Anda di halaman 1dari 15

TUGAS ANALISA PROSES INTERAKSI

RISIKO PERILAKU KEKERASAN


KEPERAWATAN JIWA 2
Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Modul Keperawatan Jiwa 2
Dosen Pengampu: Ns. Eni Nuraini Agustini, S.Kep, MSc, PhD

Disusun Oleh:

Nama: Tantri Rivakalebbi I


NIM: 11211040000061
PSIK B 2021

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
MARET/2024
ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial Klien : Nn. G


Usia : 22 Tahun
Nama Mahasiswa : Tantri Rivakalebbi Ibrahim
Lingkungan : Klien berada di ruangan, tidak bersama pasien lainnya, di dalam ruangan
klien jarang berinteraksi dengan temannya, suasana ruangan kurang
tenang. Klien lebih suka duduk di pojok ruangan.
Deskripsi : Klien memakai kaos berwarna putih, rok warna hitam. Klien Sering
mengalihkan pandangan, emosinya cepat berubah, tangan tampak
mengepal dan ada bekas memarnya, raut wajah tegang & bicara keras
bila berbicara tentang adiknya, sering berhenti ditengah pembicaraan
Tujuan : Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan klien, Pasien dapat
mengidentifikasi RPK, Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda RPK,
Pasien dapat menyebutkan jenis RPK yang pernah dilakukannya, Pasien
dapat menyebautkan akibat dari RPK yang dilakukannya. Pasien dapat
menyebutkan cara mencegah / mengendalikan RPKnya.
Waktu Interaksi : 19 Maret 2023 (10 menit)

Fase Orientasi
Komunikasi Verbal Komunikasi Analisa Berpusat Analisa Berpusat Rasional
Non Verbal Pada Perawat Pada Klien
P: “Assalamualaikum. P: Menatap Berharap ada Merasa senang Mengucapkan
Selamat pagi, Boleh sambil tanggapan ditegur sapa salam sebagai
Saya kenalan dengan tersenyum, positif dari klien, perawat, tanda awal dari
Kakak? Nama Saya mengulurkan berharap klien Nampak mulai terjadinya
perawat Tantri tangan menyebutkan ada kedekatan hubungan saling
Rivakalebbi Ibrahim nama dan percaya,
senang panggil
Ners Tantri. Saya K: interaksi perkenalan dapat
perawat bertugas di Memandang, berjalan sesuai meningkatkan
sini dari pukul 08.00 mengulurkan dengan harapan hubungan saling
WIB sampai dengan tangan percayaantara
pukul 13.00 WIB perawat dan
siang. Kalau boleh klien
Saya tahu nama kakak
siapa dan senang
dipanggil dengan
sebutan apa?”

K: “Waalaikumsalam.
Nama saya Gina
senang dipanggil
Gina”

P: “ Bagaimana P: Kontak Senang karena Langsung Mengetahui


perasaan kakak saat mata, pertanyaan menjawab perasaan klien
ini? apakah kakak tersenyum langsung pertanyaan saat ini
masih ada perasaan dijawab oleh
marah, jengkel?” K: menatap klien
perawat tidak
K: “Iyaa saya masih fokus
marah ners saya
kesal”

P: “ Baiklah sekarang P: menatap Berharap klien Klien Menjalin


kita akan berbincang- dan bersedia mengungkapkan interaksi lebih
bincang tentang tersenyum melanjutkan ketersediaannya akrab
perasaan marah yang interaksi lebih
kakak rasakan, K: menatap akrab
apakah kakak perawat
bersedia?” sambil
tersenyum
K: “Boleh ners”

P: “ Berapa lama P: menatap Berharap klien Klien memberi Menjalin


kakak mau kita dan bersedia respon positif keakraban
berbincang-bincang ? tersenyum berinteraksi
bagaimana kalau 10 dalam waktu
menit?“ K: menatap tertentu
perawat
K: “Boleh ners” sambil
tersenyum
P: “Dimana kita akan P: menatap Berharap klien Klien memberi Menjalin
bincang-bincang? dan bersedia respon positif keakraban
Bagaimana kalau di tersenyum berinteraksi di
ruang tamu?” tempat yang
K: menatap baru
K: “Boleh ners” perawat
sambil
tersenyum

Fase Kerja

Komunikasi Verbal Komunikasi Analisa Analisa Rasional


Non Verbal Berpusat Pada Berpusat Pada
Perawat Klien
P: “Apa yang P: Tersenyum Perawat Klien dapt Menggali alasan
menatap klien mencoba menjawab dari perilaku
menyebabkan kakak
menggali alasan perilaku kekerasan untuk
marah? K: fokus pada penyebab klien kekerasannya menentukan
pembicaraan dan melakukan intervensi
menganggukkan perilaku
K: “Saya marah, kepala kekerasan
saya kesal karena
adik saya tuh selalu
mendapat perhatian
ners, sedangkan
saya tidak”

