Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEWE

ILMU TAUHID

DISUSUN OLEH

NAMA : SAJIDAH TAMBUNAN

NIM : 0305213135

MATKUL : ILMU TAUHID

DOSEN PENGAMPU : NURUL HIDAYAH M.pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021\2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dankaruniaNya,
penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Jurnal review ini yaitu mengenai
“Sinar Gamma”.

Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas matakuliah
Ilmu Tauhid dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi
tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan Crtical JournalReview ini saya
semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical Journal Reviewyang baik dan benar.Di
lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam penyusunan penulisan
Critacal Journal Review ini. Saya sangat berterima kasih kepadasemua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian CJR ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah ini
bapak Irfandi M.Si dan kawan sekelas saya mahasiswa/i kelasFisika Ekstensi 2014/2015.Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh darikesempurnaan, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingandari para dosen demi
penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulisCJR ini bermanfaat bagi
semuanya

K.MESJID .21 NOVEMBER 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR).................................................................4

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR).............................................................................4

C. Manfaat Critical Journal Review (CJR)...........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................5

A. IDENTITAS JURNAL....................................................................................................................5

B. RINGKASAN JURNAL..................................................................................................................6

BAB III PENUTUP...................................................................................................................................9

A. KELEBIHAN JURNAL.....................................................................................................................9

B. KELEMAHAN JURNAL...................................................................................................................9

C. KESIMPULAN.............................................................................................................................10

D. SARAN.........................................................................................................................................10
BAB IV DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikanterutama buat mahasiswa
maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnalmaka mahasiswa/i ataupun si
pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengantema yang sama, dapat melihat mana jurnal
yang perlu diperbaiki dan mana jurnalyang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari
penelitian yang telah dilakukanoleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka
diharapkanmahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimanakriteria
jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimanacara menulis atau
langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnaltersebut.

B. Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)

Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhantugas mata kuliah
Profesi Pendidikan Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan untukmembuat Critical Journal
Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuanuntuk melihat atau membandingkan dua
atau beberapa jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat
membuat suatu jurnal karenasudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan
mana jurnal yangmasih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari
pembuatan suatu jurnal.

C. Manfaat Critical Journal Review (CJR)

Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :

1.Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.

2.Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.

3.Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.

4.Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.


5.Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian

BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS JURNAL

1. Jurnal Utama

a) Judul Artikel :Kajian pengaruh radiasi sinar gamma terhadapsusut bobot buah jambu
meraah selama masa penyimpanan.

b) Nama Journal : Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia

c) ISSN : 1693-12464.

d) e-ISSN : 2355-3812 5.

e) Edisi terbit : Januari 20146.

f) Pengarang artikel : M.Akrom, dkk7.

g) Kota terbit : Semarang7.

h) Vol : 108.

i) Hal : 86-919.

j) Alamat Situs :10.15294/jpfi.v10i1.3055

2. Jurnal Pembanding

a) Judul Artikel :Pengaruh Radiasi sinar Gamma terhadap perubahan sinar Fenotipik
tanaman padi Gogo2.

b) Nama Journal : Jurnal Produksi Tanaman

c) Edisi terbit : Oktober 20164.

d) Pengarang artikel : Jubleam Haris Sembiring Meliala, dkk5.

e) Kota terbit : Malang, Jawa Timur

f) Vol : 47.
g) Nomor : 77.

h) Hal : 585-594

i) Pengarang artikel : Jubleam Haris Sembiring Meliala, dkk5.

j) Kota terbit : Malang, Jawa Timur

k) Vol : 47.

l) Nomor : 77.

m) Hal : 585-594

B. RINGKASAN JURNAL

1. JURNAL UTAMA

Istilah ilmu Tauhid berasal dari bahasa Arab. Secara harfiah, tauhid ialah mempersatukan
berasal dari kata wahid yang berarti satu. Menurut istilah agama Islam, Tauhid ialah keyakinan
tentang satu atau Esanya Tuhan SYAFI’I: Dari Ilmu Kalam/Tauhid ke Teologi: Analisis
Epistemologis TEOLOGIA, VOLUME 23, NOMOR 1, JANUARI 2012 3 dan segala pikiran
dan teori berikut dalil-dalilnya yang menjurus kepada kesimpulan bahwa Tuhan itu satu, disebut
Ilmu Tauhid. Di dalamnya termasuk soal-soal kepercayaan dalam agama Islam.4 Kepercayaan
itu disebut dengan rukun iman yang jumlahnya ada enam macam.

