NIM :170130034
Kelas :A1
“ASPEK MANAJEMEN”
1. Defenisi Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan
(science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana
manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistematis kerjasama ini
lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Pengertian Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota
organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Atas dasar uraian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen
dapat di definisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-
fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing) dan penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan
pengawasan (controlling).
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad
ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Ada tiga alasan utama diperlukannya aspek manajemen yaitu :
a. Untuk mencapai tujuan
b. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
c. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas.
Konsep yang disarankan oleh peter drucker, salah seorang penulis manajemen yang
sangat popular menyatakan bahwa prestasi manajer dapat diukur dalam dua bentuk
konsep yaitu:
a. Efisiensi adalah kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar
(doing things right)
b. Efektivitas adalah kemampuan memilih tujuan atau peralatan yang benar atau
tepat untuk pencapain tujuan yang telah ditetapkan (doing the right things).
Mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan
ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya. Pengertian manajemen
dapat dilihat dari tiga pengertian.
a. Manajemen sebagai suatu proses
Manajemen sebagai suatu proses. Pengertian manajemen sebagai suatu proses
dapat dilihat dari pengertian menurut : Encylopedia of the social science, yaitu
suatu proses dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi;
sedangkan Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan
melalui kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu
untuk mencapai tujuan; kemudian menurut, Georgy R. Terry, yaitu cara
pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu dengan melalui kegiatan
orang lain.
b. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-
orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas
atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang
orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau
berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
c. Manajemen sebagai ilmu ( science ) dan sebagai seni
Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, melihat bagaimana aktivitas
manajemen dihubungkan dengan prinsip-prinsip dari manajemen. Pengertian
manajemen sebagai suatu ilmu dan seni dari : Pertama, Chaster I Bernard dalam
bukunya yang berjudul The function of the executive, bahwa manajemen yaitu
seni dan ilmu, juga Henry Fayol, Alfin Brown Harold, Koontz Cyril O’donnel
dan Geroge R. Terry. Kemudian menururt, Marry Parker Follett menyatakan
bahwa manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen yaitu
koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu
b. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada plan (rencana). Dalam hal ini
diatur dan ditentukan tentang apa tugas pekerjaaan, macam/ jenis serta sifat
pekerjaan, unit-unit kerja (pembentukan bagian-bagian), tentang siapa yang akan
melakukan, apa alat-alatnya, bagaimana pengaturan keuangan dan fasilitasnya
dengan kata lain setelah tujuan perusahaan telah ditentukan, perusahaan perlu
merumuskan tindakan-tindakan yang akan dijalankan untuk mewujudkan
berbagai tujuan tersebut. Menurut Winardi, organisasi timbul karena suatu
pembagian kerja yang logikal dan suatu sistem koordinasi.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,
pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
Langkah pengorganisasian
Secara garis besar, langkah-langkah dalam melakukan proses pengorganisasian,
mulai dari merencanakan, melaksanakan,dan memantau kerja organisasi, secara
garis besar dipaparkan berikut ini:
1) Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai
dengan visi dan misinya.
2) Membagi beban kerja ke dalam aktifitas-aktifitas yang secara logis dan
memadai dapat dilakukan oleh seseoramg atau oleh sekelompok orang.
3) Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis
dan efisien.
4) Menetapkan mekanismeuntuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota
organisasi dalam kesatuan yang harmonis.
5) Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk memperhatikan atau meningkatkan efektifitas.
Proses Pengorganisasian
1) Melaksanakan refleksi (deep thought) tentang rencana-rencana dan sasaran-
sasaran.
2) Menetapkan tugas-tugas pokok.
3) Membagi tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian (subtasks).
4) Mengalokasi sumber-sumber daya, dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas
bagian tertentu.
5) Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang
diimplementasi.
c. Actuating (Pengarahan)
Actuating mencakup kemampuan manajemen dalammemotivasi, mempengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi dengan orang lain. Manajemen dapat
menentukan bagaimana efektivitas dari bisnis yang disarankan. Selain itu,
dengan pengarahan yang baik, maka bisnis yang dijalankan oleh perusahaan
akan semakin baik, dan kinerjanya akan semakin diperhitungkan.
