Tn. J 35 tahun, belum menikah, pendidikan sarjana teknik, alasan masuk RS
karena berkelahi dengan temannya merasa dihina karena tidak bekerja. Klien tinggal dengan orang tua, yang merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, dengan kakak pertama laki-laki dan adik perempuan. Klien sudah tidak bekerja lagi saat sakit, untuk kebutuhan sehari-hari keluarga mengandalkan keuangan dari kepala rumah tangga yang masih bekerja yaitu ayah. Kontak mata tajam, ekspresi wajah tegang dan jalan mundar mandir,, klien lebih banyak diam. Klien selalu curiga dengan orang yang melihatnya dan mudah tersinggung.. Klien mandi sehari 2 kali pagi dan sore sendiri,, penampilan rapih, BAB dan BAK mandiri. Klien mengatakan pernah di rawat di RS pada tahun 2015 lalu. kemudian selama rawat jalan klien pernah memukul orang lain beberapa kali di jalan. Klien mengatakan saat rawat jalan klien rutin minum obat tetapi masih ada keinginan untuk memukul orang. Klien mengatakan ingin kembali bekerja, tetapi keluarganya tidak memperbolehkan klien untuk keluar rumah dan mengkuti kegiatan di lingkungan sekitar. Klien mengatakan ke gereja satu minggu sekali, namun kadang-kadang tidak ke gereja karena malas dan mengantuk. Informasi dari keluarga didapatkan data bahwa klien sejak dikeluarkan dari pekerjaannya sering marah-marah, merasa tidak dihargai,, dan tidak pernah keluar rumah. Klien juga pernah beberapa kali memukul orang lain di jalan secara tiba-tiba.klien mudah tersinggung, kadang curiga dengan keluarga,keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa, Diagnosa medis Skizofrenia paranoid, Terapi medis : Seradol 5 mg : 3 x 1 tablet, CPZ 100 mg : 2 x 1 tablet, Heximer 2 mg : 3 x 1 tablet.