Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PROSES INTERAKSI

Insial Pasien : Ny. M

Usia : 25 Tahun Nama Mahasiswa : Tasya Dwi

Status Interaksi Perawat – Perawat : Pertemuan ke-1 Tanggal : 9 April 2023

Lingkungan : tenang, tidak gaduh Waktu : 08.00 WIB

Deskripsi Pasien : klien pemurung, sedikit bicara, Tempat : Rumah Sakit Jiwa Soebandi

: kurang merawat diri dan

: klien tampak sering menangis

Tujuan Interaksi : Pengkajian

Komunikasi Verbal Komunikasi Nonverbal Analisis Berpusat Pada Analisis Berpusat Pada Rasional
Perawat Pasien
P: P: Menunjukkan sikap Klien kurang merespon Mengucapkan salam
:“Selamat pagi ibu” Tersenyum, kontak mata, ramah perawat terhadap dengan baik kedatangan sebagai pembuka dalam
K: mendekat kearah pasien klien perawat memulai percakapan
“Iya” K: serta sebagai bentuk
Termenung penghargaan dan
P: P penghormatan pada klien
“Perkenalkan saya Tersenyum,
perawat tasya yang mempertahankan kontak
bertugas pada pagi hari mata, berjabat tangan
ini, ibu bisa panggil saya
Sisil. Kalau boleh tau apa
benar ini dengan Ny. M?”
K: K:

“ Ya betul” Termenung,berjabat
Mengucapkan salam,
P :“Oh baik, ibu sukanya tangan Menunjukkan sikap Klien tidak merespon menyapa klien, berjabat
dipanggil apa bu?” P:
ramah perawat terhadap dengan baik tangan merupakan cara
K: Tersenyum, kontak mata
klien perawat untuk membina
“Terserah” K:
hubungan saling percaya
P: Termenung dan tampak
dan sikap saling terbuka
“Baiklah kalau begitu cuek
saya panggil ibu saja ya” P :
K: Tersenyum, kontak mata

“hmm” K:
Termenung, tampak cuek
P: Menganjurkan klien Klien bersedia untuk Perawat menganjurkan
“Ibu,bagaimana kalau kita P : untuk berbagi cerita berinteraksi dengan klien untuk berbagi cerita
berbincang Tersenyum, kontak mata perawat untuk membina sikap
sejenak,sekitar 15 menit saling percaya dan sikap
saja bu, apakah ibu saling terbuka
bersedia?”
K:
K:
“(mengangguk)”
Termenung dan
P:
mengangguk
“Baik, ibu ingin
P:
berbincang dimana? Atau
Tersenyum, kontak mata
disini saja bu?”
K:
K:
“Disini saja” Menunjukkan sikap Klien masih merespon Memperhatikan
Termenung
P: perhatian perawat dengan cuek dan sedikit lingkungan sekitar klien
P:
“Baik…ibu kebetulan terhadap lingkungan berbicara berada menunjukkan
Tersenyum, melihat dan
suasana di ruangan ibu sekitar klien sikap kepedulian perawat
memperhatikan ruangan
cukup tenang ya bu” terhadap klien
sekitar
K: “(mengangguk)”
K:
Menunjukkan sikap Klien masih merespon
Menanyakan kabar dan
Mengangguk
perhatian perawat dengan cuek dan sedikit
P: P: terhadap klien berbicara keadaan klien merupakan
“Ibu bagaimana kabarnya Tersenyum, kontak mata sikap perhatian perawat
hari ini?” K: terhadap klien dan untk
K: Termenung membina hubungan
“Baik mas” P: saling terbuka dan sikap
P: Tersenyum, saling percaya
“Apakah ibu sudah mempertahankan kontak
makan?” mata
K: K:
“Belum” Termenung, tampak cuek
P: P:
“Mengapa ibu belum Tersenyum,
makan?” mempertahankan kontak
K: mata
“Gak laper” K:
P: Termenung,
“Ayo ibu makan dulu memanglingkan wajah
ya,mau saya ambilkan?” P:
K: Tersenyum,
“(menggeleng pelan)” mempertahakan kontak
P: mata, memegang tangan
“Baiklah kalau ibu tidak pasien
mau, kalau boleh tau ibu K :
kenapa? Apakah ibu Termenung,
sedang banyak pikiran?” menggelengkan kepala
Meyakinan klien Klien mulai
K: P:
terhadap kebutuhan rasa mengungkapkan Menjalin hubungan
“(terdiam)” Kontak mata
aman perasaannya pada saling percaya dan
K:
perawat memenuhi kebutuhan
Terdiam, termenung dan
rasa aman pada klien
P: tidak merespon
“Mungkin dengan
ibu P :
bercerita bisa membuat Tersenyum,
perasaan ibu lebih lega, mempertahankan kontak
saya akan dengan senang mata dan memegang
hati menjadi pendengar tangan pasien
untuk ibu berbagi cerita” Menyimak cerita klien Klien mengungkapkan
K: K: dan memberikan perasaannya pada Menjadi pendengar yang
“Anak saya meninggal Termenung dukungan yang positif perawat baik dan memberikan
waktu usianya baru tujuh dukungan positif
hari mas” terhadap klien
P: P: merupakan sikap
“Innalillahi….saya turut Mempertahankan kontak perhatian perawat pada
berduka, ibu yang sabar mata, menggenggam klien
ya bu. Maaf kalau boleh tangan pasien
tau adeknya anak ibu
yang keberapa bu?”
K: K:

