Terdapat lima model kemitraan yang cenderung dapat dipahami sebagai sebuah
ideologi kemitraan, sebab model tersebut merupakan azas dan nafas kita dalam
membangun kemitraan dengan anggota masyarakat lainnya. Model kemitraan
tersebut antara lain: kepemimpinan (manageralism) (Rees, 2005), pluralisme
baru (new-pluralism), radikalisme berorientasi pada negara (state-oriented
radicalism), kewirausahaan (entrepreneurialism) dan membangun gerakan
(movement-building) (Batsler dan Randall, 1992).
Model kemitraan yang sesuai untuk mengorganisasi elemen masyarakat dalam
upaya pengembangan derajat kesehatan masyarakat dalam jangka panjang
adalah model kewirausahaan (entrepreneurialism). Model kewirausahaan
memiliki dua prinsip utama, yaitu prinsip otonomi (autonomy) kemudian
diterjemahkan sebagai upaya advokasi masyarakatdan prinsip penentuan
nasib sendiri (self-determination) yang selanjutnya diterjemahkan sebagai prinsip
kewirausahaan.
Praktik keperawatan mandiri atau kelompok hubungannya dengan anggota
masyarakat dapat dipandang sebagai sebuah institusi yang memiliki dua misi
sekaligus, yaitu sebagai institusi ekonomi dan institusi yang dapat memberikan
pembelaan pada kepentingan masyarakat terutama berkaitan dengan azas
keadilan sosial dan azas pemerataan bidang kesehatan. Oleh karenanya praktik
keperawatan sebagai institusi sangat terpengaruh dengan dinamika
perkembangan masyarakat (William, 2004; Korsching & Allen, 2004)