Anda di halaman 1dari 14

ANALISA PROSES

INTERAKSI

Inisial klien : Nn.Q Nama mahasiswa : iis intan


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke-1 (SP 1) Tanggal : 8 September 2021
Lingkungan : perawat dan klien duduk di ruang makan Jam :
Deskripsi klien : klien duduk
Tujuan : mengidentifikasi
halusinasi dan melatih
cara mengghardik

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANAISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN

P : “Selamat pagi” P : Menatap klien Perawat memulai Klien tampak kenal Dengan menyapa
percakapan dengan sikap dengan perawat merupakan awal terjadinya
K : “Pagii” terbuka hubungan saling percaya
K : menatap perawat klien dengan perawat
P : “Masih ingat sama saya ?” P : Perawat menatap Perawat mencoba Klien mulai Agar perawat dan klien
K : “Masih suster Iis” klien dengan membuka diri dan menampilkan rasa saling kenal, jika sudah
kesungguhan hati dan mencoba mengingat klien percaya dengan kenal kita akan kooperatif
berbicara dengan suara Perawat
yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat
P : “Bagaimana perasaan Q hari P : Menatap klien dengan Perawat siap untuk Klien mengungkapkan Untuk mengetahui perasaan
ini?” kesungguhan hati mendengarkan ungkapan perasaannya klien
perasaan
K : “Senang” K : Menatap perawat Klien
sesekali pandangan
teralihkan
P : “Sesuai janji kita kemarin, P : Menatap klien Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui perasaan
hari ini kita akan berbincang- senang karena mengetahui halusinasi klien
bicang terkait suara-suara yang K Menatap perawat jawaban klien sesuai yang didengarnya
Q lihat. Apakah Q tidak dengan yang
keberatan untuk ngobrol dengan diharapkan
saya?”

K : “Iya saya tidak keberatan”


P: P : Perawat menatap Berusaha menggali informasi Klien mengungkapkan Dapat menggali lebih
“Apa yang Q rasakan saat ini?” klien dengan masalahnya dalam perasaan dan kondisi
“Apakah Q mendengar bisikan- kesungguhan hati dan klien agar bisa menentukan
bisikan?” berbicara dengan suara cara mengatasinnya.
“Seperti kata-kata apa yang yang lembut namun jelas
terdengar?” K : Menatap perawat
“Apakah terus-menerus sesekali konsentrasi
terdengar atau hanya sewaktu- teralihkan
waktu saja?”
“Kapan paling sering Q
mendengar suara tersebut?”
“Berapa kali sehari Q
mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada
waktu sendiri?”
“Apa yang Q rasakan pada saat
melihat sesuatu?”
“Apa yang Q lakukan saat
melihat sesuatu itu?”
“Apakah dengan cara itu
bisikan tersebut hilang?”

K : “Saya meendengar bisikan


yang menyuruh saya membuat
kopi. Bisikan terdengar saat
saya sendiri. Bisikan itu kadang
ada siang atau malam hari. Saya
senang dengan bisikan tersebut
karna itu pacar saya yang
menyuruh. Saya kadang
membaca istighfar kalau saya
sadar itu bisikan saja.”

P : “Bagaimana kalau kita P : Perawat menatap Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui
belajar cara untuk mencegah klien dengan senang karena mengetahui cara perasaan klien
agar apa yang sering Q dengar kesungguhan hati dan jawaban klien sesuai mengontrol halusinasi
agar tidak muncul lagi?” berbicara dengan suara dengan yang
yang lembut namun jelas diharapkan
K : “Iya, mau” K : menatap perawat
sesekali konsentrasi
terahlikan
P : “Ada empat cara untuk P : Perawat menatap Memberikan reinforment Klien menunjukan Mengetahui apakah pasien
mencegah suara-suara itu klien dengan positif pada klien atau perilaku yang paham dengan apa yang
muncul.” kesungguhan hati dan usaha mengalihkan memberikan kesan disampaikan oleh perawat
“Pertama, dengan berbicara dengan suara halusinasi dengan cara memahami apa yang dan dapat melakukannya
menghardik bahwa yang Q yang lembut namun jelas menghardik telah diajarkan kembali
lihat itu tidak nyata.”
“Kedua, dengan cara K : menatap perawat dan
bercakap-cakap dengan berusaha mencoba
orang lain.”
“Ketiga, melakukan
kegiatan yang sudah
terjadwal.”
“Keempat, minum obat
dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita
belajar cara yang pertama
dulu, yaitu dengan
menghardik.”
“Caranya seperti ini:
“Saat Q melihat sesuatu
muncul, langsung Q bilang
dalam hati, “Pergi Saya
tidak mau mendengar kamu,
kamu tidak nyata. Begitu
diulang-ulang sampai apa
yang Q lihat itu tidak ada
lagi. Coba Q peragakan!
Nah begitu...bagus! Coba
lagi! Ya bagus Q sudah
bisa.”
K : “Iya”
P : “Bagaimana perasaan Q P : Perawat menatap Perawat ingin mengetahui klien merasakan Ungkapan perasaan untuk
dengan obrolan kita tadi? klien dengan perasaan klien setelah manfaat menghardik mengevaluasi terhadap
Apakah merasa senang tidak kesungguhan hati dan mengungkapkan halusina jalannya terapi yang telah
dengan latihan tadi?” berbicara dengan suara dan cara mengontrolnya diberikan kepada klien
yang lembut namun jelas
K : “Iya”
K : Menatap perawat
P : “Coba sebutkan cara untuk : Perawat menatap klien
P Perawat mengevaluasi klien Berespon dengan baik Respon klien menunjukan ia
mencegah suara itu agar tidak dengan kesungguhan hati apa yang diajarkan membutuhkan bantuan dari
muncul lagi.” dan berbicara dengan suara sebelumnya perawat
yang lembut namun jelas
K : “Iya” K : Menatap perawat