Ilmu Tauhid adalah ilmu yang memberikan bekal-bekal pengertian tentang pedoman
keyakinan hidup manusia, di dalam mengarungi samudra dan gelombang hidup. Secara kodrati
manusia diciptakan Allah di dunia ini, berkekuatan berbeda antara manusia yang satu dengan
manusia yang lain. Tidak sedikit manusia di dalam mengarungi samudera hidup yang luas itu,
kehilangan arah dan pedoman, sehingga ia menjadi sesat. Di situlah ilmu Tauhid berperan untuk
memberi pedoman dan arah, agar manusia selalu Mempelajari Ilmu Tauhid sebagai ilmu yang
mempelajari pokok-pokok agama yang sangat penting itu hukumnya wajib. Sebab dengan
mempelajari Ilmu Tauhid kita akan mengetahui yang baik dan yang buruk, maka yang baik itu
harus dijadikan pedoman dalam keyakinan dan beri`tikad dan yang buruk ditinggalkan. Setelah
umat manusia memeluk berbagai macam dasar kepercayaan dan menganut bermacam-macam
faham (isme), kemudian mereka berpecah-pecah dan saling bermusuh-musuhan, maka Allah
mengetahui akan kemaslahatan para hamban-Nya, menurunkan perintah-Nya kepada pesuruh-
Nya yaitu Nabi Muhammad saw.

Perintah suci itu telah disampaikan kepada seluruh umat manusia di muka bumi ini, baik
kepada bangsa Arab atau bangsa lain dengan segala kebijaksanaan. Allah memerintahkan supaya
para hamba-Nya memeluk agama Islam dan bertauhid kepada Allah. Menghabiskan seluruh
hidupnya untuk meyakini dan mematuhi ajaran agama Islam yang sempurna. Sepanjang sejarah
agama-agama wahyu, Ilmu Tauhid yang digunakan untuk menetapkan dan menerangkan segala
apa yang diwahyukan Allah kepada Rasul-Nya tumbuh bersama tumbuhnya agama ini.

Para tokoh agama berusaha memelihara dan meneguhkan agama dengan berbagai macam
cara dan dalil yang mampu mereka ketengahkan. Ada yang kuat, ada yang sempit, ada yang luas,
sesuai dengan masa dan tempat serta hal-hal yang mempengaruhi perkembangan agama.
Perkembangan Ilmu Tauhid mengalami beberapa tahapan sesuai dengan sesuai dengan
perkembangan Islam, yang dimulai pada masa Rasulullah saw.

masa Khullafaurrasyidun,8 masa Daulah Umayyah,9 masa Daulah Abbasyiah10 dan masa
sesudah kemunduran Daulah Abbasyiah.11 Adapun kehadiran Ilmu kalam dalam sejarahnya
dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan ‘Ustman bin affan yang
berbuntut pada penolakan Mu’awiyyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Ketegangan antara
Mu’awiyyah dan Ali bin Abi Thalib mengkristal menjadi perang siffin yang berakhir dengan
keputusan tahkim (arbitrase). Sikap Ali yang menerima tipu muslihat Amr bin Al-Ash, utusan
dari pihak Mu’awiyyah dalam tahkim, sungguhpun dalam keadaan terpaksa, tidak disetujui oleh
sebagian tentaranyatetap sadar akan kewajibanya sebagai makhluk terhadap khaliknya.