“Anak saya yang pertama Menangis


itu mas yang meninggal
huhuhu….
P : Mempertahankan
P:
kontak mata,
“Ibu, saya mengerti apa
menggenggam tangan
yang ibu rasakan saat ini,
pasien, merangkul dan
ibu yang sabar ya bu, kita
memeluk pasien
disini samasama
mendoakan anak ibu
disana ya.”
K:
K:
Menangis , ekspresi
“Anak pertama saya
wajah sedih
dengan suami saya
mas,mukanya mirip sekali
dengan ayahnya,tetapi Menunjukkan sikap Klien mengungkapkan
matanya mirip saya empati perawat terhadap perasaannya kepada
mas,saya tidak percaya klien perawat Sikap empati perawat

dia sudah meninggal terhadap klien

mas,dia pasti masih ada di merupakan kemampuan

sini kan mas huhuhhu…” dan upaya perawat untuk


P:
P: memasuki kehidupan
Memperhatikan kontak
“Iya-iya ibu…saya benar- klien, untuk melihat dan
mata, menggenggam
benar mengerti apa yang merasakan perasaan
tangan pasien dan
ibu rasakan, memang ini klien serta memahami
merangkul pasien
pasti sangat sedih, jika makna perasaan tersebut

ibu ingin menangis tidak bagi kehidupan klien

apa-apa itu hal yang sehingga terjalin

wajar, saya akan hubungan yang

menemani ibu disini terapeutik antara perawat

sampai ibu merasa tenang K : dengan klien.

ya.” Termenung
K: P : Memperhatikan
“Ya mas” kontak mata, menunduk
P: kearah pasien
“Baik, jadi ini alasan ibu
selalu bersedih dan Menggali perasaan klien Klien mengungkapkan

termenung. Apakah ibu perasaannya pada

sampai saat ini masih perawat


K:
suka menyendiri?”
Menangis Rasa aman dan nyaman
merupakan salah satu
K:
kebutuhan dasar manusia
“Ya,saya tidak ingin
P:
bertemu orang-orang,
Mempertahankan kontak
saya tidak suka.”
mata, menunduk kearah
P:
pasien
“Mengapa begitu ibu?
K:
Apa yang membuat ibu
Menangis
tidak suka?
K:
“Saya tidak suka melihat
orang-orang apalagi yang
bersama anaknya yang P : Mempertahankan
masih kecil, saya jadi kontak mata, menunduk
teringat anak saya.” kearah pasien
P:
“Ohh jadi begitu, ibu K :
masih teringat adek ya..” Menangis, ekspresi wajah
K: tampak sedih
“Ya, saya masih sering
memikirkan almarhum
anak saya, dia masih ada
kan mas,saya hamil dia Perawat menghadirkan Klien mengungkapkan
selama 9 bulan saya bawa diri secara utuh kepada perasaannya pada
dia kemana mana,saya klien perawat
pastikan dia aman di
dalam perut saya, saya Menghadirkan diri secara
pastikan dia nyaman di utuh merupakan sikap
dalam perut saya, dia perawat untuk
pasti masih ada kan mbak memberikan
dia pasti belum P : kenyamanan dan rasa
meninggal kan mas Terdiam, aman kepada klien
huhuhuhu…” mempertahakankan
kontak mata,
P: menggenggam erat
“(menggenggam erat tangan pasien, merangkul Menyimak cerita klien Klien mengungkapkan
tangan klien dan pasien dan memeluk dan mendengarkan klien perasaannya pada
memeluknya)” pasien dengan penuh perhatian perawat
K: K:
“Salah saya apa mas, saya Menangis, ekspresi wajah
Menjadi pendengar yang
gak tau lagi sekarang saya tampak sedih
baik bagi klien
harus apa mbak…saya
menunjukkan sikap
gagal menjaga anak
perhatian perawat
pertama saya mas..saya P :
terhadap klien serta
tidak becus menjadi Terdiam, menyimak dan
untuk membina
seorang ibu…saya tidak mendengarkan klien
Memfasilitasi klien Klien mengungkapkan hubungan saling percaya
pantas menjadi seorang dengan penuh perhatian
untuk mengungkapkan seluruh perasaannya dan sikap saling terbuka
ibu.” K :
perasaannya hingga klien pada perawat sampai
P: Menangis, ekspresi wajah
merasa tenang merasa tenang
“(mendengarkan klien tampak sedih