P: “kalau boleh saya P: Tersenyum Perawat Klien menjawab Menggali


tahu siapa yang menatap klien mencoba berdasarkan ingatan klien
selalu memberikan menggali ingatannya dalam penyebab
perhatian sama adik K: fokus pada penyebab perilaku
kakak?” pembicaraan dan perilaku kekerasannya
menganggukkan kekerasaannya
K: “Iya itu orang kepala
tua saya ners, udah
lah ners gk usah
ngomongin adik
saya, tersinggung
saya sama dia”

P: “apa yang P: menatap Perawat Klien menjawab Menggali dan


membuat kakak dengan serius menggali dan dan memancing klien
merasa tersinggung memancing menceritakan bercerita terkait
dengan adik kakak? K: menjelaskan klien agar mau penyebab klien marah dan
Apakah ada lagi dengan raut bercerita lebih marah perilaku
selain yang tadi wajah kesal dan dalam terkait kekerasan klien
kakak ceritakan?” mengepalkan risiko perilaku
tangan kekerasannya
K: “Iya itu ners
masa kalau di
rumah dia selalu
suruh-suruh saya
kan kesal saya juga
jadinya”

P: “Baik kak kalau P: melihat klien Perawat Klien menjawab Beralih


begitu kita bahas dengan mengajak klien dan bersedia pembahasan dan
yang lain terkait tersenyum beralih membahas mengkaji sikap
perasaan kakak. membahas sikap sikap amarahnya untuk
Apakah sebelumnya K: marahnya klien amarahnya menentukan
kakak pernah menganggukkan intervensi yang
marah?” kepala dan tepat
menatap perawat
K: “Iya pernah”

P: “Apakah saat P: menatap klien Perawat Klien menjawab Menggali


dengan serius menggali sesuai dengan ingatan dan
kakak marah dada
ingatan klien ingatan dan perasaan klien
kakak berdebar- K: fokus pada dan perasaan mencoba serta
pembicaraan dan klien saat mengingat-ingat memberikan
debar, mata melotot,
mengepalkan menghadapi klien waktu
rahang terkatup tangan perilaku untuk
kekerasannya menceritakannya
rapat, dan tangan
mengepal?”

K: “Iya ners saya


selalu merasakan
dada saya berdebar
ketika saya marah
dan saya pasti
melotot dan
mengepal tangan
saya”

P: “Apa yang kakak P: menatap klien Perawat Klien menjawab Menggali


dengan serius menggali sesuai dengan ingatan dan
lakukan
ingatan klien ingatan dan perasaan klien
selanjutnya? Apa K: fokus pada dan perasaan mencoba serta
pembicaraan dan klien saat mengingat-ingat memberikan
ada tindakan saat mengepalkan menghadapi klien waktu
kakak sedang marah tangan perilaku untuk
kekerasannya menceritakannya
seperti memukul,
membanting?”

K: “Iya saya pasti


memukul orang-
orang disekitar saya
ners”

P: “ Apakah dengan P: P: menatap Perawat Klien menjawab Menggali


klien dengan menggali dengan respon manfaat dan
kakak marah-marah
serius pemahaman positif dan akibat dari
dan memukul, klien tentang tenang tindakan
K: fokus pada akibat perilaku perilaku
keadaan jadi lebih
pembicaraan dan kekerasannya kekerasan yang
baik?” menggelengkan klien lakukan
kepala,
mengangkat
K: “Iya tidak sih bahu
ners tapi saya
merasa lebih
tenang”

P: “ Menurut kakak P: menatap klien Perawat klien mencoba Menggali


dan tersenyum menggali berpikir pemahaman
adakah cara lain
pemahaman klien cara
yang lebih baik K: melihat ke klien terkait cara mencegah
atas dan lain mencegah timbulnya
selain marah-
Nampak berpikir perilaku perilaku
marah? kekerasan kekerasan
muncul

K: “Mungkin ada”

P: “Maukah kakak P: menatap Berharap klien Klien memberi Menjalin


belajar klien, tersenyum bersedia belajar respon postif hubungan akrab
mengungkapkan mengendalikan dan membina
marah dengan baik K: menatap perilaku hubungan saling
tanpa menimbulkan perawat dengan kekerasan percaya
kerugian?” wajah serius

K: “Boleh ners”

P: “Ada beberapa P: menatap klien Perawat Klien fokus Memberikan


dan fokus mencoba mendengarkan informasi terkait
cara fisik untuk
menjelaskan menjelaskan penjelasannya mengendalikan
mengendalikan rasa dengan wajah cara dan perilaku
serius mengendalikan menyebutkan kekerasan
marah, hari ini kita
perilaku ulang
belajar dua cara ya, K: menatap kekerasan
perawat dengan
yang pertama kita
serius
Latihan Teknik
napas dalam.
Begini kak, kalau
tanda- marah itu
sudah kakak
rasakan kakak
berdiri lalu tarik
nafas dari hidung,
tahan sebentar, lalu
keluarkan secara
perlahan-lahan dari
mulut seperti
mengeluarkan
kemarahan. Coba
sekarang kakak
lakukan.”

