Mengajarkan manajemen cemas dengan teknik distraksi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
h. Mengajarkan manajemen cemas dengan mengatur posisi senyaman mungkin
i. Mengevaluasi hasil dari pengkajian
j. Mengucapkan salam sebelum berpamitan
k. Mencuci tangan
l. dokumentasi
7. Analisa tindakan keperawatan
Pasien dengan diagnosa lipoma akan menjalani operasi dikarenakan pasien cemas atau
khawatir dengan rasa sakit yang ditimbulkan pasien perlu mendapatkan terapi menajemen
cemas (relaksasi distraksi) untuk mengurangi rasa cemasnya tersebut. Pemberian terapi ini
bertujuan untuk mengurangi rasa cemas dan memberikan efek rileks
8. Bahaya yang terjadi?
Pasien tidak dapat mengikuti perintah perawat atau tidak kooferatif dan tindakannya
tidak dapat maksimal. Pencegahannya perawat mengintruksikan kepada pasien untuk
memperhatikkan cara manajemen cemas
9. Hasil yang didapat
Ansietas berkurang yang maknanya pasien merasa lebih nyaman dan tenang

10. Evaluasi diri


 pasien mengatakan sudah mengerti dan cemas berkurang
 maknanya pasien mampu melakukan relaksasi ditraksi
11. Daftarpustaka
Siregar ,2002. Saripati Penyakit Kulit, Edisi 2. Jakarta
Herdman, dkk. 2017. Diagnosis Keperawatan : Definisi & Klasifikasi 2018-2020. Jakarta :
ECG
Buku Asuhan keperawatan SDKI

Anda mungkin juga menyukai