Sesuai dengan pengertian studi kelayakan bisnis, yaitu meneliti layak atau
tidaknya suatu bisnis dijalankan. Actuating (pengarahan) merupakan salah satu
dari aspek manajemen yang akan dinilai, untuk itu diperlukan perhatian terhadap
strategi manajemen dalam menjalankan actuating itu sendiri untuk mencapai
sasaran bisnis.
d. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebagai suatu proses mengenai pengarahan dan usaha
untuk mempertahankan kegiatan yang berhubungan dengan orang kelompok
Menurut chapman yang dikutip Dale Timpe lima landasan kepemimpinan yang
kokoh adalah :
1) Cara berkomunikasi
2) Pemberian motivasi
3) Kemampuan memimpin
4) Pengambilan keputusan
5) Kekuasaan yang positif
Fungsi kepemimpinan :
1) Kepemimpinan harus melibatkan orang lain.
2) Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan
antara pemimpin dan yang dipimpin.
3) Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin tidak
saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh.
4) Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Gaya kepemimpinan :
1) Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan
kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi
kekuasaan lah yang sangat dominan diterapkan.
2) Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya
menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di
bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat
bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri
sendiri.
3) Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh
terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin
bersifat pasif.
e. Controlling (Pengendalian)
Pengendalian sangat penting agar kita dapat mengetahui cara mengendalikan
bisnis kita ke arah yang benar dan jelas serta cara untuk mempertahankan bisnis
kita tetap bertahan di dalam persaingan.
Aktivitas pengendalian meliputi kisaran kebijakan yang luas dan prosedur
informasi yang berhubungan, yang membantu menjamin bahwa pengarahan
manajemen dipengaruhi. Aktivitas pengendalian membantu menjamin bahwa
tindakan-tindakan yang diidentifikasi sebagai tindakan yang perlu untuk
menangani risiko untuk mencapai tujuan supaya terlaksana.
Efisiensi kebijakan yang tepat dan prosedur yang diperlukan sehubungan dengan
masing-masing kegiatan entitas. Semua tujuan relevan dan risiko yang
berhubungan untuk setiap aktivitas signifikan telah diidentifikasi sehubungan
dengan evaluasi penilaian risiko.
Aktivitas pengendalian yang diidentifikasi diterapkan secara tepat. Misalnya,
pertimbangan apakah :
1) Pengendalian yang dideskripsikan dalam memuat kebijakan sebenarnya
diterapkan dan ditetapkan dengan cara yang seharusnya.
2) Tindakan yang sesuai dan tepat waktu diambil atau informasi yang
memerlukan tindak lanjut
3) Personil, supervisi meninjau berfungsinya pengendalian
Fungsi pokok pengendalian
1) Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan
melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan
dalam pengawasan
2) Meperbaiki berbagai penympangan yang terjadi
3) Mendinamisasaikan organisasi
4) Mempertebal rasa tanggung jawab
Prinsip-prinsip Pengendalian
Agar fungsi pengendalian manajemen dapat berjalan dengan baik, perlu
diperhatikan prinsip-prinsipnya yang di antaranya adalah :
1) Pengendalian hendaknya direncanakan dengan baik agar paling tidak dapat
mengukur apakah proses pengendalian yang dilakukan berhadil atau tidak
2) Dapat merefleksikan sifat pengawasan yang unik dari bidang-bidang yang
diawasi
3) Pelaporan penyimpangan dlakukan dengan segera
4) Pengawasan harus bersifat fleksibel, dinamis dan ekonomis
5) Dapat merefleksikan pola kerja unit organisasi
6) Dapat menjamin berlakukannya tindakan korekti
Jenis-jenis pengendalian
1) Metode pengendalian pendahuluan
2) Metode pengendalian bersama
3) Metode pengendalian umpan balik