K: “Pertama kita
berdiri lalu tarik
nafas dari hidung,
tahan sebentar, lalu
keluarkan secara
perlahan-lahan dari
mulut seperti
mengeluarkan
kemarahan,”
P: “Bagus coba lagi P: menatap klien Memuji klien Klien Memuji klien
dengan dan meminta mempraktikkan yang telah
kak dan lakukan
tersenyum klien mengulang apa yang telah mempraktikkan
sebanyak 3 kali.” apa yang telah diajarkan pelajaran yang
K: diajarkan dengan baik telah diberikan
mempraktikkan
dengan serius
K: “Pertama kita
berdiri lalu tarik
nafas dari hidung,
tahan sebentar, lalu
keluarkan secara
perlahan-lahan dari
mulut seperti
mengeluarkan
kemarahan,”(Sambil
mempraktikkan)

P: “Bagus sekali P: menatap klien Memberikan Klien merasa Memuji klien


dengan pujian atas apa senang telah yang telah
kakak sudah dapat
tersenyum dan yang telah dapat mempraktikkan
melakukannya.” memberikan dilakukan mempraktikkan pelajaran yang
tepuk tangan apa yang telah diberikan
diajarkan
K: “Iya ners” K: menatap
perawat dan
tersenyum
P: “cara kedua adalah P: menatap klien Perawat Klien fokus Memberikan
dengan dan fokus mencoba mendengarkan informasi terkait
melampiaskan menjelaskan serta menjelaskan cara penjelasannya mengendalikan
kekesalan ke bantal. mecontohkan mengendalikan dan menyebutkan perilaku
Contohnya seperti dengan wajah perilaku ulang kekerasan
ini, disini ada bantal, serius kekerasan
jika kaka kesal dan
ingin marah, kaka K: menatap
bisa perawat dengan
melampiaskannya ke serius
bantal ini dengan
cara memukulnya.
Seperti yang saya
lakukan sekarang.
Coba sekarang kakak
lakukan.”

K: “Pertama ambil
bantal, terus pukul
pukul bantalnya,
untuk
melampiaskan
kemarahan.”
P: “Bagus sekali P: menatap klien Memberikan Klien merasa Memuji klien
dengan pujian atas apa senang telah yang telah
kakak sudah dapat yang telah dapat mempraktikkan
tersenyum dan
melakukannya.” memberikan dilakukan mempraktikkan pelajaran yang
apa yang telah diberikan
tepuk tangan
diajarkan
K: “Iya ners” K: menatap
perawat dan
tersenyum
P: “Dan sebaiknya P: menatap klien Memberikan Kilen fokus dan Menjalin
dengan serius saran untuk menjawab keakraban,
latihan ini kakak
klien agar dapat dengan respon membina
lakukan secara K: menatap melakukan yang positif hubungan saling
perawat dengan telah diajarkan percaya, dan
rutin, sehingga bila
serius secara rutin membuat klien
sewaktu-waktu rasa nyaman dan
terbuka
marah itu muncul
kakak sudah
terbiasa
melakukannya”.

K: “Ohh seperti itu,


iya ners”
Fase Terminasi

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Analisa Analisa Rasional


Verbal Berpusat Pada Berpusat Pada
Perawat Klien
P: “ Bagaimana P: menatap klien Menanyakan Klien menjawab Mengevaluasi
dengan perasan klien dengan respon kegiatan yang
perasaan kakak
tersenyum setelah positif telah dilakukan
setelah berbincang- berbincang dan dan dampaknya
K: tertawa ceria melakukan
bincang tentang dan bertepuk kegiatan
kemarahan kakak?” tangan dan
menghela napas
panjang
K: “saya sekarang
merasa lebih tenang
ners”

P: “ Coba kakak P: menatap klien Menggali Mencoba Menggali daya


dengan serius ingatan klien berpikir dan ingat klien
sebutkan penyebab
dan terkait penyebab menjawab terkait perilaku
kakak marah dan membungkukkan perilaku kekerasannya
badan ke klien kekerasan klien
yang kakak
rasakan dan apa K: menatap
perawat dengan
yang kakak lakukan
serius
serta akibatnya.”

