Proses
Ditinjau dari sudut proses, maka administrasi merupakan keseluruhan proses, mulai
dari proses pemikiran, proses perencanaan, proses pengaturan, proses penggerakan, proses
pengawasan sampai dengan pencapaian tujuan. Untuk mencapai suatu tujuan orang harus
memikirkan dahulu apa yang akan dicapai dan bagaimana cara mencapainya serta sarana dan
prasana apa yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut serta kemampuan seseorang
untuk menjalankannya.
Sebagai contoh : Seseorang akan bepergian dari Jakarta ke Jayapura, maka orang
tersebut sudah punya tujuan mengapa dia ke Jayapura, kemudian bagaimana caranya ?,
apakah menggunakan kapal laut atau pesawat udara, lalu tersediakah biaya untuk itu dan
yang tidak kalah penting adalah mampukah orang itu untuk mengadakan perjalanan sejauh itu
?
Gambar Ilustrasi
Administrasi Proses
Tujuan
Fungsi/Tugas Pemimpin
Administrasi
Kantor
Administrasi
Sasaran
Sasaran adalah kepada siapa keluaran yang dihasilkan, yakni upaya kesehatan
tersebut, ditujukan. Untuk administrasi kesehatan sasaran yang dimaksudkan di sini
dibedakan atas empat macam yakni perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dapat
Dampak (Impact)
Adalah akibat yang ditimbulkan oleh keluaran. Untuk administrasi kesehatan, dampak
yang diharapkan adalah makin meningkatnya derajat kesehatan. Peningkatan derajat
kesehatan ini hanya akan dapat dicapai apabila kebutuhan (needs) dan
tuntutan (demands) perseorangan, keluarga, kelompok dan atau masyarakat terhadap
kesehatan, pelayanan kedokteran serta hngkungan yang sehat dapat terpenuhi. Kebutuhan dan
tuntutan ini adalah sesuatu yang terdapat pada pihak pemakai jasa pelayanan
kesehatan (health consumer).
a. Kebutuhan kesehatan
Kebutuhan kesehatan (health needs) pada dasamya bersifat objektif dan karena itu untuk
dapat meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga , kelompok dan ataupun
masyarakat, upaya untuk memenuhinya bersifat mutlak. Sebagai sesuatu yang bersifat
objektif, maka munculnya kebutuhan kesehatan sangat ditentukan oleh masalah kesehatan
nyata yang ditemukan dalam masyarakat.
Masalah kesehatan nyata yang dimaksud banyak macamnya. Untuk perseorangan dan
atau keluarga yang terpenting adalah penyakit yang sedang diderita. Sedangkan untuk
kelompok dan ataupun masyarakat adalah gambaran pola penyakit yang ditemukan dalam
kelompok dan ataupun masyarakat. Ika diketahui bahwa muncuinya suatu penyakit
sebagaimana yang dikemukakan oleh Gordon dan Le Richt (1950) sangat ditentukan oleh
tiga faktor utama yakni pejamu (host), penyebab penyakit (agent) serta lingkungan
(environment), maka dalam upaya menemukan kebutuhan kesehatan, perhatian haruslah
ditujukan kepada ketiga faktor tersebut. Apabila penyebab utama penyakit telah berhasil
ditemukan, lanjutkaniah dengan upaya mengatasi penyebab yang dimaksud, yang dalam hal
ini ialah menyediakan serta menyelenggarakan upaya kesehatan yang sesuai.
b. Tuntutan kesehatan
Berbeda haInya dengan kebutuhan, tuntutan kesehatan (health demands) pada dasamya
bersifat subjektif. Oleh karena itu pemenuhan tuntuan kesehatan tersebut hanya bersifat
fakultatif. Dengan perkataan lain terpenuhi atau tidaknya tuntutan kesehatan perseorangan,
kcluarga, kelompok dan ataupun masyarakat tidak terialu menentukan tereapai atau tidaknya
kehendak untuk meningkatkan derajat kesehatan.
2.5.Teori-Teori Organisasi
Terdapat macam-macam teori organisasi antara lain sebagai berikut :
Teori Organisasi Klasik adalah teori yang memiliki konsep organisasi mulai dari
tahun 1800 (abad 19) yang mendefinisikan organisasi adalah sebagai struktur
hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan,
komunikasi dan faktor lain ketika orang bekerja sama. Teori klasik sangat
tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta pemberian petunjuk mekanistik
struktural yang kaku dan tidak kreatif yang digambarkan oleh para teoritisi. Teori
Klasik disebut juga dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam 3 jenis
aliran antara lain sebagai berikut :
a. Teori Birokrasi, teori birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya yang
berjudul “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
b. Teori Administrasi, teori administrasi dikembangkan atas sumbangan dari Henry
Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooeny dan Reliey dari Amerika.
c. Manajemen Ilmiah, teori ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor yang
dimulai pada tahun 1900.
Teori Organisasi Neoklasik adalah Teori yang menekankan pada pentingnya aspek
psikologis dan sosial, baik sebagai individu dan kelompok dalam lingkungan kerja.
Teori Neoklasik adalah teori/aliran hubungan manusia (The Human Relation
Movement). Dalam pembagian kerja, diperlukan hal-hal berikut yang telah
dikemukakan teori neoklasik antara lain sebagai berikut :
a. Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
b. Perluasan kerja, yaitu sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
2.8.Manfaat Organisasi
Mengikuti dan menjadi anggota dalam organisasi memiliki manfaat antara lain
sebagai berikut :
1. Tercapainya sebuah tujuan
2. Melatih mental bicara di publik
3. Mudah memecahkan masalah
4. Melatih leadership
5. Memperluas pergaulan
6. Kuat dalam menghadapi tekanan
7. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
8. Membentuk karakteristik dengan seseorang
9. Mampu dalam mengatur waktu dengan baik
10. Sebagai ajang dalam pembelajaran kerja yang sebenarnya
Dapat disimpulkan bahwa Kebijakan public adalah suatu arahan untuk melakukan atau
tidak melakukan tindakan tertentu sehingga menggerakkan seluruh sector atau perangkat
pemerintahan dan menciptakan perubahan pada kehidupan yang terkena dampak dari
kebijakan tersebut.