dengan penuh perhatian)” Menjalin hubungan


K: saling percaya dan sikap
“Padahal saya dan suami saling terbuka serta
saya sudah sangat Memberikan dukungan Klien nampak sudah
memberikan
menantikan anak pertama P : positif kepada klien merespon dengan baik kenyamanan terhadap
kami mas,huhuhu suami Terdiam, klien
saya pasti sangat kecewa mempertahankan kontak
terhadap saya mas mata, menggenggam
huhuhu.” tangan pasien, merangkul Memberikan dukungan

P: pasien terhadap klien

“(perawat terdiam dan K : merupakan kemampuan

melihat kondisi klien dan Terdiam perawat untuk

menunggu hingga klien P : memberikan respon

cukup tenang)” Tersenyum, positif kepada klien

K: mempertahankan kontak
“(keadaan klien sudah mata dan menunduk
cukup tenang)” kearah pasien
P: K:
“Ibu, saya turut berduka Terdiam
cita atas meninggalnya
anak ibu, tetapi P :
bu,jodoh,rezeki,maut, itu Tersenyum,
sudah di atur oleh Tuhan, memperhatikan kontak
kita sebagai umatnya
hanya bisa berserah diri
dan selalu tawaqal kepada
sang pencipta bu.”
K:
“(terdiam)”
P:
“Anak ibu meninggal
bukan salah ibu, bukan
juga salah siapapun bu,
mungkin Tuhan lebih
sayang dengan anak ibu, K :
saya tau ini sangat berat Marah, memberontak
bagi ibu, tetapi Tuhan
pasti telah merencanakan P ; Tersenyum,
yang terbaik untuk ibu memperthaknkan kontak
dibalik ini semua” mata, menunduk kearah
K: pasien
“Tapi kenapa harus anak
saya mas”
P:
“Anak ibu special bu, saat
ini anak ibu sudah
bertemu dengan sang
pencipta dan dia jauh
lebih bahagia disana,
tugas kita disini hanya
K:
bisa mendoakan adek bu,
Terdiam dan menangis
ibu boleh sedih, saya
P:
mengerti itu, tapi
Tersenyum,
sebaiknya jangan terlalu
mempertahankan kontak
berlarut-larut ya bu
mata, meangkul pasien
supaya adek disana tidak
ikut sedih melihat ibunya
bersedih terus-menerus”
K:
“(menangis)”
Meyakinkan klien dan Klien menerima
P:
memberikan dukungan dukungan serta respon
“Saya yakin anak ibu
serta respon positif positif dari perawat
disana sudah bahagia bu K :
dan dia pasti berdoa yang Menangis
terbaik untuk mama nya
dan dia pasti tidak ingin Memberikan dukungan

melihat mamanya serta respon positif

bersedih atas bertujuan untuk

kepergiannya.” memberikan
kenyamanan pada klien
K:
P:
“Tapi saya malu mas saya
Mempertahankan kontak
malu sama suami
mata, merangkul pasien
saya,saya malu sekali
mbak tidak bisa menjaga
buah hati saya dan suami
saya,suami saya pasti
sangat kecewa dengan
saya mas”
P:
“Tidak bu, itu tidak benar,
suami ibu juga pasti
mengerti ini bahwa ini
semua sudah takdir Tuhan
dan bukan salah ibu,
mungkin bapak juga
seperti ibu bapak juga
pasti merasakan sedih
yang sama, namun bapak
tidak pernah sama sekali
kecewa terhadap ibu
K:
bu,bapak pasti tetap
Terdiam
sayang terhadap Memvalidasi respon Klien merasa ragu dan
P
ibu,bapak peduli kepada
Mempertahkan kontak klien bertanya kepada perawat
ibu, bapak lebih sedih jika
mata, menunduk kearah
melihat kondisi ibu yang
pasien
seperti ini bu, semua
orang sedih melihat
kondisi ibu yang seperti
ini, termasuk orang tua Memberikan motivasi Klien menerima