P : “Q, bagaimana kalau besok P : Perawat menatap Mengakhiri pertemuan Setuju atas rencana Mengakhiri dengan baik
kita ngobrol lagi tentang klien dengan perawat
caranya berbicara dengan kesungguhan hati dan
orang lain saat bisikan -
berbicara dengan suara
bisikan muncul?”
K : “Iya mau” yang lembut namun jelas

K : menatap perawat
Inisial klien : Nn.Q Nama mahasiswa : iis intan
Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke-2 (SP 2) Tanggal : 8 September 2021
Lingkungan : perawat dan klien duduk di ruang makan Jam :
Deskripsi klien : klien duduk
Tujuan : mengidentifikasi
halusinasi dan melatih
cara meminum obat

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN

P : “Selamat pagi” P : Menatap klien Perawat memulai Klien tampak kenal Dengan menyapa
percakapan dengan sikap dengan perawat merupakan awal terjadinya
K : “Pagii” terbuka hubungan saling percaya
K : menatap perawat klien dengan perawat
P : “Masih ingat sama saya ?” P : Perawat menatap Perawat mencoba Klien mulai Agar perawat dan klien
K : “Masih suster Iis” klien dengan membuka diri dan menampilkan rasa saling kenal, jika sudah
kesungguhan hati dan mencoba mengingat klien percaya dengan kenal kita akan kooperatif
berbicara dengan suara Perawat
yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat
P : “Bagaimana perasaan Q hari P : Menatap klien dengan Perawat siap untuk Klien mengungkapkan Untuk mengetahui perasaan
ini?” kesungguhan hati mendengarkan ungkapan perasaannya klien
perasaan
K : “Senang” K : Menatap perawat Klien
sesekali pandangan
teralihkan
P : “Sesuai janji kita kemarin,
P : Menatap klien Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui perasaan
hari ini kita akan berbincang- senang karena mengetahui obat obat klien
bicang terkait obat obatan yang K Menatap perawat jawaban klien sesuai yang di minumnya
Q minum. Apakah Q tidak dengan yang
keberatan untuk ngobrol dengan diharapkan
saya?”

K : “Iya saya tidak keberatan”


P: P : Perawat menatap Berusaha menggali informasi Klien mengungkapkan Dapat menggali lebih
“Apa yang Q rasakan saat ini?” klien dengan dari klien masalahnya dalam perasaan dan kondisi
“Apakah Q mendengar bisikan- kesungguhan hati dan klien agar bisa menentukan
bisikan?” berbicara dengan suara cara mengatasinnya.
“Dari awal pertemuan saya yang lembut namun jelas
sudah jelaskan, ada empat cara K : Menatap perawat
untuk mengatasi bayangan dan sesekali konsentrasi
suara itu muncul.” teralihkan
“nah sekarang kita akan lanjut
ke dengan 8 benar minum obat
ya teh.”
“Yang pertama yaitu benar
nama, jadi kita melihat dulu
sebelum diminum apakah iu
nama teteh atau untuk teteh atau
bukan, yang kedua yaitu benar
obat atau warna, nah seperti
yang teteh bahas sebelumnya
kalau teteh sudah tau warna-
warna obat yang teteh minum,
yang ketiga itu ada manfaat,
jadi kita sudah bahas
sebelumnya, teteh tau
keuntungan obat yaitu
membantu penyembuhan teteh,
yang keempat ada dosis, jadi
inum obat nya sesuai dosis,
jangan kekurangan dan berlebih
ya, lalu cara minum obat, teteh
sudah tau kan kalo teteh minum
obat melalui mulut dan
diminum langsung, selanjutnya
yaitu waktu minum obat, teteh
minum obat sesuai waktu yang
diberikan dokter ya, yang
terakhir tanggal kadaluarsa, itu
perawatnya yang melihat ya
teh”.

