Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

PERDARAHAN INTRA CEREBRAL

Panduan Praktik TanggalTerbit Ditetapkan


Klinis 01 Mei 2016 Direktur

Pengertian Suatu keadaan defisit neurologisk fokal atau global yang terjadi secara
mendadak yang berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian,
yang semata – mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena
pecahnya pembuluh darah secara spontan.
Anamnesis 1. Kelemahan separuh tubuh, kesemutan atau rasa baal separuh tubuh, bicara
pelat, wajah merot, kesadaran menurun/tidak sadar, lupa, tidak bisa bicara,
tidak mengerti pembicaraan orang lain, vertigo, tidak bisa mengenali orang
atau benda – benda, tidak bisa menyebut nama benda, buta.
2. Ditemukan faktor risiko : Kencing manis, Hipetensi, gangguang
keseimbangan lemak (dislipidemia), merokok, obesitas (kegemukan)
riwayat keluarga menderita stroke, penyakit jantung koroner, kurang
aktifitas.
Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan fisik umum
2. Pemeriksaan fisik neurologik :
a. Kesadaran
b. Fungsi luhur (berbahasa, memori)
c. Tanda rangsang meningeal
d. Saraf wajah
e. Motoris
f. Sensoris
g. Autonom
h. Reflek (fisiologis, patologis)
3. Pemeriksaan NIHSS
Kriteria Diagnosis 1. Gangguan fungsi saraf fokal atau global
2. Mendadak
3. Lebih dari 24 jam atau kurang 24 jam tapi penderita meninggal
4. CT Scan atau MRI tidak tampak adanya perdarahan
Diagnosis Kerja PERDARAHAN INTRA CEREBRAL

Diagnosis Banding 1. Ensefalopati toksis atau embolik


2. Kelainan non neurologis / fungsional (contoh : kelainan jiwa)
3. Bangkitan epilepsi yang disertai porosis Tood’s
4. Migren hemiplegik
5. Lesi struktural intrakranial (hematoma subdural, tumor otak, AVM)
6. Infeksi ensefalitis, abses otak
7. Trauma kepala
8. Ensefalopaty hipertensif
9. Multiple sklerosis
PERDARAHAN INTRA CEREBRAL

Pemeriksaan 1. Darah lengkap, BUN, ureum kreatinin, SGOT/PT, albumin, GDA,GD


Penunjang puasa/GD 2 jam PP, lipid profile.
2. Faal hemostasis, urine lengkap, analisis gas darah, dan serum elektrolit
(sesuai indikasi)
3. Foto thorak, ECG
4. CT-Scan kepala tanpa kontras
5. Megnetic resonance angiography (MRA), ekokardiographi dupleks
carotid sonography, transcranial doppler ( sesuai indikasi)
Terapi 1. Infus NaCl 0.9% atau RL atau Ringer asering
2. Oksigen (bila saturasi < 95 %)
3. Pemasangan pipa oropharyng, pipa nasopharing dan intubasi ETT sesuai
indikasi
4. Dopamine atau dobutamin atau epinephrine bila MAP < 70 mmHg
5. Nicardipin 0.5 – 5 mcg/kgBB atau diltiazem 5 – 15 mcg/kgBB bila
tekanan darah lebih dari 220/120 mmHg
6. Diazepam bolus lambat 5 – 20 mg dan diikuti fenitoin dosis awal 15 – 20
mg/kg bolus dengan kecepatan 50 mg/mnt bila kejang
7. Insulin titrasi bila kadar GDA > 180 mg/dl dan bolus dextrose 40%
dilanjutkan dengan infus dextrose 10%
8. Paracetamol infuse 3 x gr atau 3-4 x 500 mg (per oral) (atas indikasi)
9. Metampiron 3 x 1 ampul (atas indikasi)
10. Ondancentron 3 x 4 – 8 mg (atas indikasi)
11. Ranitidine atau omeprazole atau lazoprazole (bila terjadi perdarahan
lambung)
12. Manitol 0.25 – 0.5 gr/kgBB diulang setiap 4 – 6 jam ( Tapering off 5
hari) bila didapatkan tanda – tanda tekanan intracranial meninglat.
13. Ceftriazone 2 x 1 gr, levofloksasin 1 x 500 – 750 mg meropenem 3 x 1
gr sesuai indikasi
14. Atorvastatin 1 x 4 mg
15. Captopril 3 x 25 mg atau derivat sartan : Valsartan 1 x 80 mg,
candesartan 1 x 8 -16 mg. Bisoprolol 1 x 5 mg, amlodipine 1 – 2 x 5 –
10 mg (atas indikasi)
16. Citicholin 3 x 500 mg intravena
17. Piracetam 12 gr dilanjutkan dengan 3 x 3 gr (atas indikasi)
18. Multivitamin (atas indikasi)
19. Penatalaksanaan khusus

Konservatif :
- Memperbaiki faal hemostatis (bila ada gangguan faal hemostatis)
- Mencegah/mengatasi vasospasme otak akibat perdarahan :
nimodipin
- Neuroprotektan
PERDARAHAN INTRA CEREBRAL

Operatif : dilakukan pada kasus yang indikatif/memungkinkan :


1. Volume perdarahan lebih dari 30 cc atau diameter > 3 cm pada fossa
posterior
2. Letak lobar dan kortikal dengan tanda – tanda peningkatan TIK akut
dan ancaman herniasi otak perdarahan serebellum
3. Hidrosefalus akibat perdarahan intraventrikel ata serebellum
4. GCS > 7
20. Diet cair, bubur halus, bubur saring, nasi tim, nasi biasa dengan kalori 30
kkal/kgBB dan protein 1.2 gr (disesuaikan kondisi)

Edukasi 1. Identifikasi faktor risiko perdarahan intra cerebral dan mengendalikannya


2. Kontrol rutin klinik saraf
Prognosis 1. Ad vitam : dubia ad bonam
2. Ad sanationam : dubia ad bonam
3. Ad fumgsionam : dubia ad bonam
Penelaah Kritis 1. dr. Syamsul Qolbi, Sp.S
2. dr. Dian Anggia, Sp.S
Indikator Medis -

Kepustakaan Guideline stroke PERDOSSI 2011

Anda mungkin juga menyukai