Anda di halaman 1dari 8

ANALISA PROSES INTERAKSI

NAMA MAHASISWA : Deni Riliti, S.Kep


NIM MAHASISWA : 1611122999
TEMPAT PRAKTEK : RW 02, Kelurahan Tobekgodang Kecamatan Binawidia Pekanbaru

Inisial Klien : Nn. K


Status Interaksi : Bina hubungan saling percaya, melakukan pengkajian kasus risiko/psikososial keluarga dengan Dewasa awal (keluarga
sehat).
Lingkungan : Perawat, klien dan ibu dan ayah klien duduk berhadapan di ruang tamu rumah klien.
Deskripsi Klien : Klien berusia 25 tahun, saat berinteraksi klien kooperatif, dan klien terlihat malu-malu saat berinteraksi
Tujuan : 1. Membina hubungan saling percaya
2. Melakukan pengkajian pada Nn. K
3. Menyimpulkan masalah keperawatan.
Waktu : Jam 13.30 – 14.10 WIB
Tanggal : 19 Januari 2021

Komnikasi Non Analisa Berpusat pada Analisa Berpusat pada


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal Klien Perawat
P: “Assalamu’alaikum, selamat P: tersenyum melihat Komunikasi terapeutik, Salam terapeutik membantu
malam ibu, bagaimana kabarnya ke arah ibu klien, posisi membina hubungan saling meningkatkan kepercayaan
hari ini?” berhadapan percaya untuk membina hubungan saling
K: kooperatif, kontak Klien menerima percaya antara perawat dan
mata baik kehadiran perawat keluarga klien.

1
K: “Waalaikumsalam. Baik, dek” K: melihat perawat dan Klien dan keluarga Membina hubungan saling
tersenyum menerima kehadiran percaya antara perawat dan
perawat keluarga klien
P: melihat klien dan Perawat senang karena
keluarga, tersenyum keluarga klien menjawab
salam perawat
P:”Perkenalkan, nama saya Deni P: mengulurkan Perawat memperkenalkan Perkenalan adalah tahapan awal
Riliti. Ibu bisa memanggil saya. tangan, diri dalam membina hubungan
Deni. Saya adalah mahasiswa tersenyum, saling percaya
profesi keperawatan Universitas memandang
Riau yang sedang dinas di RW 02 keluarga Keluarga klien setuju
Ini. Saya di sini selama 2 minggu ya klien untuk berkenalan
bu. Nama ibu siapa? Senangnya K: tersenyum dan
dipanggil apa?” menganggukkan
kepala
K: “Nama saya ibu Parlen, panggil K: menjabat tangan Keluarga klien Keluarga menerima kehadiran
saja ibu Len” perawat, melihat ke menerima kehadiran perawat dengan berkenalan
arah perawat dan perawat, klien Mendengarkan klien
tersenyum, kooperatif
P: berjabat tangan dan
Tersenyum
P: “Baiklah bu, saya akan P: menghadap ke arah Perawat mencoba Perawat menjelaskan topik dan
melakukan kunjungan rumah kepada keluarga klien, meyakinkan klien dan menyepakati kontrak waktu
keluarga ibu, dengar-dengar anak memandang dan menjelaskan topik dengan klien
ibu katanya udah berhenti kerja ya tersenyum pembicaraan.
bu ? dan jarang mau berinteraksi K: menatap perawat Klien menerima
dengan orang-orang ? tujuan saya dan kehadiran perawat,
disini bu untuk melakukan mendengarkan klien kooperatif,
pengkajian terhadap psikososial apa penjelasan perawat, mendengarkan perawat
yang anak ibu alami. Bagaimana menganggukkan dengan seksama
kalau kita berdiskusi selama 30 kepala
menit?”
K: “iya betul dek, sejak berhenti K: melihat perawat dan Keluarga klien Keluarga dapat menerima
kerja dia jarang berinteraksi dengan tersenyum menerima kehadiran kehadiran perawat sehingga
orang-orang. Oh, boleh, silahkan perawat, klien perawat dapat melakukan

2
duduk dek.” menunjukkan sikap pengkajian.
yang kooperatif
P: menatap klien dan Perawat senang karena
Tersenyum keluarga menerima
kehadiran perawat
P: “Ibu ada berapa orang yang P: melihat klien dan Memastikan jumlah Perawat memastikan jumlah
tinggal di rumah?“ tersenyum anggota keluarga anggota keluarga
K: melihat ke arah Memperhatikan lawan
Perawat bicara
K: “ Ada 5 orang, saya, suami, dan 3 K: melihat perawat dan Menjawab pertanyaan Membangun rasa percaya klien
orang anak.” tersenyum perawat terhadap perawat
P: menatap keluarga Menunjukkan sikap
Klien mendengarkan klien
P: “Apakah ibu dan keluarga sering P: melihat ke arah klien Memulai pengkajian Menggali kemampuan klien
memeriksakan kesehatan? Kalau dan tersenyum terhadap penggunaan menggunakan fasilitas kesehatan
sakit berobat di mana?” pelayanan kesehatan
K: mengerutkan dahi Memikirkan jawaban
yang akan diberikan
K: “Tidak sering. Hanya saat sakit K: menatap perawat Mencoba meyakinkan Keluarga klien memanfaat
saja, itupun kalau parah. Biasanya perawat fasilitas kesehatan yang tersedia.
berobat ke klinik atau ke Puskesmas P: memperhatikan Mendengarkan klien
sidomulyo. Kalau sakit biasa, penjelasan klien
biasanya cuman minum obat warung
atau herbal saja”