“Apakah teteh mengerti?”

K : “Iya saya mengerti”

P : Setelah kita ngobrol tadi, P : Perawat menatap Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui
sekarang coba teteh simpulkan klien dengan senang karena mengetahui cara perasaan klien
kesungguhan hati dan jawaban klien sesuai meminum obat
pembicaraan kita tadi.”
berbicara dengan suara dengan yang
“Coba sebutkan apa saja
yang lembut namun jelas diharapkan
bagaimana benar minum obat”
K : menatap perawat
sesekali konsentrasi
K : “Iya, minum obat sesuai terahlikan
dosis, benar waktu
minum,benar cara minum
obat dimasukan ke mulut, ”
P : “Baiklah teh, untuk P : Perawat menatap Memberikan reinforment Klien menunjukan Mengetahui apakah pasien
selanjutnya saya tetap memantau klien dengan positif pada klien dalam perilaku yang paham dengan apa yang
kesungguhan hati dan meminum obat memberikan kesan disampaikan oleh perawat
aktivitas teteh yang kita sudah
berbicara dengan suara memahami apa yang dan dapat melakukannya
susun kemarin”.
yang lembut namun jelas telah diajarkan kembali
K : “iya suster”
K : menatap perawat dan
berusaha mencoba
P : “Bagaimana perasaan Q P : Perawat menatap Perawat ingin mengetahui klien merasakan Ungkapan perasaan untuk
dengan obrolan kita tadi? klien dengan perasaan klien setelah manfaat meminum obat mengevaluasi terhadap
Apakah merasa senang tidak kesungguhan hati dan mengajarkan cara-cara dengan benar jalannya terapi yang telah
dengan berbincang tadi?” berbicara dengan suara minum obat diberikan kepada klien
yang lembut namun jelas
K : “Iya, suster saya merasa
senang” K : Menatap perawat
P : “Baiklah teh, untuk P : Perawat menatap klien Perawat mengawasi klien Berespon dengan baik Respon klien menunjukan ia
selanjutnya saya tetap dengan kesungguhan hati apa yang telah disusun membutuhkan bantuan dari
memantau aktivitas teteh yang dan berbicara dengan suara sebelumnya perawat
kita sudah susun kemarin”. yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat

K : “Iya”
P : Kira-kira dimana tempat P : Perawat menatap Mengakhiri pertemuan Setuju atas rencana Mengakhiri dengan baik
yang enak buat kita ngobrol klien dengan perawat
untuk selanjutnya? kesungguhan hati dan
K : “ disini saja suster di meja
berbicara dengan suara
ini lagi”
“Baiklah besok kita bertemu yang lembut namun jelas
lagi ya, Selamat sore”.
K : “Iya suster selamat sore”
K : menatap perawat

Inisial klien : Nn.Q Nama mahasiswa : iis intan


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke-3 (SP 3) Tanggal : 8 September 2021
Lingkungan : perawat dan klien duduk di ruang makan Jam :
Deskripsi klien : klien duduk
Tujuan : mengidentifikasi
halusinasi dan melatih
bercakap-cakap

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANAISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN

P : “Selamat pagi” P : Menatap klien Perawat memulai Klien tampak kenal Dengan menyapa
percakapan dengan sikap dengan perawat merupakan awal terjadinya
K : “Pagii” terbuka hubungan saling percaya
K : menatap perawat klien dengan perawat
P : “Masih ingat sama saya ?” P : Perawat menatap Perawat mencoba Klien mulai Agar perawat dan klien
K : “Masih suster Iis” klien dengan membuka diri dan menampilkan rasa saling kenal, jika sudah
kesungguhan hati dan mencoba mengingat klien percaya dengan kenal kita akan kooperatif
berbicara dengan suara Perawat
yang lembut namun jelas
K : Menatap perawat
P : “Bagaimana perasaan Q hari P : Menatap klien dengan Perawat siap untuk Klien mengungkapkan Untuk mengetahui perasaan
ini?” kesungguhan hati mendengarkan ungkapan perasaannya klien
perasaan
K : “Senang” K : Menatap perawat Klien
sesekali pandangan
teralihkan
P : “Sesuai janji kemarin kita P : Menatap klien Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui perasaan
akan berbincang- bincang pukul senang karena mengalihkan halusinasi klien
14.00 WIB ya teh, nah, K Menatap perawat jawaban klien sesuai yang dilihat dan
sekarang sudah menunjukkan
dengan yang didengarnya
pukul 14.00, dan sesuai janji
kita kemarin kita akan diharapkan
mengobrol selama 20 menit ya,
apakah teteh setuju?”