2.JURNAL PEMBANDING

IImu tauhid merupakan salah satu ilmu pokok yang harus diajarkan secara baik kepada setiap
orang Muslim. Ilmu tauhid menempati kedudukan yang sangat penting. Sebab, ia merupakan
dasar bagi seorang Muslim dalam rangka mengimani keesaan Allah. Karena, kesalahan dalam
pengajaran Ilmu tauhid akan mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman, bahkan kesesatan. Ada
beberapa metode yang bisa diaplikasikan dalam pengajaran Ilmu tauhid, dimana Masing-masing
metode memiIiki berbagai kelebihan dan kelemahan. Dalam rangka penerapan metodemetode
tersebut dalam pengajaran, maka Allah itu esa dalam zat-Nya, tidak terbagi-bagi. Esa dalam sifat
-sifat-Nya yang azali, tiada tara bandingan bagi-Nya dan Esa dalam perbuatanperbuatan-Nya,
tidak ada sekutu bagi-Nya (1991:42). m ilmu tauhid adalah tentang keesaan Allah dan segala
sifat-Nya.

Karena itulah menurut Muhammad Abduh, ilmu ini dinamakan dengan ilmu tauhid, karena
persoalan penting yang dibicarakan di dalamnya adalah tentang keesaan Allah (wahdah). Dengan
demikian ilmu tauhid merupakan ilmu yang memberikan pengetahuan tentang pedoman
keyakinan yang benar dalam menjalani kehidupan ini. Tujuan mempelajarinya antara lain adalah:

1. Untuk memperoleh kepuasan batin, keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan
di akhirat sebagaimana dicita-citakan.
2. Untuk menghindarkan diri dari pengaruh kepercayaan atau akidah yang
menyesatkan, dan paham-paham yang dasarnya hanya teori kebendaan semata seperti
kapitalisme, komunisme, sosialisme, materialisme, kolonialisme Sosialisme dan
sebagainya, yang bertujuan hanya untuk mencari keuntungan material (Zainuddin,
1992:8-10).

PENANAMAN AKIDAH TAUHID SEJAK DINI

Ada sebuah pertanyaan, di manakah letak atau tempat iman dalam diri seseorang?
Apakah di hati ataukah di kepala. Untuk "menjawab pertanyaan ini, maka kita perlu membuka
lembaran Alquran, karena ternyata di dalam surah al-Hujurat ayat 14 jawaban pertanyaan itu
sudah diberikan Allah. Dalam ayat itu diceritakan bahwa suatu ketika serombongan orang
Badawi datang menghadap Rasulullah SAW dan berkata: "Kami sudah beriman". Lalu
Rasulullah menjawab, "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, "kami telah tunduk (Islam),
karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu, dan jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya,
Dia tiada akan mengurangi sedikitpun pahala amalmu, sesungguhnya Allah Pengampun lagi
Maha Penyayang". Apabila iman letaknya di dalam hati, maka penanamannya tentu berbeda dari
penanaman ilmu pengetahuan lainnya.

Penanaman akidah adalah untuk dipercayai dan diyakini sepenuh jiwa kebenarannya,
dimanifestasikan dalam perilaku dan tindak tanduk sehari-hari. Sedangkan ilmu lain diajarkan
untuk dimengerti atau dihapalkan, dan sebagian diamalkan dalam kehidupan sehari-
harikebijakan pengajar sangat diperlukan para pakar pendidikan memandang bahwa penanaman
tauhid harus dimulai Al ‘Ulum Vol.56 No.2 April 2013 halaman 29-38 31 Metode Pengajaran
Ilmu Tauhid (Abdul Hadi) sejak usia dini, bahkan sejak dalam kandungan. Ada empat tempat
penanaman tauhid khususnya dan agama pada umumnya, yaitu rumah tangga, sekolah, tempat
ibadah, dan masyarakat. Dari keempat tempat itu, maka rumah tangga merupakan tempat yang
strategis, karena ia merupakan tempat pertama menerima pendidikan pengajaran, dan anak-anak
biasanya lebih banyak berada di rumah daripada di tempat lain.