Pembuat kebijakan difokuskan pada pemerintah sebagai pembua kebijakan secara formal dan
legal di Indonesia.
Kesehatan
Pengertian “Kesehatan” merupakan landasan pemahaman terhadap “kebijakan
kesehatan”. Pengerian kesehatan disampaikan para ahli diantaranya :
1. Suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk (anatomi) dan fungsi tubuh
(fisiologi) dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya (Perkin, 1938)
2. Keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak hanya terbatas
pada terbebas dari berbagai penyakit atau kelemahan (WHO 1947, dan UU Nomor 9
Tahun 1960.
3. Keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala
faktor keturunan dan lingkungannya (WHO, 1957).
4. Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi (UU 23 Tahun 1992).
Kebijakan Kesehatan
Menurut Walt (1994) Kebijakan Kesehatan adalah berbagai upaya dan tindakan
pengambilan keputusan yang meliputi aspek teknis medis dan pelayanan keseahtan, serta
keterlibatan pelaku/aktor baik pada skala individu maupun organisasi atau institusi dari
pemerintah, swasta, LSM dan representasi masyarakat lainnya yang membawa dampak pada
kesehatan.
Secara sederhana, kebijakan kesehatan dipahami sebagai kebijakan publik yang
berlaku untuk bidang kesehatan. Kebijakan publik bertransformasi menjadi kebijakan
kesehatan ketikan pedoman yang diteapkan bertujuan meningkatkan derajat kesehatan.
Dari beberapa tahapan tersebut diatas, maka tahapan kebijakan kesehatan dapat
disederhanakan sebagai berikut :
1. Perumusan masalah kebijakan kesehatan
2. Agenda Setting
3. Formulasi Kebijakan Kesehatan
Substantive policies
Adalah kebijakan kesehatan yang dilihat dari substansi masalah yang dihadapi. Suatu
kebijakan kesehatan bisa saja menyangkut upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber
daya kesehatan, farmasi, perbekalan kesehatan, makanan, manajemen dan informasi kesehatan
atau pemberdayaan masyarakat. Procedural policies Adalah kebijakan yang dilihat dari pihak-
pihak yang terlibat dalam perumusannya (policy stakeholders). Suatu kebijakan kesehatan
dapat dibuat oleh Pemerintah Pusat (Presiden bersama-sama dengan DPR) atau Pemerintah
Daerah (bersama-sama dengan DPRD) atau kebijakan yang dibuat oleh Kementrian
Kesehatan, dan alin sebagainya)
Lingkungan Kebijakan
Kebijakan Publik
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa sebagai ssebuah sistem, kebijakan
merupakan suatu rangkaian dari beberapa komponen yang saling terkait, dan bukan
komponen yang berdiri sendiri. Segitiga sistem kebijakan menjelaskan adanya actor kebijakan
yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebijakan public. Kesemuanya juga tidak luput dari
pengaruh lingkungan kebijakan. Ketiga komponen tersebu selanjutnya dikenal sebagai sistem
kebijakan, yaitu tatanan kelembagaan yang berperan dalam penyelenggaraan kebijakan public
yang mengakomodasi aspek teknis, soisopolitik maupun interaksi antara unsure kebijakan.
Suatu system dapat dianggap sebagai bagian dari suatu keseluruhan yang nyata
(realitas), tapi dapat juga menandakan suatu model rekaan hasil abstraksi konsep pemikiran
kita untuk memahami sesuatu yang kompleks. Contoh Sistem sebagai suatu keseluruhan yang
nyata (realitas) adalah struktur anatomis dan fungsi fisiologis tubuh manusia, maka secara
sistematis kita harus memilah-milah struktur anatomisnya menjadi subsistem susunan tulang
belulang, susunan otot-otot, susunan saraf, susunan pencernaan dan sebagainya. Kemudian
dipelajari bagaimana fungsi fisiologis dari tiap susunan (subsistem tubuh) tersebut yang saling
berhubungan dan saling bergantung satu dengan yang lainnya, secara keseluruhan membentuk
keseluruhan tubuh manusia yang utuh.
Sistem dalam administrasi kebijakan kesehatan merupakan konsep yang abstrak hasil
pemikiran. Struktur dan fungsi yang membentuk sistem administrasi kebijakan kesehatan
harus kita bayangkan atau kita abstraksikan seolah –olah kita memilah tubuh manusia dan
menjadi sub sistem yang berhubungan dan saling tergantung serta saling mempengaruhi satu
dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan yang secara terpadu berupaya mencapai suatu
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjabarkan sistem administrasi kebijakan kesehatan
adalah sistem yang terbuka artinya subsistem yang dapat dilibatkan menjadi hampir tidak ada
Konsep sistem relatif masih baru diterapkan dalam administrasi kebijakan kesehatan,
teori administrasi klasik terlalu menekankan pentingnya pembagian tugas dalam suatu
program, namun setelah menyadari bahwa manusia yang saling berinteraksi, maka
dikembangkan teori hubungan manusia, kemudian dikembangkan teori sistem yang dipakai
dalam administrasi kesehatan.