INTERAKSI
P : “Selamat pagi” P : Menatap klien Perawat memulai Klien tampak kenal Dengan menyapa
percakapan dengan sikap dengan perawat merupakan awal terjadinya
K : “Pagii” terbuka hubungan saling percaya
K : menatap perawat klien dengan perawat
P : “Masih ingat sama saya ?” P : Perawat menatap Perawat mencoba Klien mulai Agar perawat dan klien
K : “Masih suster Iis” klien dengan membuka diri dan menampilkan rasa saling kenal, jika sudah
kesungguhan hati dan mencoba mengingat klien percaya dengan kenal kita akan kooperatif
berbicara dengan suara Perawat
yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat
P : “Bagaimana perasaan Q hari P : Menatap klien dengan Perawat siap untuk Klien mengungkapkan Untuk mengetahui perasaan
ini?” kesungguhan hati mendengarkan ungkapan perasaannya klien
perasaan
K : “Senang” K : Menatap perawat Klien
sesekali pandangan
teralihkan
P : “Sesuai janji kita kemarin, P : Menatap klien Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui perasaan
hari ini kita akan berbincang- senang karena mengetahui halusinasi klien
bicang terkait suara-suara yang K Menatap perawat jawaban klien sesuai yang didengarnya
Q lihat. Apakah Q tidak dengan yang
keberatan untuk ngobrol dengan diharapkan
saya?”
P : “Bagaimana kalau kita P : Perawat menatap Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui
belajar cara untuk mencegah klien dengan senang karena mengetahui cara perasaan klien
agar apa yang sering Q dengar kesungguhan hati dan jawaban klien sesuai mengontrol halusinasi
agar tidak muncul lagi?” berbicara dengan suara dengan yang
yang lembut namun jelas diharapkan
K : “Iya, mau” K : menatap perawat
sesekali konsentrasi
terahlikan
P : “Ada empat cara untuk P : Perawat menatap Memberikan reinforment Klien menunjukan Mengetahui apakah pasien
mencegah suara-suara itu klien dengan positif pada klien atau perilaku yang paham dengan apa yang
muncul.” kesungguhan hati dan usaha mengalihkan memberikan kesan disampaikan oleh perawat
“Pertama, dengan berbicara dengan suara halusinasi dengan cara memahami apa yang dan dapat melakukannya
menghardik bahwa yang Q yang lembut namun jelas menghardik telah diajarkan kembali
lihat itu tidak nyata.”
“Kedua, dengan cara K : menatap perawat dan
bercakap-cakap dengan berusaha mencoba
orang lain.”
“Ketiga, melakukan
kegiatan yang sudah
terjadwal.”
“Keempat, minum obat
dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita
belajar cara yang pertama
dulu, yaitu dengan
menghardik.”
“Caranya seperti ini:
“Saat Q melihat sesuatu
muncul, langsung Q bilang
dalam hati, “Pergi Saya
tidak mau mendengar kamu,
kamu tidak nyata. Begitu
diulang-ulang sampai apa
yang Q lihat itu tidak ada
lagi. Coba Q peragakan!
Nah begitu...bagus! Coba
lagi! Ya bagus Q sudah
bisa.”
K : “Iya”
P : “Bagaimana perasaan Q P : Perawat menatap Perawat ingin mengetahui klien merasakan Ungkapan perasaan untuk
dengan obrolan kita tadi? klien dengan perasaan klien setelah manfaat menghardik mengevaluasi terhadap
Apakah merasa senang tidak kesungguhan hati dan mengungkapkan halusina jalannya terapi yang telah
dengan latihan tadi?” berbicara dengan suara dan cara mengontrolnya diberikan kepada klien
yang lembut namun jelas
K : “Iya”
K : Menatap perawat
P : “Coba sebutkan cara untuk : Perawat menatap klien
P Perawat mengevaluasi klien Berespon dengan baik Respon klien menunjukan ia
mencegah suara itu agar tidak dengan kesungguhan hati apa yang diajarkan membutuhkan bantuan dari
muncul lagi.” dan berbicara dengan suara sebelumnya perawat
yang lembut namun jelas
K : “Iya” K : Menatap perawat
P : “Q, bagaimana kalau besok P : Perawat menatap Mengakhiri pertemuan Setuju atas rencana Mengakhiri dengan baik
kita ngobrol lagi tentang klien dengan perawat
caranya berbicara dengan kesungguhan hati dan
orang lain saat bisikan -
berbicara dengan suara
bisikan muncul?”
K : “Iya mau” yang lembut namun jelas
K : menatap perawat
Inisial klien : Nn.Q Nama mahasiswa : iis intan
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke-2 (SP 2) Tanggal : 8 September 2021
Lingkungan : perawat dan klien duduk di ruang makan Jam :
Deskripsi klien : klien duduk
Tujuan : mengidentifikasi
halusinasi dan melatih
cara meminum obat
P : “Selamat pagi” P : Menatap klien Perawat memulai Klien tampak kenal Dengan menyapa
percakapan dengan sikap dengan perawat merupakan awal terjadinya
K : “Pagii” terbuka hubungan saling percaya
K : menatap perawat klien dengan perawat
P : “Masih ingat sama saya ?” P : Perawat menatap Perawat mencoba Klien mulai Agar perawat dan klien
K : “Masih suster Iis” klien dengan membuka diri dan menampilkan rasa saling kenal, jika sudah
kesungguhan hati dan mencoba mengingat klien percaya dengan kenal kita akan kooperatif
berbicara dengan suara Perawat
yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat
P : “Bagaimana perasaan Q hari P : Menatap klien dengan Perawat siap untuk Klien mengungkapkan Untuk mengetahui perasaan
ini?” kesungguhan hati mendengarkan ungkapan perasaannya klien
perasaan
K : “Senang” K : Menatap perawat Klien
sesekali pandangan
teralihkan
P : “Sesuai janji kita kemarin,
P : Menatap klien Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui perasaan
hari ini kita akan berbincang- senang karena mengetahui obat obat klien
bicang terkait obat obatan yang K Menatap perawat jawaban klien sesuai yang di minumnya
Q minum. Apakah Q tidak dengan yang
keberatan untuk ngobrol dengan diharapkan
saya?”
