Anda di halaman 1dari 31

1

KONTRAK
ASPAL, AMP,
QUARRY
ANWAR SUBIANTO
KONSULTAN/PT. PROCURINDO SELARAS MANDIRI
PENGANTAR
P R E S E NTAT ION 2

A. PEMELIHARAAN JALAN
1. JENIS PEMELIHARAAN JALAN
B E N ANDE RS O N

a. Pemeliharaan Rutin, sepanjang tahun, proteksi thd kerusakan yg lebih


parah, laburan aspal, patching, bahu jalan, drainase jalan
b. Pemeliharaan berkala, pada waktu tertentu, menurunnya kualitas
berkendara (riding quality), pelapisan ulang
c. Rehabilitasi, tidak direncanakan/diluar rencana (bencana alam, dll), pemel
rutin/berkala tidak berarti
About Us
To get your company’s name out there, you need to make sure.
3

2. Klasifikasi Kondisi Jalan dan Penanganannya

1. BAIK, 2. SEDANG, 3. RUSAK 4. RUSAK


kerusakan Kerusakan 11 RINGAN, BERAT,
<11% thd luas – 16% thd luas Kerusakan 16- kerusakan
jalan jalan 23% thd luas >23% thd luas
jalan jalan

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN RUSAK PEMBANGUNAN


RUTIN BERKALA RINGAN
4

3. Manajemen Pemeliharaan Rutin Jalan

1. Dilaksanakan 3. Dilaksanakan 5. Diawasi sendiri 7. Laporan Rutin


secara oleh UPT berdasarkan ke PA/KPA dari
swakelola Pemeliharaan Manual UPT
2. Dilaksanakan Jalan Pemeliharaan 8. Laporan
selama satu Pembelian Jalan BM kegiatan dan
tahun anggaran Bahan/material Optimalisasi dokumentasi
dari suplier bahan alat untuk
menjaga mutu
5

UU NO. 22 TAHUN 2009


Tentang
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
6

UU 22/2009
Pasal 24 Ayat (1) Penyelenggara Jalan wajib segera dan patut
untuk memperbaiki Jalan yang rusak yang dapat
mengaikibatkan kecelakaan Lalu Lintas

Ayat (2) Dalam hal belum dapat dilakukan perbaikan


jalan yang rusak sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
penyelenggara Jalan wajib memberi tanda atau rambu
pada Jalan yang rusak untuk mencegah terjadinya
kecelakaan Lalu Lintas
7
Ayat (1) Setiap Penyelenggara Jalan yg tdk dgn segera dan patut
UU 22/2009 memperbaiki Jalan yg rusak yg mengakibatkan Lakalantas sebagaimana
dimaksud dlm Psl 24 (1) shg menimbulkan korban luka ringan dan/atau
Pasal 273 kerusakan kendaraan dan/atau barang dipidana dgn penjara plg lama 6
(enam) bln atau denda paling banyak 12jt rupiah

Ayat (2) Dlm hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan luka berat, pelaku dipidana dgn pidana penjara plg lama 1 thn
atau denda plg banayak Rp.24jt.

Ayat (3) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pd ayat (1)


mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dipidana dgn
pidana penjara paling lama 5 thn atau denda plg byk Rp.120jt

Ayat (4) Penyelenggara Jalan yang tidak memberi tanda atau rambu pd
Jln yg rusaka dan belum diperbaiki sebagaimana dimaksud dlm Pasal 24
ayat (2) dipidana dgn pidana penjara plg lama 6 bln atau denda plg
banyak Rp.1,5jt
8

Material
PEMELIHARAAN JALAN
9

DEFINISI
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat
melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan,
tahan terhadap air, dan viscoelastis. Aspal sering
juga disebut bitumen merupakan bahan
pengikat pada campuran beraspalyang
dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis
perkerasan lentur. Aspal berasal dari alam atau
dari pengolahan minyak bumi

ASPAL
10

Jenis-jenis Aspal

Aspal Buatan Aspal Modifikasi


Aspal Alam
Aspal Buatan atau aspal destilasi, Aspal yang terbentuk dari
Aspal yang terbentuk dari proses
karena aspal ini dibuat dari proses campuran aspal buatan
alam dan bisa didapat dari gunung
pengolahan dan penyulingan khususnya aspal keras dengan
atau dana
minyak bumi (destilasi) bahan tambahan tertentu
11

