Manajemen Kinerja
Sesi 13 – Umpan Balik
Secara tradisional umpan balik berasal dari atasan kepada bawahan, atau
bersifat top-down. Atasan memberikan penilaian kepada bawahan sehingga
dapat dipergunakan bawahan untuk memperbaiki kinerjanya.
Berkembang pendekatan Nontradisional yang menunjukkan bahwa umpan
balik bukan hanya dari atas ke bawah dan adanya beberapa sumber umpan
balik.
Kreitner dan Kinicki membahas adanya upward feedback (umpan balik ke
atas) dan 360-Degree-Feedback (umpan balik 360 derajat).
Umpan Balik Non Tradisional (lanj..)
Enam alasan bagi tumbuhnya umpan balik nontradisional, yaitu:
1.Sistem penilaian kinerja tradisional menciptakan ketidakpuasan yang sangat luas di
kalangan pekerja.
2.Struktur organisasi berbasis tim menggantikan struktur hierarki tradisional.
3.Multiple-rate system atau sistem penilai jamak dinilai membuat umpan balik lebih sah
atau valid daripada umpan balik bersumber tunggal.
4.Teknologi jaringan komputer canggih sangat memfasilitasi pemakaian multiple-rate
system.
5.Umpan bali dari bawah ke atas berhubungan baik dengan kecenderungan manajemen
partisipatif dan pemberdayaan pekerja.
6.Rekan kerja dan bawahan dinyatakan mengetahui lebih banyak tentang kekuatan dan
keterbatasan manajer daripada pemimpin tertinggi.
Umpan Balik Non Tradisional (lanj..)
Direct Subordinates
Umpan Balik yang Baik
Kreitner dan Kinicki memberikan beberapa catatan untuk membuat umpan balik
yang baik, sebagai berikut:
1.Menghubungkan umpan balik pada tujuan kinerja yang ada dan harapan yang jelas.
2.Memberikan umpan balik secara spesifik, terikat pada perilaku yang dapat diamati
atau hasil yang dapat diukur.
3.Menghubungkan umpan balik pada bidang yang menjadi hasil utama
4.Memberikan umpan balik sesegera mungkin
5.Memberikan umpan balik positif untuk perbaikan proses kinerja, bukan hanya hasil
akhir.
6.Memfokuskan umpan balik pada kinerja, dan bukan kepribadian
7.Mendasarkan umpan balik pada informasi yang akurat dan kredibel.
Monitoring Umpan Balik
Umpan balik harus dimonitor agar tetap dalam jalur yang tepat dengan cara berikut:
1.Menggunakan kalender
Lakukan pengecekan hasil mingguan, pastikan berikan umpan balik sebelum akhir
minggu.
2.Brown bag lunch
Seminggu sekali lakukan makan siang bersama pekerja untuk menangkap kejadian yang
baru dan mendapatkan perspektif pekerja.
3.Umpan balik setiap hari
Berikan umpan balik paling tidak kepada seorang pekerja setiap hari, harus positif atau
konstruktif.
4.Sikap vokal terhadap pekerjaan baik
Pada dasarnya orang suka dipuji. Karyawan dipuji di depan umum dengan umpan balik
positif.
Pelajaran Umpan Balik bagi Manajer
1. Penerimaan umpan balik tidak boleh diperlakukan sebagai sesuatu yang “given”.
2. Manajer dapat meningkatkan kredibilitas mereka sebagai sumber umpan balik
dengan mengembangkan keahliannya dan menciptakan iklim kepercayaan.
3. Umpan balik negatif biasanya disalahpersepsikan atau ditolak.
4. Umpan balik yang terlalu sering mengikis rasa kontrol pribadi dan inisiatif,
tetapi umpan balik jarang terjadi di kebanyakan organisasi.
5. Umpan balik masih perlu disesuaikan dengan penerima umpan balik.
6. Average dan below average performer memerlukan ekstrinsik reward atas
kinerjanya sedangkan high performer merespons umpan balik yang
meningkatkan perasaannya atas kompetensi dan kontrol pribadi.
Kesalahan menggunakan Umpan Balik
1. Umpan balik digunakan untuk menghukum, membuat malu, atau menjatuhkan
pekerja.
2. Bagi penerima umpan balik melihatnya tidak relevan untuk pekerjaannya.
3. Informasi umpan balik diterima terlalu lambat untuk melakukan perbaikan.
4. Penerima umpan balik percaya bahwa hal tersebut berada di luar kontrolnya.
5. Pekerja mengeluh terlalu banyak membuang waktu untuk mengumpulkan dan
mencatat data umpan balik
6. Penerima umpan balik mengeluh karena umpan balik menjadi kompleks atau
sulit dimengerti.
Reaksi terhadap Umpan Balik
Umpan balik biasanya memberi beberapa berita baik dan juga beberapa berita
buruk.
Kebanyakan orang ingin mengetahui kelemahannya, tetapi mereka tidak selalu
berusaha memperbaikinya. Masalahnya adalah bahwa mereka tidak ingin
berubah dengan hasil yang kelihatan buruk.
Perubahan hanya akan mudah ketika anda berhasil mengombinasikan komitmen
tingkat tinggi dengan tingkat kesulitan rendah.
Banyak orang yang menerima umpan balik mampu mengubah umpan balik itu
menjadi perubahan yang dapat diukur.
Reaksi terhadap Umpan Balik (lanj..)
1. Denial (Pengingkaran)
Tiga macam kemungkinan pengingkaran yang dilakukan, yaitu:
a.Minimal denial, menunjukkan dirinya rasional, namun sering masih dapat dibujuk
untuk menerima umpan balik.
b.Moderate denial, bersifat kurang sadar. Sebagian dari mereka menghadapi
pemberi umpan balik negatif, sebagian lagi tidak menunjukkan reaksi, dan berusaha
mengurangi arti pentingnya umpan balik
c.Advanced denial, mereka tidak sadar sama sekali bahwa mereka mengingkari.
Mereka bertindak seperti ahli dan dengan tegas mengingkari bahwa terjadi masalah,
atau sama sekali mengabaikan masalah.
Reaksi terhadap Umpan Balik (lanj..)
2. Balance (Seimbang)
Empat strategi untuk memproses umpan balik yang memerlukan keseimbangan,
sebagai berikut:
a.Rationalization vs literal acceptance (rasional vs penerimaan secara harfiah)
b.Fight vs flight (melawan vs melarikan diri)
c.That’s interesting vs that’s terrible (menarik vs mengerikan)
d.Paralysis of analysis vs ignorance is bliss (kelumpuhan analisis vs
ketidaktahuan adalah kebahagiaan)
Reaksi terhadap Umpan Balik (lanj..)