P : Setelah kita ngobrol tadi, P : Perawat menatap Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui
sekarang coba teteh simpulkan klien dengan senang karena mengetahui cara perasaan klien
kesungguhan hati dan jawaban klien sesuai meminum obat
pembicaraan kita tadi.”
berbicara dengan suara dengan yang
“Coba sebutkan apa saja
yang lembut namun jelas diharapkan
bagaimana benar minum obat”
K : menatap perawat
sesekali konsentrasi
K : “Iya, minum obat sesuai terahlikan
dosis, benar waktu
minum,benar cara minum
obat dimasukan ke mulut, ”
P : “Baiklah teh, untuk P : Perawat menatap Memberikan reinforment Klien menunjukan Mengetahui apakah pasien
selanjutnya saya tetap memantau klien dengan positif pada klien dalam perilaku yang paham dengan apa yang
kesungguhan hati dan meminum obat memberikan kesan disampaikan oleh perawat
aktivitas teteh yang kita sudah
berbicara dengan suara memahami apa yang dan dapat melakukannya
susun kemarin”.
yang lembut namun jelas telah diajarkan kembali
K : “iya suster”
K : menatap perawat dan
berusaha mencoba
P : “Bagaimana perasaan Q P : Perawat menatap Perawat ingin mengetahui klien merasakan Ungkapan perasaan untuk
dengan obrolan kita tadi? klien dengan perasaan klien setelah manfaat meminum obat mengevaluasi terhadap
Apakah merasa senang tidak kesungguhan hati dan mengajarkan cara-cara dengan benar jalannya terapi yang telah
dengan berbincang tadi?” berbicara dengan suara minum obat diberikan kepada klien
yang lembut namun jelas
K : “Iya, suster saya merasa
senang” K : Menatap perawat
P : “Baiklah teh, untuk P : Perawat menatap klien Perawat mengawasi klien Berespon dengan baik Respon klien menunjukan ia
selanjutnya saya tetap dengan kesungguhan hati apa yang telah disusun membutuhkan bantuan dari
memantau aktivitas teteh yang dan berbicara dengan suara sebelumnya perawat
kita sudah susun kemarin”. yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat
K : “Iya”
P : Kira-kira dimana tempat P : Perawat menatap Mengakhiri pertemuan Setuju atas rencana Mengakhiri dengan baik
yang enak buat kita ngobrol klien dengan perawat
untuk selanjutnya? kesungguhan hati dan
K : “ disini saja suster di meja
berbicara dengan suara
ini lagi”
“Baiklah besok kita bertemu yang lembut namun jelas
lagi ya, Selamat sore”.
K : “Iya suster selamat sore”
K : menatap perawat
P : “Selamat pagi” P : Menatap klien Perawat memulai Klien tampak kenal Dengan menyapa
percakapan dengan sikap dengan perawat merupakan awal terjadinya
K : “Pagii” terbuka hubungan saling percaya
K : menatap perawat klien dengan perawat
P : “Masih ingat sama saya ?” P : Perawat menatap Perawat mencoba Klien mulai Agar perawat dan klien
K : “Masih suster Iis” klien dengan membuka diri dan menampilkan rasa saling kenal, jika sudah
kesungguhan hati dan mencoba mengingat klien percaya dengan kenal kita akan kooperatif
berbicara dengan suara Perawat
yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat
P : “Bagaimana perasaan Q hari P : Menatap klien dengan Perawat siap untuk Klien mengungkapkan Untuk mengetahui perasaan
ini?” kesungguhan hati mendengarkan ungkapan perasaannya klien
perasaan
K : “Senang” K : Menatap perawat Klien
sesekali pandangan
teralihkan
P : “Sesuai janji kemarin kita P : Menatap klien Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui perasaan
akan berbincang- bincang pukul senang karena mengalihkan halusinasi klien
14.00 WIB ya teh, nah, K Menatap perawat jawaban klien sesuai yang dilihat dan
sekarang sudah menunjukkan
dengan yang didengarnya
pukul 14.00, dan sesuai janji
kita kemarin kita akan diharapkan
mengobrol selama 20 menit ya,
apakah teteh setuju?”
P : “Setelah kita ngobrol tadi, P : Perawat menatap klien Perawat mengevaluasi klien Berespon dengan baik Respon klien menunjukan ia
dengan kesungguhan hati apa yang diajarkan membutuhkan bantuan dari
sekarang coba bapak simpulkan
dan berbicara dengan suara sebelumnya perawat
pembicaraan kita tadi.” yang lembut namun jelas
“Coba sebutkan cara untuk K : Menatap perawat
mencegah bayangan itu agar
tidak muncul lagi.”
K : “Iya bisa”