K: “penyebab saya
marah karena
orang-orang gk ada
yang mau
mendengarkan saya
dan saya selalu di
jauhi, yang saya
rasakan saat marah
dada saya berdebar
ketika saya marah
dan saya pasti
melotot dan
mengepal tangan
saya, dan saya pasti
memukul orang-
orang yang ada di
sekitar saya, dan
akibatnya iyaa
orang-orang yang
saya pukul akan
merasa kesakitan
tapi setelah itu saya
merasa lebih
tenang”

P: “Baik sekarang P: menatap klien Menggali Klien Menggali daya


dengan serius ingatan klien mengingat-ingat ingat klien
coba kakak
dan terkait kegiatan dan terkait kegiatan
peragakan membungkukkan yang baru memperagakan yang dipelajari
badan ke klien diberikan apa yang baru untuk mencegah
bagaimana cara
dipelajari perilaku
untuk K: menatap kekerasannya
perawat dengan timbul
mengendalikan
serius dan
marah yang baru memperagakan
kita pelajari”

K: “Pertama kita
berdiri lalu tarik
nafas dari hidung,
tahan sebentar, lalu
keluarkan secara
perlahan-lahan dari
mulut seperti
mengeluarkan
kemarahan. Selain itu
bisa melampiaskan
kemarahan dengan
memukul mukul
bantal”(Sambil
mempraktikkan)
P: “Baik, sekarang P: menatap Berharap klien Bicara klien Menjalin
latihan tadi kita serius mau membuat agak pelan hubungan saling
masukkan ke jadwal jadwal kegiatan percaya
harian ya kak” K: menatap ke
arah bawah
K: “Boleh ners”

P: ”berapa kali P: menatap Berharap klien Bicara klien Menjalin


sehari kakak mau serius mau membuat agak pelan hubungan saling
latihan nafas dalam jadwal kegiatan percaya
dan memukul K: menatap ke
bantal arah bawah
?”

K: “Dua kali aja


ners”
P: “Baik dua kali P: menatap Berharap klien Bicara klien Menjalin
iyaa kak, mau di serius mau membuat agak pelan hubungan saling
jam berapa saja jadwal kegiatan percaya
kak?” K: menatap ke
arah bawah
K: “di jam 2 siang
sama jam 8 malam
ners”

P: “Baik kita P: menatap Menjelaskan Bicara klien Menjalin


Masukkan kegiatan serius kepada klien agak pelan hubungan saling
latihan cara mengisi percaya dan
mengendalikan K: menatap ke dan membuat membuat jadwal
marah ke dalam arah bawah jadwal kegiatan yang
jadwal kegiatan memungkinkan
harian iya kak, Jika interaksi
kakak melakukanya berlanjut lagi
secara mandiri maka
kakak menuliskan
M, jika kakak
melakukannya
dibantu atau
diingatkan oleh
keluarga atau teman
maka kakak
menuliskan B, Jika
kakak tidak
melakukanya maka
kakak tulis T.
apakah kakak
mengerti?.”

K: “Mengerti ners”
P: “Baik kak, P: menatap Berharap klien Bicara klien Menjalin
bagaimana kalau serius mau membuat agak pelan hubungan saling
besok kita latihan berinterkasi percaya dan
cara lain untuk K: menatap dan untuk membuat janji
mencegah dan tersenyum pertemuan yang
mengendalikan selanjutnya memungkinkan
marah kakak?.” interaksi
berlanjut lagi
K: “Boleh ners”

P: ”Dimana kita P: Menatap klien Mengakhiri Klien tempat di Perpisahan yang


akan latihan, dengan serius interaksi tempat duduk baik
bagaimana kalau dan tersenyum berharap dapat dan memberikan memungkinkan
tempatnya disini melanjutkan respon positif interaksi dapat
saja ya kak?” K: menatap interaksi esok dilanjutkan lagi
perawat hari
K: “Boleh ners”

P: “Berapa lama P: Menatap klien Mengakhiri Klien tempat di Perpisahan yang


kita akan lakukan, dengan serius interaksi tempat duduk baik
bagaimana kalau 10 dan tersenyum berharap dapat dan memberikan memungkinkan
menit saja?” melanjutkan respon positif interaksi dapat
K: menatap interaksi esok dilanjutkan lagi
K: “Boleh ners” perawat hari

P: “Saya pamit dulu P: Menatap klien Mengakhiri Klien tempat di Perpisahan yang
kakak, dan tersenyum interaksi tempat duduk baik
Wassalamualaikum berharap dapat dan memberikan memungkinkan
Wr. Wb.” K: menatap melanjutkan respon positif interaksi dapat
perawat dan interaksi esok dilanjutkan lagi
K: tersenyum hari
“Waalaikumsalam.”

Anda mungkin juga menyukai