belalang dengan persebaran habitat yang sangat luas. Belalang kembara dapat ditemukan di
Benua Afrika, Asia, Australia, negara-negara kepulauan Pasifik, dan di Eropa dalam jumlah yang
sedikit. Luasnya habitat yang bisa ditempati, membuat belalang kembara di habitat yang berbeda
membuat metode adaptasi yang berbeda pula.
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Family
: Acrididae
Genus
: Locusta
Spesies
Belalang kembara memiliki kepala berbentuk kotak dengan antena yang pendek dan rahang
yang kuat. Kakinya berjumlah tiga pasang, dimana kaki belakangnya berukuran lebih besar dan
lebih panjang untuk membantunya melakukan lompatan jarak jauh. Sayapnya berjumlah dua
pasang, agak bening, dan terlihat lebih panjang ketimbang tubuhnya saat terlipat di atas
punggung.
Warna dan ukuran belalang kembara bervariasi sesuai fase (gregarius atau soliter) dan umur.
Nimfa gregarius berwarna kuning hingga oranye dengan bintik-bintik hitam. Nimfa soliter
berwarna hijau atau coklat. Dewasa gregarius berwarna kuning kecoklatan, dan soliter berwarna
coklat dengan berbagai tingkat warna hijau tergantung pada warna vegetasi. Ciri morfologi lain
yang membedakan fase soliter dengan fase gregarius adalah bagian pronotum belalang.
Pronotum pada fase soliter berbentuk cembung sedangkan fase gregarius cekung atau datar.
Belalang kembara mengalami metamorphosis tidak sempurna, artinya hanya mengalami 3 fase
dalam siklus hidupnya, yaitu : fase telur, nimfa, dan dewasa.
Nimfa belalang kembara yang baru menetas bentuknya mirip dengan belalang dewasa, namun
ukurannya lebih kecil dan sayapnya belum ada. Nimfa akan mengalami beberapa kali pergantian
kulit dan menumbuhkan sayapnya. Total pergantian kulitnya sebanyak 5 kali dengan jarak waktu
1 minggu. Seekor belalang kembara dapat mencapai ukuran tubuh maksimal 5,5cm dan
bereproduksi sekitar 2-4 minggu setelah pergantian kulit terakhirnya. Belalang jantan berukuran
sedikit lebih kecil dibandingkan belalang betina.
Gejala serangan belalang tidak spesifik, bergantung pada tipe tanaman yang diserang dan tingkat
populasi. Daun biasanya bagian pertama yang diserang. Bekas gigitan berbentuk sobekan
bergerigi tak beraturan. Hampir keseluruhan daun habis termasuk tulang daun, jika serangannya
parah. Spesies ini dapat pula memakan batang dan tongkol jagung jika populasinya sangat tinggi
dengan sumber makanan terbatas.
Belalang kembara fase gregarius aktif terbang pada siang hari dalam kelompok-kelompok besar.
Pada senja hari, kelompok belalang hinggap pada suatu lokasi, biasanya untuk bertelur pada
lahan-lahan kosong, berpasir, makan tanaman yang dihinggapi dan kawin. Pada pagi harinya,
kelompok belalang terbang untuk berputar-putar atau pindah lokasi. Pertanaman yang dihinggapi
pada malam hari tersebut biasanya dimakan sampai habis. Sedangkan kelompok besar nimfa
(belalang muda) biasanya berpindah tempat dengan berjalan secara berkelompok.
Imago. Berbentuk ngengat yang berwarna putih terang dengan dua bintik
hitam dan bercak-bercak kecoklatan pada sayap depannya. Panjang tubuh
6mm danrentang sayap 15mm. Pada siang hari imago bersembunyi di balik
daun dan pada malam hari meletakkan telur. Jumlah telur yang dapat
diletakkan kira-kira 50 butir dalam hidupnya selama seminggu. Imago
umumnya tidak melkukan migrasi lebih dari satu kilometer dan tertarik
cahaya pada malam hari.
Telur. Berbentuk seperti cakram berukuran 0,5 mm dengan warna kuning
pucat. Telur diletakkan dalam barisan-barisan yang terdiri kira-kira 20
butir di permukaan bawah daun yang mengambang di air. Telur akan
berubah menjadi kuning gelap dan menetas setelah 2-6 hari
Larva. Yang baru menetas panjang 1,2 mm dan memakan permukaan
bawah daun. Kemudian larva akan memotong daun dan menggulungnya
serta mengisinya dengan air. Larva mempunyai sepasang insang yang
berbentuk semacam benang bercabang disisi kanan dan kiri tubuhnya.pada
siang hari mereka tetap tinggal di tabung dan mengambang di atas air.
Sedangkan pada waktu malam mereka akan naik ke rumpun padi dan
memakan mesofil daun. Tabung akan diganti setiap kali mereka ganti
kulit. Larva instar pertama berwarna kuning muda keputihan dan menjadi
kehijauan pada instar 2-5. Periode larva 15-30 hari dengan larva instar
terakhir panjangnya 15-20 mm
Pupa. Pupa terbentuk dalam tabung larva. Jika akan berpupa, mereka akan
naik ke salah satu anakan dan melekatkan tabungnya di sana. Lalu
membuat kokon dari benang sutra di dalam tabung tersebut, kemudian berubah menjadi pupa.
Pupa berwarna kuning muda dengan panjang 57mm. Lama stadium pupa 4-7 hari
Hama putih (Nymphula depunctalis) merupakan sejenis hama yang
memiliki bentuk seperti kupu-kupu atau ngengat yang memiliki karakteristik
berwarna putih dan terdapat bulu-bulu halus pada sekitar tubuhnya. Hama ini
pada umumnya menyerang dan menempel pada tanaman padi sehingga padi
tampak berwarna keputih-putihan, hama ini bersifat semi aquatic atau
menggantungkan hidup pada air untuk bernafas. Hama putih jarang menjadi
Larva instar 2 mampu melipat daun dan instar 6 akan berada dalam lipatan daun hingga menjadi
pupa. Daur hidup larva 33-34 hari (Deptan 2005).
Pupa terbentuk di dalam gulungan daun dan dilindungi oleh anyaman benang sutera yang
jarang. Pupa kadang-kadang terdapat pada tunggul-tunggul batang padi (Harahap & Tjahjono
1988). Menurut Deptan (2005) pupa berwarna kuning dan mempunyai stadium pupa 6-8 hari.