AMP
Asphalt Mixing Plant (AMP)
Seperangkat peralatan mekanik dan elektronik
dimana agregat dipanaskan, dikeringkan dan
dicampur dengan aspal untuk menghasilkan
campuran beraspal panas yang memenuhi
persyaratan tertentu
12

Jenis-jenis AMP
Jenis Takaran
(batch plant)

Drum Pencampur
(drum mix) atau
jenis menerus
13

Produk
AMP
14

Quarry adalah system tambang terbuka yang


diterapkan untuk menambang endapan-endapan
bahan galian industri atau mineral industri, antara
lain: penambangan batu gamping, marmer, granit,
andesit dan sebagainya. Quarry dapat menghasilkan
material atau hasil tambang dalam bentuk
loose/broken materials ataupun dalam bentuk
dimensional stones

Quarry
15

Quarry berdasarkan bentuk produk:

DIMENSION STONE D B BROKEN STONE

biasa pada penambangan batu mamer, dimana cara penambangan guna menghasilkan
dipergunakan gergaji atau dengan peledakan batu pecah dan pada umunya dilakukan
khusus, sehingga dihasilkan bongkah-bongkah dengan cara peledakan. Pada metoda
yang baik dan teratur. Produksinya sangat penambangan ini, muka dari jenjang (face
selektif dengan jumlah yang terbatas. Pada bench) tidak pasti harus vertical, tetap
metode penambangan ini muka dari jenjang diusahakan.
(bench face) adalah hampir vertical
16

Brokenstone
Konstruksi
Agregat Kasar
17

Brokenstone
Konstruksi
Agregat Halus
18

PEMENUHAN UU NO. 22 TAHUN 2009


Tentang
LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

MENJAGA AGAR TIDAK TERJADI


KERUGIAN KARENA KERUSAKAN
JALAN
P R E S E NTAT ION
B E N ANDE RS O N 19

About Us
To get your company’s name out there, you need to make sure.

Bagaimana mewujudkan
tuntutan UU 22/2009 sesuai
perpres 1618?
20

PERMASALAHAN
Pengesahan Anggaran dalam tempo
sesingkatnya beserta penyiapan
dokumen-dokumennya

Proses Pengadaan Barang/Jasa


yang tepat

Banyak supplier/distributor bukan sebagai


distributor utama sehingga mengakibatkan
harga material lebih mahal

Ketakutan pelanggaran hukum para


pihak
21

Jenis Kontrak
22

Praktek saat ini

1 2 3 4
Kontrak Lumpsum
Tidak banyak yang
melakukan
Kontrak Harga Satuan
Beberapa pemda
melaksanakan kontrak
Kontrak Payung
Menyegerakan
pelaksanaan
Kontrak Tahun Jamak
Sewa AMP dianggap
sebagai sewa jasa
ini berulang setiap tahun pemeliharaan jalan dan produksi saja
meminimalkan
kekhawatiran
pelanggaran hukum
23

HAL YANG HARUS DIHINDARI

ANGGARAN PROSES KEMAHALAN


PENGADAAN
Pengesahan Anggaran Tidak efektif Pengadaan material
yang tidak tepat waktu, Tidak Efisin pada tingkat pengecer
sehingga penyiapan tidak Transparan bukan pada distributor
dokumen pengadaan
lebih baik
SWAKELOLA 24

Tmayoritas pemeliharaan jalan


dilaksanakan secara swakelola

BEST PRACTICE
KONTRAK PAYUNG
Kebutuhan berulang dalam jangka waktu
satu tahun

HARGA MATERIAL
Lebih murah karena pembelian pada
tingkat distributor

PENANGANAN LEBIH CEPAT


Tidak menunggu proses pengadaan yang
lama
25

Contoh Katalog
CONTOH KONTRAK KATALOG LOKAL 26
CONTOH KONTRAK KATALOG LOKAL 27
CONTOH PENGANGGARAN 28

Andy McCleod
CONTOH SURAT PERJANJIAN 29

Andy McCleod
30
31

TERIMAKASIH

PT. PROCURINDO SELARAS MANDIRI


www.procurindo.id
procurindo@gmail.com
08156990787

Anda mungkin juga menyukai