KESEHATAN
Alma Delviera Azzahra (10518582)
Syifa Salsabila Ruswanda (16518952)
Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar
bagi setiap orang.
Kesehatan merupakan modal awal bagi perkembangan potensi individu dalam hidup.
Variasi Sehat dan Sakit
Dalam sejarah kehidupan manusia istilah sehat dan sakit dikenal di semua kebudayaan.
Sehat dan sakit adalah suatu kondisi yang seringkali sulit untuk kita artikan meskipun keadaan ini adalah
suatu kondisi yang dapat kita rasakan dan kita amati dalam kehidupan sehari-hari hal ini kemudian akan
mempengaruhi pemahaman dan pengertian seseorang terhadap konsep sehat misalnya, orang tidak memiliki
keluhan-keluahan fisik dipandang sebagai orang yang sehat.
Badan Kesehatan dunia {WHO} memberikan
batasan sehat adalah suatu keadaan yang sempurna
baik fisik, mental maupun sosial. Tidak hanya
bebas dari penyakit dan cacat sehat saja.
SAKIT
Istilah penyakit (disease) dan keadaan sakit (illness) sering
tertukar dalam penggunaannya sehari-hari padahal Kriteria sakit menurut
keduanya memiliki arti yang berbeda. Baursams (1965):
• Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
• Penyakit adalah istilah medis yang digambarkan sebagai • Persepsi tentang bagaimana mereka
gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan mersakan baik, buruk, sakit
berkurangnya kapasitas. • Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas
• Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, sehari-hari, bekerja atupun sekolah
intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang
berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan
terjadinya proses penyakit.
Teori klasik H. L. Bloom menyatakan
4 faktor yang mempengaruhi
derajat kesehatan:
1) Lingkungan (Environment)
3) Pelayanan Kesehatan
4) Keturunan (Heredity)
Lingkungan
Lingkungan sosial berkaitan dengan kondisi
perekonomian suatu masyarakat. (Environment)
Sulit untuk di intervensi, karena merupakan bawaan dari lahir dan jika di intervensi maka harga yang dibayar cukup mahal.
• Perkawinan antar golongan darah tertentu akan • Adanya kretinisme yang diakibatkan mutasi
mengakibatkan leukemia. genetik.
Persentase Faktor yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
PERILAKU
SEHAT
Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku kesehatan merupakan respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan
dengan sakit dan penyakit, sistem seseorang terhadap sakit atau penyakit adalah cara manusia merespon baik
secara pasif (mengetahui, bersikap dan, mempersepsi tentang suatu stimulus rangsang proses, stimulus reaksi
tingkah laku (terbuka), sikap (tertutup) penyakit yang ada pada dirinya (di dalam dan di luar dirinya) maupun
secara aktif (praktik) yang dilakukan sehubungan dengan penyakit tersebut.
Aspek-aspek Pokok Perilaku Kesehatan
Menurut Rosenstock
3. PENCETUS 4 . FA K T O R -
1. ANCAMAN 2 . H A R A PA N
TINDAKAN FA K T O R S O S I O -
• Persepsi tentang kerentanan • Persepsi tentang DEMOGRAFI
Media, pengaruh orang lain
diri terhadap bahaya keuntungan suatu tindakan
dan
penyakit (atau kesedian • Persepsi tentang hal-hal yang mengingatkan Pendidikan, umur, jenis
menerima diagnosa sakit) hambatan-hambatan untuk (reminder) kelamin, suku bangsa.
• Persepsi tentang keparahan melakukan suatu tindakan.
sakit atau kondisi
kesehatannya
Persepsi tentang kesanggupan
5. PENILAIAN diri untuk melakukan
DIRI tindakan itu)
(Anonim, 2012)
PENDEKATAN
HEALTH BELIEFS
• Health beliefs dikemukakan pertama kali oleh Resenstock 1966, kemudian disempurnakan oleh
Becker, dkk 1970 dan 1980.
• Menurut World Health Organization (WHO), sehat atau health adalah suatu kondisi tubuh yang
lengkap secara jasmani, mental, dan sosial, dan tidak hanya sekedar terbebas dari suatu
penyakit dan ketidakmampuan atau kecacatan
• Health Belief Model merupakan suatu konsep yang mengungkapkan alasan dari individu untuk
mau atau tidak mau melakukan perilaku sehat (Janz & Becker, 1984).
• Health Belief Model juga dapat diartikan sebagai sebuah konstruk teoretis mengenai
kepercayaan individu dalam berperilaku sehat (Conner, 2005)
a la m b e r p e r i l ak u ,
r c ay a a n i n di v i d u d
d a s i ka p d an k e p e d i v i d u
Mene k a n k a n p a a n d a n p er s e p s i i n
eh a t a n . K e p e r c a y a
u s n y a p e r il a k u k e s l a m d i r i i n d i v id u
khus n r e n ca n a t in d a k an da
u a t u m e n u m b u h k a
te r ha da p s e s
n p e r i l a ku u n t u k
f d a n j u g a re sp o
s e h a t a n p re v e n t i
i p e ri l a k u k e
• Memprediks n p e n y a k i t a k u t d a n k ro n i s .
d i v i d u s e c a ra
a t an p a s ie n d e n g a p b a g a i m a n a i n
pengo b e s i fi k a s i t e r h a d a a t a t a u
f m e r u p a k a n s p u n t u k m e n u j u s eh
• He a l t h b e l i e t m a u p u n u s a h a
k a n p er i la k u s e h a
m e n u n j u k
kognitif a k it . a a n i n d i v i d u
b u h a n s u a t u p e n y a n a t a u k e p er c a y
penye m s a r i o l e h k e y a k i n u a t d i ri
f m o d e l i n i d i d a y a n g b is a m e m b
• Hea l t h b e l i e g o b a t a n te r t e n tu
e h a t m a u p u n p e n
e r i l a k u s
t en t an g p a u p u n s e m b u h .
u te r s e b u t s e h at a t
individ
Self Efficacy
Harapan efikasi menurut Bandura (1994) harus ditambahkan pada Health Belief
Model untuk meningkatkan daya jelasnya.
Self efficacy didefinisikan sebagai keyakinan bahwa seseorang akan berhasil
menjalan perilaku yang diperlukan untuk memberikan hasil.
Dengan demikian agar perubahan perilaku berhasil seperti halnya teori Health
Belief Model awal, orang harus merasa terancam oleh faktor perilaku mereka saat
itu (persepsi kerentanan dan berat) dan yakin bahwa perubahan tertentu akan
bermanfaat jika memperoleh hasil berguna dengan pengobatan yang wajar
Teori Health Belief Model menghipotesiskan
terdapat hubungan aksi dengan faktor berikut :
• Motivasi yang cukup kuat untuk mencapai kondisi
yang sehat.
• Kepercayaan bahwa seseorang dapat menderita
penyakit serius dan dapat menimbulkan sekuele.
• Kepercayaan bahwa terdapat usaha untuk menghindari
penyakit tersebut walaupun hal tersebut berhubungan
dengan finansial
Terima Kasih