P: “Bagaimana kalau sekarang saya P: melihat ke arah klien Bersedia untuk melakukan Memeriksakan kesehatan
periksa tekanan darah ibu?” dan tersenyum pemeriksaan tekanan darah keluarga klien
K: menatap perawat Memikirkan jawaban
yang akan diberikan
atas kesediaan perawat
K: “Iya saya mau. Saya jarang K: menganggukkan Bersedia dilakukan Perawat melakukan pemeriksaan
periksa tensi. Tetapi saat periksa kepala, menatap pemeriksaan tekanan tekanan darah kepada keluarga
biasanya tekanan darah saya perawat darah yang jarang memeriksakan
normal” P: menganggukkan Senang karena klien kesehatan ke pelayan kesehatan
kepala, tersenyum bersedia dilakukan

3
pemeriksaan tekanan darah
P: “Tekanan darah ibu 120/90 P: memandang klien da Mencoba menjelaskan Perawat menjelaskan hasil
mmHg. Iya bu bagus sekali, tekanan tersenyum hasil pemeriksaan tekanan pemeriksaan tekanan darah
darah ibu normal. Oh iya bu, siapa K: mengerutkan dahi Memikirkan hasil darah kepada klien agar klien
nama anak ibu yang baru baru ini pemeriksaan tekanan mengetahui hasilnya
berhenti bekerja bu? darah
K: “Namanya Nn. K dek. Sebentar K: memanggil Nn. K Menjawab pertanyaan Perawat akan membina
ya ibu panggil” yang sedang perawat hubungan saling percaya
bermain Perawat mencoba membina
P: melihat klien dan hubungan saling percaya
Tersenyum dengan Nn. K
P: “ Kak, perkenalkan, nama saya P: tersenyum dan Berkenalan . Membina hubungan saling
deni.Kakak siapa namanya?” menjabat tangan Mencoba membina percaya
Nn. K hubungan saling
K: menatap perawat percaya
dan
Tersenyum
K: “Khusnul” K: melihat ke arah Menjawab pertanyaan Membina hubungan saling
perawat, tampak perawat percaya
malu-malu Menunjukkan sikap
P: mengangguk dan mendengarkan klien
Tersenyum
P: “gimana kabarnya hari ini kak ? P: melihat ke arah klien Mengidentifikasi Melakukan pengkajian tentang
”oh ya kakak lahir tahun berapa ? Mendengarkan perawat kemampuan psikososial
sekarang kerja apa kuliah ?
K: menatap perawat
K: “Alhamdulillah baik dek, tahhun K: melihat ke arah Menjawab pertanyaan Menunjukkan perhatian
1995, kakak gak kuliah, kemaren perawat, dan perawat
kerja dek, tapi sekarang udah jadi tersenyum
pengangguran dek” P: melihat ke arah klien
dan tersenyum
Menunjukkan sikap
mendengarkan klien
P: “ ooo udah berapa lama berhenti P: menatap klien dan Melakukan pengkajian Mengkaji tahapan
kak ? kalau ada masalah biasanya Tersenyum perkembangan perkembangan psikososial

4
kakak cerita sama siapa ? terus
solusinya dapat dari siapa ? ” K: menatap perawat Memikirkan jawaban
K: “baru-baru ini dek, dipendam aja K: diam dengan Klien sudah mampu Melakukan pengkajian tentang
dek ekspresi sedih menjawab dan terbina risiko/psikososial.
BHSP
P: memperhatikan klien

Menunjukkan sikap
terbuka dan bina hubungan
saling percaya dengan Nn
T
P: “ Keputusan seperti apa yang P: menatap klien Melakukan pengkajian Perawat mengkaji kemampuan
biasanya kakak ambil secara perkembangan anak usia kritis
sendiri ?” remaja
K: menatap perawat Klien terlihat menunduk
dan dengan perawat
tersenyum malu-
malu
K: “ masalah kerja mungkin dek” K: menatap perawat Menjawab pertanyaan Klien mampu memberikan
perawat keputusan

P: memandang klien
Menunjukkan sikap
mendengarkan klien
P: “kakak kalau interaksi dengan P: fokus Mengcoba menggali Melakukan pengkajian sosial
teman-teman gimana ? terus sama memperhatikan klien interaksi sosial
tetangga gimana ?”

