Anda di halaman 1dari 6

FUNGSI BATERAI

1. Untuk menghidupkan mobil saat melakukan starter


2. Sebagai sumber arus listrik sistem pengapian
3. Sebagai sumber arus listrik sistem penerangan (untuk menghidupkan lampu-lampu pada
saat malam atau siang)
4. Untuk menghidupkan sistem instrumen mobil
5. Untuk menghidupkan sistem kelistrikan air condisionir (AC)
6. Untuk menghidupkan sistem wiper (penghapus kaca)
7. Untuk menghidupkan sistem listrik power window
8. Untuk menghidupkan sistem audio dan sistem kelistrikan lainnya.

JENIS BATERAI PADA KENDARAAN BERMOTOR


Jenis baterai basah atau aki konvensional yaitu Yuasa, GS, Incoe, G-Force, Massiv
XP, dan Varta. Sedangkan jenis baterai kering atau baterai maintenance free (MF) contohnya
yaitu Amaron, Delkor, FB Furukawa, G-Force, GS Astra MF, Optima, Panasonic, Rocket,
Varta dan Yuasa.
Baterai digolongkan menjadi 2 macam yaitu sebagai berikut : 1). Valve Regulated
Lead Acid yang disingkat VRLA / Sealed Lead Acid (SLA) atau di Negara Indonesia dikenal
dengan istilah aki/baterai kering ialah baterai tertutup (sealed). Karena sifatnya tertutup maka
uap yang keluar dari baterai sangat sedikit, sehingga tidak perlu menambah
cairan/elektrolit(electrolyte) selama masa pemakaian baterai. 2). Vented Lead Acid yang
disingkat VLA atau di Negara Indonesia dikenal dengan istilah Aki/Baterai Basah ialah
baterai yang mengandung cairan/elektrolit (electrolyte) dan memerlukan pengisian
elektrolit (electrolyte) selama masa pemakaian baterai tersebut.
Di bawah ini tampak gambar yang membedakan baterai basah dan baterai kering.

Gambar 12 : Baterai Basah

Gambar 13 : Baterai Kering


(httprikkytijawz.files.wordpress.com201101aki-mf)

CARA MEMBACA KODE BATERAI


Setiap aki punya kode yang bisa dilihat langsung pada akinya.
Perbedaan standar bisa dilihat pada letak kepala aki (kutub): tenggelam untuk aki tipe
DIN dan muncul untuk aki tipe JIS (lebih tinggi).
1. Japan Industrial Standard (JIS)
2. Deutsches Institut für Normung (DIN)

Gambar 17 : Aki Japan Industrial Standard (JIS)

Contoh 1: Aki NS40ZLS


o N = Normal
o S = pengurangan daya aki sebesar 20%
o 40 = daya utama aki
o Z = penambahan daya aki sebesar 10% setelah dikurangi 20% (huruf S pertama)
o L = left, artinya pole (kepala aki / kutub negatif) [-]) berada di sebelah kiri.
Tanpa kode ini pole pasti berada di sebelah kanan.
o S = aki memiliki kutub ukuran besar
Jadi aki NS40ZLS mempunyai daya: 40Ah – 20% + 10% = 32 Ah dengan pole
sebelah kiri dan kepala aki besar.

Contoh 2: Aki N 40
o Daya utama 40Ah
o Kepala aki besar, walaupun tidak memiliki kode S dibelakangnya.
Hal ini karena huruf awalnya bukan NS.
Contoh lain:
o Aki NS 40: kapasitas 32 Ah
o Aki NS 40 Z: kapasitas 35 Ah
o Aki NS 40 ZS: kapasitas 35 Ah dengan kepala aki besar
Sekarang ini kode di atas mengalami perubahan menjadi lebih simpel. Seperti NS
40 menjadi 32B20R, artinya:
o 32 : kapasitas aktual aki 32 Ah
o B : kode baterai
o 20 : panjang aki 20cm
o R : posisi pole di sebelah kanan

Gambar 18 : Aki Deutsches Institut für Normung (DIN)

Aki DIN banyak digunakan untuk mobil buatan Eropa. Aki ini menggunakan
kode 5 digit angka. Tapi yang perlu diperhatikan hanya 3 digit angka di depan. Cara
membacanya:
o Angka I 5 menjadi 0
o Angka I 6 menjadi 1
o Angka I 7 menjadi 2

Contoh: Aki 54533


A. Angka I 5: menjadi angka 0
B. Angka II & III 45 = tetap angka 45
Kapasitas (daya) aki adalah 045 Ah = 45 Ah
Contoh lain: Aki 73530
Kapasitas aki adalah: 235 Ah.
Kode Produksi Aki
* Aki Yuasa
Menggunakan penomoran 7 digit. Dua nomor pertama adalah kode hari, dua
angka berikut tanda bulan produksi, dua angka berikut tahun produksi, dan angka
terakhir kode negara produksi. Contoh: Kode tanggal 2106049
Artinya aki ini diproduksi hari ke-21, di bulan ke-6, di tahun 2004, dan diproduksi di
Indonesia.

Contoh : 65D26R
o 65 = kapasitas baterai (AH)
o D = lebar x tinggi (yang memiliki nilai 173 x 204 mm)
o 26= panjang baterai (cm)
o R = Kutub negatif ada disamping kanan (-)

NS70
o N = Normal
o S = pengurangan daya aki sebesar 20%
o 70 = daya utama aki
Jadi NS70 = 65 AH = 12 V (DC)

J. PEMERIKSAAN VOLUME LARUTAN ELEKTROLIT

Upper level = jumlah air aki maksimum


Lower level = jumlah air aki minimum

K. PENGUKURAN BERAT JENIS ELEKTROLIT BATERAI

Gambar 19 : Hydrometer
Gambar 20 : Mengukur Berat Jenis Air Aki

Gambar 21 : Mengukur Berat Jenis Air Aki

Gambar 22 : Hydrometer Tanda Hijau, Putih dan Merah

Pengukuran dengan hydrometer


Kondisi isian B. J. Elektrolit ( <= Tegangan sel
baterai Kg/I ) 2,12
Penuh 1,26 – 1,28
Sedang 1,24 – 1,25 1,75
Kosong 1,08 – 1,1
Kerusakan sel akibat pensulfatan
Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, maka akan terbentuk kristal – kristal sulfat
yang halus. Tapi karena elektrolit tidak dapat menguap, maka barulah kristal – kristal itu
berubah menjadi kristal timbel sulfat yang kasar. Kejadian yang demikian disebut
pensulfatan.
Pensulfatan bisa menyebabkan pertambahan tahanan dalam dan akan menghalang –
halangi reaksi kimia dalam baterai. Jika dalam keadaan pensulfatan ini baterai diisi
dengan arus, maka baterai menjadi panas dan tegangan tiba – tiba naik secara tajam

S O A L
Baterai 12 volt dipakai selama 20 jam dengan pemberian arus konstan 4 Ampere,
tegangan akan turun 10,5 volt.
Hitunglah besar kapasitas baterai tersebut.
U = 12 V
t = 20 jam
J =4A
U2 = 10,5 V
Penyelesaian :Kapasitas : P = I x t = 4 x 2 = 80 AH

Sebuah mobil sedang diparkir di pinggir jalan. Mobil tersebut menyalakan lampu besar
12 V/80 W, lampu kota (total) 20 W. Hitunglah waktu pengosongan jika kapasitas baterai
tersebut 84 AH.
Penyelesaian :Daya lampu total

V = 12 V Pt = P1 + P2
P1 = 80 W = 80 + 20
P2 = 20 W = 100 W
Q = 84 AH

Anda mungkin juga menyukai