Oleh:
dr. Muhammad Hendra Rizki
Pendahuluan
Keluhan pada penderita penyakit gastrointestinal (GI) dapat berkaitan dengan gangguan
lokal/intralumen saluran cerna, seperti adanya ulkus duodeni, gastritis atau dapat pula
disebabkan oleh penyakit sistemik (diabetes melitus, hipertiroid).
Muntah yang disertai nyeri perut yang hebat harus diwaspadai adanya rangsang
peritoneum, obstruksi intestinal akut atau penyakit pankreatobilier
• Keluhan disfagia pada fase orofaringeal : adanya regurgitasi ke hidung, terbatuk waktu berusaha menelan
atau sulit untuk memulai menelan.
• Keluhan disfagia pada fase esofageal: pasien mampu menelan tapi terasa bahwa yang ditelan terasa tetap
mengganjal atau tidak mau turun dan dapat lanjut dengan terjadinya muntah.
Travellers diarrhea: terjadi pada wisatawan dan biasanya karena perbedaan hygiene
sanitasi lingkungan
Diare yang terjadi karena kerusakan mukosa usus (non inflamatorik non-invasive) disebabkan
oleh toksin bakteri (terutama E. coli), biasanya mempunyai gejala feses benar-benar cair,
darah (-), nyeri perut didaerah umbilicus (kelainan terutama di daerah usus halus), kembung,
mual, muntan. Bila diare disertai muntah, disebabkan oleh virus atau S. aureus dalam bentuk
keracunan makanan
Buku Ajar PAPDI EDISI VI
Pendekatan diagnostik
Diare dalam bentuk feses bercampur darah, lendir, disertai demam >>
disebabkan kerusakan mukosa usus (terutama kolon) ditimbulkan oleh invasi
Shigella, Salmonella, Amoeba.
Umunya diare akut bersifat sembuh sendiri dalam kurun waktu 3-5 hari
dengan pengobatan sederhana disertai rehidrasi
PF: ada tidaknya kelainan sistemik penyerta. Adanya kelainan kelenjar tiroid,
riw operasi kandung empedu. Jangan lupakan pemeriksaan colok dubur!
Pemeriksaan kolonoskopi: untuk menegakkan penyebab pasti dari aspek intra lumen
kolon