Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

KARAKTERISTIK CAHAYA

2.1. Pendahuluan
Cahaya berkaitan erat dengan mata manusia. Indera penglihatan manusia
hanya mampu melihat pada sebagian kecil spektrum elektromagnetik cahaya.
Namun dari sebagian kecil spektrum yang dapat dilihat manusia terbagi lagi ke
dalam banyak bagian. Hal ini tidak lain dari kelebihan mata manusia.
Dengan adanya cahaya manusia mampu melihat benda dan mampu
membedakan bentuk, ukuran, tekstur, warna. Bahkan manusia bisa memberikan
persepsi karakter benda. Jadi ada dua karakter yang dibicarakan di sini, yaitu
karakter cahaya itu sendiri dan karakter dari indera penglihatan manusia.

2.2. Sifat Cahaya


Meijs (1982; 96) menyebutkan sifat cahaya adalah sebagai berikut:
1. Memantul (refleksi)
2. Menembus (transmisi)
3. Membias
4. Menyerap

Sifat tersebut tergantung dari material yang dikenai oleh cahaya. Perlu
diingat bahwa berkas cahaya yang mengarah ke suatu tujuan dinamakan sinar.(lihat
Satwiko, 2004a;82). Jenis material yang terbuat dari aluminium atau pun perak atau
benda-benda berwarna putih dapat memantulkan semua cahaya. Sebaliknya benda
berwarna gelap pada umumnya menyerap cahaya. Kaca merupakan material
transparan yang sifatnya meneruskan cahaya, namun sinar cahaya akan berubah
arah.
Cahaya yang diterima mata manusia sebagian besar merupakan hasil
pantulan-pantulan dari sumber cahaya. Misalnya cahaya matahari, tidak diterima
secara langsung oleh mata manusia, melainkan pantulan dari benda-benda dalam
ruangan yang melingkupinya.
10

Gambar 2.2
Pantulan Cahaya Cara
Berpencar

Gambar 2.1
Pantulan Cara Bercermin

(Sumber: van der Meijs, 1983;98)

Gambar 2.3 Sifat Warna Cahaya


(Sumber: Snyder, 1997)
11

Gambar 2.4 Gambar 2.5

Gambar 2.4

Gambar 2.5

(Sumber: van der Meijs, 1983;98)

Gambar 2.6 Sifat Cahaya


(Sumber: Snyder, 1997; 428)
12

Gambar 2.7 Kompleksitas Pemasukkan Cahaya


(Sumber: Mangunwijaya, 1988;241)

2.3. Tugas Visual dan Perilaku Cahaya


Kenyamanan visual sangat tergantung dengan keberadaan cahaya. Sejauh apa
manusia mampu melaksankan aktivitasnya di dalam ruang sangat tergantung dari
kualitas dan kuantitas cahaya. Jika manusia mampu melaksanakan tugasnya dengan
baik maka disitulah letak pemahaman dari tugas visual. Menurut Snyder (1979; 426),
tugas visual dapat digolongkan ke dalam dua kategori yang luas yaitu yang
menghendaki persepsi ruang dan yang menghendaki pembedaan rincian.
1. Persepsi ruang; kemampuan untuk memahami dan mengerti permukaan,
ruang, bentuk, penutup dan kegiatan.
2. Pembedaan rincian; kemampuian untuk merasakan dan mengerti rincian
kecil-kecil, seperti tercakup dalam tugas-tugas membaca, membuat bagan,
atau menulis.
Dari pemahaman terhadap tugas visual tersebut maka dapat ditetapkan
kriteria yang dikehendaki dalam membuat kenyamanan visual. Beberapa hal yang
menggangu kelancaran tugas visual menurut Snyder yang paling umum adalah
bayangan yang mengaburkan, pemantulan yang menyembunyikan, kecemerlangan
tinggi dari sumber dalam medan penglihatan yang membingungkan.
Perilaku cahaya sangat tergantung dari sifat permukaan yang dikenai cahaya.
Persepsi warna tergantung dari pemantulan, penyerapan atau transmisi dari cahaya
yang masuk. Selain itu cahaya juga dapat dibelokkan dan disebarkan.

Anda mungkin juga menyukai