dan mertua ibu bu.” dan dukungan positif dukungan dan motivasi
Validasi terhadap respon
K: pada klien dari perawat
klien merupakan hal
“hmmm”
yang penting dilakukan
P: untuk memberikan
“Ibu, seperti yang saya kepercayaan pada klien
sampaikan tadi… tidak K :
apa-apa menangis, wajar Termenung, bertanya

jika seorang ibu menangis dengan serius Memberikan dukungan

jika kehilangan anaknya, P : serta motivasi bertujuan

namun ibu tidak boleh Tersenyum, untuk memberikan

terlalu berlarut-larut atas memperhatikan kontak kenyamanan pada klien

kesedihan ibu,masih mata


banyak orang yang K :
mengasihi ibu disini bu. Kontak mata
Anak ibu pasti juga tidak P : Tersenyum

ingin melihat mamanya mempertahankan kontak Mengevaluasi perasaan Klien mulai merespon
seperti ini.” mata, menunduk kearah klien setelah melakukan dengan baik dan merasa

K: pasien dan interaksi dengan perawat cukup tenang dari


“Benarkah mas?.” mengacungkan jempol sebelumnya
P: K:

“Iya bu benar” Menganggukan kepala

K: P: Mengevaluasi perasaan
“Baiklah.” Tersenyum, klien setelah berinteraksi
P: mempertahankan kontak Klien bersedia untuk dengan perawat
“Baik, ibu harus tetap mata, dan menunduk Membuat kontrak interaksi selanjutnya merupakan hal yang
semangat dan bangkit kearah pasien pertemuan selanjutnya penting dilakukan guna
kembali ya bu, supaya K : untuk melakukan
orang-orang disekitar ibu Menganggukkan kepala penilaian terhadap klien
juga bahagia melihat ibu P :
kembali bahagia.” Tersenyum,
K: mempertahankan kontak
“Ya mas” mata, bertanya dengan Kontrak waktu bertujuan

P: serius agar klien siap dengan


Klien bersedia untuk
“Baik kalau begitu ibu K : pertemuan selanjutnya
Membuat kontrak interaksi selanjutnya
sekarang mandi dulu ya, Menjawab pertanyaan, pertemuan selanjutnya
setelah itu ibu makan lalu menoleh kearah perawat
beristirahat ya bu”
K: P:
“Baiklah” Tersenyum,
P: mempertahankan kontak
“Ibu bagaimana perasaan mata, bertanya dengan Kontrak waktu dan
ibu setelah serius tempat bertujuan agar
berbincangbincang klien siap dengan
dengan saya untuk K : Mengakhiri pertemuan Mengakhiri pertemuan pertemuan selanjutnya
berbagi cerita?” Menganggukkan kepala dengan klien dengan perawat
K: dan menjawab
“Sedikit lebih lega pertanyaan
meskipun saya masih
sedih” P:
P: Tersenyum,
Mengakhiri pertemuan
“Baiklah, kalau begitu mempertahankan kontak
dengan baik bertujuan
bagaimana jika besok kita mata, menunduk kearah
untuk tetap membina
berbincang-bincang lagi pasien
hubungan saling percaya
bu? Apakah ibu
antara perawat dan klien
bersedia?.”
K:
K:
“Baiklah”
Menjawab pertanyaan,
sedikit tenang

P: P : Tersenyum dan

“Baik ibu, untuk melambaikan tangan


tempatnya sama bu disini
saja, tidak lama juga kok K : melambaikan tangan
bu mungkin sama seperti
barusan 15 menit saja,
besok saya akan dating
kembali kesini untuk
menemui ibu ya”
K:
“Iya mas”
P:
“Baiklah, kalau begitu
saya ijin pamit ya bu,
Sampai jumpa”
K :“Sampai jumpa”

Kesan Perawat : Perawat bersikap empati dengan memberikan kepercayaan dan dukungannya pada klien agar bisa bangkit dari
keterpurukan.

Anda mungkin juga menyukai