K: melihat perawat Mendengakan perawat


K: “kalau untuk sekarang kakak K: menjawab dengan Menjawab pertanyaan Klien menjawab terkait interaksi
belum ada keluar-keluarsih dek, fokus perawat sosialnya
kakak malu mau keluar karna kakak
nudah gak kerja lagi dan uang mana
yang mau dipake untuk keluar dek, P: menatap klien dan Melakukan pengkajian

5
kakak juga diberhentikan secara tersenyum interaksi sosial
mendadak dek, seakan akan
sekarang kakak berfikir apa sih
salah aku, apa mungkin selama yang
aku kerjakan itu salah.
P: “kakak sudah merencakan belum P: menatap klien Melakukan pengkajian Mengkaji kemampuan dalam
untuk melamar kerja lagi ? ?” kognitif klien memikirkan masa depannya.
K: perawat
Memikirkan jawaban
yang akan diberikan
K: “Untuk sekarang belum dulu lah K: menjawab dengan Memberikan jawaban Klien mampu menjawab
dek” fokus

P: tersenyum Senang terhadap jawaban


klien
P : “owh gitu ya kak ?” P: menatap klien Melakukan pengkajian Mengkaji tahapan remaja terkait
perencanaan masa depan masa depan

K: melihat perawat Memikirkan jawaban


yang akan diberikan
K : “kuliah di luar sih rencana bang, K: menjawab dengan Memberikan jawaban Klien mampu menjawab
tapi kalau gak bisa ya di riau aja yakin
bang.”
P: tersenyum Senang terhadap jawaban
klien
P : “kalau aktivitas Nn T dirumah P: memperhatikan klien Mengkaji aktivitas Melakukan pengkajian
apa aja ? masih bergantung sama kemandirian klien kemandirian remaja
orang tua gak ?”

K: menatap perawat Memikirkan jawaban


K: “udah gak ada dibantu ibu lagi K: menjawab dengan Menjawab pertanyaan Anak usia remaja menunjukkan
sih, udah mandiri semua. Dan sering yakin kemandiriannya
juga bantu-bantu ibu di rumah” Senang mendengar

6
P: Tersenyum jawaban klien
P : “Kalau Nn. T dapat tugas P: menatap klien Mengkaji tanggung jawab Melakukan pengkajian tanggung
biasanya diselesaikan dengan baik klien jawab klien
gak ?
K: melihat ke arah Mendengarkan perawat
perawat
K: “Insya Allah diselesaikan dengan K: menatap perawat klien mencoba Memperoleh data tentang
baik bang. Kalau ada tugas sekolah meyakinkan perawat tanngung jawab klien
juga selalu dikumpulkan !” P: menatap klien dan
tersenyum Mendengarkan jawaban
dari klien
P: “Baiklah ibu dan Nn. T. P: memandang ibu Melakukan terminasi Terminasi dilakukan sesuai
Karena sudah 30 menit dan klien serta dan kontrak untuk kesepakatan awal
bagaimana kalau jum’at kita akan tersenyum pertemuan berikutnya.
mendiskusikan tentang ciri-ciri
perkembangan anak usia remaja? K: menatap perawat Melakukan terminasi
K:”Iya. Boleh” K: menganggukkan Bersedia untuk Keluarga bersedia untuk
Kepala pertemuan berikutnya melakukan interaksi
selanjutnya dengan perawat
P: menganggukkan Perawat senang karena
kepala, tersenyum klien bersedia
P: “Jam berapa ibu punya waktu? P: menatap klien Perawat membuat kntrak Kontrak yang dibuat harus
Bagaimana kalau Jam 13.30? Ibu waktu dan tempat disepakati bersama antara
mau kita berdiskusi di mana?” perawat dan klien
K: mengerutkan dahi Memikirkan jawaban
dan menatap yang akan diberikan
perawat
K: “Iya jam satengah dua saja. K: menatap perawat Keluarga setuju untuk Keluarga bersedia untuk
Setelah shalat jum’at dan makan dan tersenyum pertemuan berikutnya melakukan interaksi
siang. Di sini boleh juga” selanjutnya dengan perawat
P: menatap klien dan Perawat senang karena
tersenyum klien bersedia
P: “Baiklah bu, kalau begitu saya P: menatap klien dan Mengakhiri pertemuan Perawat mengucapkan salam

7
permisi dulu ya bu. Mari Nn. T. tersenyum untuk mengakhiri pertemuan
Assalamualaikum.”
K: tersenyum Mendengarkan
perawat
K: “Wa’alaikumsalam” K: menatap perawat Menjawab salam Pertemuan pada hari ini
dan tersenyum perawat diakkhiri dengan pengucapan
salam
P: tersenyum Melakukan terminasi

Kesimpulan:
1. Klien dan keluarganya kooperatif.
2. Pengkajian tentang data perkembangan psikososial anak usia remaja (12-18 tahun) selesai.
3. Perkembangan anak sudah sesuai dengan usianya.
4. Bina hubungan saling percaya tercapai.
5. Diagnosa keperawatan yang didapatkan pada Nn. A adalah Potensial (normal) : Potensial Pembentukan Identitas Diri

Pekanbaru, 10 Januari 2018

Preceptor Akademik Preceptor Klinik Ners Muda FKep UR

(Veny Elita, MN (MH) (Ns. Aulia Akbar, M.Kep., Sp.Kep. J) (Alfian Konadi, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai