Anda di halaman 1dari 50

1

BAGIAN SATU:
KONSEPSI DASAR MANAJEMEN DAN
PERKEMBANGANNYA

1
BAB I PENDAHULUAN
A. Administrasi
B. Manajemen
C. Hubungan Manajemen
D. Inti Manajemen
E. Tujuan Manajemen
F. Efisiensi Sebagai Faktor Kunci Kegiatan
Manajemen
G. Proses Manajemen
H. Ringkasan
BAB II PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANAJEMEN
A. Administrasi/Manajemen Sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi
B. Perkembangan Manajemen Sebagai Ilmu Pengetahuan
C. Perkembangan Teori-teori Manajemen
D. Beberapa Pendekatan dalam Pemikiran Manajemen
E. Ringkasan

2
BAB I
PENDAHULUAN

SETELAH MEMPELAJARI BAB INI, ANDA


DIHARAPKAN DAPAT:
1. Mengenal dan merumuskan dengan kata-kata sendiri peristilahan
dan definisi administrasi
2. Menyimpulkan dari pendapat para ahli yang menjadi unsur-unsur
administrasi
3. Mendeskripsikan sifat hakiki administrasi sebagai suatu cabang
ilmu
4. Menyebutkan dan membedakan obyek/bidang ilmu administrasi
5. Mengenal dan menyimpulkan konsep pengertian mana-jemen dari
pendapat para ahli
6. Mengenal dan menguraikan hubungan antara manajemen dengan
ilmu administrasi
7. Menjelaskan inti dan tujuan kegiatan manajemen
8. Mendeskripsikan minimal dua faktor kunci yang menjadi tolok ukur
kegiatan manajemen
9. Menjelaskan dengan diagram manajemen sebagai suatu proses
kegiatan pencapaian tujuan

A. ADMINISTRASI

1. Pengertian Administrasi

Istilah administrasi diserap dari kata Inggris “administration” yang


berasal dari kata Latin “ad + ministrare” suatu kata kerja yang berarti
melayani, membantu, memenuhi. Dari kata itulah terjadi kata benda
“administratio” dan kata sifat “administrativus” yang kemudian masuk ke
dalam bahasa Inggris menjadi kata “administration” selanjutnya diindo-
nesiakan menjadi kata “administrasi”.
Dalam kegiatan sehari-hari, untuk istilah administrasi didapati dua
pengertian, yaitu: administrasi dalam pengertian sempit dan luas.

3
a. Administrasi dalam pengertian sempit, bersumber dari bahasa Belanda
“administratie” yang berarti pekerjaan ketatausahaan dan kesekretarisan.
Pekerjaan yang berhubungan erat dengan kegiatan tulis-menulis,
misalnya: surat menyurat, kepegawaian, keuangan, dokumentasi, dan
kearsipan.
b. Administrasi dalam pengertian yang luas, yaitu semua kegiatan yang
dilakukan untuk dinamisnya usaha kerjasama agar tujuannya dapat
tercapai dengan baik. Administrasi dalam pengertian luas ini, dapat
ditinjau dari tiga sudut, yaitu: 1) sudut proses, 2) sudut fungsi, dan 3)
sudut kepranataan (institusional/kelembagaan).
Ditinjau dari sudut proses, administrasi merupakan keseluruhan
proses yang dimulai dari proses pemikiran, proses perencanaan, proses
pengaturan, proses penggerakan, proses pengawasan sampai dengan proses
tercapainya tujuan itu.
Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas, administrasi berarti bahwa
dalam segala kegiatan untuk tercapainya tujuan yang telah ditentukan itu,
terdapat berbagai fungsi atau tugas, yaitu: ada tugas perencanaan, tugas
pengorganisasian, tugas penggerakan, tugas pengawasan atau penelitian
segala kegiatan sehingga tujuan itu tercapai dengan tidak terjadi
penyimpangan.
Ditinjau dari sudut kelembagaan, yaitu administrasi sebagai suatu
totalitas kelembagaan didalamnya terdapat satuan-satuan kerja yang bekerja
untuk mencapai tujuan. Sudah barang tentu satuan itu bersifat menyeluruh
yaitu berjenjang dari tingkat atas sampai dengan tingkat bawah.
Dalam satuan lembaga itu terdapat empat macam orang yaitu:
a) orang atau orang-orang yang menetapkan dan mempertahankan tujuan,
disebut “administrator” atau “top manajer”

4
b) orang atau orang-orang yang mengendalikan dan memimpin usaha agar
supaya tujuannya dapat tercapai, disebut dengan “manajer”
c) orang atau orang-orang yang kerjanya membantu manajer dengan
pikiran-pikiran yang sangat berguna bagi pengendalian usaha kerjasama,
disebut “staf ahli”
d) orang yang langsung terjun dalam bidang pekerjaan-pekerjaan yang
telah ditentukan, disebut “worker” atau “pekerja”
Secara visualisasi, lihat Gambar 1.1

Dalam arti Tatausaha


Sempit (Office work/clerical work)

Pengertian
Administrasi Dari Sudut Proses

Dalam arti Dari Sudut Fungsi/Tugas


Luas

Administrator (s)
Atmosudirdjo
Manager (s)
Dari Sudut
Kepranataan Staff

Worker/Pegawai

Gambar 1.1 Pengertian Administrasi

5
Untuk memperjelas pengertian administrasi, berikut ini disajikan
beberapa pendapat pakar, sebagai berikut:
a. Leonard D. White, (1955) merumuskan sebagai “Administration is a
process common to all group effort public or private, civil or military,
large scale or small scall” (Administrasi adalah suatu proses yang
biasanya terdapat pada semua usaha kelompok, baik usaha pemerintah,
ataupun swasta, sipil atau militer baik secara besar-besaran ataupun
kecil-kecilan).
b. H.A.Simon (1956) “Administration can be defined as the activities of
group, cooperating to accomplish common goals” (administrasi dapat
didefinisikan sebagai kegiatan kelompok orang-orang yang melakukan
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama).
c. Waldo (1971) “Administrasi adalah suatu bentuk daya upaya manusia
yang kooperatif yang mempunyai tingkat rasionaliteit yang tinggi.”
d. The Liang Gie (1965) “Administrasi adalah segenap proses penyeleng-
garaan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.”
e. S.P. Siagian (1985) “Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama
antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”
f. Prajudi Atmosudirdjo (1975) “Administrasi adalah pengendalian dan
penggerakan dari suatu organisasi sedemikian rupa sehingga organisasi
itu menjadi hidup dan bergerak menuju ke tercapainya segala sesuatu
yang telah ditetapkan oleh administrator, yaitu Kepala organisasi.”
Pengertian administrasi tersebut di atas, nampak rumusannya
berbeda, tetapi apabila dikaji terdapat segi kesamaan yaitu, diakui bahwa:
a. administrasi itu merupakan suatu proses yaitu rangkaian perbuatan atau
kejadian,

6
b. dalam proses itu terdapat usaha kerjasama atau proses itu diseleng-
garakan dalam rangka usaha kerjasama sekelompok orang atau manusia,
c. usaha kerjasama tersebut diselenggarakan untuk mencapai tujuan
tertentu.
Selanjutnya administrasi dapat disimpulkan sebagai
segenap rang-kaian penyelenggaraan kegiatan usaha kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan rumusan tersebut, sesuatu usaha kerjasama dapat
disebut administrasi kalau memiliki tiga faktor, yaitu:
a. usaha tersebut dilakukan oleh sekelompok orang secara rasional,
b. usaha tersebut dilakukan agar tercapai tujuan tertentu,
c. dalam usaha tersebut diperlukan usaha kerjasama antara para
anggotanya.
Dari pengertian administrasi sebagai rangkaian penyelenggaraan
kegiatan usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Rangkaian perbuatan penyelenggaraan ini terbentang diantara saat
ditentukannya tujuan yang ingin dicapai sampai detik terpenuhinya tujuan
itu. Dengan tercapainya tujuan yang ingin dicapai akan terbentuk tujuan
baru yang ingin dicapai lagi secara berkesinambungan. Jadi administrasi ada
awal tetapi akhir tidak diketahui. Administrasi berlangsung terus menerus
menyertai kelangsunga hidup setiap usaha kerjasama.
Dalam perbuatan penyelengaraan kegiatan usaha kerja sama, ada
lima ide pokok yang tercakup dalam pengertiannya. Kelima ide pokok
tersebut selalu terdapat dalam administrasi, mulai dari bentuk yang
sederhana, sampai bentuk yang lebih kompleks. Lima ide pokok ini, dapat
disingkat dengan lima ter dalam administrasi, yaitu: 1) terarah, 2)
terselenggara, 3) terlibat, 4) tertentu, dan 5) terbagi-bagi.

7
Terarah, maksudnya ialah bahwa proses penyelenggaraan kerjasama harus
punya arah sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Tidak secara tiba-
tiba, melainkan terencana dan terstruktur merupakan pedoman dalam
proses kegiatan kerja.
Terselenggara, yaitu tidak ada sesuatu kegiatan pun yang tidak dapat
dilaksanakan sehingga betul-betul tercipta suatu proses penyeleng-
garaan secara efektif.
Terlibat, yaitu di dalam proses penyelenggaraan dituntut adanya keter-
libatan orang-orang dalam bekerjasama. Keterlibatan disini baik
secara pisik maupun secara emosional.
Tertentu, yaitu semua pelaksanaan kegiatan-kegiatan harus tertentu,
sehingga mekanisme kerja yang ada didalamnya dapat berlangsung
secara fungsionalisasi
Terbagi-bagi, yaitu di dalam proses penyelenggaraan perlu ada pembagian
tugas. Dan dalam pembagian tugas segenap fungsi dan tugas harus
terbagi habis sehingga tidak ada fungsi yang tidak diurus segera.

2. Unsur-unsur Administrasi

Unsur administrasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam


kegiatan administrasi. Tanpa adanya unsur-unsur tertentu, administrasi tidak
dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam literatur ditemukan adanya dua
klasifikasi unsur, yaitu: unsur pokok dan unsur umum ilmu administrasi
a. Unsur Pokok Ilmu Administrasi. Disebut juga dengan unsur mutlak
ilmu administrasi. S.P.Siagian (opcit) membagi atas 4 (empat) unsur
pokok dari administrasi, yaitu: 1) Dua orang manusia atau lebih, 2)
tujuan, 3) tugas yang hendak dilaksanakan, 4) peralatan dan
perlengkapan

8
Dua orang manusia atau lebih. Asumsinya bahwa manusia tidak
dapat bekerjama dengan dirinya sendiri tetapi harus memerlukan bantuan
dan pertolongan orang lain. Juga manusia memiliki kebutuhan dengan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya dengan serba keterbatasan.
Karena itu harus ada orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain
diajak turut serta dalam proses kerjasama itu.
Apabila kita berhasrat mengangkat dan memindahkan sebuah benda
ke tempat lain, akan tetapi tidak dapat mengerjakannya dengan sendirian,
maka tentunya dengan meminta bantuan pada orang lain untuk bersama-
sama mengangkatnya dan memindahkannya. Contoh yang sangat sederhana
tersebut menunjukkan bahwa kerjasama tidak dapat dilakukan oleh hanya
satu orang akan tetapi perlu ada bantuan orang lain
Tujuan ialah nilai-nilai atau kebutuhan manusia, baik jasmaniah
maupun rohaniah yang diperjuangkan dengan perbuatan-perbuatan yang
nyata oleh orang agar dapat dipenuhi. Dalam perusahaan yang menentukan
tujuan adalah yang punya perusahaan, dalam bidang kenegaraan sesuai asas
negara itu, kalau berasaskan monarki absolut, yang menentukan tujuan
adalah raja. Kalau berasaskan kedaulatan rakyat, yang menentukan tujuan
negara adalah rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) – Indonesia. Tetapi di dalam prakteknya
melalui suatu pendelegasian kekuasaan kepada Administrator perusahaan,
atau Administrator Negara (Perdana Menteri atau Presiden). Jadi yang
menentukan tujuan dalam administrasi adalah Administrator. Tujuan tidak
hanya menjadi milik administrator. Orang yang harus mempunyai gambaran
yang jelas dan memahami tujuan organisasi bukan hanya administrator saja,
melainkan seluruh anggota organisasi yang ada, bahkan pihak luar pun
harus mengetahuinya. Oleh karena itu, administrator dalam menentukan
tujuan perlu melibatkan para pembantunya dan harus memperkenalkan

9
setiap orang agar mempunyai pemahaman yang sama dan pandangan yang
jelas tentang tujuan organisasi yang ia pimpinnya
Tugas dan pelaksanaannya. Berbicara mengenai tugas yang hendak
dilaksanakan, orang beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul
apabila ada kerjasama. Tidak demikian halnya. Dengan perkataan lain,
kerjasama bukan merupakan unsur administrasi. Meskipun demikian perlu
ditekankan bahwa pencapaian tujuan akan lebih efisien dan ekonomis
apabila semua orang yang terlibat mau bekerjasama satu sama lain. Akan
tetapi kerjasama pun, misalnya dalam hal dipaksakan proses administrasi
dapat terjadi, karena dengan paksaan proses administrasi dapat timbul.
Kerjasama dalam administrasi dapat digolongkan kepada dua golongan,
yaitu kerjasama yang ikhlas dan sukarela (voluntary cooperation) dan
kerjasama yang dipaksakan (compulsory atau antagonistic cooperation)
Peralatan dan Perlengkapan. Ada ungkapan dari Thomas Carlile
yang mengatakan manusia dapat berbuat karena alat, tanpa alat ia tidak bisa
berbuat apa, dengan alat maka ia dapat berbuat segala apa. Ungkapan ini
menunjukkan pentingnya peralatan bagi manusia termasuk dalam proses
administrasi. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam suatu
proses administrasi tergantung dari berbagai faktor, seperti: 1) jumlah orang
yang terlibat dalam proses itu, 2) sifat tujuan yang hendak dicapi, 3) ruang
lingkup serta aneka ragamnya tugas yang hendak dijalankan, dan 4) sifat
kerjasama yang dapat diciptakan dan dikembangkan. Barangkali secara
“aksiomatis” dapat dikatakan bahwa semakin sedikit jumlah orang yang
terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta semakin
sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
b. Unsur Umum Ilmu Administrasi. Berbeda halnya dengan konsepsi
yang dikemukakan oleh The Liang Gie (1978) dan Pariata Westra, dkk.;

10
(1980) bahwa dalam proses penyelenggaraan administrasi mempunyai
unsur-unsur yang merupakan pola perbuatan manusia dalam bidang
administrasi tersebu, yakni: 1) organisasi, 2) manajemen, 3) komunikasi,
4) kepegawaian, 5) keuangan, 6) perbekalan, 7) ketatausahaan, dan 8)
hubungan masyarakat.
Organisasi - sebagai unsur pertama dari administrasi merupakan
rangka atau wadah di mana usaha kerjasama itu diselenggarakan. James D.
Money (1947) menyebutnya sebagai bentuk perserikatan manusia untuk
pencapaian suatu tujuan bersama. (the form of every human association for
the attainment of a common purpose). Sejalan dengan ini, maka proses
mengorganisir (pengorganisasian - organizing) ialah penyusunan rangka itu
dengan membagi-bagi dan menghubung-hubungkan orang, wewenang,
tugas dan tanggungjawab menjadi kesatuan yang laras. Termasuk pula
dalam proses mengorganisir atau membentuk organisasi ini ialah penentuan
tujuan yang hendak dicapai.
Penelaahan terhadap rangka di mana administrasi itu berlangsung
menimbulkan sekelompok pengetahuan yang disebut:
- teori organisasi (theory of organization)
- analisis organisasi dan methode (organization and methods analysis – O
& M analysis)
- tingkah laku administratif (administrative behavior), perilaku
keorganisasian (organizational behavior)
- hubungan manusia (human relations)
Manajemen sebagai suatu proses yang menggerakkan kegiatan
dalam administrasi itu sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar
tercapai. Sarjana Oliver Sheldon (1957) mengatakannya sebagai “the
process by which the execution of a given purposes is put into operation and
supervised” (proses dengan mana pelaksanaan dari suatu tujuan tertentu

11
dijalankan dan diawasi). Manajemen mempunyai fungsi-fungsi yang
sebagian sarjana berbeda klasifikasi. Menurut Henry Fayol, yaitu:
Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian
komando (comanding), pengkoordinasian (coordinating), pengawasan
(controlling). G.R. Terry dengan akronim POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling). The Liang Gie dengan fungsi perencanaan,
pengambilan putusan, pembimbingan, pengkoordinasian, pengendalian dan
penyempurnaan. Dalam perkembangan manajemen telah muncul berbagai
pengetahuan sepertinya: Total quality management (manajemen mutu
terpadu), management by objectives (manajemen berdasarkan sasaran),
Management Information System (Sistem Informasi Manajemen),
Manajemen Stratejik, Manajemen Sumber Daya Manusia dan banyak
pengetahuan ekonomi yang memakai istilah manajemen seperti manajemen
pemasaran, manajemen keuangan, manajemen koperasi, dan manajemen
akuntansi, bahkan pada lembaga pendidikan di bidang ekonomi terbentuk
jurusan/program studi manajemen.
Komunikasi. Ini merupakan urat nadi yang memungkinkan orang-
orang dalam usaha bersama itu mengetahui apa yang terjadi atau diinginkan
oleh masing-masing. Tanpa komunikasi yang baik, tak mungkin kerjasama
dapat terlaksana dengan baik. Pengetahuan yang merupakan segi-segi
komunikasi ini misalnya: reporting techniques (tehnik pelaporan) Sistem
informasi (information system),
Kepegawaian. Ini merupakan segi yang berkenaan dengan sumber
tenaga manusia (working force) yang harus ada pada setiap usaha
kerjasama. Penelaahan terhadap unsur ini menimbulkan sekelompok
pengetahuan yang dicakup dengan nama Administrasi Kepegawaian
(Personnel Administration) yang dewasa ini kecenderungan menggunakan
istilah sumber daya manusia. Administrasi ini pada pokoknya mempelajari

12
segenap proses penggunaan tenaga manusia itu dari penerimaannya
(recruiting) sampai pemberhentiannya (retirement). Termasuk pula di sini
ialah analisis dan klasifikasi jabatan (job analysis and classification) serta
pengembangan tenaga itu melalui latihan-latihan (training)
Keuangan. Ini merupakan segi pembiayaan (financing) dalam setiap
administrasi. Dari sini timbullah Administrasi keuangan yang mencakup
penganggaran belanja (budgeting), pembukuan (accounting), pemeriksaan
(auditing) serta tindakan-tindakan lainnya dalam bidang keuangan.
Perbekalan. Istilah lainnya perlengkapan, persediaan, logistik, dan
urusan rumah tangga. Ini merupakan segi yang mengurusi kebutuhan-
kebutuhan kebendaan dan kerumahtanggaan yang juga tentu ada dalam
setiap usaha bersama. Pada bidang ini berkembanglah pengetahuan tentang
administrasi perlengkapan (supply administration), pembelian (procure-
ment), persediaan, pergudangan, klasifikasi dan standardisasi alat-alat,
pengendalian harta benda (inventory and property control)
Ketatausahaan, yaitu rangkaian kegiatan merencanakan, mengada-
kan, mengirim, dan menyimpan pelbagai keterangan yang diperlukan dalam
usaha kerjasama. Pada bidang ini berkembang pengetahuan tentang
administrasi perkantoran (office administration) atau manajemen perkan-
toran (office management), kesekretarisan, tata persuratan, kearsipan, dan
dokumentasi.
Hubungan Masyarakat. Ini merupakan segi yang menggambarkan
pada pihak luar segala sesuatu yang berlangsung mengenai usaha kerjasama
itu, demikian pula sebaliknya menyalurkan sesuatu hasrat, cita atau
pendapat dari luar ke dalam sesuatu usaha bersama, dengan demikian
tercapai pengertian yang sebaik-baiknya antara suatu administrasi dengan
keadaan sekelilingnya. Aspek ini justru amat pentingnya bagi kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun perusahaan agar

13
mendapat dukungan dari rakyat bagi pemerintah dan kesukaan konsumen
bagi perusahaan. Pada akhir-akhir ini timbullah pengetahuan dalam bidang
ini, yaitu hubungan masyarakat (publik relation), keprotokolan, dan dalam
bidang perusahaan dengan periklanan (advertising)
Secara visualisasi dapat diliihat Gambar 1.2

Dua orang atau lebih

Tujuan
Unsur
Pokok Tugas yang hendak dilaksanakan

Peralatan dan Perlengkapan

Unsur-unsur
Administrasi

Organisasi

Manajemen

Komunikasi

Kepegawaian/Sumber daya manusia


Unsur
Umum Keuangan
Siagian
Perbekalan/perlengkapan/persediaan/
Logistik/urusan rumah tangga

Ketatausahaan
The Liang Gie
Hubungan Masyarakat

Gambar 1.2 Unsur-unsur Administrasi

14
3. Sifat Hakikat Ilmu Administrasi

Herbert A. Simon (opcit) mengatakan “a administrative sciences, like


any science, is concerned purely with factual statement. There is no place
for ethical essertions in the body of ascience” (Ilmu administrasi
sebagaimana halnya dengan suatu ilmu pengetahuan lainnya adalah
semata-mata bersangkutan dengan pernyataan-pernyatan yang berdasarkan
atas fakta-fakta. Dalam dunia ilmu pengetahuan tidak ada bagi pernyataan-
pernyataan berdasarkan etika).
Dari pendapat di atas menunjukkan sifat ilmu administrasi itu seperti
halnya dengan ilmu-ilmu yang lain yang hanya semata-mata bersangkutan
dengan pembicaraan fakta-fakta, bukan mengenai etika, bukan mengenai
kesenangan seseorang akan sesuatu hal. The Liang Gie – Sutarto (1977)
mengemukakan sifat ilmu administrasi ada 2 macam, yaitu:
a. Netral, yaitu tidak mengandung nilai-nilai baik atau buruk, susila
atau dursila. Pengetahuan yang demikian dapat digunakan untuk
maksud-maksud baik maupun buruk. Sifat ini sesuai dengan salah satu
ciri dari ilmu adalah obyektif yaitu terlepas dari keinginan-keinginan,
prasangka-prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi.
Jadi kalau dalam ilmu administrasi ditemukan sistem-sistem, asas-asas
untuk menyusun organisasi yang baik, pengetahuan ini dapat dijadikan
pedoman dalam mengorganisir aparatur-aparatur pemerintahan agar
dapat bekerja secara efisien. Tapi pengetahuan ini juga dapat
dipergunakan oleh gerombolan pengacau untuk menyusun organisasi
yang baik.
b. Tidak dapat menyusun hukum-hukum atau dalil-dalil yang sangat eksak
seperti halnya ilmu pasti atau ilmu alam, karena ilmu administrasi
bersangkutan dengan manusia yang bersifat dinamis. Administrasi

15
bersangkutan dengan manusia yang bersama-sama melakukan usaha
untuk mencapai tujuan tertentu. Dan tingkah laku manusia itu dipe-
ngaruhi oleh pengetahuan, ingatan, dan pengharapan.
Selanjutnya Herbert A. Simon (opcit) menyatakan “This does not
mean that it is imposible to state valid laws of human behavior. It simply
means that one of the variables to be included in the statement of social
laws is the state of knowledge and experience of the persons whose behavior
the law purports to describe” (Hal ini tak berarti bahwa tidaklah mungkin
untuk menyusun hukum-hukum yang berlaku tentang tingkah laku manusia.
Ini semata-mata berarti bahwa salah satu dari hal-hal tak tentu yang harus
diperhitungkan dalam perumusan hukum-hukum sosial ialah keadaan
pengetahuan dan pengalaman dari orang-orang yang tingkah lakunya
hendak diuraikan oleh hukum itu).
Ada beberapa bukti yang dapat diketemukan, bahwa ilmu admi-
nistrasi sudah mencoba dan berhasil menemukan prinsip-prinsip yang tidak
exact seperti yang dikemukakan oleh Simon sebagai berikut:
a) efisiensi administrasi akan bertambah besar, jika di dalam organisasi
diadakan spesialisasi tugas diantara para anggota.
b) Efisiensi administrasi akan bertambah besar, jika para anggota (para
peserta) dalam suatu organisasi diatur (disusun dalam hieraki kewe-
nangan) yang pasti/jelas
c) Efisiensi administrasi akan bertambah besar, jika rentangan pengawasan
pada tiap-tiap tingkatan hierakhi dibatasi hanya sampai sejumlah
orang yang sedikit mungkin. Rentangan pengawasan yaitu jumlah orang
setepat-tepatnya yang harus berada di bawah pengawasan seseorang
pejabat atasan.
d) Efisiensi administrasi akan bertambah besar untuk keperluan manajer
dan pengawasannya, jika para pekerja/peserta digolongkan menurut: 1)

16
tujuan (tugasnya), 2) proses kerja yang harus dilayani, 3) pihak yang
harus dilayani, 4) tempatnya.

4. Pembidangan Administrasi

Menelaah pengertian administrasi pada uraian terdahulu, nampak


obyek/pembidangan administrasi yang sangat luas cakupannya, meliputi
kegiatan nasional, internasional baik dalam bentuk kegiatan negara, swasta,
ataupun sosial.
Sukarno K (1995) dan Lubis (1984) membagi bidang administrasi atas
tiga golongan besar dengan rincian sebagai berikut:
a. Administrasi negara ialah administrasi yang berobyek kenegaraan,
terdiri dari: 1) administrasi pemerintahan dan 2) administrasi perusahaan
negara.
- Administrasi pemerintahan terbagi dua bagian, yaitu:
1) administrasi sipil ialah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh
departemen, jawatan, kantor kecamatan dan kantor kelurahan.
Atau seluruh kegiatan negara dikurangi kegiatan perusahaan
negara dan kegiatan militer/TNI
2) administrasi militer (angkatan bersenjata); yang terdiri dari:
administrasi angkatan udara, angkatan laut, angkatan darat, dan
angkatan kepolisian
Catatan: Di sebagian negara, kepolisian tidak termasuk militer.
Dewasa ini, mulai April 1999 Angkatan kepolisian
Republik Indonesia dipisahkan dengan ABRI (TNI)
- Administrasi perusahaan negara ialah seluruh kegiatan yang
terdapat di dalam perusahaan yang dibiayai oleh negara, umumnya
di bidang produksi, distribusi, transportasi, perbankan, dan asuransi.

17
b. Administrasi niaga ialah administrasi yang berobyek swasta/perniagaan,
terdiri dari:
1) administrasi perusahaan dan 2) administrasi sosial/bukan perusa-
haan.
- Administrasi perusahaan ialah kegiatan-kegiatan di bidang produksi,
transportasi, asuransi, perbankan dan lain-lain di bidang perusahaan
swasta
- Administrasi sosial/bukan perusahaan, biasanya cenderung ke arah
usaha sosial seperti: administrasi sekolah swasta, rumah sakit
swasta, yayasan, klub, dan lain-lain.
Di sini sulit dibedakan secara tegas antara “public service”
(pelayanan negara) dengan “bussines” (niaga), karena ada yang semula
sebagai “public” kemudian menjadi “bussines”. Contohnya: Jawatan
kereta api menjadi perusahaan negara kereta api. Secara perbedaan
administrasi negara dengan administrasi niaga dapat dilihat dalam tabel:
1.1
c. Administrasi internasional ialah administrasi yang berobyek
internasional, termasuk didalamnya seluruh kegiatan yang bergerak di
bidang internasional seperti yang dilakukan oleh PBB beserta cabang-
cabangnya, misalnya: UNICEP, ILO, UNESCO, dan sebagainya. Juga
Asean Games, The Ford Foundation, AID, IMF, IBRD, ASEAN, dan lain-
lain

18
Tabel : 1.1
PERBEDAAN ANTARA ADMINISTRASI NEGARA
DAN ADMINISTRASI NIAGA
( Soewarno Handayaningrat, 1985)

Administrasi Negara Administrasi Niaga

1) Administrasi negara bertujuan mem- 1) Administrasi swasta/niaga ber-


berikan pelayanan yang sebaik-baik- tujuan memperoleh untung sebe-
nya kepada masyarakat (public sar-besarnya (profit motive)
service)
2) Administrasi negara dalam pencapaian 2) Administrai swasta/niaga dalam
tujuannya dilakukan berdasarkan ke- pencapaian tujuannya dilakukan
tentuan/peraturan perundang-undang- dengan kebijaksanaan yang ber-
an yang berlaku (legalistic approach) sifat menguntungkan (tidak sa-
ngat terikat dengan ketentuan
yang telah ditetapkan)
3) Administrasi negara dalam kegiatan- 3) Administrasi swasta/niaga tidak
nya mengutamakan kebenaran sesuai selalu terikat dengan prosedur
dengan prosedur yang telah ditentukan yang berlaku, tetapi mengutama-
(birokrasi-bureaucracy) kan hasil yang dicapai.

4) Administrasi negara cara kerjanya 4) Administrasi swasta/niaga cara


dianggap kurang begitu efisien (in kerjanya sangat efisien (efficient)
efficient)

5) Administrasi negara bersifat mono- 5) Administrasi swasta/niaga dalam


polistik karena sifatnya mengutama- kegiatannya sifatnya adalah
kan kepentingan umum (nocompeti- bersaingan bebas (free competi-
tion) tion)
6) Administrasi negara dalam kegiatan-
nya ditujukan bagi kepentingan 6) Administrasi swasta/niaga dalam
kesejahteraan rakyat banyak (social kegiatannya tidak mempertim-
welfare), misalnya: pembuatan bangkan bagi kepentingan
jalan/jembatan, pengairan, kesehatan, kesejahteraan rakyat tetapi
dan lain-lain memperhitungkan kepentingan
kesejahteraan individu atau
kelompok

Secara visualisasi penggolongan administrasi dapat dilihat pada


gambar 1.3

19
Administ. Sipil

Administ.
Pemerintahan
Administrasi Administ. Militer
Negara

Administrasi Perusahaan Negara

Administrasi Perusahaan
Pembidangan Administrsi
Administrasi Niaga
Administrai Sosial/bukan
perusahaan

Administrasi
Internasional

Soekarno K.

Gambar 1.3 Pembagian Administrasi

B. MANAJEMEN

1. Arti dan Istilah Manajemen

Salah satu kegiatan manusia yang sangat penting adalah manajemen


sebagai usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan atas dasar kerja sama,
baik dalam bidang perdagangan, pemerintah, maupun keagamaan.

20
Tujuan dapat tercapai sangat ditentukan oleh kemampuan yaxng
memegang tugas memimpin. Demikian pula keuntungan atau kerugian yang
diperoleh sangat dipengaruhi oleh mutu manajemen dalam kelompok-
kelompok yang disatupadukan memungkinkan koordinasi yang baik dari
manusia.
Sampailah kini persoalan pokok yaitu untuk mengetahui apakah
manajemen itu?
Istilah manajemen mempunyai asal usul dalam kamus A Concise
Etimological Dictionary of the English Language ada disebutkan kata
“manage” dan kata tersebut sama dengan “manege”. Tentang “manage”
dalam kamus tersebut diartikan sebagai “government of a horse control
administration” yang dikenal pada bahasa Perancis, Italia dan Latin yang
mengalami perkembangannya terakhir menjadi: management dan
diindonesiakan menjadi “manajemen”
Dari bahasa/kamus Italia, dikenal pula istilah “managgio” yang
diartikan sebagai “a managing a handling”. Dalam bahasa Italia itu juga
diketemukan kata “mano” yang dalam bahasa Latinnya adalah “manus”
berati “the hand” artinya tangan.
Istilah manajemen itu, kemungkinan juga berasal dan merupakan
perkembangan dari bahasa Italia “managgiare” yang berarti melatih kuda.
Kuda itu akan berjalan dan berlari dengan baik apabila dipimpin dengan
baik. Sebelum dipimpin terlebih dulu dilatih dengan baik. Segala sesuatu
akan lancar bila pemimpin itu baik. Dan kalau pemimpin tidak baik bukan
hanya si kuda bisa tidak lari tetapi bisa menyepak, merugikan sipemimpin
itu sendiri. Jadi pemimpin yang baik, “kusir yang baik” akan bisa meng-
gerakkan dan melarikan kudanya secara lancar.
Selain itu, banyak istilah/term yang dikenal sebagai
peng-ganti/pengindonesiaan manajemen yaitu “tatapimpinan”, kepimpinan”,

21
“ketatalaksanaan”, tatapenyelenggaraan”, “pembinaan”, “pengurusan”,
“penguasaan”, “pengendalian”, “pengelolaan”, dan sebagainya.
Di samping keanekaan terjemahan tersebut, sebelum ada pembakuan
kata manajemen, juga beberapa penulis bangsa Indonesia yang langsung
mempergunakan kata Inggrisnya, tidak menerjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia, seperti misalnya: Panglaikim dan Hasil dengan bukunya yang
berjudul Management Suatu Pengantar (1965). Abdulrachman dengan
bukunya yang berjudul Kerangka Pokok-pokok Management Umum (1973),
Tahuteru dengan bukunya yang berjudul Karya Management (1961),
merupakan terjemahan dari buku Louis A. Allen yang berjudul The
Profession of Management. Dan masih banyak sarjana yang seirama dengan
itu, seperti Poesponegoro, Manullang, dan lain-lain.
Selain itu, ada pula yang mempergunakan kata “managemen” (tanpa
“T”) sepertinya Sukarno K dengan judul bukunya Dasar-dasar Managemen
(1981). Handayaningrat dengan judul bukunya Pengantar Studi Ilmu
Administrasi dan Managemen (1985). Juga ada yang mempergunakan
dengan menulis sesuai ucapannya “Menejemen”, sepertinya Wursanto
dengan judul bukunya Dasar-dasar Menejemen Umum (1983) Komaruddin
dengan bukunya yang berjudul Menejemen Kantor (1981). Begitupun pada
saat masih bersifat diktat buku ini ditulis dengan judul Menejemen: Dasar,
Orientasi Umum dan Fungsi.
Dalam buku ini, tidak lagi menggunakan penulisan Menejemen
karena sudah ada pembakuan istilah asing ke dalam Bahasa Indonesia yaitu
“management” dibakukan jadi “manajemen”. Begitu pun kata manajer yang
diterjemahkan dengan pimpinan, dalam kaidah bahasa Indonesia adalah
tidak tepat. Pimpinan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan hasil
memimpin, sedangkan manajer adalah orang yang mengatur atau orang
yang berwewenang dan bertanggungjawab membuat rencana, mengatur,

22
memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai, sasaran
tertentu.
Jadi apabila yang dimaksudkan adalah personifikasinya, maka tidak
lagi menggunakan kata pimpinan, melainkan “manajer”. Dan ini sudah
dibakukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:p.624)vv
Bebrapa istilah yang sekaitan dengan manajemen, yaitu: manajer,
manajerial, dan managing. Manajer adalah “orang” yang mengatur
pekerjaan atau kerja sama yang baik dengan menggunakan orang pelaksana
untuk mencapai sasaran/tujuan tertentu. Manajerial adalah yang
berhubungan dengan manajer. Pelaksanaan kegiatan manajemen disebut
dengan “managing’

2. Pentingya Manajmen

Memahami dari arti manajemen dapat dinyatakan bahwa manajmen


itu penting! Apa dan bagaimana manajemen itu pnting? Jawabnya sesuai
penjelasan Hasibuan (2011 3) yang memberi jawaban atas tiga pertanyaan
yang sekaitan dengan itu. yaitu:
a. Apa dan mengapa manajemen itu penting?
Pada dasarnya manajemen itu penting, sebab:
1) Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga
diperlukan pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab dalam
penyelesaiannya.
2) Erusahaan akan berhasil baik, jika manajemen diterapan dengan
baik
3) Manajemen yang baik akan meningkatkan daya guna dan hasil
guna semua potensi yang dimiliki.

23
4) Mmanajemen yang baik akan mengurangi pemborosan –
pemborosan
5) Manajemen menetapkan tujuan dan usaha untuk mewujudkan
dengan memanfaatkan saranab dalam proses manajemen tersebut.
6) Manajemen perlu untuk kemajuan dan pertumbuhan.
7) Manajemen mengakibatkan pencaapaian tujuan secara teratur.
8) Manajemen merupakan suatu pedoman pikiran dan tindakan.
9) Manajemen selalu dibutuhkan dalam setiap kerja sama
sekelompok orang.
Manajemen selalau terdapat dan sangat penting untuk mengatur semua
kegiatan dalam usaha kerja sama (organisasi pemerintah, perusahaan, sosial,
baik lokal, daerah, nasional, maupun internasional). Dengan manajemen
yang baik maka pembinaan kerja sama akan serasi dan harmonis, saling
menghormati dan mencintai, sehingga tujuan optimal akan tercapai. Begitu
pentingnya peranan manajemen dalam kehidupan manusia mengharuskan
untuk dipelajari, dihayati, dan diterapkannya demi hari esok yang lebih baik
dan rumah tanga yang sakinah.

b. Kapan dan apa saja dasarnya supaya manajemen dapt diterapkan?


Manajemen pada dasarnya sudah ada sejak adanya pembagian kerja,
tugas tanggung jawab, dan kerja sama formal dari sekelompok orang untuk
mencapai tujuan Tegasnya, manajemen sudah ada sejak aanya
pemimpin/pengatur dan ada bawahan yang diatur untuk mencapai tujuan
bersama, walaupun masalahnya masih sangat sederhana. Pada saat itu
manajemen belum merupakan suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri,
tetapi masih tergabung dalam ilmu sosiologi hukum, filsafat, dan ilmu-ilmu
lainnya. Perhatian terhadap manajemen mulai berkembang pada tahun 1856,
didorong oleh hal-hal berikut:

24
1) Terjadinya pemisahan antara RTKdan RTP serta penawarann
menciptakan permintaan dan produksi massal semakin
berkembang
2) Timbulnya persaingan yang taajam di antara RTP-RTP,
sehingga mengharuskan setiap RTP bekerja lebih efektip dan
efisien supaya produksinya dapat bersain di pasaran.
3) Persediaan faktor-fator produksi yang semakin berkuran, sehina
timbul persaingan antara RTP-RTP untuk mendapatkannya.
4) Adanya kemajuan teknik yang cepat, mengakibatkan timbulnya
revolusi industri
5) Timbulnya serikat-serikat buruh yng menuntut adanya
perbaikan-perbaikan jaminan sosial, jaminan keselamatan kerja,
perpendekan jam kerja, dan penolakan kerja paksa.
Akibat perkembanan perhatian terhadap manajemen ini mendorong
para ahli untuk melakukan penelitian tentang manajemen. Para peneliti
manajamen ini berasal dari berbagai neara dan meneliti jenis perusahaan
yang berbeda seperti: Taylor (AS), Fayol (Perncis), Babbage (Inggris), dan
Stakhanov (Rusia) Berdasarkan hasil penelitian (time and Motion Study)
oleh Taylor (1859 – 1915) , maka pada tahun 1915 manajemen diakui
menjadi “suatu ilmu pengetahuan (scientific management)” yang berdiri
sendiri,

c. Apakah dasar (persyaratan) supaya manajemen itu penting dan


dasar supaya manajemen dapat diterapkan?

Manajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika


1) Ada tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan
dicapai

25
2) Ada kerja sama di antara sekelompok orang dalam ikatan formal
dan ikatan tata tertib yang baik.
3) Ada pembagian kerja, tuas, dan tanggung jawab yang teratur.
4) Ada hubungan formal dan ikatan kerja yang tertib.
5) Ada sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
6) Ada organisasi sebagai tempat (wadah) untuk melakukan kerja
sama
7) Ada wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility)
dari setiap individu anggota.
8) Ada koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) dari proses
manajemen tersebut.
9) Ada pemimpin/pengatur dan bawahan yang akan diatur.
10) Ada rwlationships in organization dan huma organization
11) Ada the nature of men and the nature of organization.
12) Ada komunikasi dan deleation of authority.

3. Definisi Manajemen

Untuk lebih memahami manajemen, berikut ini dikemukakan


beberapa definisi manajemen dari para pakar sebagai bahan perbandingan
antara satu dengan lainnya, yaitu:
a. Koontz and O. Donnel (1972) “Management is getting thing done
through the efforts of other people” (Manajemen adalah terlaksananya
pekerjaan melalui orang-orang lain).
Kalau ada suatu pekerjaan yang dilakukan tanpa melalui orang-orang
lain, jadi langsung kepada materi kerja bukanlah manajemen
b. Millet (1954) “Management is the process of directing and fasilitating
the work of people organized informal group to achieve a desire goal”

26
(Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari
orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk
memperoleh tujuan yang diinginkan).
c. Tead (1957) “Management is the process and agency which direct and
guides the operations of an organization in the realizing of estabilished
aims” (Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan
serta membimbing kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan).
d. Davis (1951) “Management is the function of the executive leadership
any where” (Manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan
eksecutif di mana pun)
e. Kimball and Kimball (1951) “Management embraces all duties and
function that pertain to the initiation of an enterprise, its financing, the
establishment of all major policies, the provision of all necessary
equipment, the outlining of the general form of organization unde which
the enterprise is to operate, and the selection of the principal officer”
(Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi
penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis
besar kebijaksanaan, penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan
penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya)
f. Terry (1960) “Management is distinct process consisting of planning,
organizing, actuating, controlling, utilizing in each bath science and art,
and followed in order to accomplish predetermined objectives”
(Manajemen adalah proses yang khas terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dengan pemanfaatan
berbagai bidang baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya)

27
g. Abdulrachman (1971) “Manajemen sebagai kegiatan untuk menca-
pai sasaran dan tujuan pokok yang telah ditentukan dengan menggu-
nakan orang-orang pelaksana”
h. Soedjadi (1989) “Manajemen adalah proses kegiatan seorang manajer
yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang
ilmiah maupun praktis untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan
dengan melalui kerja sama manusia dan dengan pemanfaatan sumber-
sumber serta waktu yang tersedia untuk itu”
i. The Liang Gie (1972) “Manajemen adalah segenap perbuatan meng-
gerakkan sekelompok orang dan mengarahkan segala fasilitas dalam
suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”
Apabila definisi-definisi tersebut dibandingkan satu sama lain, dapat
disimpulkan bahwa:
a. Manajemen mutlak diperlukan dalam setiap bidang kegiatan pencapaian
tujuan yang melibatkan 2 orang atau lebih
b. Manajemen sebagi seni (arts) dnn ilmu pengetahuan ( x )
c. Manajemen adalah suatu proses kegiatan usaha kearah pencapaian
tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain serta dengan
pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu
d. Manajemen dipergunakan untuk usaha kelompok (kolektiivitas orang)
dan bukan untuk individu (perseorangan) tertentu
e. Tujuan merupakan sasaran manajemen. Artinya, manajemen berhu-
bungan dengan penentuan dan pencapaian dari berbagai tujuan itu.
f. Manajemen sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan dan bukanlah
suatu tujuan. Dalam mencapai tujuan, selalu terdapat pernyataan
pikiran, perasaan, kemauan, tenaga, bahan-bahan, alat-alat dan
penggunaan waktu serta ruangan.

28
g. Manajemen suatu hal yang ada karena dapat dilaksanakan dan dicapai,
kepandaian yang dimiliki dapat dipupuk dan ditingkatkan
h. Manajemen itu tidak berwujud, tidak nyata, hanya dapat dilihat hasil-
hasilnya berupa keteraturan, pegawai-pegawai yang berpengetahuan
serta mengerti akan tugasnya masing-masing, moral yang tinggi dan
hasil pekerjaan yang sangat memuaskan.
i. Karena manajemen berurusan dengan penentuan dan pencapaian tujuan
baik bersama-sama maupun melalui kegiatan-kegiatan orang lain, maka
manajemen itu terdapat hampir dalam segala bidang kegiatan manusia,
seperti halnya di dalam kegiatan rumah tangga, sekolah, kantor
pemerintah ataupun swasta, perkumpulan pelajar ataupun mahasiswa,
rumah sakit, perusahaan, bank, koperasi, perkumpulan olahraga,
kegiatan kesenian, kegiatan-kegiatan kenegaraan, kemiliteran dan
sebagainya
j. Manajemen merupakan suatu pengertian yang umum. Dia tersusun dari
fungsi-fungsi tertentu yang merupakan suatu kegiatan yang universal,
maksudnya meskipun manajemen itu diterapkan pada berbagai bidang
yang berlainan; namun pengertian asas/prinsip dan fungsinya adalah
sama, misalnya: pada bidang manajemen kepegawaian, manajemen
keuangan, manajemen pemasaran, manajemen pembukuan/akuntansi,
manajemen perkantoran, manajemen pendidikan, manajemen per-
modalan, manajemen pengangkutan dan sebagainya.

3. Unsur-unsur Manajemen

Unsur berarti bahan asal, bagian yang penting di sesuatu hal. Unsur
manajemen adalah sesuatu yang menjadi bagian mutlak sebagai pembentuk
manajemen. Dalam banyak literatur mengemukakan bahwa unsur

29
manajemen seperti yang dikemukakan oleh G.R. Terry dengan istilah “The
six M’s in management” ( 6 M di dalam manajemen), yaitu man, money,
materials, market and methods. Tetapi dalam tulisan ini dinyatakan sebagai
sarana manajemen yang akan dibahas dalam bab 3.
Sesuai dengan pengertian manajemen yaitu suatu kegiatan usaha
kearah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain
serta dengan pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu, maka
unsur-unsur manajemen, meliputi:
a. Manusia (manusia pemimpin, manusia pelaksana dan/atau manusia
objek pelaksana).
b. Tujuan yang hendak dicapai sebagai pegangan titik pengarahan
c. Wadah yakni badan/organisasi sebagai tempat orang-orang melakukan
usaha kerja sama
d. Alat atau srana untuk mencapai tujuan
e. Kegiatan/aktivitas seperti perencanaan, pengorganisasian, pengge-rakan,
dan lain sebagainya.
Lain lagi yang dikemukakan oleh Siswanto, (2014: 2) dengan
menggunakan istilah elemen seperti pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Elemn Dasar Manajeme

No. Elemen Dasar Deskripsi Spesifikasi


1. Elemen Sifat a. Manajamene sebagai suatu seni
b. Manajemen sebagai suatu ilmu

2. Elemen fungsi a. Perencanaan


b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pemotivasian
e. Pengendlian
3. Elemen sasaran /objek a. Orang/anusia
b. Meknisme kerja
4. Elemen Tujuan a. Sasaran (objective)
b. Maksud (purpose)
c. Misi (mission)
d. Batas Waktu (deadline)
e. Syandar (standard)

30
f. Targe
g. Jatah (quota)
SumberL Siswanto (2014: 2)

C. HUBUNGAN MANAJEMEN
1. Hubungan Administrasi dengan Manajemen
2. HuunganAdministrasi, Manajemen dengan Organisasi
3. Hubungan Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja

Mengenai hubungan antara manajemen dengan administrasi, berikut


ini dikemukakan pendapat atau pandangan dari pakar/ahli:
Pandangan sarjana Barat atau sarjana Luar Negeri, terutama hampir semua
sarjana administrasi menyatakan bahwa administrasi lebih luas daripada
manajemen. Tetapi memang ada pula pendapat yang mempersamakan,
bahkan ada yang sebaliknya yaitu memandang manajemen lebih luas
daripada administrasi.
Pada saat sekarang ini, para sarjana seperti: Ralph Currier Davis,
John Robert Beisshline, Harold Koontz, John M. Ffiffner, William R.
Spriegel, The Liang Gie, Sondang P. Siagian dan masih banyak pakar/ahli
administrasi lainnya yang mengatakan bahwa “administrasi” itu lebih luas
daripada manajemen”.
Sheldom (Atmosudirdjo, 1975) menyatakan bahwa “Administration
is the function in industry concerned in the determination of the corporate
policy, the coordination of finance, production and distribution, the
settlement of the compass of the organization and the ultimate control of the
executive. Management proper is the function in industry concerne in the
execution of policy, within the limits set up by administration, and the
employment of the organization for the particular objects set before it.”
(Administrasi di dalam suatu usaha adalah fungsi yang menentukan
kebijaksanaan perusahaan, koordinasi finansial, produksi dan distribusi,

31
penentuan arah jalannya organisasi, pengawasan tertinggi terhadap
eksekutif. Manajemen adalah fungsi yang melaksanakan kebijaksanaan
(policy), di dalam batas-batas yang ditentukan oleh administrasi dan
penggunaan dari organisasi untuk tujuan tertentu yang ditetapkan untuk itu).
Schroef (1966) mengemukakan bahwa: administrasi merupakan
bagian konstitusi dari manajer sedangkan manajemen merupakan bagian
pelaksanaan dari manajer. Administrasi sangat besifat menentukan sedang
manajemen terutama bersifat pelaksanaan. Administrasi menguraikan
tentang tujuan umum, menetapkan kebijaksanaan penting, merumuskan
rencana umum dari berbagai prosedur, meresmikan berbagai program yang
luas dan menyetujui proyek-proyek utama yang termasuk program umum.
Atmosudirdjo (opcit) merumuskan bahwa administrasi adalah
membuat segala sesuatu (yang harus diputuskan sebagai objectives, policies,
dan rencana-rencana yang harus bersifat menyeluruh, over-all, semesta,
pangkal dasar) diolah dan dipersiapkan oleh staff, dilaksanakan dan
diselenggarakan oleh para manajer, dan secara sesempurna-sempurnanya
dikendalikan dan diawasi oleh suatu sistem informasi dengan kantor sebagai
pusat informasinya. Dan manajemen adalah: segala sesuatunya yang telah
ditetapkan oleh administrasi tercapai melalui daya-upaya orang-orang yang
bekerja sama secara “team” atau organisasi.
Di tempat lain, Atmosudirdjo menulis bahwa administrasi itu adalah
pengendalian dari suatu badan usaha secara keseluruhan, secara semesta,
secara menyeluruh, tanpa menitikberatkan pada salah satu unsur yang
tertentu. Sedangkan manajemen adalah pengendalian dari badan usaha
tersebut melalui salah satu unsur terutama dengan menitikberatkan pada
unsur manusia.
Siagian (opcit) mengemukakan bahwa manajemen merupakan inti dari
administrasi, karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari

32
administrasi. Dengan perkataan lain bahwa administrasi dan manajemen
tidak dapat dibedakan. Apabila dilihat dari segi fungsinya, administrasi
mempunyai dua tugas, yaitu: (1) menentukan tujuan menyeluruh yang
hendak dicapai, (2) menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat
seluruh organisasi. Sebaliknya manajemen pada hakekatnya berfungsi untuk
melakukan semua kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
pencapaian tujuan sesuai batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan
pada tingkat administrasi. Tujuan yang ditentukan oleh manajemen hanya
bersifat departemental atau sektoral dan di bidang penentuan kebijaksanaan
hanya bersifat khusus ataupun bersifat pelaksanaan.
The Liang Gie (opcit) mengemukakan bahwa administrasi (adminis-
tration) adalah rangkaian perbuatan dalam setiap usaha kerja sama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Rangkaian perbuatan
yang disebut administrasi itu banyak sekali macamnya sebagai unsur
administrasi. Walaupun demikian dapat dibedakan dalam delapan macam
unsur umum yang merupakan subkonsep administrasi yaitu: organisasi,
manajemen, komunikasi, informasi, personalia, finansial, materi, dan relasi
publik. Manajemen sebagai subkonsep administrasi yaitu rangkaian
kegiatan penataan yang berupa penggerakan orang-orang dan pengarahan
fasilitas kerja agar tujuan kerja sama benar-benar tercapai
Dari pengertian di atas jelaslah hubungan antara manajemen dengan
administrasi yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dalam penerapan administrasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan
hanya kegiatannya yang dapat dibedakan
2. Administrasi bersifat konsep, menentukan tujuan dan kebijaksanaan
umum secara menyeluruh. Sedangkan manajemen sebagai subkonsep,
bertugas melaksanakan semua kegiatan untuk mencapai tujuan dan
kebijaksanaan yang sudah tertentu pada tingkat administrasi.

33
3. Administrasi lebih luas daripada manajemen, karena manajemen sebagai
salah satu unsur dan merupakan inti dari administrasi. Manajemen
sebagai inti administrasi merupakan alat pelaksana utama dari
administrasi. Manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang
bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan
oleh sekelompok orang yang disebut “bawahan”. Jadi dengan
manajemen administrasi akan mencapai tujuannya.

D. INTI MANAJEMEN

Uraian hubungan antara administrasi dengan manajemen terdapat


salah satu kesimpulan bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi
karena manajemen merupakan alat pelaksana utama dari administrasi.
Manajemen tidak melaksanakan sendiri kegiatan yang bersifat operasional,
melainkan mengatur berbagai tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang
yang disebut “bawahan”.
Sekarang timbul pertanyaan apakah inti manajemen itu?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, dikemukakan beberapa pen-
dapat pakar/ahli, yaitu:
1. Dimock & Koening (1960) “Leadership is the key to management
(Kepemimpinan adalah inti dari manajemen)
2. Siagian (1981) mengemukakan “kepemimpinan merupakan inti dari
manajemen karena kepemimpinan merupakan motor penggerak dari
semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu
organisasi.”
3. Sukarno (opcit) yang mengisahkan sebuah buah-buahan yaitu kulitnya
diumpamakan dengan administrasi, dagingnya diumpamakan dengan
manajemen, dan bijinya adalah kepemimpinan. Apa yang mula-mula

34
sekali dilihat terhadap buah-buahan itu adalah kulitnya, setelah dikupas
barulah didapat dagingnya dan itulah yang menentukan manis pahitnya
dari buah-buahan itu bila dimakan. Kalau dagingnya sudah dimakan,
maka dilihatlah bijinya. Demikian pula halnya dengan manajemen,
maka yang pertama-tama disoroti adalah kulit luarnya “administrasi”
kemudian intinya yaitu “manajemen” selanjutnya bertemu dengan inti
dari manajemen disebut dengan “kepemimpinan (leadership)”
Atas dasar keterangan tersebut di atas, sementara orang akan dengan
mudah menarik suatu simpulan analog. Jadi kalau dengan demikian
halnya, maka kalau manajemen telah diperoleh berarti administrasi
(kulit) dan kepemimpinan (biji) dibuang. Sepintas lalu anggapan itu
memang benar, tetapi kalau hal tersebut dipikirkan secara dalam ditinjau
dari sudut botani persoalannya akan jadi lain.
Contoh: kulit dikupas dan dibuang maknanya tidak lain adalah untuk
pupuk/menjadi rabuk, biji diambil dan dibuang maknanya adalah
disebar/dipencar untuk kemudian tumbuh dan membuah. Demikian pula
halnya dengan administrasi dan kepemimpinan. Analog dengan hal tadi
maka baik tidaknya buah itu nanti sangat bergantung pada kualitas
bijinya. Kaitannya dengan manajemen, maka baik tidaknya manajemen
bergantung pada baik tidaknya kepemimpinan dan seterusnya.
Untuk lebih jelasnya analog dari pendapat Soekarno K ini dapat
dilihat pada gambar: 1.4

Administrasi Kulit

35
Manajemen Daging

Kepemimpinan Biji

Gambar: 1.4 Inti Administrasi dan Manajemen


(Soekarno K., 1985. mendapat revisi)

E. TUJUAN MANAJEMEN

Timbulnya manajemen sebagai suatu ilmu berdasarkan sejarah yaitu


disebabkan adanya pemborosan baik tenaga kerja, waktu maupun materi
dan biaya di dalam setiap pekerjaan dalam sesuatu usaha. Untuk mengatasi
penghamburan ini, Taylor menyelidiki setiap pekerja dalam shop-work
dengan menggunakan time and motion study atau studi tentang gerak dan
waktu dari tenaga kerja dalam suatu perusahaan baja di Amerika Serikat.
Akhir dari studi tentang gerak dan waktu ini adalah terciptanya efisiensi
dalam melakukan segala pekerjaan.
Selain itu, Fayol seorang insinyur pertambangan batu bara di
Perancis menyelidiki pula sebab-sebab dari usaha pertambangan dan
berhasil menemukan prinsip-prinsip yang sangat berguna dalam pengurusan
usaha pertambangan tersebut, sehingga pertambangan itu kembali berjalan
dengan lancar.
Dari dua hasil penelitian tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa
tujuan manajemen yaitu:
1. Untuk mewujudkan adanya efisiensi di dalam setiap usaha baik yang
dilakukan oleh sipil, militer maupun yang dilakukan oleh negara
ataupun swasta
2. Untuk menjamin adanya kelancaran dan kelanjutan usaha sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

36
Abdulrachman (1973), Handayaningrat (1985), dan juga Sukarno
(opcit) mengemukakan bahwa tujuan manajemen ialah tercapainya hasil
secara efektif dan efisien. Efektif adalah berhasil guna yaitu tercapainya
sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan efisien
adalah berdayaguna yaitu adanya perbandingan terbaik antara suatu hasil
dengan usahanya. Perbandingan terbaik dapat dilihat dari segi:
1. Hasil: suatu kegiatan dapat disebut efisien kalau dengan usaha tertentu
memberi hasil yang maksimal. Maksimal mengenai mutu atau jumlah
satuan hasil itu.
2. Usaha: suatu kegiatan dapat dikatakan efisien kalau suatu hasil tertentu
tercapai dengan usaha minimal. Usaha dapat dikembalikan kepada lima
unsur yaitu: a) pikiran, b) tenaga, c) waktu, d) ruang, dan e) benda
(termasuk uang).
Manajemen yang baik yaitu segala sesuatu yang dilaksanakan untuk
tujuan tertentu, diupayakan dengan hasil yang berhasilguna (efektif) dan
berdayaguna (efisien) yang berarti tepat, cepat, hemat, dan selamat.
Tepat : ialah sesuatu yang dikehendaki tercapai, kena sasaran, memenuhi
target. Benar- benar yang dicita-citakan jadi realita.
Cepat : ialah sebelum waktu yang ditetapkan pekerjaan tersebut telah
selesai
Hemat : ialah dengan biaya yang sekecil-kecilnya diperoleh sesuatu yang
diharapkan tanpa terjadi pemborosan dalam bidang apapun
Selamat : ialah segala sesuatu sampai pada tujuan yang dimaksud tanpa
mengalami berbagai hambatan, kelambatan ataupun kemacetan.

F. EFISIENSI SEBAGAI FAKTOR KUNCI KEGIATAN


MANAJEMEN

37
Sudah dijelaskan pada uraian sub E di atas bahwa efektivitas dan
efisien merupakan tujuan manajemen. Ini berarti yang menjadi tolok ukur
kegiatan manajemen adalah efektifitas dan efisien, atau segenap kegiatan
manajemen harus dilandasi dengan asas efisiensi untuk mencapai tujuan.
Karena tidak ada artinya manajemen kalau hanya dengan pemborosan atau
kekacauan saja.
Berbicara mengenai soal efisien dapat ditinjau dari berbagai segi
sudut pandang dan/atau bermacam-macam kriteria, yaitu:
1. Produktifitas, yakni meninjau efisiensi dari segi hasil atau out-put saja
2. Penghematan, yakni meninjau efisiensi dari segi pengorbanan atau in-
put saja
3. Waktu, yaitu meninjau efisiensi dari segi pekerjaan selesai tepat pada
waktunya
4. Administrasi, yakni meninjau efisiensi dari segi penyelenggaraan kerja
itu selaras dengan arus yang sebenarnya.
Syamsi (1994) memberi pengertian efisien dengan menggunakan
tanpa tolok ukur dan tolok ukur pada segi produktivitas dan penghematan,
yaitu:

1. Efisiensi Tanpa Tolok Ukur

a. Ditinjau dari segi produktivitas/atau hasil (out-put) bunyinya adalah:


Dengan Pengorbanan yang sama (tertentu) hasilnya berbeda. Semakin
tinggi hasilnya, maka semakin efisien. Efisien yang optimum adalah
perbandingan yang terbaik antara in-put/pengorbanan dengan out-
put/hasil
Contoh: Efisien dilihat dari segi hasil, mengetik dengan menggunakan
mesin ketik elektro lebih efisien daripada menggunakan mesin

38
ketik manual (biasa), karena dalam waktu yang sama hasilnya
akan lebih banyak dan lebih baik.
Untuk memperjelas penjelasan di atas, ada baiknya kalau
dilihat visualisasi pada gambar 1.5

out-put

out-put

in-put in-put
waktu

Mesin Ketik Elektro Mesin Ketik Manual

Gambar: 1.5 Efisiensi dilihat dari segi hasil


(Syamsi, 1994, sedikit revisi)

b. Ditinjau dari segi penghematan/pengorbanan, maka bunyinya adalah:


dengan penghematan/pengorbanan (in-put) yang berbeda memberikan
hasil yang sama (tertentu). Semakin kecil penghematan atau pengor-
banan, semakin efisien.
Contoh: Efisien dilihat dari segi in-put, mengetik dengan mesin ketik
elektro lebih efisien daripada mengetik dengan mesin ketik
biasa, karena dengan hasil yang sama tetapi penghematan
tenaga untuk menekan atau mengentakkan tuts. Sebagai
visualisasi dapat dilihat pada gambar 1.6

out-put out-put

39
in-put

in-put

Mesin Ketik Elektro Mesin Tik Manual

Gambar: 1.6 Efisiensi dilihat dari segi pengorbanan


(Syamsi, 1994, sedikit revisi)

2. Efisiensi dengan Tolok Ukur

a. Ditinjau dari segi hasil (out-put/produktivitas). Efisien adalah perban-


dingan antara hasil minimum yang ditetapkan dengan hasil riil yang
dicapainya. Dikatakan efisien apabila hasil riilnya lebih besar daripada
hasil minimum yang dibakukan. Dikatakan normal apabila hasil riil
yang dicapainya sama dengan hasil minimum yang ditetapkan.
Dikatakan tidak efisien apabila hasil riilnya lebih kecil daripada hasil
minimum yang ditetapkan.
Contoh Kecepatan mengetik rata-rata per menit menurut patokan
minimum. Hasil minimum adalah 140 hentakan. Hasil riil
pengetik A = 180 hentakan, B = 140 hentakan, C = 100
hentakan. Itu berarti kecepatan mengetik A = efisien, B =
normal, dan C = tidak efisien. Dengan demikian, tolok ukur
yang dijadikan patokan adalah kegiatan normalnya. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar: 1.7

180

40
140
Patokan hasil minimum
100

Hasil riil

A B C D

Gambar: 1.7 Efisiensi dilihat dari Patokan hasil minimm


(Syamsi, 1994)

b. Ditinjau dari segi pengorbanan (in-put/penghematan). Efisien adalah


perbandingan antara pengorbanan maksimal yang ditetapkan dan
pengorbanan riilnya. Dikatakan efisien apabila pengorbanan riilnya
lebih kecil daripada pengorbanan maksimal yang ditetapkan. Dikatakan
normal apabila pengorbanan riilnya sama dengan pengorbanan
maksimal yang ditetapkan. Dikatakan inefisien apabila pengorbanan
riilnya lebih besar daripada pengorbanan maksimal yang ditetapkan.
Ukuran normal dikategorikan pula sebagai efisien. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar: 1.8

Patokan pengorbanan

A = Efisien
B = Normal
C = Inefisien

41
A B C

Gambar: 1.8 Efisiensi dilihat dari patokan pengorbanan maksimal


(Syamsi, 1994)

3. Efisiensi dengan Titik Impas (Break Even Point)

Dalam dunia usaha, titik impas merupakan titik batas antara usaha
yang efisien dan tidak efisien. Kegiatan efisien haruslah yang mengun-
tungkan, karena tujuan utama dari kegiatan perusahaan adalah mencari
untung. Supaya perusahaan itu mendapatkan keuntungan, maka lebih dulu
harus diketahui titik impasnya. Adapun rumus untuk mendapatkan titik
impas adalah sebagai berikut:

a. Titik Impas dalam Unit


FC
BEP = unit di mana:
Pu - Vc
BEP = Break even point (titik inpas)
FC = Fixed cost (biaya tetap)
Pu = Princi (harga jual) per unit
Vc = Variable cost (biaya variabel) per unit
Contoh: Suatu perusahaan menghasilkan barang A sebanyak 1500 unit.
Biaya tetapnya (PC) = Rp 3.000.000,-. Biaya variabelnya (Vc) = Rp
6.000.000,-. Harga jual seharusnya = Rp 12.000.000,-
Berapa titik impas unitnya?
Harga jual perunit = 12.000.000,- : 1.500 = Rp 8.000,-
Harga variabel per unit = Rp 6.000.000,- : 1.500, = Rp 4.000,-
FC Rp 3.000.000,-
BEP = = unit = 750 unit
Pu – Vc Rp 8.000,- - Rp 4.000,-

42
Untuk membuktikan bahwa produksi (dianggap laku semua) sebesar
750 unit itu merupakan titik impas, maka lebih dulu harus diketahui rumus
titik impas yaitu TR (Total Revenue) = TC (Total Cost)
TC untuk 750 unit =
Vc = ……… Rp 3.000.000,- = Rp 6.000.000,-
Jadi TR = TC yaitu sama sama Rp 6.000.000,-

b. Titik Impas dalam rupiah

FC
Rumus BEP = x Rp 1,-
VC
1 -
TR

Rp 3.000.000,-
BEP = x Rp 1,- = Rp 6.000.000,-
Rp 6.000.000,-
1 –
Rp 12.000.000,-

Kesimpulan: Dari titik impas tersebut berarti bahwa apabila memproduksi


barang kurang dari 750 unit dengan modal kerja kurang dari
Rp 6.000.000,- maka tidak efisien dan rugi. Sebaliknya suatu
petunjuk sekaligus, bahwa efisien akan terjadi apabila jumlah
barang yang diproduksi lebih dari 750 unit dan modal kerjanya
lebih dari Rp 6.000.000,-
Untuk jelasnya, lihat grafik pada gambar: 1.9

Rupiah
TR = Total Revenue

43
Efisien
TC = Total Cost
ROP

Rp 6.000.000,-
PLT

Inefisien SS

Unit

Inefisien PLT SS
Efisien

750 unit

Garafik: 1.9 Efisiensi dengan titik impas


(Syamsi, 1994)

H. PROSES MANAJEMEN (THE MANAGEMENT PROCESS)

Uraian terdahulu telah dikemukakan pengertian manajemen sebagai


suatu penyelenggaraan kegiatan usaha kearah pencapaian tujuan tertentu
dengan melakukan kerja sama orang lain serta dengan pemanfaatan sumber-
sumber lain yang tersedia untuk itu. Jika rumusan pengertian tersebut dikaji,
maka manajemen dapat dipandang sebagai sesuatu yang berjalan atau
berlangsung atau lebih tepat lagi diakatakan sesuatu proses.
Menurut “The Random House Dictionary of the English Language”
(effendy, 1989) proses berarti: “a systematic series of action directed to
some end” (rangkaian kegiatan sistematis yang diarahkan kepada suatu
tujuan).
Berdasarkan pengertian proses tersebut, manajemen adalah proses
penyelenggaraan kegiatan yang terus menerus, tetapi sistematis. Tidak

44
sembarangan atau asal saja, melainkan secara teratur. Dalam keteraturan
yang terus menerus itu, manajemen tidak tanpa tujuan, melainkan ada tujuan
yang akan dicapai. Tetapi meskipun tujuan telah tercapai, tidak berarti
kegiatan berhenti, karena dalam dinamikanya manajemen, suatu tujuan yang
telah dicapai disusul atau dilanjutkan dengan tujuan berikutnya.
Manajemen sebagai suatu proses penyeelenggaraan, banyak tugas
atau fungsi yang fundamental dilakukan. Fungsi fundamental ini oleh
beberapa ahli berlainan pendapat, tetapi pada hakikatnya yang jadi
klasifikasi pokok yaitu: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Dalam kajian pustaka dikenal secara populer dengan akronim
POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling)
Berhubung dengan pencapaian tujuan melalui kerja sama orang lain,
titik beratnya pada usaha pemanfaatan orang-orang yang berarti bukan ia
yang melakukan performancenya, akan tetapi melalui sumber-sumber yang
tersedia untuk itu, sebagai sarana dan prasarana usaha kerja sama untuk
mencapai tujuan tersebut. Adapun yang dimaksud dengan sumber-sumber
yang tersedia untuk itu adalah segenap potensi yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka penyelesaian pekerjaan-pekerjaan usaha kerja sama yang
bersangkutan. Sumber-sumber ini sebagian pakar menyebut sebagai sarana
manajemen yang lebih terkenal dengan istilah “The six M”S is management
(Enam M di dalam manajemen) yaitu: orang (man), uang (money), materi
(materials), peralatan/mesin (machines), tatakerja (methods), dan pemasaran
(market). Namun dalam perkembangan dewasa ini, sebagai era globalisasi
perlu ditambahkan dengan informasi sehingga menjadi 6M + 1 I (man,
money, materials, machines, methods, market, and information)
Secara singkat pengertian manajemen sebagai proses
penyelenggaraan kegiatan dan pemanfaatan sumber dapat dikemukakan
dalam bentuk visualisasi seperti pada gambar: 1.10

45
H. RINGKASAN

Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penyelenggaraan


usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Administrasi timbul karena tiga faktor, yaitu: sekelompok orang, tujuan
tertentu, dan kerja sama. Dalam perbuatan penyelengaraan usaha kerjasama,
administrasi memiliki lima ide pokok atau lima ter dalam administrasi,
yaitu: 1) terarah, 2) terselenggara, 3) terlibat, 4) tertentu, dan 5) terbagi-
bagi.
Unsur-unsur Administrasi dapat ditinjau dalam dua klasifikasi yaitu: unsur
pokok dan unsur umum ilmu administrasi. Sebagai unsur pokok ilmu
administrasi, yaitu: 1) dua orang manusia atau lebih, 2) Tujuan, 3) tugas
yang hendak dicapai, 4) peralatan dan perlengkapan. Dan sebagai unsur
umum ilmu administrasi, yaitu: 1) organisasi, 2) manajemen, 3) komunikasi,
4) kepegawaian, 5) keuangan, 6) perbekalan, 7) ketatausahaan, dan 8)
hubungan masyarakat.
Sifat ilmu administrasi ada dua macam, yaitu: netral (objektif) dan
tidak dapat menyusun hukum-hukum atau dalil-dalil yang sangat eksak.
Rangkaian kegiatan yang disebut ilmu administrasi, secara pokok
dapat digolongkan atas: 1) administrasi negara, 2) administrasi niaga/sosial
dan 3) administrasi internasional

Fungsi-fungsi

Penyelenggaraan - Perencanaan
Kegiatan - Pengorganisasin
- Penggerakan
- Pengawasan

46
M
A
N
A
J P r o s e s Tujuan
E
M
E
N (6 M + 1 I)

- Orang (man)
Pemanfaatan - Uang (money)
Sarana - Materi (materials)
- Mesin (machines)
- Tatakerja (methods)
- Pemasarana (market)
- Informasi (Information)

Gambar: 1.10 Manajemen sebagai proses “penyelenggaraan


kegiatan” pencapaian tujuan dengan
“pemanfaatan sarana” yang setepat-tepatnya.

.Manajemen adalah suatu proses penyelenggaraan kegiatan usaha ke


arah pencapaian tujuan tertentu dengan melalui kerja sama orang lain dan
dengan pemanfaatan sumber-sumber lain yang tersedia untuk itu.
Manajemen merupakan inti dari administrasi karena manajemen
sebagai sub konsep administrasi yaitu rangkaian kegiatan penataan berupa
penggerakan orang-orang dan pengarahan fasilitas kerja agar tujuan
kerjasama benar-benar tercapai. Bagian utama dalam pelaksanaan
manajemen adalah kepemimpinan sebagai motor penggerak dari semua
sumber dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi.
Unsur yang membentuk keberadaan manajemen meliputi: manusia,
tujuan, wadah usaha kerja sama, sarana atau alat dan aktivitas/kegiatan.
Hanya dengan kelima unsur itulah, maka manajemen akan ada.

47
Manajemen yang baik yaitu terlaksananya suatu kegiatan usaha
kerjasama secara efisien dan efektif. Efisien berarti adanya perbandingan
terbaik antara hasil dengan usaha yang digunakan untuk mendapatkan hasil
itu. Efektif berarti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya. Titik impas (break even point) merupakan titik batas antara
efisien dan tidak efisien atau pulang pokok.
Kriteria pengukuran efisien sebagai faktor kunci keberhasilan
kegiatan manajemen dapat dilihat dari empat indikator yaitu: produktivitas,
penghematan, waktu, dan administrasi.
Manajemen merupakan suatu proses yaitu rangkaian kegiatan secara
terus menerus, meliputi: kegiatan perencanaan, pengorganisasian, peng-
gerakan, pemberian motif (motivating), kepemimpinan, dan pengawasan
dengan pemanfaatan sarana yang tersedia untuk itu, meliputi: orang, uang,
materi, peralatan/mesin, tatakerja, pemasaran dan informasi.

KATA KUNCI DAN PERLATIHAN

A. KATA KUNCI

Administrasi – rangkaian kegiatan penyelenggaraan usaha kerja sama


sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu

48
Unsur – bagian mutlak sebagai pembentuk sesuatu hal. Unsur Administrasi
adalah bagian yang membentuk administrasi, unsur manajemen
adalah bagian yang membentuk manajemen
Sifat ilmu administrasi – adalah sesuatu yang dicirikan oleh ilmu
administrasi
Pembidangan administrasi – adalah penggolongan administrasi berdasarkan
atas karakteristik tertentu. Terdiri atas: administrasi negara, niaga,
dan internasional
Manajemen – penyelenggaraan usaha kerja sama melalui orang dan
pemanfaatan sarana yang tersedia untuk itu
Inti manajemen – yang penting peranannya dalam kegiatan manajemen
Tujuan manajemen – sesuatu yang menjadi tuntutan pelaksanaan
manajemen
Efisiensi – perbandingan terbaik antara hasil dengan usaha yang digunakan
untuk mendapatkan hasil itu
Efektif – tercapainya sasaran/tujuan yang telah ditentukan
Proses manajemen – rangkaian kegiatan penyelenggaraan usaha kerja sama
dengan pemanfaatan sarana yang tersedi untuk itu
Kegiatan manajemen – pekerjaan yang meliputi, perencanaan, pengor-
ganisasian, penggerakan, dan pengawasan
Sarana manajemen – segenap potensi yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan pekerjaan meliputi: orang, uang, materi,
peralatan/mesin, tatakerja, pemasaran, dan informasi.

B. PERLATIHAN

Pertanyaan

49
1. Apakah hakikat pengertian administrasi
2. Simpulkan apa yang menjadi unsur dari administrasi
3. Jelaskan sifat kenetralan ilmu administrasi
4. Mengapa administrasi tidak dapat menyusun dalil-dalil eksak
5. Lakukan identifikasi penggolongan ilmu administrasi
6. Berikan pengertian manajemen
7. Jelaskan hubungan antara administrasi dengan manajemen
8. Kesimpulan apa yang bisa ditarik sebagai faktor pembentuk manajemen
9. Mengapa manajemen dikatakan sebagai inti administrasi? Apa inti
manajemen? Jelaskan.
10. Jelaskan apa yang menjadi tuntutan/tujuan pelaksanaan administrasi dan
manajemen
11. Jelaskan minimal dua faktor kunci yang menjadi tolok ukur kegiatan
manajemen. Berikan dengan contoh
12. Jelaskan bagaimana proses kegiatan manajemen sampai pada ter-
capainya tujuan.

Bahan Diskusi

Amatilah sebuah organisasi yang terdekat dari Anda. Kemukakan bidang


tugasnya yang termasuk administrasi, manajemen. Jelaskan mengapa bidang
tugas itu dikategorikan sebagai administrasi atau manajemen. Bandingkan
keduanya sehingga jelas perbedaannya. Apakah kedudukan manajemen
dalam organisasi itu? Apa dan Bagaimana kegiatannya.

50

Anda mungkin juga menyukai