K : “Iya saya setuju”


P: P : Perawat menatap Berusaha menggali informasi Klien mengungkapkan Dapat menggali lebih
“Apakah dari sore kemarin sampe klien dengan masalahnya dalam perasaan dan kondisi
siang ini teteh masih kesungguhan hati dan klien agar bisa menentukan
mendengarkan suara bisikan dan berbicara dengan suara cara mengatasinnya.
yang lembut namun jelas
melihat yang tidak dilihat oleh
K : Menatap perawat
orang lain ?” sesekali konsentrasi
“kemarin saya sudah jelaskan, ada teralihkan
empat cara untuk mengatasi
bayangan dan suara itu muncul.”
“Pertama, dengan menghardik
bahwa yang teteh lihat dan
dengarkan itu tidak nyata.
“Kedua, dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain.
“Ketiga, melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan
teratur.”
“nah sekarang kita akan lanjut ke
cara yang kedua ya teh, yaitu
dengan cara mengajak orang lain
mengobrol jika halusinasi itu
datang.”

K : “iya baik suster.”


P : “Bagaimana kalau kita P : Perawat menatap Perawat merasa Klien berupaya Untuk mengetahui
belajar, caranya seperti ini ya klien dengan senang karena mengetahui cara perasaan klien
teh : kesungguhan hati dan jawaban klien sesuai mengontrol halusinasi
“Saat teteh melihat sesuatu berbicara dengan suara dengan yang
muncul, teteh bisa memanggil yang lembut namun jelas diharapkan
teman, atau perawat yang ada K : menatap perawat
disekitar untuk diajak sesekali konsentrasi
berbincang atau mengobrol. terahlikan
Apakah teteh mengerti?

K : “Iya, suster saya


mengerti”
P : Coba teteh peragakan P : Perawat menatap Memberikan reinforment Klien menunjukan Mengetahui apakah pasien
cara bercakap-cakap.... klien dengan positif pada klien atau perilaku yang paham dengan apa yang
Nah bagus, teteh sudah bisa kesungguhan hati dan usaha mengalihkan memberikan kesan disampaikan oleh perawat
melakukan cara yang berbicara dengan suara halusinasi dengan cara memahami apa yang dan dapat melakukannya
sebelumnya yaitu yang lembut namun jelas menghardik telah diajarkan kembali
menghardik.
Hari ini kita melakukan cara K : menatap perawat dan
yang berikutnya yaitu berusaha mencoba
bercakap-cakap ya teh,
untuk pertemuan
selanjutnya nanti kita akan
bahas lagi untuk cara
mengatasi yang
lainnya,bercakap-cakap
dengan orang lain.”
K : “Iya suster”
P : “Bagaimana perasaan Q P : Perawat menatap Perawat ingin mengetahui klien merasakan Ungkapan perasaan untuk
dengan obrolan kita tadi? klien dengan perasaan klien setelah manfaat menghardik mengevaluasi terhadap
Apakah merasa senang tidak kesungguhan hati dan mengungkapkan halusina jalannya terapi yang telah
dengan latihan tadi?” berbicara dengan suara dan cara mengontrolnya diberikan kepada klien
yang lembut namun jelas
K : “Iya”
K : Menatap perawat

P : “Setelah kita ngobrol tadi, P : Perawat menatap klien Perawat mengevaluasi klien Berespon dengan baik Respon klien menunjukan ia
dengan kesungguhan hati apa yang diajarkan membutuhkan bantuan dari
sekarang coba bapak simpulkan
dan berbicara dengan suara sebelumnya perawat
pembicaraan kita tadi.” yang lembut namun jelas
“Coba sebutkan cara untuk K : Menatap perawat
mencegah bayangan itu agar
tidak muncul lagi.”

K : “Iya suster dengan cara


mengobrol dengn orang lain”
P : “Teteh, bagaimana kalau sore P : Perawat menatap Mengakhiri pertemuan Setuju atas rencana Mengakhiri dengan baik
nanti kota berbincang lagi untuk klien dengan perawat
kesungguhan hati dan
melanjutkan topic kita yaitu cara
berbicara dengan suara
mengontrol halusinasi pak?
yang lembut namun jelas
Apakah teteh bersedia?”
“Kira-kira waktunya kapan ya?
Bagaimana kalau sore nanti jam
15.30 WIB, apakah teteh bisa?”

K : “Iya bisa”

P :“Kira-kira tempat yang enak


buat kita ngobrol sore nanti di
mana ya?”
K :”Iya suster disini tempatnya”

P :“Sampai jumpa nanti sore teh.


Selamat Siang”.
K : menatap perawat

Anda mungkin juga menyukai