BAGIAN-BAGIAN PEMBINAAN TAUHID Sebelum memperbincangkan


pengembangan metode pengajaran tauhid, terlebih dahulu perlu kiranya dilihat konsepsi atau
pemikiran seorang ulama besar Islam, Imam Al-Ghazali, tentang pembagian atau
pengelompokan pembinaan tauhid sebagaimana yang diuraikan oleh Zurkani Jahja yang dia
sebut dengan term faset-faset, yang berarti bagian-bagian. Metode yang digunakan dalam faset
ini adalah pengajaran tauhid sejak usia dini, yaitu sejak seseorang sudah mulai menghapal
kalimat-kalimat pendek, maka dimulailah mengenal istilah-istilah dalam akidah, agar dia bisa
menghapalnya satu demi satu. Kemudian secara gradual dijelaskan pengertian yang terkandung
dalam istilah-istilah tersebut agar bisa dipahami sesuai dengan perkembangan intelektualnya.
Menurut Al-Ghazali faset-faset yang dilalui menuju terwujudnya "iman" dalam diri seseorang
ialah: menghapal materi, memahaminya, menyimpulkan,
BAB III

PENUTUP

A. KELEBIHAN JURNAL

1. Jurnal utama

 jurnal ini menggunakan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami

 jurnal ini membahas mengenai pengertian Tauhid secara jelas sehingga kita dapat banyak
mengetahui tentang ilmu Tauhid

 Jurnal ini sangat singkat dan jelas

2. Jurnal pembanding

 pemaparan materinya lengkap

 dapat dijadikan juga sebagai referensi karena terdapat daftar Pustaka yg cukup lengkap

B. KELEMAHAN JURNAL

1. Jurnal utama

 Bahasa yang digunakan adalah bahasa Internasional yang terdiri dari bahasa
Indonesia,Inggris arab. Sehingga saya sulit untuk melihat apakah kalimat yg digunakan
sudah efektif

2. Jurnal Pembanding

 Jurnal ini memiliki kekurangan yaitu abstrak hanya ditampilkan dalam bahasa Indonesia
saja, yang mana seharusnya abstrak harus didigabungkan dengan bahasa inggris
C. KESIMPULAN

Dari pembahasan kelemahan dn kelebihan yang telah dijelaskan ataudipaparkan diatas, setiap
jurnal yaitu jurnal utama, jurnal pembanding 1, jurnal pembanding 2 memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing baik itu dari segi penulisan, tata bahasa dan juga kedalaman materi.
Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga jurnal tersebut sudah baik dan dapat di jadikan sebagai
referensi untuk pembaca, tetapimasih perlu perbaikan. Maka dapat disumpulkan bahwa jurnal
tersebut layak atau sudah bagus digunakan pembaca sebagai referensi untuk penelitian-penelitian
lainnya.

D. SARAN

Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangansetiap jurnal


ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun digunakan pembaca sebagai
refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnyaa.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah , M. Amin, “Kajian Ilmu Kalam Di IAIN Menyongsong Perguliran Paradigma


Keilmuan Keislaman Pada Era Milenium

Ketiga” dalam Al-Jami’ah, Journal of Islamis Studies, No 65, Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga,
2000.

Baidhowi, Antropologi al-Qur’an (Yogyakarta: lKIS, 2008), 68. Lihat juga Wahiduddin Khan,
Kritik terhadap Ilmu Fiqih, Tasauf dan Ilmu Kalam. (Jakarta: GIP, 1994).

Bertens, K., Filsafat Barat Abad XX, (Jakarta: Gramedia, 1983). Cook, Michael, Commanding
Right and Forbidding Wrong in Islaic

Thought. (Cambridge: University Press, 2000).

Hanafi, A., Teologi Islam. (Jakarta: Bulan Bintang, 1982).

Hanafi, Hassan, Dari Teosentrimes Ke Antroposentrisme, terj. Team lKIS (Yogyakarta: lKIS,
2004.

Hanafi, Hassan, Teologi Islam: Aliran-Aliran, Sejarah, Analisa, Perbandingan (Jakarta: Penerbit
Universitas, 20

Ahmad, Al-Gazzali, Aqidat al-Muslim, terjemahan, Mahyuddin Syaf, Pedoman Emu Jaya,
Jakarta, cet.1,1986.

Ahmad Daudy, Kuliah Akidah Islam, Bulan Bintang, Jakarta, cet. 1, 1997.

Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995.

Asy-Syahrastani, Abu al-Fatah Muhammad Abdul Karim, AI-Milal wa al-Nihal, Muassasah al-
Halaby, Kairo, 1387 H.

Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Aganza Islam, Ciputat Pres, Jakarta, 2002.

Anda mungkin juga menyukai